Translate

11 Jan 2016

Ibadah Raya 10 Januari 2016. MALEAKHI 4 Bagian Akhir



Ibadah Raya 10 Januari 2016

MALEAKHI 4 BAGIAN AKHIR:
MAL 4:4-6
4:4 Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum.
4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Disini ada nama yang disebutkan yaitu Musa; dia adalah orang besar, dia adalah penyalur Taurat. Disampingnya Musa juga disebutkan nama lain yaitu Elia.
Nama Musa ini dipergunakan sebagai penutup dari buku Perjanjian Lama.

Nama dari Musa dan Elia ini secara tidak langsung ada hubungannya dengan firman nubuatan seperti pelita yang menuntun langkah hidup kita sampai hari fajar = harinya Tuhan yang nampak cemerlang, dan ini menuju kepada pengantin laki-laki

Surga yang sangat didambakan oleh pengantin perempuannya.
Firman nubuatan ini bukan berasal dari manusia, tapi itu diilhamkan kepada para hamba-hamba-Nya.
Posisi dua nama yang disebut dalam buku terakhir dari Perjanjian Lama ini menunjuk pada nubuatan yang terjadi zaman akhir.

2 Pet 1:16-21
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Petrus ada pengalaman yang baru diungkapkan setelah Tuhan Yesus naik ke Sorga, sebelumnya ia belum boleh mengungkapkan.
Mat 17:9
17:9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."

Kalau Petrus menjadi seorang pengabar firman, itu bukan karena ia menerima lewat orang lain, tapi ia ada pengalaman sendiri yaitu menjadi saksi mata sendiri.

Firman nubuatan itu perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Dari firman nubuatan yang terangnya harus kita perhatikan sungguh-sungguh. Pengalaman rasul Petrus yang ditekankan mengenai firman nubuatan.

Bintang Fajar yang cemerlang itu adalah mempelai laki-laki Sorga.
Why 22:16.
22:16 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."

Bintang Fajar inilah yang menjadi sasaran akhir dari firman nubuatan.
Bintang Fajar itu adalah Yesus yang diperuntukkan bagi mempelai perempuan-Nya.

Why 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Kabar mempelai ini mengandung firman nubuatan yang besar, dan tidak heran kepada setiap pribadi yang terbuka hati untuk kabar ini, maka mendadak dari kehidupan yang semula begitu gelap, seperti ada satu terang yang bercahaya yang membuka matanya.

Memang firman nubuatan ini adalah terang yang sanggup menembusi segala kegelapan hati.
Pengalaman Petrus yang disaksikan juga oleh Yohanes dan Yakubus diatas gunung sewaktu Tuhan Yesus dipermuliakan itu, juga dikanan kiri Tuhan Yesus ada Musa dan Elia.

Dua nama yang disebutkan dalam kitab penutup Perjanjian Lama khususnya Maleakhi.
Dalam suratannya Petrus tidak menyebutkan Musa dan Elia, sebab yang menjadi pusat perhatian itu adalah pribadi Bintang Fajar.

Tapi itu bukan berarti Musa dan Elia ini tidak penting, sebab kalau tidak penting maka pada kejadian itu sendiri tidak mungkin disebutkan dua nama ini. Kedua nama ini disebutkan dalam penutup Perjanjian Lama.

Dua pribadi ini ada hubungannya dengan Firman Nubuatan. Ini merupakan nubuatan yang besar, sebab nubuatan yang besar itu adalah Firman Tuhan.

Bukan berarti kita tidak percaya dengan nubuatan-nubuatan, itu merupakan nubuatan kecil. Tapi nubuatan itu harus teratur seperti yang disebutkan dalam
1 Korintus 14:1 (TB)
1. Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.

Nubuatan-nubuatan itu sering kali disertai dengan emosi, sehingga ditambah-tambah, kemudian menimbulkan kekacauan. Tapi Firman Allah itu adalah nubuatan yang besar yang patut kamu perhatikan.

Firman Nubuatan ini ada hubungannya  dengan Musa dan Elia yang lagi bercakap-cakap dengan Tuhan dalam posisi kemuliaan.

Melihat ini hati Petrus bingung, ia ingin membangun 3 Tabernakel, satu untuk Tuhan Yesus, satu untuk Musa dan satu untuk Elia. Tapi Petrus tidak tahu apa yang diucapkan itu.

Namun disini kita melihat Tuhan Yesus mau menerangkan perkara yang besar dimasa yang akan datang. Sebab kedua pribadi ini adalah 2 pribadi yang penting dihari-hari zaman 3 ½ tahun dari penutupan zaman, maka kedua orang ini muncul sebagai 2 orang saksi.

Dua orang saksi ini adalah Musa dan Elia yang menjadi saksi firman dalam zaman antikrist, untuk merebut orang Kristen yang berada dihalaman yang tidak bisa menyembah Tuhan, belum dalam posisi penyembahan kepada Tuhan, mereka dinjak-injak oleh antikrist selama 3 ½ tahun, zaman dimana Iblis meluaskan kejahatannya, namun ada masanya Iblis itu akan dihukumkan.

Dua orang ini diijinkan Tuhan mati dalam pelayanan Injil pada waktu itu, tapi jenazahnya tidak membusuk, sebab dua tubuh ini adalah dalam keadaan tubuh kemuliaan.

Musa pernah mati, tapi tubuhnya/jenazahnya tidak diketemukan, sebab tubuh itu pernah diperebutkan antara Iblis dan malaikat Mikhael.
Tubuh Musa ini pernah mengalami kemuliaan sewaktu ia naik keatas gunung selama 40 hari / malam. Sehingga waktu ia berbicara dengan umat Israel waktu itu harus menggunakan tudung.

Tubuh kemuliaan inilah yang pernah diperebutkan oleh Iblis, tapi Mikhael telah menghardiknya dengan menggunakan nama Tuhan sebagai sebutannya:
Yudas 9
1:9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

Mayat Musa itu waktu dicari oleh bangsa Israel tetapi tidak diketemukan, sebab sudah dibangkitkan oleh Tuhan.
Mikhael dalam pengajaran sendiri adalah Malaikat perang, yang pernah juga nanti akan mengalahkan Iblis dalam kitab Wahyu. Dan Mikhael ini tidak lain adalah pribadi Tuhan Yesus sendiri. Sebab siapakah yang dapat mengalahkan Iblis selain Kristus.

Musa ini pernah dipermuliakan oleh Tuhan dalam keadaan tubuh kemuliaan, Iblis tidak dapat mengganggu tubuh Musa lagi. Maut tidak berkuasa atas tubuh yang sudah dipermuliakan, akhirnya Iblis harus merelakan untuk Musa mengalami kebangkitan.

Elia sendiri juga diangkat ke Sorga dalam kemuliaan dengan kereta yang berapi. Jadi dua pribadi ini adalah manusia yang dalam kemuliaan, sehingga berkenan mendampingi tubuh Kristus dalam kemulyaan-Nya diatas gunung.

Dan dua pribadi ini juga yang diutus menjadi saksi pada akhir zaman nanti.
Why 11:3-4
11:3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
11:4 Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.

Dua orang saksi ini juga menjadi saksi pada saat Tuhan Yesus terangkat ke Sorga. Dimana mereka berkata : “Adapun Yesus yang dinaikan ke Sorga dari hadapan kamu itu, begitu juga akan turun pula seperti yang kamu lihat Ia pergi ke Sorga itu. “

 Kis 1:9-11
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Ini merupakan salah satu dari keyakinan pengajaran Ofler, disamping itu juga masih ada yaitu ketiga orang Majus. Ketiga orang Majus ini adalah pribadi dari Henoch – Musa dan Elia.

Luk 9:28-36 Tuhan  Yesus dipermuliakan diatas gunung.
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.
9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
9:34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."
9:36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.

Ini merupakan suatu rahasia; baru didalam surat Petrus dibukakan.
Luk 10:21-24
10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
10:23 Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.
10:24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

Dalam doa-Nya Tuhan Yesus bergemar dalam Roh Kudus, Dia menyatakan kepada Bapa soal hikmat yang masih dirahasiakan bagi orang-orang pandai, tapi dinyatakan kepada anak-anak. Sifat anak-anak inilah yang dikehendaki oleh Tuhan untuk kita tiru seperti contohnya.

Kalau anak itu diberi baju baru dia lekas pakai, kalau diberi sepatu baru dia lekas pakai. Kemudian Tuhan berikan contoh tentang orang Samaria yang murah hati.

Luk 10:25-37 (Siapa disana orang yang menaruh belas kasihan?)
10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Siapa disana orang yang tidak menaruh belas kasihan? Justru mereka adalah orang Lewi dan para Imam = orang yang banyak mengenal hukum-hukum Tuhan tapi tidak sampai datang pada pelaksanaannya.

Orang Samaria itu sudah menaruh belas kasihan, orang Samaria ini dianggap oleh orang Yahudi adalah bangsa kafir.
Lewat bangsa kafir orang Yahudi ditolong, demi apa? Demi tubuh Kristus. Sebab tubuhnya orang itu sakit, dirawat sampai menjadi sehat.

Kemudian Tuhan tanya: Siapakah diantara ketiga orang ini yang disebut sebagai sesama manusia?
Roma 11:30-32
11:30 Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,
11:31 demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
11:32 Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.

Ayat 30 = beroleh rahmat = semestinya belas kasihan (Eleos = berperasaan kasihan / lembut hati / pedih hati). Tuhan berperasaan kepada yang tidak menurut / durhaka kepada Allah.

Orang yang terbegal yang ditolong oleh orang Samaria itu = bangsa Israel yang memperoleh belas kasihan dari Allah lewat bangsa kaafir.

Luk10:36-37
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Bukan oleh sebab kebisaan kita, tidak! Tapi oleh sebab panggilan Tuhan untuk menerima belas kasihan dari pada Allah, sehingga terjadi suatu perkara yang begitu besar, supaya dinyatakan kemuliaan atas wadah-wadah yang menerima belas kasihan Allah.

Roma 9:11-18, 23
9:11 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya --
9:12 dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
9:13 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
9:14 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
9:15 Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
9:16 Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
9:17 Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."
9:18 Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
23   justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,

Untuk terwujudnya tubuh yang direncanakan itu, itu sebabnya hikmat itu diberikan bukan kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang banyak tahu itu, tetapi diberikan kepada anak-anak kecil =kehidupan yang merendahkan diri, dan suka berpraktek atas Firman Allah, bukan seperti orang-orang ahli Taurat & Farisi yang hanya tahu banyak, tapi tidak suka berpraktek.

Mat 18:1-5
18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Tentang kabar mempelai ini dituntut kerendahan hati yang mutlak dari kita.
Kasih itu diwujudkan dalam praktek untuk mendekati sesama manusia.

Orang Samaria yang menolong itu adalah gambarnya kehidupan kafir yang melaksanakan firman Allah sehingga dipakai untuk menolong kehidupan orang Yahudi. Kita juga akan bisa menolong orang yang sudah undur dari Tuhan, yaitu kalau kita bisa menerima belas kasihan dari Tuhan.

Tuhan menetapkan kehidupan kita untuk mewujudkan tubuh dengan belas kasihan, supaya tubuh yang hancur setengah mati itu dapat sehat kembali.
Tapi ilmu pengetahuan itu tidak bisa membentuk tubuh, lihat itu orang Lewi & Imam itu mereka menyingkir.

Pada waktu Tuhan Yesus dipermuliakan, maka disana ada pengakuan dari Allah. Ini bukan pengakuan begitu saja, tapi pengakuan yang besar /pengakuan yang resmi yang mengandung nubuatan besar.

Lebih dahulu Tuhan itu harus dinyatakan dalam kedudukannya sebagai Anak. “Anak yang dikasihi, kepada-Nya kau harus bisa dengar!”

Hikmat dari pada Allah itu begitu besar.
Pada peristiwa Tuhan dipermuliakan diatas gunung itu disampingnya kejadian yang disaksikan oleh Petrus, itu menujuk firman Nubuatan. Maka dengan pengakuan Tuhan yang sah kepada anak-Nya, maka dalam pengakuan itu Tuhan bermaksud untuk menunjuk bahwa Anak-Nya itu harus didengar, sebab Anak-Nya itu adalah hikmat. Ini adalah suatu perkara yang besar.

Ini berarti untuk zaman sekarang ini kita jangan mengecilkan Alkitab, Alkitab ini perlu ditekuni.
Hikmat dan kemuliaan itu adalah perkara bersama yang Tuhan mau nyatakan dalam firman Nubuatan; firman yang seperti pelita.

Hikmat itu yang membentuk satu tubuh antara bangsa Israel dan kafir = tubuh Kristus.
Satu kemuliaan yang menyucikan satu kehidupan. Dengan kemuliaan itu supaya kita juga berbentuk bagaikan contohnya.

Kalau jenazah Musa diperebutkan oleh Iblis, dan Mikhael menentang sampai tubuh itu mengalami kebangkitan sampai dipermuliakan. Demikian juga kalau kita menerima seruan hikmat= seruan Anak ditengah-tengah anak-anak Adam, maka ini adalah satu perebutan dari Allah atas manusia dari cengkraman maut.

1 Kor 1:30 Kristus Yesus itu adalah hikmat dari Allah.
1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

Firman Allah itu harus kita tekuni, bukan dengan harus menambah dengan buku-buku lain, sebab pengetahuan itu tidak sanggup untuk menghadapi Iblis.
Tapi hikmat itu harus kita miliki untuk menghadapi kuasa Iblis, sebab didalam hikmat itu ada Kebenaran – Kesucian bahkan sampai Kelepasan. Nah dengan hikmat ini nanti kuasa Iblis itu dikalahkan.

Ibr 2:10-15
2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
2:12 kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,"
2:13 dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Ayat 11 : Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Kalau kita mau masuk dalam hubungan saudara syaratnya harus mau disucikan. Sebab kalau kita mempertahankan dosa, maka dosa itu cukup menjadi penghalang untuk tidak bisa kita diterima sebagai saudara, tidak ada hubungan dengan Tuhan.

Keatas kehidupan yang mau disucikan, Tuhan tidak malu mangaku kita sebagai saudara.
Ayat 13: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."

Dalam Amsal dikatakan : anak itu bermain-main diatas bumi dengan anak-anak manusia: Itulah hikmat! Untuk apa?

Ayat 14-15 Iblis yang memegang kuasa maut itu ditiadakan oleh Kristus.
Maksud Allah agar kita mau merendahkan diri ini, agar supaya kita ini jangan takut mati. Hikmat Allah ini yang membuat kita untuk tidak takut dengan apapun sampai kepada maut sekalipun.

Tuhan mau lepaskan kita dari rasa takut, yaitu jika kita ini mau menerima hikmat Allah. Hikmat Allah harus kita miliki untuk menghadapi hidup ini.

Kepada manusia ini Tuhan ada janji, sebab bukan kepada Malaikat yang ditolong-Nya, tapi keturunan Abraham (orang-orang yang berpegang percaya kepada kuasa firman).
Ayat 16: Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.

Kemuliaan-Nya itu harus bisa kita pandang, jangan sampai mata ini terpengaruh dengan ilah-ilah zaman modern ini.
Terhadap hikmat dan kemuliaan Allah ini kita harus terbuka mata.

Ef 1:17-18
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,

Kemuliaan dan hikmat yang akan membuka mata rohani kita untuk dapat mengetahui pengharapan apa dalam panggilan Allah dan bagaimana limpahnya kemuliaan warisannya diantara orang-orang suci.

Ada firman Hikmat ada firman Injil yang begitu terang dan begitu jelas yang harus menjadi pusat perhatian kita sekarang ini.
2 Kor 4:6
4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Lewat firman itu nanti kemuliaan Allah yang akan dinyatakan untuk memandang wajah-Nya Tuhan.
Sebab kalau mata itu buta, maka mata itu dibutakan oleh ilah jaman modern ini.
Ayat 4:
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kalau kita buta oleh kemuliaan Allah lewat Injil itu, berarti kita sudah dibutakan oleh ilah zaman modern sekarang ini, dan itu berarti kehidupan itu akan binasa.

Ayat 3
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
Hikmat Allah itu suatu pohon kehidupan bagi kita yang menerimanya.

Pohon Alhayat itu dijaga  dengan pedang yang tak pernah berhenti, supaya jangan nanti tangan manusia menjamah pohon kehidupan itu serta buahnya.

Tapi tubuh Kristus sudah dijadikan korban, sehingga dengan terkenanya pedang yang dilayamkan itu keatas tubuh Kristus, maka berhentilah pedang itu dan kesempatan untuk sampai pada pohon Alhayat itu sekarang terbuka. Pedang itu seperti puas menghantam tubuhnya Kristus.

Kej 3 :24
  3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Ams 3:13-18
3:13 Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
3:14 karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
3:15 Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
3:17 Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.
3:18 Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.

Berbahagialah orang yang mendapatkan hikmat.  Hikmat itu lebih berharga dari pada emas dan perak. Kalau hikmat itu dikembangkan, itu artinya rohani yang dikembangkan.

Ayat 18 : Hikmat itu adalah pohon Alhayat  pohon kehidupan.

Dan ini yang disediakan oleh Tuhan bagi para hamba-hamba Tuhan yang rela mencarinya.
Jalan yang dahulunya tertutup itu sekarang sudah terbuka, dimana kehidupan ini akan diisikan oleh hikmatnya Tuhan.