Pendalaman Alkitab, 9 Mei 2014.
Pelita Mas /PM (sebagai terang yang menyinari Ruang Suci)
Salah satu terang pelita yang menerangi pasir (hidup duniawi), dunia yang ditandai kekotoran, pantas untuk dipijak.
Kalau kita melihat Kristus, maka dunia ini hanya sampah belaka.
Kel
25:31-40
31 "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan
harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya —
dengan tombolnya dan kembangnya — haruslah seiras dengan kandil itu.
32 Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari
sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.
33 Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu —
dengan tombol dan kembangnya — dan tiga kelopak yang serupa pada
cabang yang lain — dengan tombol dan kembangnya — ; demikianlah juga
kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu.
34 Pada kandil itu sendiri harus ada empat kelopak berupa bunga badam —
dengan tombolnya dan kembangnya.
35 Juga harus ada satu tombol di bawah sepasang cabang yang pertama,
yang timbul dari kandil itu, dan satu tombol di bawah yang kedua, dan
satu tombol di bawah yang ketiga; demikianlah juga kaubuat keenam cabang
yang timbul dari kandil itu.
36 Tombol dan cabang itu harus timbul dari kandil itu, dan semuanya itu
haruslah dibuat dari sepotong emas tempaan yang murni.
37 Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu
haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di
depannya.
38 Sepitnya dan penadahnya haruslah dari emas murni.
39 Dari satu talenta emas murni haruslah dibuat kandil itu dengan
segala perkakasnya itu.
40 Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang
telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Kel 37:17-24
17 Dibuatnyalah kandil itu dari emas murni; dari emas tempaan dibuatnya
kandil itu, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya — dengan
tombolnya dan kembangnya — dibuat seiras dengan kandil itu.
18 Ada enam cabang timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari
sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.
19 Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu —
dengan tombol dan kembangnya — dan tiga kelopak yang serupa pada
cabang yang lain — dengan tombol dan kembangnya — ; demikian juga
dibuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu.
20 Pada kandil itu sendiri ada empat kelopak berupa bunga badam —
dengan tombolnya dan kembangnya.
21 Juga ada satu tombol di bawah sepasang cabang yang pertama yang
timbul dari kandil itu, dan satu tombol di bawah yang kedua, dan satu
tombol di bawah yang ketiga; demikianlah juga dibuat keenam cabang yang
timbul dari situ.
22 Tombol dan cabang itu timbul dari kandil itu, dan semuanya itu
dibuat dari sepotong emas tempaan yang murni.
23 Dibuatnyalah pada kandil itu tujuh lampu dengan sepitnya dan
penadahnya dari emas murni.
24 Dari satu talenta emas murni dibuatnyalah kandil itu dengan segala
perkakasnya.
Jadi PM itu dibuat dari emas murni/logam mulia.
Emas murni bicara soal harganya/mutunya, adalah merupakan satu kekayaan
yang dari Allah.
Dalam ruangan suci ada 3 benda yang semuanya terbuat dari emas, kayu
yang disalut emas = ini benda yang disebut Mezbah Dupa (MD) dan Meja Roti Sajian (MRS), tapi PM itu
seluruhnya dibuat dari emas.
Jadi emas yang ada pada benda-benda itu merupakan kekayaan dalam Ruang Suci (RS).
Dan
RS ini gambar dari gereja Tuhan. Seharusnya gereja Tuhan itu harus
kaya, yaitu kekayaan dari Allah, dipermuliakan oleh kekayaan ilahi.
Seperti kekayaan dari emasnya PM (PM menunjuk Roh Kudus), kekayaan dari
Roh Kudus ada pada jemaat Tuhan.
Emas dari MRS = kekayaan dari Allah Sang Putra.
Emas dari MD = kekayaan dari Allah Bapa.
Jadi ibadahnya orang Kristen itu menuju pada kekayaan Allah Tri Tunggal, karena semua dibuat dari emas.
Kesimpulannya:
Kekayaan dari gereja Tuhan itu dalam bentuk Allah pribadi, Allah Tri
Tunggal = Allah Bapa – Putra dan Roh Kudus didalam Tuhan Yesus Kristus.
Gereja boleh saja memiliki kekayaan dunia ini untuk kepentingan
pekabaran Injil, tapi bukan untuk kepentingan pribadi, sebab nanti uang
itu akan jadi ilahnya (mamon).
Sebenarnya untuk memiliki harta duniawi ini kita tidak perlu menyembah
setan, tapi kepada Tuhan.
Tuhan itu membuktikan kemurahan-Nya pada zaman (RS)
Kalau kita menganggap kekayaan itu datang dari Allah Tri Tunggal (MRS –
PM – MD), maka kita harus bisa membuktikan ibadah kita dengan tiga
perkara itu :
Kaya dalam firman Tuhan dan kaya dalam Roh Kudus juga kaya dalam
penyembahan.
Artinya kita harus ada hobby untuk ketiga perkara ini.
Hobby dalam bible study – ibadah persekutuan – penyembahan.
Pembuatan dari PM itu adalah emas yang ditempa, bukan di cor atau pakai cara lain, tapi melalui bentuk yang begitu indah.
PM ini mempunyai bentuk seni yang indah, bentuk dari bunga & buah badam.
Jadi proses pembuatannya adalah ditempa, entah beberapa kali tempaan, sampai berbentuk.
Proses penempaan itu adalah proses membentuk.
Kalau tidak lewat prose penempaan ini, emas itu tidak berwujud.
Wujud buah: supaya jemaat itu berbuah-buah.
Jadi jemaat itu ada perkembangannya (bertumbuh – berkelopak / berbunga – berbuah) dan ini mengingatkan tongkat Harun.
Tongkat Harun dari kayu badam (amandel)
Jemaat itu adalah hasil
emas yang ditempa, artinya jemaat yang bersedia menanggung sengsara.
Sengsara itu bukan untuk merusak, tapi sebaliknya untuk membentuk.
Pemukul itu dalam tangannya tukang yang ahli, sehingga emas itu nanti
berbentuk, untuk mencapai kehidupan yang berbuah-buah, jadi jemaat harus
melalui proses ini
.
Jadi tempaan itu bisa berbentuk tanggungan, mungkin cemohan, ejekan dsb, semuanya itu bertujuan membentuk kehidupan kita.
Kita harus menghadapi semua itu dengan pendirian yang tetap benar, sehingga tidak harus mengorbankan kebenaran.
Sebab pada waktu pemukul itu mengenai sasaran, bisa bagian atas atau samping dsb, ini bertujuan untuk memperoleh suatu bentuk.
Pada
saat Kristus harus dihadapkan dengan sidang pengadilan yang dipimpin
oleh gubernur Pilatus, disana Tuhan ditanya mengenai kedudukannya
sebagai seorang raja.
Disana kita bisa melihat bahwa pada diri Tuhan tidak unsur membela diri,
tapi Ia tetap berpegang pada kebenaran.
1 Tim 6:12-13 Berjuanglah dalam pertandingan iman yang benar.
12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah
hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau
ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
13 Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan
di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu
juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:
Yoh 8:43-44 Berdusta berarti tidak hidup dalam kebenaran
43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan
tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia
adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Karena ada
perjanjian hidup yang kekal dibalik dari hidup yang sekarang ini, itu
sebabnya jika harus mengalami tempaan kita tidak harus menghindar diri,
tapi tetap pada pengakuan yang benar.
Jadi emas yang ditempa itu adalah membentuk sidang jemaat menjadi Pelita
mas jadi terangnya dunia sesuai dengan kehendak Tuhan, seperti Dia juga
merupakan terangnya dunia.
Kita harus sama dengan Tuhan : menjadi terangnya dunia.
Yoh 8:12
“Akulah terangnya dunia”
12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam
kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Penempaan yang pernah Dia alami itu sampai membawa kematian.
Mat 5:14-16 “Kamulah terang dunia”
14 Kamu adalah terang dunia.
Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah
gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di
dalam rumah itu.
16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya
mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di
sorga."
Kota yang diatas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Ada penempaan:
Kalau Tuhan menjadi terang dunia ini lewat penempaan, maka kalau kita akan menjadi terang dunia itu harus lebih dahulu ditempa.
Pelita
itu tidak ditaruh dibawah gantang, tapi diatas kaki dian.
Terangnya dari kaki dian itu pertama-tama dinikmati dalam kehidupan
nikah dan rumah tangga, supaya kita nanti menjadi kota terang: kota
Yesrusalem Baru.
Untuk menjadi penduduk kota Yerusalem Baru, maka harus dimulaikan dari
terang dalam rumah tangga.
Why 21:9-11 Yerusalem Baru letaknya diatas gunung yang tinggi.
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia
berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar
lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem,
turun dari sorga, dari Allah.
11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti
permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti
kristal.
Itu artinya kota yang tidak dapat disembunyikan.
Jadi jangan kita heran/terkejut kalau terjadi tempaan, seperti perkara
yang baru, yang aneh, tapi kita siap menerima demi mengikut jejak
Kristus yang sudah meninggalkan teladan bagi kita.
Jangan sengsara karena menanggung dosa-dosa kita, tapi sengsara karena
Kristus; berarti kita diwujudkan untuk menjadi kota Yerusalem Baru.
1 Pet 4:12-16 “Jangan rasa heran akan nyala api cobaan / siksaan atasmu.
12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh
atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia
malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Tidak
berlebih-lebihan kalau kita menjadi hamba Tuhan cari sengsara. Kita
bersedia menjadi kehidupan yang terkena cambuk, supaya jangan jadi anak
haram.
Ibr 12:5-13 “Sedia terima hajaran”
5 Dan sudah lupakah kamu akan
nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai
anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa
apabila engkau diperingatkan-Nya;
6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak."
7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti
anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap
orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran,
dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat
kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa
yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita,
supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan
sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan
terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
keterangan ayat 8
Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap
orang, maka kamu bukanlah anak halal, tetapi anak-anak gampang (haram)
Lebih baik menderita sengsara
dalam Kristus, dibanding kalau manusia itu harus masuk dalam sengsara
mati yang kedua (masuk neraka).
Jadi pengalaman ini kita meneladani sengsara Kristus.
1 Pet 2:20-21 “Untuk itulah kamu dipanggil – dipanggil dalam
sengsara-Nya.”
20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena
kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu
harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita
untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti
jejak-Nya.
Jadi jangan teladan dalam berkatnya saja, sebab
teladan yang ditinggalkan Tuhan itu adalah teladan dalam sengsara –
kematian & kebangkitan-Nya.
Jadi sengsara yang kita alami saat ini mengarah pada tempaaan seperti
proses PM.
Rom 8:35-37 “oleh karena Engkau, kami setiap hari berada dalam bahaya
maut.
35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang?
36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Domba yang diutus diantara srigala: diutus untuk menang.
Domba itu tidak ada senjatanya, tetapi mendapat pembelaan dari Allah.
Kalau kita dibela oleh Allah (gembala) kita pasti menang, bahkan lebih dari pemenang.
Jadi kita nenderita sengsara ini supaya mempunyai ciri dari tempaan seperti PM