Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Mat 11:28
28 Sep 2014
ibqdah Raya 28 September 2014. Sardis
Ibadah Raya. 28 September 2014
SARDIS.
Koreksi Tuhan kepada jemaat di Sardis.
Kita akan kembali menarik perbandingan antara 7 perumpamaan dengan ke 7 jemaat di Asia Kecil.
Kali ini kita akan memeriksa perumpamaan Harta yang terpendam.
Mat 13:44
44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
Untuk memperoleh harta yang terpendam, orang ini rela menjual seluruh miliknya.
Kekayaan orang ini ditukar dengan harta yang sangat berharga.
Ini berarti untuk mendapatkan harta yang terpendam tidak dengan gratis, tapi harus ada harga yang musti dibayar.
Apa sebenarnya harta yang terpendam ini?
Kita bandingkan dengan kitab Ams 2:1-5.
1 Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
2 sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
3 ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
4 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
5 maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
Mengejarnya seperti harta terpendam (ayat 4)
Harta itu ternyata adalah perkataan atau perintah Tuhan yang disimpan didalam hati.
Sekarang kita bandingkan dengan kondisi jemaat yang ada di Sardis.
Why 3:1-6
1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
6 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Jemaat Sardis ini dikatakan hidup pada hal mati!
Diantara ke 7 jemaat, Sardis ini paling parah keadaannya; sebab kalau jemaat yang lain masih dipuji / diakui aktivitasnya oleh Tuhan, tapi jemaat Sardis tidak sama sekali.
Tuhan katakan kepada jemaat ini: “Tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna dihadapan-Ku”
Tuhan itu menginginkan suatu pekerjaan yang sampai sempurna.
Sempurna = berarti utuh dan lengkap benar (tidak ada kurang atau celanya.
Mengapa Tuhan menghendaki pekerjaan yang sempurna dari gereja-Nya? Sebab Bapa itu sempurna.
Mat 5:48
48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Kerinduan hati Tuhan untuk membawa kehidupan kita ini nanti ditampilkan dihadapan-Nya sendiri tanpa cacat dan kerut, kudus tidak bercela.
Ef 5:26-27.
26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Mengapa jemaat Sardis ini sampai sedemikian rupa kondisinya?
Ini disebabkan cara menerima dan mendengarkan firman Tuhan salah! Sebab firman yang didengar itu tidak sampai menjadi praktek dalam hidup sehari-harinya.
Why 3:3
3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Orang Kristen di Sardis ini banyak yang tidak bertobat.
Apa yang didengar itu untuk dituruti kemudian bertobatlah! Kata Firman Tuhan.
Ini berarti menjadi pelaku firman, bukan pendengar saja.
Yak 1:22
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Jika kita menjadi pelaku firman, kita akan dibuatnya berbahagia.
Yak 1:25
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Kita bandingkan dengan kitab
Why 1:3
3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Jemaat Sardis ini ditegor Tuhan saat bersikap dalam mendengarkan firman Tuhan, karena mereka hanya sebatas mendengar saja, tidak dilanjutkan sampai kepada pertobatan.
Bagaimana disebut bertobat kalau tidak mempraktekan firman Tuhan.
Pada akhir dari kitab Wahyu tidak dikatakan lagi berbahagia orang yang mendengar firman Allah dan menerimanya, tapi yang disebut bahagia adalah orang yang melakukan firman Allah.
Why 22:7
7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Tuhan Yesus pernah berfirman: “Berbahgialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Mat 5:6)
Tuhan ingin melihat sampai dimana rasa lapar dan dahaga Anda terhadap firman-Nya, ini menjadi ukuran nantinya Anda akan dipuaskan oleh firman-Nya.
Jemaat Sardis ini dikatakan hidup pada hal mati.
Siapakah yang mengatakan mereka hidup?
Ini menurut penilaian manusia (jadi mereka sendiri yang mengatakan jemaatnya hidup) pada hal dimata Tuhan kondisi rohani jemaat ini sebenarnya mati.
Why 3:1
1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
Orang-orang di Sardis ini suka memuji dirinya sendiri.
Bandingkan dengan
2 Kor 10:12 (mereka mengukur dengan ukuran mereka sendiri)
12 Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!
Rasul Paulus katakan: Alangkah bodohnya mereka!
Jadi orang yang suka memuji diri sendiri itu adalah orang bodoh.
Jangan memuji diri sendiri! Jangan mengukur dengan ukuran diri sendiri = itu ukuran manusia. Sebaliknya Tuhan katakan: “engkau mati!”
Orang yang memuji diri sendiri tidak tahan uji.
2 Kor 10:18
18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.
Bandingkan dengan
Ams 27:2
2 Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.
Orang Kristen di Sardis ini banyak yang membanggakan diri sendiri! Tapi ingat yang menilai itu Tuhan, bukan manusia.
Selanjutnya Tuhan berkata:
Why 3:2a Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati,
Hampir mati: Ini suatu kondisi yang rawan; sebab kalau ibarat lampu / pelita, ini tidak dapat lagi tahan terhadap terpaan angin.
Begitu terkena tiupan angin dia pasti padam.
Bible menulis: kondisi seperti ini bagaikan sumbu yang pudar nyalanya.
Yes 42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
1.- Kata pudar = suram (tidak bercahaya, tidak berseri-seri)
2.- Kalau ini tentang warna, (pucat) kurang terang atau kabur.
3.- Pudar dapat diartikan tidak bersemangat lagi, agak kendor tidak
keras lagi.
4.- Kalau itu tentang kuasa = kurang manjur.
Kata pudar yang pertama tidak berseri-seri: ini terkena wajah, wajah yang muram, itulah wajah dari Kain ketika persembahannya ditolak oleh Allah.
Muka yang muram ini berasal dari hati yang panas.
Kej 4:5-7
5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Kegagalan dalam ibadah itu bisa membuat raut muka tidak berseri-seri. Ini yang disebut sumbu yang pudar nyalanya. Dikatakan hidup pada hal mati.
Kata pudar yang kedua: yang artinya pucat atau kabur. Ini tentang warna.
Kabur : Ini menunjuk pada pandangan mata.
Mata yang kabur. Ada suatu cerita tentang mata yang kabur:
Ketika Ishak sudah menjadi tua dan dia akan memberkati ke dua anaknya, maka terjadilah dia salah dalam pemberkatan waktu itu, dimana yang bungsu dikira yang sulung.
Kej 27:1-4, 20-25, 30-35.
1 Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya, bapa."
2 Berkatalah Ishak: "Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila hari kematianku.
3 Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang;
4 olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati."
20 Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku."
21 Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
22 Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."
23 Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,
24 tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya!"
25 Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.
31 Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku."
32 Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau."
33 Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati."
34 Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
35 Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
Itu tadi cerita tentang mata yang kabur. Dan sekarang kita akan melihat mata yang terbuka terang sekalipun sudah lanjut usianya; itulah Musa.
Ul 34:7
7 Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.
Kalau Musa memiliki mata yang tidak kabur, maka dia diijinkan untuk melihat kota Kanaan.
Ini bicara dari hal mata iman.
Perjalanan kita itu bukan dengan melihat tapi dengan iman.
2 Kor 5:7
sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat
Kita harus memiliki mata yang terbuka, bukan mata yang kabur untuk bisa memandang Yesus yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita kepada kesempurnaan.
Ibr 12:2
2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Pengertian yang ketiga tentang pudar: Tidak bersemangat lagi, agak kendor.
Apa yang menyebabkan kurang semangat? Karena rohnya tidak menyala-nyala.
Rm 12:11
11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Bandingkan:
1 Kor 15:58
58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Pengertian yang ke empat tentang pudar:
Kalau itu tentang kuasa, maka kuasa itu sudah tidak lagi manjur.
Ini berarti kita perlu mengalami kuasa atau urapan yang datangnya dari Roh Kudus.
Kondisi yang dialami oleh jemaat di Sardis ini kemudian dikaitkan dengan kedatangan Tuhan.
Why 3:3b
Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Sikap berjaga-jaga itu sama seperti memelihara pakaian kita agar tetap putih. Ayat 4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
Bagaimana caranya untuk memelihara pakaian agar tetap putih?
Why 7:13-14
13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Mereka membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Ini berarti jangan kita menjadi asing dengan korban-Nya Kristus yang selalu kita peringati dalam perjamuan suci.
Jubah yang dicelup dengan darah ini juga yang menjadi pakaian dari Anak Domba.
Why 19:13
12 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
Akhirnya kepada orang-orang Kristen yang menang yang ada di Sardis Tuhan menjanjikan pakaian putih dan namanya tidak akan dihapus dalam buku kehidupan dan Tuhan akan mengaku namanya di hadapan Bapa di Sorga dan dihadapan para malaikat-Nya.
Bandingkan:
Mat 10:32-33
32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
Nama yang tidak terhapus dalam buku kehidupan; ini suatu anugerah yang luar biasa yang dianugerahkan Allah kepada kita sehingga kita boleh menjadi penghuni kerajaan Sorga.
Sebaliknya jika nama itu terhapus, atau tidak tertulis dalam buku kehidupan, dimana tempatnya?
Why 20:11-15
11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Pastikan nama Anda sudah tertulis dalam buku kehidupan.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.