Translate

7 Jan 2018

Ibadah Raya 7 Januari 2018. ORANG YANG DISERTAI TUHAN



ORANG YANG DISERTAI TUHAN:
Apa harapan kita disepanjang tahun 2018 ini?
Jawaban yang paling tepat adalah mendapat penyertaan Tuhan! Sebab tidak ada yang lebih indah dan lebih menyenangkan selain penyertaan Tuhan atas hidup kita ini.

Pagi hari ini saya akan menyampaikan firman Tuhan dengan tema :”Orang yang disertai Tuhan.”
Kej 39:2, 21-23.
39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

Karena disertai Tuhan, maka apa yang dikerjakan dibuat Tuhan selalu berhasil. Ini berarti suatu kesuksesan. Jadi kuncinya suatu kesuksesan itu ada pada penyertaan Tuhan.
Ayat yang baru kita baca tadi bicara soal keberhasilan, sekalipun pada kisah yang berbeda.

Pertama: Yusuf disertai Tuhan dan Tuhan telah membuatnya berhasil. Ini terjadi pada waktu Yusuf berada dirumah Potifar, yang mana Yusuf dipercaya untuk mengurus rumah Potifar.
Kedua : Yusuf disertai Tuhan pada saat dia ada dipenjara.

Jadi penyertaan Tuhan itu menunjuk dua suasana dikala senang dan dikala susah. Bukan pada waktu senang saja Tuhan berjanji akan menyertai kita, tapi juga dikala kita berada dalam kesusahan.
Karena penyertaan Tuhan itu bersifat selamanya.

Mat 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Dua penyertaan Tuhan atas dirinya Yusuf ini  menunjuk dua fase yang berbeda.
Fase = Tingkatan masa perubahan, perkembangan dsb.
Yang pertama : Ketika dirumah Potifar.

Kej 39:1-6
39:1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Ini menunjuk masa dimana Yusuf mendapat kepercayaan untuk mengatur rumah Potifar. Dari seorang budak sampai menjadi orang yang dipercaya mengurusi seisi rumah tuannya.
Ini menunjuk kehidupan yang lagi diberkati. Tapi kita mau lihat kehidupan yang diberkati Tuhan ini.

Kej 39:7-20

39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"
39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.
39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
39:13 Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar,
39:14 dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka: "Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.
39:15 Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
39:16 Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang.
39:17 Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku.
39:18 Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
39:19 Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
39:20 Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.

Kehidupan yang dihadapkan dengan ujian.
Ujian ini dalam bentuk godaan (ayat 7)  39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
Yusuf diajak untuk melakukan perbuatan dosa.
Sebagai orang muda Yusuf ini tidak lepas dari godaan sex.

Iblis tahu apa yang ada dalam pikiran orang muda?
Kalau pikiran orang muda itu tidak disucikan dari pengaruhnya roh kenajisan, tidak heran mengapa orangmuda itu dengan gampang sekali jatuh dalam dosa.
Tapi Yusuf ini beda dengan kebanyakan orang muda, mengapa? Sebab Yusuf memandang jauh kedepan, ia mengetahui rencana Tuhan dalam hidupnya
sejak ia memperoleh karunia mimpi. Yusuf tidak mau menggagalkan rencana Tuhan dalam hidupnya.

Kej 37:5-11
37:5 Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
37:6 Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
37:7 Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
37:8 Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
37:9 Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
37:10 Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"
37:11 Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.

Iblis datang pertama dengan godaan, ajakan untuk melakukan hubungan sex diluar nikah. Ini ditolak dengan tegas oleh Yusuf.
Kej 39:8-9
39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"

Sekalipun Yusuf dipercaya untuk mengurus seisi rumahnya, tapi bukan berarti harus mengurusi soal pernikahan dari tuannya, sebab yang berhak atas diri seorang istri itu adalah sang suami. 

1 Kor 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

Yusuf ini orang muda yang bisa menjunjung tinggi soal pernikahan, ia tidak mau hidup mudanya tertipu oleh bujukan Iblis. 

Ibr 13:4
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

Jika kita melihat Yusuf dapat bertahan dan begitu kuat menghadapi godaan, itu disebabkan karena dalam hati Yusuf ada Firman Tuhan.
Firman Tuhan yang membuat Yusuf menjadi kuat.

1 Yoh 2:14C
. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.

Orang muda dapat menjaga kelakuannya agar tetap bersih yaitu dijaganya dengan firman Tuhan. 
Maz 119:9,11
119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Yusuf ini bukan hanya digoda, tapi juga dibujuk.
Kej 39:10
39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

Bujukan Iblis! Dari hari kesehari, berarti bukan hanya pada hari itu saja dia dapat bertahan (kuat terhadap godaan), tapi hari berikutnya dan untuk seterusnya dia mampu bertahan untuk tidak mengikuti keinginan nafsu mudanya.

2 Tim 2:22
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

Ingat!  Iblis tidak akan pernah berhenti untuk menggoda, membujuk, dan usaha apa saja, jika ia mendapat kesempatan.
Luk 4:13
4:13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Iblis menunggu waktu yang baik bagi dia, tapi bagi kita itu adalah waktu yang jahat. 
Ef 6:13
6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.

Mengadakan perlawanan pada hari yang jahat.
Yusuf sudah melakukan itu: dia rela kehilangan jubahnya (ini jubah kebenaran untuk menghadapi fitnahan dari istri Potifar).
Hari yang jahat: Iblis menunggu waktu yang tepat.
Kapan kesempatan itu digunakan Iblis?
Pada waktu dirumah tidak ada siapa-siapa. 

Kej 39:11-12
39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.
39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.

Ini yang disebut peluang, ini waktunya Iblis. Iblis menunggu waktu yang baik.
Waktu yang baik bagi Iblis merupakan hari yang malang bagi kita.
Ingat Daud!

Pada waktu itu ketika semua orang pergi berperang, ia enak2 tinggal di istana.
Tanpa disadari Daud menjadi target (incaran) dari Iblis, dan Iblis berhasil!
Hari itu menjadi hari yang malang bagi Daud.
Hari malang itu ada, dan Allah menjadikan hari malang itu seperti hari yang mujur, hari yang malang itu membuat manusia tidak menemukan sesuatu mengenai masa depannya

Pkh 7:14
7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

Daud masa tuanya banyak mengalami kepahitan, mengapa? Karena dia sudah tertipu. Yusuf masa depannya cerah, karena ia menang atas tipu daya Iblis.

Yer 29:11
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.