Translate

2 Mar 2014

Ibadah Raya, 2 Maret 2014. Mengatasi Kekuatiran




Ibadah Raya, 2 Maret 2014
MENGATASI KEKUATIRAN:
Bagaimana caranya mengatasi kekuatiran? Sedangkan kekuatiran itu bisa hinggap dalam hati setiap manusia. Tuhan mempunyai jawaban lewat firman-Nya.
Pil 4:6-9
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Surat Pilipi 4:6-9 ini dalam terangkan Tabernakel terkena 2 Loh Hukum. Allah itu menulis hukum-hukum-Nya pada loh batu.
Kel 32:16
16 Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu.

Bandingkan:
Ul 10:1-5
1 "Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Pahatlah dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula, naiklah kepada-Ku ke atas gunung, dan buatlah sebuah tabut dari kayu;
2 maka Aku akan menuliskan pada loh itu firman-firman yang ada pada loh yang mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah kedua loh ke dalam tabut itu.
3 Maka aku membuat sebuah tabut dari kayu penaga dan memahat dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula; kemudian aku mendaki gunung dengan kedua loh itu di tanganku.
4 Dan pada loh itu Ia menuliskan, sama dengan tulisan yang mula-mula, Kesepuluh Firman yang telah diucapkan TUHAN kepadamu di atas gunung dari tengah-tengah api pada hari kamu berkumpul; sesudah itu TUHAN memberikannya kepadaku.
5 Lalu aku turun kembali dari atas gunung, dan aku meletakkan loh-loh itu ke dalam tabut yang telah kubuat; dan di situlah tempatnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.

Kalau dahulu Allah menulis hukum-hukum-Nya pada 2 loh batu, tapi dalam zaman PB Allah menuliskan hukum-hukum-Nya pada loh hati manusia.
2 Kor 3:3
3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Perkataan hati manusia itu sebenarnya adalah meja hati. (tablets of flesh) Tuhan mau agar firman-Nya itu dituliskan pada meja hati kita. Seperti yang tertulis dalam
Ams 7:1-3
1 Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu. (Write them on the tablet of your heart)

Dalam ayat inipun disebutkan meja hati. Jadi hati kita ini bagaikan meja yang diatasnya siap untuk ditaruh firman Tuhan.
Loh hati = meja hati (the table of your heart). Tuhan mau memeriksa meja hati kita sekarang ini, diatasnya apa ada firman Allah atau kekuatiran.
Yoh 2:1-11 Kekuatiran yang dirasakan ditengah-tengah pesta kawin di Kana.
1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki,
10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Kalau hati kita dipenuhkan dengan firman Tuhan, maka tidak ada lagi kekuatiran dalam hati, sebab kekuatiran itu indentik dengan kurang percaya atau tidak percaya.
Pil 4:6
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Dalam perumpamaan penabur, ada benih yang jatuh disemak duri. Nah ini adalah tempat dimana kekuatiran itu menghimpit benih itu sehingga tidak tumbuh dengan subur.
Mat 13:22
22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Doa adalah cara yang tepat untuk mengatasi kekuatiran: Istilah umum untuk doa disebut “Proseuche” ini dapat berarti: Permohonan – pengucapan syukur – puji-pujian.
Contoh dalam Mark 11:17 Rumah doa.
17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

Bandingkan:
Kis 3:1 Waktu sembahyang.
1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.

Bandingkan:
Kis 12:5 Jemaat tekun mendoakan.
5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Kalau kata itu dipakai bersama-sama dengan istilah lain yang sinonim, seperti pada Pil 4:6 maka itu mempunyai arti yang terbatas: Permintaan – seruan

Bandingkan
Ef 6:18 Doa dan permohonan.
18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

Bandingkan :
1 Tim 2:1 Permohonan – doa syafaat.
1 Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,

Istilah lain untuk doa: “Deesis” = permohonan (yang diucapkan dalam kesesakan)

Bandingkan: Rat 2:18-19 Berteriak – mengerang.
18 Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!
19 Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!

Bandingkan: Maz 18:7 Ketika dalam kesesakan:
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bandingkan: Hab 1:2 Berteriak pada saat menghadapi depresi:
2 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?

Bandingkan: Kel 2:23 Mengeluh dan berseru-seru minta tolong:
23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.

Maksud rasul paulus bukan saja hendak mengatakan bahwa kita harus menyampaikan segala kehendak lewat doa dan permintaan, tapi terutama supaya kita juga buat pengucapan syukur. Mulailah dalam segala hal dengan pengucapan syukur.
Pengucapan syukur, karena yakin akan kuasa Allah!
Permulaan yang demikian adalah akhir segala kekuatiran. Sebab merasa kuatir artinya: mau mengeluh, mau menderita, dan mau menyediakan diri.

Mengucap syukur artinya: dalam segala hal memberikan kesempatan dan ruang kepada Allah, menyerahkan kekuatiran kita kepada-Nya. Membiarkan kekuatiran kita menjadi kekuatiran-Nya. Kalau kita berbuat demikian, maka segala kehendak (keinginan) kita yang mengganggu kita (yang menyebabkan kita menjadi kuatir) tidak akan terikat dan tertutup erat-erat lagi dalam hati kita, tetapi akan terlepas dan terbuka bagi Allah dan tersebar dihadirat-Nya.
1 Pet 5:7
7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Pil 4:7
Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus

Memelihara : disini artinya memelihara terhadap apa yang merusak hati dan pikiran kita.
Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal manusia. Bukan saja berarti bahwa akal manusia tidak dapat memberikan damai sejahtera yang demikian, tetapi juga bahwa anugerah damai sejahtera itu adalah begitu besar sehingga manusia tidak dapat memahaminya.
Ef 3:20
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,

Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal manusia. Bukan saja manusia tidak dapat memahaminya, bahwa ia tidak dapat memelihara (menjaga) hatinya dengan akalnya, tetapi dia dijaga (dipelihara) oleh suatu damai sejahtera yang melampaui akalnya, yaitu damai sejahtera yang berasal dari Dia.

Pil 4:8-9
8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Semoga Roh Kudus memberikan pencerahan dalam hati kita. Tuhan Yesus memberkati.