Ibadah Pendalaman Alkitab
12 September 2014
Lanjutan Tudung Dari Bulu Kambing
5 tiang Pintu Kemah dari manusia itu adalah : indera manusia.
Mata – Telinga – Wajah – Hidung – Mulut.
Penglihatan – Pendengaran – Raba – Pembauan – Rasa.
TELINGA:
Telinga bagi badan untuk mendengar.
Telinga bagi jiwa untuk mengingat.
Telinga bagi roh untuk beriman.
Jadi pendengaran dari badan itu menangkap suara.
Pendengaran untuk jiwa itu namanya mengingat.
Pendengaran bagi roh itu yang namanya iman.
Itu percaya akan perjanjian yang akan datang.
MATA: Pandangan.
Bagi badan adalah untuk memandang.
Bagi jiwa adalah untuk membayangkan.
Bagi roh adalah untuk mengharapkan.
Pandangan dari tubuh itu membangkitkan suatu keinginan.
Pandangan dari jiwa itu membangkitkan rasa rindu.
Pandangan bagi roh itu mengharapkan masa depan.
WAJAH / PIPI : Raba.
Bagi badan adalah rasa raba (perasaan)
Bagi jiwa adalah rasa kerinduan yang ada unsur birahi.
Bagi roh adalah dalam bentuk kasih.
Pada tubuh itu membangkitkan rasa rangsangan.
Pada jiwa itu membangkitkan sentuhan.
Pada roh itu membangkitkan suatu bayangan Kristus.
HIDUNG.
Dari tubuh itu untuk membau / mencium.
Dari jiwa itu untuk mencium yang disebut namanya hati nurani.
Dari roh itu untuk mencium yang disebut namanya penyembahan.
Jadi dari badan itu terbangkit oleh adanya bau ( oleh aroma), bau yang enak juga yang tidak enak.
Jiwa dengan hati nurani itu terbangkit oleh hal yang baik dan yang tidak baik.
Ciuman yang ada pada roh dalam bentuk penyembahan itu terbangkit oleh manisnya dari pada Kristus (baunya harum dari pada Injil).
2 Kor 2:14-17
14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
MULUT: (rasa)
Mulut pada badan itu rasa kecap (enak manis dll)
Mulut pada jiwa itu rasa bicara.
Mulut pada roh itu rasa pengetahuan dan hikmat.
Rasa kecap pada tubuh itu mencicipi makanan.
Rasa kecap pada jiwa itu (bicara) mencicipi pengertian atas sesuatu.
Rasa kecap pada roh itu (pengetahuan – hikmat) mencicip dan menciduk firman Allah.
Contoh : Yoh 2:7-10
7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki,
10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
Ayat 9 : Pelayan-pelayan itu mencedok air.
Pemimpin pesta itu mengecap air.
Itu semua ada hubungannya dengan rasa dari anggur yang baru.
Rasa dalam kehidupan nikah ; itu firman harus menjadi rasa dalam kehidupan nikah.
Ayat-ayat yang mengenai indera:
1 Yoh 3:2-3 (Mata)
2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Rom 10:17 (Telinga)
17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Pil 2:2 (perasaan / Raba)
2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
Kembali pada Tudung yang ke 2.
Kelompok yang pertama yang menjadi tudung bagian depan itu terdiri dari 6 tenda (kesucian doubel)
Sedangkan kelompok kedua yang menjadi tudung bagian belakang itu terdiri dari 5 tenda (perbuatan suci)
Ibr 12:14 Kesucian dengan damai.
14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Ini merupakan doubel yang menjadi satu seperti yang ada pada 6 tenda yang dilipat jadi satu pada tenda yang ke 6.
Kel 26:9
9 Lima dari tenda itu haruslah kausambung dengan tersendiri, dan enam dari tenda itu dengan tersendiri, dan tenda yang keenam haruslah kaulipat dua, di sebelah depan kemah itu.
Bulu-bulu domba itu menunjuk anak-anak Tuhan dalam persekutuannya, hubungan damai dari anak-anak Tuhan dalam kedudukan yang suci.
Yak 4:1-3
1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Disini tidak ada kesucian dan perdamaian, sebab hanya ada hawa nafsu.
Kesucian dan damai itu menunjuk pada lipatan dobel yang ada pada tenda yang ke 6.
50 kait dari tembaga.
Tembaga menunjuk pada hukuman.
Pada persoalan kesucian itu ada factor-faktor hukuman, hukuman pada hal-hal yang tidak suci.
Supaya kita tidak dihukum bersama dengan dunia ini, maka kita harus berani menghukum diri sendiri.
Ini ayat ada dalam menggunakan perjamuan suci.
1 Kor 11:27-32
27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengaku tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.
32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.
Kait tembaga itu dikaitkan dengan kesucian dan perbuatan suci.
Kesucian dengan pengharapan itu tidak dapat dipisahkan, sebab tanpa kesucian itu berarti tidak ada pengharapan.
Kalau percaya saja itu fase yang pertama, tapi pengharapan itu menuju pada fase yang meningkat: (pengharapan tentang kedatangan Tuhan)
Sebab untuk menantikan kedatangan Tuhan itu syarat mutlaknya adalah kehidupan yang disucikan.
Jadi kedatangan Tuhan itu bukan hanya di imani tapi untuk di harapkan.
1 Yoh 3:2-3
2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Suratan yang berbicara soal harap / kesucian ini adalah suratan 1 dan 2 Petrus.
1 Pet 1:14-16,19, 22
14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Darah yang suci telah menyucikan dirimu.
1 Pet 3:15
15 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,
Suratan yang terkena kasih / tudung kulit domba celupan merah adalah suratan 1 ,2, 3 Yohanes
1 Yoh4:7-10
7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Jadi sidang mempelai itu tertampak jelas memancarkan kesucian dalam hidupnya.
Kesucian dalam pergaulan – gerak gerik: Tuhan mengadakan penelitian.
Tudung ke 3: KULIT DOMBA CELUP MERAH.
Pada tudung ini tidak disebutkan ukurannya. Begitu pula dengan kasih: tidak terukur.
Korbannya Kristus tidak bisa diukur, seperti domba-domba yang disembelih, itu bicara soal korban, dan satu-satunya korban itulah korbannya Kristus.
Domba-domba itu tidak bisa dihitung, terlalu banyak, dan itulah kasih. Kasih yang begitu luas, begitu tinggi dan begitu dalam.
Tuhan Yesus Memberkati!