Translate

31 Jul 2017

Ibadah Raya 30 Juli 2017. YEFTA



Ibadah Raya 30 Juli 2017.
YEFTA:
Bagaimana Tuhan memilih Yefta.
Siapakah Yefta ini?
Seorang yang dibuang oleh keluarganya, tapi Tuhan memilih Yefta untuk menjadi pahlawan perang bagi bangsa Israel ketika menghadapi bani Amon. 

Hak 11:1-3
11:1 Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead.
11:2 Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."
11:3 Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia.

Bagaimana Tuhan mengambil kehidupan yang terbuang seperti Yefta ini?
Tuhan Yesus pernah berfirman:
6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
(Yoh 6:37)

Keluarga boleh membuang dia, tapi Tuhan menyambut dia, dan Tuhan tidak membuang dia, sebaliknya dia dijadikan suatu alat yang berguna.
Kisah ini mirip seperti yang dialami oleh orang buta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus. 

Yoh 9:35-38
9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

Orang ini dikucilkan: Ayat 34
Ini adalah suatu akibat dimana dia bersaksi tentang pengalaman disembuhkan dari kebutaan, dia dibenci dan dikucilkan.
9:34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
Yoh 9:8-12
9:8 Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"
9:9 Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu."
9:10 Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?"
9:11 Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat."
9:12 Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."

Begitu pula dengan Yefta; karena dia adalah anak dari seorang perempuan sundal, maka Yefta ini dianggap tidak berhak atas harta warisan keluarganya dan kemudian dia diusir.
Betapa nistanya kehidupan Yefta ini? Kehidupan yang ditolak oleh keluarganya.

Apakah kehidupan yang dibuang itu selamanya dilupakan?
Dalam kisah berikutnya Yefta ini dijemput oleh saudara-saudaranya / para tua-tua Gilead, untuk diangkat sebagai panglima perang, sebagai kepala dari penduduk Gilead.

Hak 11:4-11
11:4 Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel.
11:5 Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob.
11:6 Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon."
11:7 Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?"
11:8 Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang, kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk Gilead."
11:9 Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?"
11:10 Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu."
11:11 Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.

Yang diminta oleh orang-orang Gilead:
Ayat 6 = Jadilah panglima kami.
Ayat 8 = engkau akan menjadi kepala atas kami.
Jika Tuhan turut bekerja, kejadian itu seperti mimpi.

Maz 126:1-6
126:1 Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
126:2 Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
126:3 TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
126:4 Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
126:5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
126:6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Yefta ini adalah seorang yang sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk menerima tawaran dari orang-orang Gilead maka dia bertanya kepada Tuhan.

Hak 11:11
11:11 Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.
Sebelum melangkah lebih jauh, seluruh perkaranya dibawa kehadapan Tuhan.
Ini menjadi kunci keberhasilannya dalam berperang melawan bani Amon.

Hak 11:32
11:32 Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangannya.

Ini hasilnya jika orang itu mengutamakan Tuhan dalam kehidupannya.
Dalam daftar pahlawan iman, nama Yefta turut terdaftar disitu.

Ibr 11:32-33
11:32 Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,
11:33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa,

Yefta adalah orang yang tahu menggunakan imannya secara tepat dan benar. Yefta membawa seluruh perkaranya dihadapan Tuhan di Mizpa.
Mizpa artinya menara penjagaan.
Kehidupan doa kita itu bagaikan menara penjagaan.

Tuhan Yesus berpesan kepa ke tiga murid-Nya yang diajak ke Kebun Zaitun ditaman Getsemani untuk berdoa: “Berjaga dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan.” Mat 26:41.

Yefta bertanya kepada Tuhan di Mezpa:
Kita harus memiliki menara doa, dimana kita boleh selalu berjaga-jaga dari serangan musuh.
Pencobaan satu waktu diijinkan Tuhan akan kita hadapi, tapi bagaimana kita akan menghadapi pencobaan itu kalau kita tidak berdoa.

Yefta disebut pahlawan iman:
Dari kehidupan yang tadinya dibuang, ditolak, sekarang dibutuhkan untuk memimpin suatu pasukan untuk berperang melawan bani Amon.
Kita juga akan disebut pemenang apabila kita telah berhasil memenangkan suatu pertempuran.

Rm 8:37
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Ibadah Pendalaman Alkitab. 28 Juli 2017.PANGGILAN TUHAN DENGAN SUARA



Ibadah Pendalaman Alkitab.  28 Juli 2017.
PANGGILAN TUHAN DENGAN SUARA

Penyucian itu disertai dengan panggilan, dan panggilan itu disertai dengan perlengkapan.
Kalau penyucian itu tidak disertai dengan panggilan, bisa terjadi kejatuhan. Panggilan ini bukan panggilan umum, tapi panggilan khusus untuk melayani Tuhan. ini cenderung dapat dikatakan pilihan Allah.
Kalau panggilan itu kurang jelas, kita bisa menekuni dengan penyucian.

Kel 3:4-5
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

Kita fokuskan perhatian kita pada ayat-ayat ini.
Ada panggilan:
Tuhan berseru dari semak-semak, itu suasana api penyucian.

Secara spontanitas Musa menjawab: “Ya Allah”
Jawaban itu berarti kerelaan untuk menanggalkan sepatu dan siap berdiri ditanah suci (ayat 5).
Dalam melayani Tuhan kita harus tanggalkan perasaan dan kepandaian kita.

Kerelaan untuk berdiri di tanah yang suci:
Jadi seharusnya tanpa alasan, hubungan secara langsung, kaki kita mengena tanah, tanpa ada gap. Tanah itu bicara dari daging. Tapi disini bicara mengenai tanah yang suci, artinya Yesus yang sudah menjadi daging, dan ini harus menjadi pijakan kaki kita.
Rela berdiri diatas tanah yang suci, artinya rela hubungan dengan Yesus dalam tanda kematian.

Jadi dasar panggilan kita ini untuk bersekutu dengan Tuhan dalam kematian-Nya. Pil 1:27-30.Panggilan untuk menderita:
1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
1:28 dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
1:30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

Jadi jangan ada gap diantara kita dengan sengsara Kristus.
Dasar panggilan ini bukan hanya percaya, tapi juga dalam sengsara-Nya.
Ini yang disebut lewat Pintu Gerbang.
Pintu itu dibukakan buat kita.
Jadi tidak begitu saja rasa enaknya jadi hamba Tuhan, tapi lewat ini: Pengalaman kematian dan kebangkitan sampai dipermuliakan.
Bentuk pengalaman kematian itu lain, tapi rasa sakitnya itu sama.
Kita manfaatkan kwalitet pengalaman kematian.
Jadi jawabannya “Ya” tidak berarti rela masuk dalam kematian ini.
Tanah yang suci itu  menunjuk pribadi Yesus yang menjadi daging. DIA adalah pribadi yang tidak ada dosa, tapi menderita sengsara / kematian.

Yoh 8:45-46
8:45 Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
8:46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?

Yesus adalah pribadi yang tidak ada satu dosapun.
Beberapa kesaksian kita lihat:
1.- Yudas Iskariot seorang sahabat yang kemudian menghianati, ia juga menyebutkan bahwa Yesus itu tidak berdosa. Mat 27:3-4
27:3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
27:4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"

Jadi pribadi Yesus adalah tanah suci.
2.- Luk 23:39-41 “Orang yang tidak berbuat sesuatu yang salah” Ini kesaksian orang jahat.
23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

Kepada pegawai pasukan tentara:
Luk 23:47
23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

Jadi cukup dengan 3 saksi ini kita buktikan bahwa Yesus itu tidak berdosa.
Tambah satu kesaksian lagi:
4.- Yoh 18:38 Pilatus berkata: “Aku tidak mendapat kesalahan apapun pada-Nya.”

18:38a Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"
18:38b Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapat kesalahan apa pun pada-Nya.

Dasar dari persekutuan kita dengan Tuhan:
2 Kor 5:20-21 Di dalam DIA kita dibenarkan oleh Allah.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Jadi dasar panggilan itu adalah korban-Nya Kristus.
Bukan setelah lepas kasut kemudian tanpa pendirian, tapi berdiri diatas tanah yang suci. Jadi panggilan itu ada tujuannya.
Jangan lepas kasut tapi berdirinya salah.
Lepas kasut berdiri atas korban Kristus.

Gal 5:1,4.
5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Ini pendirian kita: Berdiri teguh bukan pada sistim Taurat, tapi berdiri teguh pada FT sekalipun apa akibatnya.
Jangan digoyangkan, sekalipun harus menanggung resikonya. Tapi demi panggilan kita berdiri teguh.

Pengajaran yang kita terima ini harus menjadi tempat pijakan kita.                   
Gal 5:16 Berjalan dengan Roh.
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
(ayat 1) Berdiri atas Firman.
(ayat 16) Berjalan dalam Roh.
Gal 5:25-26.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Kalau kita rangkaikan ayat-ayat diatas sbb:
Berdiri atas Firman – berjalan dalam Roh , dan hidup dalam Roh dan menuju pada penyaliban daging untuk menjadi milik Tuhan yang bebas dari tabiat daging.
Jadi panggilan dengan suara itu dasarnya adalah korban Kristus.
Kalau kita jadi hamba Tuhan (hamba yang dimiliki oleh Tuhan), kita gunakan dasar panggilan kita atas korbannya Kristus.

Tujuan dari panggilan itu:
Dipanggil untuk apa?
Kel 3:6-8,10
3:6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
3:7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

Penderitaan orang Israel ini adalah karena dosa-dosa umat Tuhan yang berbuat dosa. Siapa yang berbuat dosa itulah hamba dosa.
Ini perlu dilepaskan, dan yang akan melepaskan itu Tuhan sendiri – ini pekerjaan Tuhan.

Kel 3:10
3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
Pekerjaan seorang hamba Tuhan itu sebenarnya pekerjaan Tuhan yang dipercayakan pada kita.
Kalau kita di beri kepercayaan berarti alangkah besarnya kepercayaan Tuhan pada kita.

Aku Allah Abraham: Zaman kelepasan yang dikerjakan oleh Allah Bapa untuk orang-orang Israel keluar dari Mesir.
Aku Allah Ishak       : Pekerjaan kelepasan zaman Allah Anak, melepaskan orang –orang percaya dari dosa-dosanya.
Aku Allah Yakub     : Pekerjaan kelepasan zaman Allah Roh, untuk kelepasan dan pengangkatan Gereja Tuhan dari dunia ini.

Tujuan panggilan ini = tanda kebangkitan.
Bukan hanya panggilan – tujuan panggilan, tapi juga janji Tuhan.
Musa pernah ada pengalaman menjadi hamba Tuhan tanpa panggilan, itu terjadi waktu ia di Mesir menolong saudaranya.
Tapi waktu benar dipanggil dipanggil, Musa tidak mau karena takut.

Saat rasa takut itu maka janji Tuhan datang.
Kel 3:11-12 SIAPA AKU INI!
3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Sekarang ia merasa tidak mampu, pada hal sebenarnya padanya ada keahlihan, ia seorang sarjana. Kis 7:22
7:22 Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

Musa dididik di Mesir, dan ia menjadi orang pandai, orang yang dipakai di negeri Mesir. Tapi setelah ia dipanggil ia merasa tidak mampu.
Tidak mampu bukan berarti selalu tidak mau, tapi tidak mampunya Musa ini mau mengosongkan diri.

Kel 3:12 Janji Allah disertai dengan tanda-tanda.
3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Janji panggilan itu tanda penyertaan. Jadi tanda penyertaan Tuhan ini = tanda kemuliaan.
Mat 28:16-19 Tanda kuasa itu akan menyertai murid-murid.
28:16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Janji Tuhan kalau Tuhan memanggil dan mengutus kita, maka Tuhan berjanji akan menyertai sampai pada kesudahan alam.
Mengenai janji ini ada murid yang ragu-ragu, dan ragu-ragu ini sampai hari ini masih ada. Dan ragu-ragu ini harus kita gumuli, agar kita tidak ragu-ragu dalam menerima panggilan Tuhan.

Mark 16:14-20.
16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Sikap ini yang tidak disenangi Tuhan, yaitu keragu-rauan.
Yang Tuhan cela adalah soal kebangkitan dan kemuliaan-Nya. Ia naik sampai datang kembali yang tidak dipercayai oleh murid-murid waktu itu.
Kedatangannya yang kedua kali adalah Ia datang menjadi raja atas segala raja.
Raja disini maksudnya adalah raja untuk menaklukan dosa.

Kalau kita tidak percaya atas kedatangan-Nya, itu berarti kita takluk atas dosa.
Ia datang sebagai hakim yang adil – bagi orang berdosa.
Ia datang sebagai mempelai – bagi sidang mempelai-Nya.
Tidak percaya/mencela – itu berarti keluar dari pembentukan tubuh Kristus, sebab tubuh Kristus itu tubuh yang tidak bercela.

Mark 16:15-18.
Perintah ini sama dengan perintah yang diterima Musa dari Allah.
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Tanda-tanda ini akan menyertaimu.
Ayat 19 = DIA naik ketempat yang paling tinggi, dan DIA mengikuti setiap pelayanan kita.
Tanda yang paling besar ialah; keubahan hidup untuk menjadi ciptaan baru.

23 Jul 2017

Ibadah Raya. 23 Juli 2017.PEMBIMBING ROHANI



Ibadah Raya. 23 Juli 2017.
PEMBIMBING ROHANI:
Kis 8:26-40
8:26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
8:28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
8:29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
8:30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
8:31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
8:32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
8:33 Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
8:34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
8:35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
8:37 [Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."]
8:38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
8:39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
8:40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.

Dalam kisah berikut ini kita akan melihat bagaimana Filipus diutus Tuhan untuk menjadi seorang pembimbing rohani.
Seorang pembimbing rohani adalah orang yang di percaya oleh Tuhan untuk membimbing rohani seseorang.
Habsyi Sida-sida ini adalah kepala perbendaharaan ratu negeri Etiopia. Ia pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Jadi dia adalah seorang yang sudah beriman.   Tapi pada waktu dia membaca kitab nabi Yesaya dia tidak mengerti apa yang di bacanya.
Orang yang masih baru didalam Tuhan itu perlu dibimbing, dan setiaporang percaya itu sebenarnya harus bisa jadi pembimbing. Jangan kita hanya mau dibimbing saja, tapi setelah kita menjadi dewasa rohani kita harus belajar membimbing orang lain.
Siapakah orang yang perlu dibimbing?
Bible mengatakan bahwa orang yang melakukan pelanggaran itu perlu dibimbing.

Gal 6:1
6:1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.

Menjadi tugas kita untuk memimpin orang itu ke jalan yang benar.
Kata memimpin itu berasal dari kata RESTOR : yang artinya membangun kembali / mengembalikan / membawa seorang itu ke posisi sebelumnya / membuat orang menjadi sehat kembali.
Bagaimanakah caranya Filipus ini menjadi pembimbing bagi Habsyi Sida-sida?

Ro Kudus bicara kepada Filipus: “Pergilah kesitu dan dekatilah kereta itu!” (ayat 29)
Ternyata orang itu sedang membaca kita nabi Yesaya.

Kemudian Filipusbertanya : “Mengertikah tuan apa yang  tuan baca?” (ayat 30)
Dan dalam ayat yang ke 31 Habsyi Sida-sida itu  berkata: “Bagaimana aku dapat megerti, kalau tidak ada yang membimbing aku.”
Tidak bisa mengerti Firman Allah: ini yang menjadi masalah!

Kalau kita tidak mengerti apa yang kita baca, bagaimana kita bisa tertarik pada FA?
Rasul Paulus menulis dalam 2 Kor 3:14-16
3:14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.

Apa yang dibaca itu adalah huruf-huruf dalam Alkitab yang mati, tanpa pertolongan Roh Kudus, maka huruf itu tetap mati karena hanya Roh Kuduslah yang menghidupkannya.

2 Kor 3:6
3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Yang sanggup menyingkapkan rahasia FA itu hanya Roh Kudus.
Tuhan Yesus sendiri mengatakan: “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Ku katakan kepadamu adalah roh dan hidup.” (Yoh 6:63)

Disini kita melihat peran Roh Kudus:
Satu saat murid-murid Tuhan meragukan Tubuh Kebangkitan Yesus, dan disitu Tuhan membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti kitab suci.

Luk 24:45
24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Roh Kudus mengajar kita sehingga kita bisa mengerti isi kitab suci.

1 Yoh 2:27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Apa yang dibaca oleh Habsyi Sida-sida ini adalah kitab nabi Yesaya:
Yes 53:7-8
53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
53:8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.

Ini bicara tentang sengsara Tuhan.
Filipus mulai bicara dan bertolak dari nas itu dan ia membritakan Injil Yesus kepada Habsyi Sida-sida.

Kis 8 :34-35
8:34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
8:35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.

Apa arti dari kata bertolak dari nas itu?
Nas itu bicara tentang sengsara yang akan dialami oleh Yesus. Ini artinya Injil yang kita beritakan itu harus bertitik tolak dari korban-Nya Kristus, maka Injil itu ada kuasanya.
Membritakan Injil itu bukan membritakan diri sendiri, tapi membritakan tentang Krstus (Injil Kristus). Bersaksi itu boleh, memang kita harus bersaksi!  Tapi jangan kita terjebak dengan kesaksian kita, nanti bukannya Yesus yang kita saksikan, tapi diri sendiri.
Kalau Injil Yesus dibritakan oleh Filipus kepada Habsyi Sida-sida, maka kuasa Injil itu yang kemudian menuntun orang ini sampai pada pertobatan.

Ia dibaptis: Kis 8:36-38
8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
8:37 [Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."]
8:38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.

Bicara soal baptis, baptis yang bagaimana yang benar yang sesuai dengan FT.
Dikatakan dalan ayat 38 keduanya turun kedalam air.
Dan dalam ayat yang ke 39 dikatakan:
8:39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.

Jadi sebelumnya orang tersebut ditenggelamkan kedalam air. Ditenggelamkan disini berarti dikuburkan, seperti yang dikatakan oelh rasul Paulus dalam surat Rm 6:3-7
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
6:5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
6:7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

Setelah dibaptis, Habsyi Sida-sida ini melanjutkan perjalanannya dengan suka cita.
Setelah dibaptis masih ada jalan yang harus kita tempuh yaitu:
Rm 6:12-18
6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Dahulu kamu hamba dosa, sekarang menjadi hamba kebenaran. Bukan dosa lagi yang memerintah dalam dirimu tapi kebenaran.
Sebelum saya mengakhiri khotbah saya, ada satu pertanyaan yang ditujukan kepada kita: Bagaimana sikap kita kalau dihadapkan dengan tidak mengerti akan FA yang kita baca?

Dalam terjemahan lama ayat 34 itu mengatakan demikian:
Hasyi itu sampai berkata: Aku sembahlah tuan, nyatakanlah dari hal siapakah yang disabdakan demikian.
Hatinya rindu untuk bisa mengerti isi kitab suci, sampai ia berkata: Hamba sembahlah tuan. Ia mohon dengan sungguh agar Filipus menjelaskan ayat-ayat yang dibaca.
Biarlah kita juga mempunyai kerinduan yang sama.
Tuhan Yesus memberkati.