Translate

30 Nov 2014

Ibadah Raya. 30 November 2014. Meterai ke 7 Dibuka



Ibadah Raya. 30 November 2014

METERAI KE 7 DIBUKA:

Why 8:1-5
1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
2  Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
3  Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
4  Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
5  Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

Pada waktu meterai ke 7 dibuka, terjadilah suasana sunyi senyap di Sorga selama ½ jam.
½ jam = 30 menit – atau sesaat (dalam bhs Yunani) Hemioron; yang merupakan setengah dari hemisus, atau half dan hora, kurun   waktu yang sesaat.

Alkitab memakai kata “sesaat” selalu menunjukkan kurun waktu singkat.

Seperti Daniel sebelum menyingkapkan makna mimpi raja Nebukadnezar, ia berdiri dan tercengang beberapa saat.
Dan 4:19
19  Lalu berdirilah Daniel yang namanya Beltsazar, tercengang beberapa saat, pikiran-pikirannya menggelisahkan dia. Berkatalah raja: "Beltsazar, janganlah mimpi dan maknanya itu menggelisahkan engkau!" Beltsazar menjawab: "Tuanku, biarlah mimpi itu tertimpa atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku!

Ketika Tuhan Yesus berdoa di Taman Getsemani, Ia bertanya kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam (seharusnya sesaat lamanya)
Mat 26:40
40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

Dalam kitab Wahyu fs 18 tentang pehukuman Babel juga dikatakan selama satu jam (seharusnya sesaat lamanya)
Why 18:10, 16, 19.
10  Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"

16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.

SUNYI SENYAP DI SORGA:
Dalam Alkitab selalu mencatat, tatkala Allah memberikan pengumuman penting, selalu dalam suasana senyap sesaat lamanya.
Seperti ketika Allah berbicara kepada nabi Elia digunung Horeb.
1 Raj 19:9-14
9   Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
10  Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
11  Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
12  Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
13  Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
14  Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."

Pertama-tama terjadi angin besar dan kuat yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, kemudian datanglah gempa, lalu datanglah api, tapi Tuhan tidak ada disana. Setelah itu baru kemudian angin sepoi-poi basah, ditengah kesenyapan disitulah Allah berfirman kepada Elia.

Nabi Habakuk juga mencatat: Tuhan ada didalam Bait-Nya yang kudus. “Berdiam dirilah dihadapan-Nya ya segenap bumi.”   Hab 2:20
20  Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!


Nabi Zefanya juga menasehati umat Israel untuk berdiam diri dihadapan Tuhan.
Zef 1:1:7
7   Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

Demikian juga nabi Zakharia:
Zac2:13
Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di hadapan TUHAN, sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus.

Disini kita sebagai orang-orang kudusnya dilatih untuk berdiam diri dihadapan Tuhan untuk mendengarkan firman-Nya.
Pada saat beribadah kita harus tetap menjaga ketenangan hati pikiran tidak terganggu oleh suasana gaduh.

Kembali pada kitab Wahyu: Jadi bunyi senyap ini menunjuk pada ketenangan, berarti juga saat teduh kita bersama dengan Tuhan.

Dalam kisah Tuhan Yesus di muliakan diatas gunung, Tuhan Yesus membawa 3 murid dan dikatakan disitu mereka sendiri saja (Mat 17:1)
1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

Hal ini menunjuk pada ketenangan.
Kebiasaan menyendiri ini sering dilakukan oleh Tuhan Yesus, agar Ia dapat bersaat teduh bersama Bapa di Sorga.
Mat 14:23 Berdoa seorang diri.
23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Mat 26:36 “Aku pergi kesana untuk berdoa”
36  Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."

Mark 1:35 Ia pergi ketempat sunyi untuk berdoa.
35  Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Mark 6:46 Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.

LUk 6:12 Semalam – malaman Ia berdoa kepada Allah
12  Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.

Kita melihat kehidupan Tuhan Yesus ketika masih berada dimuka bumi tidak terlepas dengan doa, baik itu disaat pagi-pagi buta maupun pada malam hari.

Kalau kita sedang membahas kitab Wahyu 8:1-5 ini bicara tentang doa (ayat 3-4)
3  Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
4  Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Mezbah pedupaan emas:
Ini menunjuk Mezbah Dupa yang berarti hidup penyembahannya orang-orang percaya.
Bukan Cuma mezbahnya saja tetapi lengkap dengan kemenyannya yang banyak untuk dipersembahkan bersama-sama dengan doa semua orang kudus diatas mezbah emas dihadapan tahta.

Ini suatu penyembahan yang memuncak; dikatakan sampai asap kemenyan itu bersama dengan doa orang-orang kudus naik dihadapan tahta.

Tahta ini menunjuk tahta Allah: Ini sesuatu yang luar biasa.
Kalau kita melihat posisi Mezbah Dupa itu ada didekat sekali dengan Tabut Perjanjian, hanya ada sekat yang disebut pintu tirai.
Asap dupa itu naik menembus pintu tirai, apalagi tirai ini sudah robek terbelah menjadi dua ketika Yesus menyerahkan nyawanya kepada Bapa.

Penyembahan yang sungguh-sungguh sanggup menembusi tirai daging ini, sehingga doa kita sampai dihadirat Allah.

Setelah peristiwa penyembahan yang memuncak ini, terjadilah di bumi sesuatu yang dasyat:
Meledaklah bunyi guruh disertai halilintar dan gempa bumi, dan ini disebabkan waktu malaikat Allah mengambil  pedupaan itu dan diisi dengan api yang diambil dari pedupaan itu.

Ini menunjuk api murkanya Allah atas bumi yang penuh dengan dosa.
Sama seperti ketika Allah menghukum kota Sodom dan Gomora, Allah menggunakan api belerang.
Kej 19:24-25
 24  Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
25  dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.

Begitu juga dengan api yang membinasakan Nadab dan Abihu.
Im 10:1-2
1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
2  Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.

Ada lagi api yang memakan habis 250 orang yang memberontak Musa bersama dengan Korah, Datan dan Abiram.
Bil 16:35
35 Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.

Dalam kisah api yang menghukum 250 orang ini menunjuk murka Allah karena pemberontakan yang dipimpin oleh Korah –Datan dan Abiram.
Api itu seperti tidak mau berhenti menghukum, sampai korban pendamaian dilaksanakan.
Bil 16:41-50
42  Ketika umat itu berkumpul melawan Musa dan Harun, dan mereka memalingkan mukanya ke arah Kemah Pertemuan, maka kelihatanlah awan itu menutupinya dan tampaklah kemuliaan TUHAN.
43  Lalu pergilah Musa dan Harun ke depan Kemah Pertemuan.
44  Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
45  "Pergilah dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." Lalu sujudlah mereka.
46  Berkatalah Musa kepada Harun: "Ambillah perbaraan, bubuhlah api ke dalamnya dari atas mezbah, dan taruhlah ukupan, dan pergilah dengan segera kepada umat itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka, sebab murka TUHAN telah berkobar, dan tulah sedang mulai."
47  Maka Harun mengambil perbaraan, seperti yang dikatakan Musa, dan berlarilah ia ke tengah-tengah jemaah itu, dan tampaklah tulah telah mulai di antara bangsa itu; lalu dibubuhnyalah ukupan dan diadakannyalah pendamaian bagi bangsa itu.
48  Ketika ia berdiri di antara orang-orang mati dan orang-orang hidup, berhentilah tulah itu.
49  Dan mereka yang mati kena tulah itu ada empat belas ribu tujuh ratus orang banyaknya, belum terhitung orang-orang yang mati karena perkara Korah.
50  Ketika Harun kembali kepada Musa di depan pintu Kemah Pertemuan, tulah itu telah berhenti.

Ayat 46: Musa bertindak dengan cepat untuk menyuruh Harun mengambil pembaraan dari atas mezbah untuk mengadakan pendamaian.
Murka Allah surut ketika diadakan korban pendamaian.

Siapakah yang melakukan korban pendamaian ini?
Harun = Imam Besar. Adalah bayangan dari Yesus sebagai Imam Besar Agung yang sudah mengerjakan tugas pendamaian di kayu salib, dengan berkata: “Sudah genap” Yoh 19:28-30
28  Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia  —  supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci  — : "Aku haus!"
29  Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30  Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya..

Tuhan Yesus memberkati.