Translate

31 Jul 2016

Ibadah Raya. 31 Juli 2016. KETIKA SAMARIA DIKEPUNG



Ibadah Raya. 31 Juli 2016

KETIKA SAMARIA DIKEPUNG.
2 Raj 6:24-25
6:24 Sesudah itu Benhadad, raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung Samaria.
6:25 Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.

Benhadat menghimpun seluruh tentaranya, lalu maju mengepung Samaria.
Seluruh tentaranya dikerahkan.
Benhadat adalah gambaran dari Iblis; Jika Iblis bertindak dia tidak tanggung-tanggung, dikerahkan seluruh tentaranya. Mengapa?
Pengalaman yang lalu ketika mau menangkap Elisa, maka raja Aram ini mengerahkan seluruh kekuatannya.

Ayat 13-14
6:13 Berkatalah raja: "Pergilah melihat, di mana dia, supaya aku menyuruh orang menangkap dia." Lalu diberitahukanlah kepadanya: "Dia ada di Dotan."
6:14 Maka dikirimnyalah ke sana kuda serta kereta dan tentara yang besar. Sampailah mereka pada waktu malam, lalu mengepung kota itu.

Untuk menangkap seorang yaitu nabi Elisa maka raja Aram ini mengerahkan tentara yang besar.
Kalau untuk kota Dotan saja raja Aram ini mengirim pasukan tentara yang besar, apalagi sekarang Samaria kota yang lebih besar.
Kegagalan waktu yang lalu ketika menangkap Elisa, itu membuat Raja Aram ini menyusun strategi yang lebih hebat lagi, yaitu mengepung kota Samaria dengan seluruh kekuatannya. Dan ini memang berhasil, sehingga penduduk Samaria mengalami kelaparan yang hebat.
Iblis tidak tanggung-tanggung kalau bertindak.

Sekarang kita bandingkan dengan 1 Pet 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Iblis berjalan keliling: Kata keliling itu berarti posisi melingkar, ini strategi Iblis!
Iblis berkeliling seperti singa yang mengaum-ngaum = menakut-nakuti.
Ini yang sering dilakukan oleh Iblis, yaitu menakut-nakuti. Menempatkan rasa takut dalam hati seseorang. Dan itu berhasil, sehingga orang itu menjadi takut, bimbang, kuatir dan gelisah.

Bagaimankah kita mengantisipasi taktik Iblis ini?
Ayat sebelumnya bicara soal menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan.
Serahkan lah segala kekuatiranmu kepadanya, sebab Ia yang memelihara kamu.

1 Pet 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Petrus menulis ini berdasarkan pengalamannya waktu dia mengalami kekuatiran: Kapan?
Yaitu ketika dia hampir tenggelam di danau.

Mat 14:22-33.
14:22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

Ayat 25-26, 30
14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
ayat 30
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

Ada dua kali dalam peristiwa itu Petrus merasakan ketakutan.
Rasa takut yang dialami murid-murid ini membuktikan mereka kurang beriman.
Pada hal mereka baru saja mengalami pemeliharaan Tuhan dalam bentuk 5 Roti dan 2 ekor ikan.

Mat 14:13-21
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak
.
Pemeliharaan dalam bentuk makanan yang baru mereka terima itu adalah untuk mempersiapkan diri pada waktu terkena ujian.
Setelah makan firman Tuhan kemudian ujian datang.
Untuk membuktikan kemurnian iman kita, maka perlu adanya ujian.
Seperti apa Tuhan menguji kita? Seperti emas yang dilebur dengan api.

1 Pet 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Ayub 23:10
23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Pengepungan kota Samarian ini juga merupakan ujian dari Tuhan; Kalau tidak terjadi pengepungan sampai mengakibatkan kelaparan yang dasyat, maka tidak mungkin orang tahu dan bisa menghargai binatang keledai.
Justru karena kelaparan ini maka kepala keledai bisa bernilai 80 syikal perak.
Dan ini berarti binatang keledai ini tidak jadi dipatahkan batang lehernya, karena telah disediakan tebusannya yaitu seekor domba.

Kel 13:13
13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

Sesuatu yang berharga itu muncul setelah datangnya ujian.
Kemudian keledai itu dijadikan alat tunggangan oleh Tuhan Yesus ketika Dia bersama-sama murid-murid-Nya masuk kekota Yerusalem.

Mark 11:4
11:4 Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.

Posisi keledai ini ketika diketemukan berada didepan pintu diluar.
Kehidupan yang tadinya diluar rencana Allah sekarang telah dibawa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Sekarang kita akan membahas siapakah 4 orang kusta?
Suatu kehidupan yang diasingkan / dikucilkan dari pergaulan masyarakat, tapi sudah mendapatkan perhatian Tuhan yang luarbiasa.

Keberadaan mereka ada diluar pintu gerbang. Bandingkan dengan keledai liar tadi.
Mark 11:4
11:4 Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.

Posisi 4 orang yang kena kusta ini ada didepan pintu gerbang. Jadi pintu gerbang itu adalah batas tempat dimana mereka boleh tinggal.

Empat orang kusta ini dipakai Tuhan untuk membawakan Kabar baik:              
 2 Raj 7:9-10
7:9 Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."
7:10 Mereka pergi, lalu berseru kepada penunggu pintu gerbang kota dan menceritakan kepada orang-orang itu, katanya: "Kami sudah masuk ke tempat perkemahan orang Aram, dan ternyata tidak ada orang di sana, dan tidak ada suara manusia kedengaran, hanya ada kuda dan keledai tertambat dan kemah-kemah ditinggalkan dengan begitu saja."

Kabar baik ini adalah suatu berita yang ditunggu-tunggu oleh penduduk Samaria yang waktu itu dalam suasana ketakutan.
Berita ini ada sangkut pautnya dengan nubuatan nabi Elisa.

Sesuatu yang tadinya sangat menakutkan itu berubah drastis, setelah 4 orang kusta ini memberanikan diri untuk masuk keperkemahan tentara Aram.

2 Raj 7:4
7:4 Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati."

Ini bicara soal Suatu Tekat!
Desakan rasa lapar telah membuat 4 orang kusta ini punya keberanian untuk mengambil resiko. Berdiam diri mati – menyebrang keperkemahan musuh juga sangat riskan, bisa dibunuh.

Tetapi mengapa harus 4 orang kusta yang dipakai untuk membawa berita baik ini?
Untuk menggenapi firman-Nya, kadang Tuhan itu tidak selalu memakai orang yang pandai atau orang yang berpangkat, seperti perwira raja ini, tapi Tuhan pakai kehidupan yang hina, yang diasingkan, yang tidak termasuk bilangan orang yang terpandang.

Rasul Paul meulis dalam suratannya kepada jemaat Korintus:
1 Kor 1:26-29.
1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

Kabar baik itu adalah kabar dari kegenapan firman Tuhan atau juga merupakan lawatan Tuhan.
2 Raj 7:1-2, 16-20.                                              
7:1 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."
7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

7:16 Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.
7:17 Adapun raja telah menempatkan perwira yang menjadi ajudannya itu mengawasi pintu gerbang, tetapi rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu ia mati sesuai dengan perkataan abdi Allah yang mengatakannya pada waktu raja datang mendapatkan dia.
7:18 Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja: "Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang Samaria."
7:19 Pada waktu itu si perwira menjawab abdi Allah itu: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?", tetapi Elisa berkata: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."
7:20 Demikianlah terjadi kepada orang itu: Rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu matilah ia.

Kesimpulan dari kisah Samaria dikepung ini adalah:
Jika Tuhan bertindak, dengan sekejab akan terjadi perubahan.

Yes 29:5-8.
29:5 Akan tetapi segala pasukan lawanmu akan hilang lenyap seperti abu halus, dan semua orang yang gagah sombong akan menjadi seperti sekam yang melintas terbang. Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
29:7 Maka segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan Ariel, dan semua orang yang memerangi dia dan kubu pertahanannya dan orang-orang yang menyesakkan dia akan seperti mimpi dan seperti penglihatan malam-malam:
29:8 seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga, perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.
Gunung Sion adalah Mempelai Perempuan Tuhan, juga disebut sebagai Yerusalem.                                                                                           Yes 29:1-8 ini bicara tentang Yerusalem terkepung tetapi diselamatkan.
Dalam tempo sekejab jika Tuhan bertindak, maka akan terjadi perubahan yang drastis.
Tuhan Yesus memberkati Anda semua.