Translate

24 Nov 2013

Ibadah Raya, 24 Nov 2013. Maka Demi Nyawamu, Bertekunlah Mengasihi Tuhan, Allahmu


Ibadah Raya, 24 Nov 2013

"Maka Demi Nyawamu, Bertekunlah Mengasihi Tuhan, Allahmu. "

Judul khotbah diatas diambil dari kata-kata perpisahan Yosua kepada para pemimpin bangsa Israel.
Yos 23:11
Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi TUHAN, Allahmu.

Kata-kata yang diucapkan Yosua dalam pidatonya ini terkandung didalamnya perasaan kuatir terhadap bangsa Israel jika nanti Yosua dipanggil pulang oleh Tuhan, mengingat bangsa Israel ini pernah berpaling dari Tuhan dan menyembah kepada illah lain.

Itu sebabnya didalam pidatonya dia tekankan agar bangsa Israel ini tetap bertekun untuk mengasihi Tuhan.
Yos 23:6-8.
6 Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri,
7 dan supaya kamu jangan bergaul dengan bangsa-bangsa yang masih tinggal di antaramu itu, serta mengakui nama allah mereka dan bersumpah demi nama itu, dan beribadah atau sujud menyembah kepada mereka.
8 Tetapi kamu harus berpaut pada TUHAN, Allahmu, seperti yang kamu lakukan sampai sekarang.

Ini merupakan pendirian yang teguh dalam berpegang kepada ajaran firman Tuhan.
Hal yang sama juga pernah dipesankan oleh Rasul Paulus kepada anak didiknya yang bernama Timotius.
2 Tim 3:14
Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.

TETAP BERPEGANG KEPADA KEBENARAN. Rasul Paulus pendiriannya begitu kuat dalam berpegang kepada kebenaran, dan dia ajarkan itu baik secara perorangan maupun kepada jemaat.
2 Tes 2:15
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

Betapa pentingnya pesan ini untuk diperhatikan. Sebab pada akhir zaman ini banyak orang yang tidak dapat tahan mendengar ajaran yang sehat, mereka lebih suka memilih untuk mendengar cerita-cerita / dongeng-dongeng yang dapat memuaskan telinga mereka.

2 Tim 4:2-5
2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

Jika suatu khotbah itu hanya untuk enak didengar saja atau hanya untuk kesenangan di telinga, maka itu bukan firman Allah! Sebab berita firman Allah itu harus sesuai dengan kehendak Allah, bukan bermaksud untuk menyenangkan hati manusia, tapi menyenangkan hati Allah.

Gal 1:10-12
10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.

Tujuan pemberitaan Injil adalah untuk menyukakan hati Allah, bukan menyukakan hati manusia!

2 Tes 2:14
Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Pengajaran yang sehat itu tidak ada penyimpangan. Tidak menyimpang kekanan atau kekiri, berarti lurus.

Selanjutnya Yosua berkata:
Yos 23:7
dan supaya kamu jangan bergaul dengan bangsa-bangsa yang masih tinggal di antaramu itu, serta mengakui nama allah mereka dan bersumpah demi nama itu, dan beribadah atau sujud menyembah kepada mereka.

Kekuatiran Yosua ini beralasan, mengingat peristiwa yang pernah terjadi dimana bangsa Israel pernah mengadakan kesepakatan dengan bangsa kafir, sehingga mereka terlibat dalam penyembahan berhala. (Ingat noda di Peor Bil 25:1-9)

Yos 23:8
Tetapi kamu harus berpaut pada TUHAN, Allahmu, seperti yang kamu lakukan sampai sekarang.

Kata “berpaut” dalam terjemahan lama disalin dengan kata “bersangkut paut”. Bersangkut paut dengan Tuhan berarti bertalian atau berhubungan dengan Tuhan = mempunyai urusan dengan Tuhan.

Didalam Alkitab ada disebut orang yang yang “bergaul” dengan Allah. Mereka adalah Henoch dan Nuh.
Kej 5:21-24
21 Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah.
22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
23 Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Kej 6:9
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Dua orang ini disebut sebagai orang yang bergaul dengan Allah = orang yang bersangkut paut dengan Allah.
Yosua menekankan dalam pidatonya, agar bangsa Israel berpaut pada Tuhan Allahnya, seperti yang mereka lakukan sampai hari itu.

Hidup bergaul dengan Allah ini sukar dilakukan pada zaman akhir ini, tapi kita harus berusaha untuk melakukannya. Sebab untuk mengalami “Pengangkatan” seperti Henoch, dan “Penyelamatan” seperti Nuh, jalan satu-satunya adalah bila kita mau bersangkut paut dengan Tuhan.

Ada janji Tuhan untuk orang yang berpaut kepada Tuhan akan diberikan kemenangan.
Yos 23:9-10
9 Bukankah TUHAN telah menghalau bangsa-bangsa yang besar dan kuat dari depanmu, dan akan kamu ini, seorangpun tidak ada yang tahan menghadapi kamu sampai sekarang.
10 Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu.

Satu orang (kecil) dapat mengejar seribu orang: Persoalan menumpuk sebanyak apapun masih sanggup dihadapi. Dengan iman sebesar biji sesawi (dengan iman sekecil pun) dapat memindahkan gunung.
Luk 17:6 6
Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.

Yosua mengingatkan kepada bangsa Israel bagaimana penyertaan Tuhan yang begitu luar biasa, sehingga musuh-musuhnya tidak dapat bertahan. Karena yang berperang itu Tuhan! Itu sebabnya didalam inti pidatonya Yosua berpesan: “MAKA DEMI NYAWAMU, BERTEKUNLAH MENGASIHI TUHAN, ALLAHMU.”

Mari kita renungkan kata-kata perpisahan Yosua ini.
Adakah kita tetap bertekun mengasihi Tuhan demi nyawa kita?
Semoga kita diberi pencerahan lewat Roh Kudus-Nya untuk bisa mengerti maksud Tuhan lewat firman Tuhan yang kita terima hari ini.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.