Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Mat 11:28
29 Mei 2013
Pendalaman Alkitab, 28 Mei 2013 : Amos 1:6-8. Keputusan Tuhan menghukum Gaza
Pendalaman Alkitab, 28 Mei 2013
Amos 1:6-8. Keputusan Tuhan menghukum Gaza.
Gaza adalah salah satu dari lima daerah yang dikuasai oleh bangsa Filistin.
Dalam kitab Yosua 13:2-3 dikatakan ada lima raja kota orang Filistin, yakni di Gaza, di Asdod, di Askelon, di Gat dan di Ekron.
Asal usul orang Filistin; Orang Filistin berasal dari keturunan Ham (Kej 10:6-14) juga disebutkan dalam 1 Taw 1:8-12.
Ham adalah anak bungsu Nuh, dan Ham inilah yg dikutuk oleh Nuh karena mentertawakan ketelanjangan Nuh yg pada waktu itu sedang mabuk oleh anggur (Kej 9:25).
Ayat 25: “Terkutuklah Kanaan, hendaklah menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.”
Jadi bangsa Filistin ini keturunan dari bangsa yang terkena kutuk.
Dalam sejarah, orang Filistin ini pernah menghalang-halangi perjalanan umat Israel ketika berjalan dari Mesir menuju ketanah Kanaan (Kel 13:17).
Seharusnya jalan melewati tanah Filistin ini adalah jalan yang paling dekat, namun Allah tidak membawa bangsa Israel lewat melalui jalan itu, karena nanti bangsa Israel ini harus berhadapan dengan bangsa Filistin, dan Allah berpikir: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.” Jadi bangsa Filistin ini pernah menjadi penghalang bagi perjananan umat Allah menuju ke tanah perjanjian. Bangsa ini menjadi musuh bebuyutan bangsa Israel sampai saat ini.
Kalau Filistin mempunyai lima raja dan ini yang harus dihadapi oleh bangsa Israel pada zamannya Yosua, begitu juga dalam pengertian rohaninya bagi kita saat ini, musuh yang harus kita hadapi adalah ke 5 indera kita (panca indera) kita, diantaranya: Melihat – mencium – mengecap – mendengar – dan meraba.
Seperti halnya Filistin itu menjadi musuh bebuyutan Israel, begitu pula dengan keinginan dari ke 5 indera kita yang kita harus bisa kendalikan. Sebab hawa nafsu itu bila sudah mengandung akan memperanakan dosa, dan dosa bila sudah mengandung akan memperanakan maut.
Yakobus 1:15: “Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”
Kita akan melihat apa saja yang sudah diperbuat Filistin terhadap Israel, selain menghalang-halangi perjalanan Israel ke tanah Kanaan:
Filistin pernah menjerumuskan Israel untuk beribadah kepada ilah-ilah mereka
Hak 10:6
Orang Israel itu melakukan pula apa yang jahat di mata Tuhan; mereka beribadah kepada para Baal, dan para Asytoret, kepada illah orang Aram, para illah orang Sidon, para illah orang Moab, para illah bani Amon dan para illah orang Filistin, tetapi Tuhan ditinggalkan mereka, dan kepada DIA mereka tidak beribadah.
Ada beberapa catatan tentang Filistin ini. Pada zamannya raja Saul, bangsa Israel kembali harus berhadapan dengan Filistin. Kali ini bangsa Filistin mengajak duel satu lawan satu dengan Israel, Filistin mengeluarkan jagonya yang orangnya seperti raksaksa, tinggi besar, itulah Goliat. Dengan sombongnya Goliat ini menantang perang tanding satu lawan satu (1 Sam 17:10).
Ketika Irael menghadapi Goliat, mereka ketakutan sampai pada rajanya (1 Sam 17:11).
Akhirnya muncullah seorang pahlawan perang dari pihak Israel, seorang muda yang gagah berani, yang hanya bersenjatakan umban yang diisikan batu yang diambil dari dasar sungai. (1 Sam 17:40-51)
Ada lima batu yang diambil Daud dari dasar sungai, dan Daud hanya membutuhkan satu batu saja untuk merobohkan Goliat. Daud menghadapi Goliat dengan nama Tuhan serta sekalian alam
ayat 45: Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu.”
Kita lihat betapa berkuasanya nama Tuhan, yang dapat mengalahkan segala musuh. Tuhan Yesus juga mengatakan hal yang sama kepada murid-muridNya: Mereka akan mengusir setan dengan nama-Ku. (Mark 16:17)
Daud yakin bahwa kemenangan akan diperolehnya, sebab ditangan Tuhanlah pertempuran dan Tuhan akan menyerahkan musuh-musuh kita kedalam tangan kita. (1 Sam 17:47)
Ada sesuatu yang menarik ketika Daud berperang melawan Goliat: (1 Sam 17:48) Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu. Daud tidak gentar sedikitpun, karena dia yakin Tuhan menyertainya.
Begitu pula yang harus kita lakukan saat kita menghadapi masalah/seperti musuh dihadapan kita, jangan menghindar, tapi hadapi itu dengan nama Tuhan, Iblis akan takut kalau kita menggunakan nama Tuhan, sebab didalam nama itu ada kuasa. Pengalaman yang sama juga dialami oleh malaikat Mikhael ketika menghadapi Iblis, dia tidak berani menghakimi Iblis, tapi dia menggunakan nama Tuhan untuk menghardik Iblis. “Kiranya Tuhan menghardik engkau!” (Yudas 9)
Rasuk Petrus juga menulis dalam 1 Petrus 5:8-9 dia berkata: “Lawanlah Iblis dengan imanmu yang teguh,….”
Goliat dikalahkan oleh Daud hanya dengan batu yang kecil, tapi disertai dengan kekuatan nama Tuhan, Goliat jatuh terjerumus dan mencium tanah setelah dahinya terkena batu yang dilemparkan dengan umban oleh Daud, batu itu tepat mengenai dahi Goliat.
Bicara soal dahi; dahi ini harus dilindungi, sebab didalam dahi ini ada otak. Jika kita tidak bisa melindungi otak kita, maka Iblis akan menggunakan kesempatan untuk menyerang otak kita, dan jika otak ini sudah dipengaruhi oleh Iblis, maka rusaklah jalan berpikir kita. Itu sebabnya ada ayat yang mengatakan :”Supaya kamu dibaharui didalam roh dan pikiranmu.” (Efesus 4:23)
Dengan apa kita melindungi otak kita?
Kita lihat bagaimana Harun melindungi bagian dahi kepalanya dengan benda yang disebut “PATAM” (Kel 28:36-38)
Pada patam itu ada tulisan: “Kudus bagi Tuhan”
Jadi jelas kita harus melindungi otak kita dengan kekudusan. Apa yang kita pikirkan haruslah sesuatu yang kudus. Jangan menggunakan pikiran lama, yang suka berpikir perkara-perkara yang negatif
Apa yang harus kita pikirkan sekarang? “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikkan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Flp 4:8)
Cara berpikir kita harus kita ubah; seperti yang dikatakan Rsl Paulus : “Janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu.Jadilah anak-anak dalam kejahatan tetapi orang dewasa dalam pemikiran.” (1 Kor 14:20)
Rsl Paulus mengajak kita berpikir secara dewasa.
Bicara soal pikiran, Allah itu selalu memandang jalan pikiran kita, seperti yang dikatakan Daud dalam kitab Mazmur 139: 2
“Engkau mengetahui kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.”
Tuhan akan selalu mengetahu apa yang sedang kita pikirkan, itu sebabnya mari kita berpikir secara positif.
Kalau Daud tahu bahwa Allah selalu mengetahui jalan pikirannya, maka dia berusaha untuk berpikir yang positif, sekarang dia mengatakan: “Selidiklah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mazmur 139:23-24).
Ketajaman firman Allah sanggup membedakan pertimbangan & pikiran hati kita. (Ibr 4:12)
Tuhan Yesus memberkati.