Translate

27 Sep 2015

Ibadah Raya. 27 September 2015. Koreksi Dari Kehidupan Para Imam-Imam



Ibadah Raya. 27 September 2015

KOREKSI DARI KEHIDUPAN PARA IMAM-IMAM:
Kalau pada pemberitaan Firman Tuhan yang lalu dalam kitab Maleakhi kita mendengar tentang koreksi Tuhan atas kehidupan pribadi (Yakub dan Esau), namun untuk koreksi yang kedua ini ditujukan pada kehidupan para imam-imam yang melayani pekerjaan Tuhan.
Jika koreksi yang pertama sudah begitu tajam, maka pada koreksi kedua ini akan lebih dalam lagi.

Mal 1:6-14
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
1:9 Maka sekarang: "Cobalah melunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita!" Oleh tangan kamulah terjadi hal itu, masakan Ia akan menyambut salah seorang dari padamu dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
1:10 Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu.
1:11 Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.
1:12 Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"
1:13 Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN.
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

Biar kita bersedia membuka hati kita untuk menerima koreksi Firman Tuhan pada bagian ini. Dari pembacaan saja kita sudah bisa meraba bahwa nanti penjelasan ini akan terlalu keras sekali / terlalu tajam sekali.

Bagi saudara yang datang untuk mendengarkan penjelasan Firman Tuhan pagi ini jangan terkejut oleh sebab teguran Firman Allah, sebab dibalik kekerasan ini tersembunyi kasih Tuhan yang begitu besar.

Kepada imam-imam Tuhan katakan sebagai penipu. (ayat 14)
Terkutuklah penipu,

Imam bisa jadi penipu! Ini merupaka teguran yang begitu keras, tapi bukan berarti Firman Allah itu salah, sebab Firman Allah tidak pernah salah.
Teguran ini ditujukan kepada imam-imam.
Imam yang bagaimana yang Tuhan kehendaki? Dan imam-mam yang bagaimana yang Tuhan tidak kehendaki?

Yang tidak dikehendaki akan langsung diancam dengan hukuman Tuhan.
Kedudukan imam itu bukan kedudukan yang mudah.
Jangan ada orang yang berambisi kedudukan imamat, tanpa disadari bahwa itu tidak dikehendaki Tuhan atas kehidupannya.

Kalau Tuhan tidak mennghendaki, jangan ambisius.
Kedudukan imamat karena dilihat secara pandangan manusia itu menguntungkan.

Untung kedudukan, untung finansial, untung kehormatan dsb.
Kalau berdasarkan fakta-fakta ini, nanti pada akhirnya akan kecewa.

Tapi kedudukan imam dalam rangka pembangunan tubuh Kristus itu yang kita rindukan.

Pelajaran ini bukan monopoli untuk pendeta dan petugas gereja, bukan!
Tapi kalau kita mengetahui dan melihat pembangunan Rumah Allah, itulah jabatannya sebagai raja dan imam, maka semua ada kerinduan untuk menjabat jabatan imam-imam, tapi jangan dengan roh ambisius.

Kita harus punya pandangan lain, jangan dengan pandangan mata ini, tapi dengan penyerahan diri kepada Kristus.

1 Pet 2:4-5,9.
2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Menjadi batu-batu yang dimasukan dalam proyek pembentukan tubuh Kristus, ini lain dengan keinginan  yang ambisius.

Kerinduan kita dalam rangka pembangunan Rumah Allah itu didasari dengan rindunya atas Firman Allah, seperti seorang bayi yang merindukan air susu yang murni.

1 Pet 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Kita harus berusaha menjadi batu-batu yang kecil yang ada penyerahan diri untuk dibentuk jadi bangunan Rumah Allah. Tapi jangan seperti batu-batu kecil yang sebenarnya tidak ada harganya oleh sebab dosa-dosa kita kemudian terlempar keluar.

1 Pet 2:10
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Kamu yang dahulu bukan umat Allah = seperti batu-batu kecil yang tidak ada gunanya. Jangan sampai kita menjadi batu yang terbuang dan terlempar sebab tidak mendapat belas kasihan Tuhan.

Tapi kalau kita ada kerinduan hati untuk menjadi bayi yang rindu akan susu yang murni yaitu Firman Allah yang murni untuk menuju pada pembangunan tubuh Kristus, maka kita dipungut-Nya seperti batu-batu kecil.

Oleh sebab itu biarlah kita selalu ada kerinduan hati terhadap pemberitaan Firman Allah.

Firman Tuhan itu memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi imam-imam yang berkerajaan.

Kesimpulan dari pembacaan kita:
Imam-imam yang ditegur itu ada sebabnya.
Sebab-sebabnya ialah kemerosotan rohani dari imam-imam. Dan kemerosotan rohani itu terlihat dalam suasana yang tidak bersih  / suci.

Sifat-sifat yang tidak rohani kepada Allah, dan korban-korban itu tidak ada artinya juga tidak berterima kasih kepada Allah sebagai Bapak Israel.

Dan ibadah yang salah itu menjadi kesombongannya.
Jadi murka Allah itu disebabkan kemerosotan rohaninya imam-imam, dan itu bisa dilihat dari sikap-sikap tidak sucinya korban-korban yang tidak ada artinya, dan tidak tahu berterima kasih, dan dari ibadah sombongnya tapi kosong.

Bangga mungkin secara lahir itu megah, tapi Tuhan tidak melihat keadaan jasmani saja, Tuhan melihat apakah rohani ini ada bobotnya?

Pandangan umum dari bagian ini:
Garis besarnya Tuhan tegur para imam oleh sebab ada tanda-tanda itu, dan bahkan akhirnya kalau tidak bertobat, Tuhan hukumkan, dan hukumannya begitu hebat.

Mal 2:1-4
2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.
2:4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam.

Ancaman Tuhan begitu hebat, tapi jangan kita lari.
Kita perhatikan teguran-teguran Tuhan ini.

Teguran ini memang keras, tapi bermaksud untuk melepaskan kita dari pada dosa.

Dalam tegoran-Nya Tuhan mengatakan: “Nanti kotoran itu Aku lempar dimukamu!”
Pesta-pesta anak-anak Tuhan itu seringkali membuat hati Tuhan menjadi panas.
Baik itu pesta-pesta Natal / pesta-pesta Paskah.

Jangan sampai nanti pesta-pesta itu ditandai dengan kotoran, tapi pesta yang rohani yang murni, tidak harus dicampuri dengan perkara-perkara dari dunia.

Pandangan umum atas bagian ini:
Dalam bagian ini Tuhan berkali-kali berbicara soal nama-Nya.

Kata Tuhan:
“Jika Aku ini Bapa, dimanakah rasa hormat kepada-Ku? Jika Aku ini Tuhan, dimanakah rasa takut kepada-Ku?”

Ini bicara soal kedudukan kita sebagai imam-imam itu ada hubungannya dengan kehormatan nama-Nya.

Bukan Tuhan angkat seseorang itu untuk menghina nama-Nya. Kalau Tuhan angkat kita menjadi imam dalam posisi rohani ini, yaitu untuk membesarkan nama-Nya.
Nama-Nya itu tidak boleh dijelekan.

Ul 5:11
5:11 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Tuhan akan anggap bersalah bagi orang yang menyebut nama-Nya dengan sia-sia. Sebab nama Allah itu bermaksud untuk dipermuliakan.

Jangan sedikit-sedikit menyebut nama Tuhan! Nama Tuhan itu seperti begitu mudah untuk diucapkan, sedangkan hati ini tidak menaruh hormat.
Nama Allah itu patut dihormati:
Rm 10:13
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Barang siapa menyebut nama Tuhan, disitu ada jaminan keselamatan nyawa kita.

Kalau kita tidak ada nama Tuhan untuk diserukan, maka nasib manusia ini akan celaka. Tapi nama Tuhan yang disebutkan lewat sembahyang itu mengandung jaminan keselamatan kita.

2 Tim 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Tuhan menghendaki agar nama-Nya dihormati.
Tuhan tegur kepada imam-imam, karena imam-imam tidak menghargai nama Tuhan.

Ada satu manifestasi nama Tuhan yang nanti akan mendorong kita untuk menyembah Dia.

Apa arti nama Allah: Tuhan Yesus Kristus itu bagi kita?
Kita harus ada rasa takut dan gemetar kepada nama itu, sebagai tanda bahwa kita ini ada penurutan kepada Allah. Ini ada hubungannya sebagai hamba dengan Tuhan-Nya, begitupun dalam hubungan antara anak dengan Bapa. Supaya jangan kita menjadi bangsa yang bengkok dihadapan Allah.

Mengapa nama-Nya dinyatakan begitu besar? Sebab nanti semua orang akan bertekuk lutut dihadapan Allah.

Flp 2 : 9-11
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Kepada Yesus, Bapa menganugerahkan nama diatas segala nama.

Nama Tuhan Yesus Kristus ini adalah nama sebutan dalam penyembahan kita. Sebab nama ini adalah nama diatas segala nama yang harus ditakuti. Oleh sebab itu nama ini jangan begitu ringan dibibir kita.

Sebab Dia memperoleh nama itu bukan Ia beli begitu saja, tapi nama yang besar ini ada sejarahnya yang diperoleh oleh Tuhan Yesus.

Sebab nama ini adalah nama untuk sesuatu rencana yang begitu besar yang dikerjakan oleh Allah.
Sebab ada ayat mengatakan:
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
(Roma 8:28)

Untuk apa Allah itu turut bekerja?
Untuk menyatukan gereja-Nya dalam persekutuan kasih dalam rangka pembentukan tubuh Kristus.

Oleh sebab itu Tuhan dalam pergumulan-Nya yang hebat itu, Dia beroleh nama ini.
Nama itu nama kesatuan:
Bangsa Babel itu dulu maunya tidak bercerai berai, yaitu dengan membangun menara yang hampir sundul langit, kemudian mereka berkata: “Mari kita menaruh nama kita!”

Mereka bermaksud mau menyatukan dengan menaruh nama itu, tapi nama manusia itu tidak akan pernah berhasil menyatukan bangsa-bangsa didunia ini, kecuali nama Allah.

Flp 2:2-11.
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Supaya kamu sehati sepikir satu kasih – satu jiwa dan satu tujuan.
Kita berusaha menggalang persatuan: yaitu satu hati – satu pemikiran – satu kasih – satu jiwa – satu tujuan, yang pada akhirnya yaitu tidak menjadi egoistis.
Apakah bisa? Bisa! Bagaimana caranya? Yaitu dengan memandang pribadi Kristus.

Ia yang setara dengan Allah, tapi Ia rela menerima bentuk seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.
Ia menurut dan penurutannya begitu hebat, yaitu penurutan sampe mati. Oleh sebab itu Ia beroleh nama diatas segala nama.

Dia tidak ingat diri-Nya / kepentinganya sendiri.
Kalau Ia ingat kepentingan-Nya sendiri, untuk apa Ia harus meninggalkan kemuliaan-Nya yang begitu mulia dan turun kedalam dunia untuk mati tersalib.

Oleh sebab itu Tuhan ajar kita agar tidak ingat kepentingan diri sendiri saja, tapi kepentingan orang lain
.
Kalau Tuhan berhasil dalam soal ini, maka Ia mendorong kita agar kita juga ingat kepentingan orang lain.
Jangan sampai nanti kita dicela Tuhan yaitu kamu menghina nama-Ku? Oleh karena apa? Oleh karena kita hanya ingat kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain.

Flp 2:12-15
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Kalau kita menyebut nama Tuhan hendaklah disertai takut. Jangan gampang-gampang berbuat dosa, sebab dengan gampangnya kita melakukan pelanggaran, itu sama halnya kita tidak ada rasa takut kepada Allah.

Jadilah anak-anak Allah yang tak bercacat dan bercela, selagi kita menumpang didalam dunia ini. Bukan jadi bangsa yang bengkok.

Kapan kita menjadi anak-anak Allah yang tak bercacat cela ini? Yaitu tidak ikut bengkok / terputar dari polahnya bangsa-bangsa yang tidak mempunyai rasa hormat kepada Allah.

Kehidupan yang cemerlang seperti bintang-bintang didunia, yaitu dengan menaruh Firman Allah dalam kehidupan kita.

Maz 138:2
138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.

Oleh sebab nama-Mu maka firman itu dibesarkan.
Menghormati nama-Nya itu berari tahu menghargai firman-Nya.

Jangan menganggap enteng nama itu, sebab Tuhan peroleh nama itu lewat suatu pergumulan. Sebagai anak kita hormat terhadap nama-Nya yaitu lewat menghargai Firman Tuha .

Persoalan nama itu rasul Paul punya suatu pendirian:
Flp 2:17-18
2:17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.
2:18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.

Apapun saja yang harus dikorbankan sampai pada nyawa, rasul Paulus rela korbankan demi nama Kristus.

Jangan sampai ibadah ini begitu merosot mutunya, tapi ibadah yang sangat berharga dihadapan Allah. Oleh sebab itu jangan gampang-gampang menyebut nama Tuhan.
Ibadah kita, kita usahakan sebanyak-banyak mungkin dalam menghargai sebutan nama itu.

Tuhan Yesus memberkati.