Translate

2 Okt 2016

Ibadah Pendalaman Alkitab. 30 September 2016. Saat Bertindak.



Ibadah Pendalaman Alkitab. 30 September 2016
SAAT BERTINDAK

Yer 1:17-19
1:17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
1:18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

Dengan kata-kata, Tetapi engkau ini (17) nada perkataan Tuhan tiba-tiba berubah dari umum menjadi pribadi, dan bagi Yeremia hal ini bukan sekedar terungkapnya sebuah rahasia, dalam panggilan untuk tidak menyimpan sesuatu apapun, terkandung hikmat yang tegas: harus menyampaikan.......segala yang Ku perintahkan kepadamu. – karena, pertama, seorang bicara harus memahami dengan jelas pikiran siapa yang harus diungkapkannya, dan yang kedua ia harus membuang rasa takut karena berbuat sebaliknya justru akan mengakibatkan kegagalan. Bahkan Allah mempertegas peringatan-Nya, supaya jangan Aku menggentarkan engkau didepan mereka. Allah tidak berjanji melindungi orang yang berprilaku seperti bunglon atau yang bercabang lidah dalam menghadapi kesulitan.

Namun panggilan yang tegas, sebagaimana biasanya, selalu diikuti dengan janji yang tegas pula: dalam hal ini jaminan keselamatan yang terdiri atas tiga aspek. Janji bahwa orang muda yang sangat sensitif ini akan dijadikan seperti kota yang berkubu, tiang besi dan tembok tembaga.

Mungkin tampak terlalu berlebihan, tapi sebenarnya keperkasaan Yermia justru melebihi semua itu.
Selama lebih 40 tahun Yeremia mampu menghadapi semua lawannya. Ia lebih kukuh dari benteng yang paling kukuh sekalipun; dan kekuatannya bukanlah seperti kekuatan besi yang lembam, melainkan keberanian seorang yang lemah tapi dengan keyakinan yang teguh.

Klimaks penugasan Allah dengan jelas mengungkapkan dua segi dari situasi yang akan dihadapinya: Mereka akan memerangi engkau; .....Aku menyertai engkau ---- dengan kata lain, Allah tidak akan pernah membiarkan Yeremia sendirian.

Biasanya untuk Yeremia maupun kita, Ia tidak akan meniadakan pergumulan itu melainkan menyertai kita menghadapinya. Ia sedang membentuk barisan pemenang, yaitu “mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia” Dan tentang mereka Ia dapat berkata bahwa Ia “tidak malu disebut Allah mereka.”                                                                                    
Why 17:14
17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Ibr 11:16
11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

Yer 2:1-37 PENGHIANATAN TERHADAP KASIH:
Fasal 2 ini bicara perihal penghianatan terhadap kasih.

 Pengantin yang tidak setia (ayat 1-13)
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga keturunan Israel.
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
2:6 Dan mereka tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN, yang menuntun kita keluar dari tanah Mesir; yang memimpin kita di padang gurun, di tanah yang tandus dan yang lekak-lekuk, di tanah yang sangat kering dan gelap, di tanah yang tidak dilintasi orang dan yang tidak didiami manusia?
2:7 Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
2:9 Sebab itu Aku akan berbantah lagi dengan kamu, demikianlah firman TUHAN, dan dengan anak cucumu Aku akan berbantah.
2:10 Menyeberang sajalah ke tanah pesisir orang Kitim dan lihatlah; suruhlah orang ke Kedar dan perhatikanlah dengan sungguh-sungguh! Lihatlah apakah ada terjadi yang seperti ini:
2:11 pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna.
2:12 Tertegunlah atas hal itu, hai langit, menggigil dan gemetarlah dengan sangat, demikianlah firman TUHAN.
2:13 Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.

Ada angin segar dalam kata-kata awal dari Tuhan kepada Israel yang mengungkapkan kasih masa muda yang berkobar-kobar – yang memperlihatkan kesiapan kekasih itu untuk pergi kemana saja, menanggung apa saja, sepanjang hal itu dapat dipikul bersama-sama dengan pasangan laki-lakinya; dan dipihak pengantin laki-laki, perlindungan dasyat yang tidak memperbolehkan adanya saingan yang berniat menggantikannya atau sesuatu yang bisa menurunkan derajat kehormatan pasangan wanitanya.

Lihat pada waktu Allah memngadakan pembelaan terhadap Amalek:
Ul 25:17-19
25:17 "Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir;
25:18 bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.
25:19 Maka apabila TUHAN, Allahmu, sudah mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala musuhmu di sekeliling, di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dimiliki sebagai milik pusaka, maka haruslah engkau menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit. Janganlah lupa!"

Dan juga terhadap Moab:
Ul 23:3-6
23:3 Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,
23:4 karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau.
23:5 Tetapi TUHAN, Allahmu, tidak mau mendengarkan Bileam dan TUHAN, Allahmu, telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau.
23:6 Selama engkau hidup, janganlah engkau mengikhtiarkan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka sampai selama-lamanya.

Kedua bangsa ini pernah mengganggu umat Allah yang sedang dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, itu sebabnya Allah mengadakan pembelaan kepada umat Israel.

Kesalahan Israel memang sangat banyak, tapi pelanggaran janji perkawinan adalah kesalahan yang sangat fundamental.
Jadi dalam fasal 2 ini Allah memusatkan perhatian pada kekerasan kepala pada umat-Nya yang tidak setia. Sebelum beralih pada fasal 3, untuk mengajukan pertanyaan apakah perkawinan itu dapat diperbaiki atau tidak.

Yer 3:1-2
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.

Ini yang sudah diperbuat oleh umat Allah; Adakah perkawinan itu dapat diperbaiki atau tidak?
Melihat sekilas bentuk umum fasal 2 permulaan yang mengisahkan tentang keteringatan Allah kepada kasih masa muda bangsa Israel ini.

Yer 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Kasih pada masa muda dibicarakan kembali oleh Allah.
Teguran Allah silih berganti diarahkan kepada dosa-dosa primer dan sekunder Israel. Mereka telah menyembah kepada dewa-dewa bangsa kafir.
Yer 2:5-13, 20-32.  Juga bergaul dengan kerajaan-kerajaan kafir. Yer 2:14-19, 33-37.

Kedua masalah ini disajikan dengan intensitas penuh (sangat kuat).
Pertama dosa primer: Yakni ketidaktekunan dan ketidaksetiaan pasangan. Awalnya hal ini disampaikan dengan kata-kata sederhana (ayat 5-13), tapi kemudian diilustrasikan dengan menggunakan rentetan kata-kata dalam ayat 20-32 yang menggambarkan Israel dengan berbagai kiasan jelek, dari manusia hingga binatang.

Kita sekaligus berhadapan dengan berpaduan antara kedegilan, kesembronoan dan sikap tak tahu berterima kasih yang menjadi ciri khas semua dosa. Kedegilan langsung ditunjukan dengan pertanyaan, Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh daripada-Ku...(ayat 5)

Betapa dalam dan luas keterasingan mereka dari Tuhan diungkapkan dalam ayat 8.
Yer 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

Yang mengesankan bagi kita adalah paradoks dalam ayat 9-13 yang tersimpul dalam ayat 11: Pernahkan suatu bangsa menukarkan allahnya, meskipun sebenarnya itu bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna.