Gerhana Matahari dan Ratapan
Amos 8:9-10
Gerhana matahari dan ratapan
(9)"Pada hari itu akan terjadi," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah.
(10)Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Adanya gerhana berarti terang matahari/ bulan tidak sampai di bumi. Sehingga terjadi kegelapan di sebagian tempat (parsial) atau kegelapan total. Yang terjadi pada masa Amos adalah kegelapan total.
Mzm 136: 8-9
(8)Matahari untuk menguasai siang;
bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(9)Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Kej 1:1-8
Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya
(1)Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(2)Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
(3)Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu
(4)Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
(5)Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
(6)Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
(7)Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
(8)Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
Mzm 104:19
(19)Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu,matahari yang tahu akan saat terbenamnya.
Jika matahari tidak bersinar
Mzm 104:20
(20)Apabila Engkau mendatangkan gelap, maka haripun malamlah;ketika itulah bergerak segala binatang hutan.
Matahari sangat dibutuhkan oleh semua makhluk.
Kel 5:1
(1)Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."
Ibadah harus ada suatu perayaan/ pesta. Musa dan Harun meminta ijin supaya bangsa Israel keluar dari Mesir untuk beribadah
Bandingkan
Mat 22:11-14
Mat 22:11-14
(11)Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
(12)Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
(13)Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
(14)Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Pada Amos 8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan....
Perayaan menjadi perkabungan karena tidak ada matahari, adanya gerhana matahari.
Matahari berbicara mengenai kasih Bapa. Saat Yesus disalib, matahari tidak bersinar selama 3 jam.
Luk 23:44-46
(44)Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,
(45)sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
(46)Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
Kel 5:3
(3)Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."
Angka 3
3 jam terjadi kegelapan saat Yesus disalib
3 hari perjalanan untuk ibadah di padang gurun, ketika Musa meminta ijin pada Firaun supaya bangsa Israel beribadah.
Firaun(Iblis) tidak suka anak Tuhan beribadah di luar Mesir (Mesir adalah gambaran dunia). Ibadah harus melewati kematian, kebangkitan dan kemuliaan (angka 3)
Kel 5: 25-28
(25)Lalu Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: "Pergilah, persembahkanlah korban kepada Allahmu di negeri ini."
(26)Tetapi Musa berkata: "Tidak mungkin kami berbuat demikian, sebab korban yang akan kami persembahkan kepada TUHAN, Allah kami, adalah kekejian bagi orang Mesir. Apabila kami mempersembahkan korban yang menjadi kekejian bagi orang Mesir itu, di depan mata mereka, tidakkah mereka akan melempari kami dengan batu?
(27)Kami harus pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, seperti yang difirmankan-Nya kepada kami."
(28)Lalu kata Firaun: "Baik, aku akan membiarkan kamu pergi untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di padang gurun; hanya janganlah kamu pergi terlalu jauh. Berdoalah untuk aku."
Kita harus beribadah jauh dari pengaruh dunia.
Harus “menggali dalam-dalam”, artinya Firman Tuhan harus menjadi dasar fondasi dalam ibadah.
Luk 6: 47-49
(47)Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan ,(48)ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
(49)Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Orang Kristen yang asal-asalan dalam beribadah, tidak akan bertahan dalam menghadapi pencobaan, karena tidak berakar dalam-dalam.
Saat Yesus disalib terjadi gerhana total, tanda perkabungan, karena kematian Anak Tunggal
Bandingankan
Amos 8:10
(10)Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal,sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Kematian anak tunggal mengingatkan kita tentang tulah yang ke 10
Kel 10:12,29
(12)Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
(29)Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
Israel anak sulung Allah
Kel 4:22,23
(22)Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(23)sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
(23)sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Pada tingkat tertentu kita akan disebut anak sulung, jadi rohani harus meningkat.
Kita adalah anak sulung lewat Firman Kebenaran.
Yak 1:18
(18)Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Perkabunagn pada kitab Amos ini menunjuk gereja Tuhan. Ada gereja yang diwarnai dengan pesta rohani (perayaan)dan perkabungan/ kepahitan. Jangan sampai dalam ibadah ada perkabungan/ kepahitan.
Mzm 84:12
Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai;
kasih dan kemuliaan Ia berikan;Ia tidak menahan kebaikan
dari orang yang hidup tidak bercela.
Matahari berbicara mengenai hangatnya kasih Allah.
Wajah Yesus bersinar terang bagaikan matahari.
Mat 17:2
(2)Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Dalam kerohanian yang memuncak, maka kita bisa merasakan hangatnya kasih Allah, dan dikatakan bahwa orang benar akan bersinar seperti matahari.
Mat 13:43
(43)Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Akan ada saatnya terjadi bukan gerhana lagi, tapi matahari akan gelap gulita dan bulan akan menjadi darah.
Yoel 2:30-32
(30)Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
(31)Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.
(32)Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas."
Saat itu kasih Allah sudah habis.
Namun Tuhan sudah memberikan persiapan menjelang hari kiamat.
Kis 2: 17-21
(17)Akan terjadi pada hari-hari terakhir demikianlah firman Allah bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
(18)Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
(19)Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
(20)Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.
(21)Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan
Tuhan akan mencurahkan RohNya.
Kita harus mempersiapkan diri. Gereja Tuhan harus dilawat menjelang hari kiamat.