Translate

30 Nov 2015

Ibadah Pendalaman Alkitab. 27 November 2015. PENYUCIAN YANG MENGGUNAKAN API.



Ibadah Pendalaman Alkitab. 27 November 2015

PENYUCIAN YANG MENGGUNAKAN API:
MAL 3:1-6
3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
3:4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.
3:5 Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam.
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.

PENYUCIAN  YANG SEBERSIH-BERSIHNYA DAN PENYUCIAN INI MENGGUNAKAN API.

Penyucian ini bermaksud untuk menjadikan rohani kita menjadi cemerlang, sehingga rohani kita bukan lagi lembek, tapi suatu rohani yang bersedia menghadapi ujian api yang disediakan bagi dunia akhir zaman.

Kalau sudah terjadi rintisan jalan itu, maka dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke Bait-Nya.
Ayat 1: Kalau sudah terjadi rintisan jalan itu, maka dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke Bait-Nya.

Sekalipun proses penyucian itu dengan api, tapi kepada bani Yakub Tuhan janjikan pemeliharaan. Yakub ini gambar dari pekerjaan Roh Kudus.

Sebab itu barang siapa yang dilahirkan oleh Roh, ia akan terpelihara pada zaman akhir ini. Zaman Roh Kudus adalah zaman yang terakhir.

Roh Kudus itu bermaksud menyucikan kita.
Dan perjanjian penyucian lewat Roh Kudus ini juga dijanjikan bagi bangsa kafir.
Ini adalah zamannya kita beribadah yang diperkenan oleh Allah.

Rm 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Ini perjanjian Tuhan untuk melindungi kehidupan kita yaitu jika kita boleh menjadi  bani Yakub.
Ketetapan penyucian ini tidak boleh ditawar, sebab penyucian  yang untuk mencemerlangkan benda-benda logam ini harus lewat api.

Mendadak Tuhan akan masuk. Ini berarti kita harus meningkatkan penyucian kita, sebab kalau tidak Tuhan akan datang bagaikan pencuri.

1 Tes 5:2-8
5:2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
5:3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.
5:4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5:5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

Kalau kita hidup tidak dalam kegelapan, maka hari Tuhan itu bukan seperti pencuri. Hidup dalam terang, tidak dalam kegelapan dosa.

Malaikat Tuhan Allah (Mal 3:1a) ayat ini menunjuk pada pribadi Yohanes Pembaptis. Ia orang terbesar dari segala yang pernah dilahirkan oleh perempuan, namun  yang terkecil dari kerajaan Surga lebih besar dari padanya.

Kebesaran dari Yohanes Pembaptis ditandai dengan 3 hal:
Dan ini merupakan kesimpulan dari hidupnya Yohanes Pembaptis, dan kesimpulan ini kita bisa tarik secara rohani.

Mat 3:3 (Yohanes Pembaptis perintis jalan bagi Tuhan)
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."

Mat 11:10-11 (Yesus yang terkecil tapi juga yang terbesar)
11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

Ef 4:4-10 (Dia harus turun ketempat yang paling rendah untuk membawa kita ketempat yang paling tinggi.)
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

Rm 8:34                                                                   34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Ibr 2:9-11
2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Maksudnya Dia direndahkan itu agar kita boleh mengalami penyucian.

Ada 3 perkara yang merupakan ciri khas dari kehidupan Yohanes Pembaptis:
Pertama:
Yohanes langsung melayani manusia, berbeda dengan bapanya yang menjadi Imam Besar yang melayani Kaabah dari batu, tapi Yohanes langsung melayani manusia dan membaptis manusia.
Pelayanan Yohanes ini mirip dengan pekerjaan Tuhan Yesus.

Kalau Yohanes membaptis orang dengan air, berbeda dengan Tuhan Yesus, Yesus membaptis orang dengan Roh Kudus.
Yohanes Pembaptis melayani Rumah Allah rohani secara langsung, ia menyediakan Rumah Allah mulai dari baptisan air, langsung berhubungan dengan Kaabah Allah.

Hanya proses penyucian bukan dia yang mengerjakan melainkan Tuhan Yesus. Yohanes menyiapkan bagi halaman saja, dia bekerja menurut rencana Allah.

Kalau kita bekerja sesuai dengan ketentuan  dan kehendak Allah, maka itulah kebesaran jiwa dari seorang pelayan seperti Yohanes Pembaptis.

Pekerjaan semacam Yohanes juga dikerjakan oleh Elia dalam Wahyu 11.
Yohanes dalam pekerjaannya yaitu menyiapkan Rumah Allah

Ibr 3:6
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

Jika kita berpegang teguh dengan pengharapan, maka kita akan menjadi Rumah Allah, sebab pengharapan itu menyucikan kita.

1 Yoh 3:3
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Rumah Allah adalah satu kehidupan yang suci.
1 Kor 6:19
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Hak Allah berlaku atas kehidupan yang suci.

Jadi kebesaran dari Yohanes Pembaptis adalah menyediakan Rumah Allah atau menyediakan kehidupan untuk disucikan = (menyediakan jalan bagi Tuhan).

Kalau kehidupan ini tidak mau disucikan, terus menerus bertahan didalam dosa, itu berarti kehidupan itu tidak mau memasuki rencana Allah dan kehidupan itu tidak mungkin diberkati.

Sekarang ini kita mendengar kabar tentang pembangunan Rumah Allah, kabar yang membangun rohani yaitu suatu kehidupan yang mau disucikan.

Pembangunan rumah itu mulai dari dasar = pertobatan, kemudian kita bangun diatasnya = penyucian.

Ef 2:19-22.
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Kita ini bukan orang asing! Asing maksudnya bagaimana? Asing dalam kesucian. Kalau kita tidak mau kesucian, maka itu berarti kita menjadi orang Kristen yang bodoh, kehidupan itu nanti akan menjadi roboh.

Jangan kita asing terhadap penyucian! Jalan ini sudah dirintis oleh Yohanes Pembaptis.

Kedua:
Yohanes dalam praktek hidupnya menyatakan perkara yang begitu dasyat. Waktu dia dipenjarakan, dia menyuruh muridnya untuk menanyakan siapakah Yesus itu?

Mat 11:2-6
11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

“Engkaukah yang akan datang atau haruskah kami menantikan orang lain?”

Kalau Yohanes Pembaptis mendengar jawaban ini, hatinya menjadi senang, berarti pekerjaannya sudah rampung. Sekalipun dia harus dipenggal kepalanya, ini menyatakan bahwa bukan dia yang harus jadi kepala, melainkan Kristus.

Kenyataan pemenggalan kepala ini adalah puncak dari pengakuan Yohanes, orang besar yang mengakui Yesus sebagai kepala dan kita ini sebagi anggota tubuh-Nya.

Ada dua kabar yang kita dengar sekarang ini:
Yang pertama yaitu kabar pembangunan Kaabah Allah.
Yang kedua yaitu kabar dari tubuh yang kepalanya adalah Kristus.

 Dan inilah kesimpulan dari kisah Yohanes Pembaptis.
Yang ketiga:
Yohanes ini membawa kabar mempelai. Untuk ini dia harus mengambil sikap merendahkan diri, seperti yang dia katakan: DIA harus bertambah-tambah dan aku harus semakin berkurang. Ini kabar mempelai yang bertitik tolakan dengan pengakuannya Kristus sebagai anak Domba Allah.

Yoh 1:35-36
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

Yoh 3:27-30
3:27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Kabar yang ada pada Yohanes Pembaptis suatu undangan untuk masuk didalam Pesta Mempelai. Dan Yohanes Pembaptis ini kabarnya beralaskan atas pernyataan bahwa mempelai laki-laki itu adalah Anak Domba.

Dan itu digenapkan dalam kitab Why 19:7-9
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Ada 3 kabar yang dibawakan oleh Yohanes Pembaptis:
1.- Kabar Pembangunan Rumah Allah.
2.- Kabar Pembangunan Tubuh Kristus.
3.- Kabar Mempelai.

Ini berarti dia mengakui Yesus sebagai Anak pemilik rumah, sebagai Kepala Tubuh, sebagai Pengantin Laki-laki.
Orang ini berjiwakan jiwa yang besar, sebab dia bekerja sesuai dengan rencana Allah.

Mal 3:1 Yohanes Pembaptis sebagai perintis jalan.
3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.

Kalau sudah dirintis kemudian terjadi penyucian (ayat 3).
Mutu dari Kabar Mempelai yaitu kabar yang membawa kita pada praktek penyucian yang keras seperti barang emas melalui proses api, supaya ibadah kita berkenan kepada Allah, mengingat waktunya sudah tidak terlalu lama lagi.

Kita tidak perlu bangga dengan apa yang kita kerjakan, jika tidak terjadi praktek penyucian itu berarti kita sudah berbuat perkara yang sia-sia.

Tuhan mengadakan penyucian mulai dari Lewi. Lewi itu satu suku yang ditentukan untuk malayani ibadah dalam Rumah Allah, suku yang langsung berhubungan dengan Rumah Allah. Ini berarti kita Rumah Allah ini harus mengalami penyucian, sebab hukuman itu justru mulai dari Rumah Allah.

Dan ini berarti kita harus bersedia hidup dalam sengsara, sebab kalau  hari-hari ini kita tidak berani menghadapi sengsara, maka nanti kita akan terkejut menghadapi zaman yang akan datang.

Kita harus bangga kalau menderita sengsara. Khususnya untuk Kabar Mempelai kita harus berani menanggung sengsara.

Hari-hari ini kita harus berani menanggung sengsara, sengsara itu ditandai dengan darah, sebab kalau tidak kita akan menjadi asing dengan sengsara yang akan datang.

1 Pet 4:12-19

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
4:16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
4:18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
4:19 Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Ayat 12 = Ada persekutuan dengan sengsara Kristus.
Kalau kita ini merelakan diri untuk mengalami penyucian maka kita bersedia untuk selalu berhubungan dengan sengsara Kristus.

Jangan kita tunggu sengsara yang lebih besar itu nanti, tapi kita sekarang ini dengan sengaja membawa hubungan dengan sengsara Kristus. Oleh sebab itu sebagai Kaabah Allah kita ini rela untuk mengalami penyucian.

Tuhan akan kirimkan api-Nya! Maksudnya Tuhan agar Lewi ini mempersembahkan persembahan itu harus digarami dengan api, kalau tidak nanti Tuhan akan tolak. Supaya persembahan kita mengalami penyucian dihadapan Allah, persembahan makanan ini harus digarami dengan api.

Im 2:13
2:13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.

Ini sangat menentukan buat kehidupan kita, sebab kalau tidak digarami nanti tidak berkenan dihadapan Allah. Seperti makanan tanpa garam akan jadi cea, begitu pula dengan persembahan makanan dihadapan Tuhan.

Garam api ini adalah penyucian demi keselamatan dari pada yang kecil. Sebab kalau mata ini tidak baik lebih baik dikorek saja dari pada dengan dua mata tapi dilempar dalam api yang mengerikan. Begitu juga dengan tangan dan kaki kita jika menjadi sandungan. Kita harus bisa menghargai penyucian.

Mark 9:43-50
9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
9:44 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
9:45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;
9:46 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.
9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Ayat 49 Setiap orang akan digarami dengan api.

Tuhan bermaksud mau membersihkan kita. Sebab selamat itu untuk selamanya, begitupun dengan hukuman maka itu juga untuk selamanya.
Tuhan menyucikan dengan garam juga dengan api.

Garam berguna untuk menahan kebusukan. Api berguna untuk menerangi kegelapan. Menjadi terangnya dunia dan garamnya dunia, tapi terlebih dahulu harus termakan dengan kesucian lewat garam dan api. Dan ini berarti kita akan menjauhi kedudukan api neraka yang cacingnya tidak pernah mati dan apinya tidak pernah padam itu.

Mat 5:13-16
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Hanya ada dua alternatif. Kalau kehidupan itu tidak berguna, maka Tuhan akan lemparkan kedalam api neraka, tapi kalau mulai sekarang kita mau disucikan dengan garam dan api, maka kehidupan kita akan menjadi berguna.

Mat 3:11-12
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Debu dan jerami itu tidak ada gunanya, dalam hal apa? Dalam persembahan makanan. Sebab  gandum itu isinya yang dipergunakan untuk persembahan yang digarami.

Kehidupan yang tidak ada gunanya kehidupan yang diluar rencana Allah, kehidupan yang tidak mau disucikan itu nanti akan dilempar kedalam api.
Tuhan mau gandum = kehidupan yang digarami, kehidupan yang berguna bagi orang lain.

Sebagai pelayan Tuhan – hamba Tuhan kita harus rela untuk disucikan lewat Firman Allah agar kita boleh berguna bagi orang lain.
Tuhan Yesus memberkati