Translate

3 Mar 2019

Ibadah Pendalaman Alkitab 1 Maret 2019. Keputusan Tuhan Menghukum Edom



Ibadah Pendalaman Alkitab 1 Maret 2019.
Keputusan Tuhan Menghukum Edom:
Amos 1:11-12
1:11 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Edom, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena ia mengejar saudaranya dengan pedang dan mengekang belas kasihannya, memendamkan amarahnya untuk selamanya dan menyimpan gemasnya untuk seterusnya,
1:12 Aku akan melepas api ke dalam Téman, sehingga puri Bozra dimakan habis."

Apa kesalahan Edom?
1.- Memburu saudaranya dengan pedang (diusirnya akan saudaranya dengan pedang) TL       
 (ngoyak-oyak sadulure klawan pedang) BD.
2.- Mengekang belas kasihannya (diputusnya belas kasihannya) TL. (sirna kawelasane) BD
3.- Memendamkan amarahnya untuk selamanya (amarahnya mencarik-carik selalu) TL           
(nafsune tansah nyempal-nyempal) BD
4.- Menyimpan gemasnya untuk seterusnya (dan geramnya senantiasa bergelora) TL
(panaseng atine dimindengake salawase)

1.- NAFSU MEMBUNUH:
Pedang itu selalu dihunus, bukan disarungkan.
Tuhan Yesus pernah menasehati Petrus agar menyarungkan pedangnya

Mat 26:51-52
26:51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
26:52 Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.

Barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Pedang yang dihunus Petrus ini tidak dapat menyelesaikan masalah, itu sebabnya Tuhan perintahkan untuk disarungkan.
Ada pedang yang dapat menyelesaikan masalah kita, yaitu pedang Firman Allah.

Ibn 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Pedang yang dihunus oleh Petrus ini hanya bisa menyakiti orang lain.
Telinga hamba Imam Besar yang bernama Malkus ini putus.
Telinga yang dipakai untuk mendengar apa yang dikatakan Imam Besar itu sudah putus karena pedang Petrus. Kalau telinga sebelah kanan Malkus ini putus, tapi Tuhan Yesus menyembuhkannya.

Luk 22:50-51
22:50 Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya.
22:51 Tetapi Yesus berkata: "Sudahlah itu." Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.

Mungkin ada telinga yang putus disini?
Telinga yang sudah tidak dapat lagi mendengarkan nasehat firman Tuhan. Mat 13:9
13:9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Tuhan Yesus pernah berkata: Mat 13:14-16
13:14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
13:15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
13:16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.

Ini gambar kehidupan orang Kristen yang kehilangan telinga.
Soal mendengar ini sangat ditekankan oleh Tuhan Yesus disaat menyampaikan firmanNya:

Luk 8:8,18
8:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

TIDAK PUNYA BELAS KASIHAN:
Lawan dari kasih ini adalah kebencian.
Sirna kawelasane = hilang belas kasihannya.
Sudah tidak mengampuni lagi.
Satu saat Petrus bertanya kepada Yesus: Sampai berapa kali harus mengampuni kesalahan orang yang berbuat dosa terhadap aku.

Mat 18:21-22
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Mat 18:23-35
18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

10.000 talenta hutangnya kepada raja.
Satu talenta = upah rata-rata seorang buruh yang bekerja selama 19 tahun.
Hutang orang ini tak terbayarkan, seperti hutang kita kepada Tuhan.
Kita telah menadapatkan pengampunan dosa yang begitu besar dari Tuhan, itu sebabnya Tuhan katakan 70 X 7 X itu berarti tidak ada batasnya. Jadi kita harus ada hati untuk suka mengampuni.
10 ribu talenta dibanding dengan 100 dinar. Perumpamaan ini bicara tentang pengampunan (ayat 35)
Kalau tidak ada belas kasihan yang tersisa dalam hati hanya kebencian.

Kebencian itu sifatnya berkembang. Kej 37: 3-8
37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
37:5 Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
37:6 Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
37:7 Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
37:8 Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.

Karena iri hati mereka membenci Yusuf.
Ayat 4 = Benci
Ayat 5 = Lebih benci
Ayat 8 = Makin benci
Berakhir mencelakakan.

Kej 37:18-20
37:18 Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
37:19 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
37:20 Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"

Saudara-saudara Yusuf mencoba menggagalkan mimpi Yusuf.
Apa yang datangnya dari Tuhan tidak dapat digagalkan oleh manusia siapapun juga.

EMOSINYA SEMAKIN MENJADI-JADI:
Tidak terkontrol lagi.
Pengendalian diri adalah satu dari buahnya Roh Kudus. Gal 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Bandingkan dengan buahnya daging: Gal 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Amarah adalah buahnya daging.
Orang boleh marah tapi jangan berbuat dosa. Maz 4:5
4:5 Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. S e l a

Berhentilah marah! Maz 37:8
37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.

Ef 4:26
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

Jika marah itu dibawa sampai menginap, maka Iblis yang diuntungkan. Ef 4:27
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Jika marah itu disimpan sampai matahari tenggelam, esuknya berubah jadi kebencian. Sedangkan orang yang membenci saudaranya itu adalah seorang pembunuh manusia. 1 Yoh 3:15
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

PANAS HATINYA DIBIARKAN TERUS:
Harusnya memadamkan api amarah itu. Sebab orang sabar itu memadamkan api amarah. Ams 15:18
15:18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.

Kempat hal itulah yang ada pada Edom dan Tuhan mengadakan perhitungan kepada Edom.
Bagaimana dengan saudara?