Translate

17 Nov 2013

Ibadah Raya, 17 Nov 2013. Bahwa Tuhan Itulah Allah.



Ibadah Raya. 17 Nov 2013
Bahwa Tuhan Itulah Allah.


Yos 22:34
34 Dan bani Ruben dan bani Gad menamai mezbah itu: Saksi, karena inilah saksi antara kita, bahwa TUHAN itulah Allah.

Ini adalah nama dari mezbah yang dibangun oleh bani Ruben dan bani Gad dan setengah dari suku Manasye.

Pembangunan mezbah ini sempat mengahadapi tantangan dari suku-suku Israel yang lain, sebab mereka menyangka bahwa mezbah ini didirikan untuk membelakangi Allah atau berbalik dari Tuhan.

Yos 22:16-20
16 "Beginilah kata segenap umat TUHAN: Apa macam perbuatanmu yang tidak setia ini terhadap Allah Israel, dengan sekarang berbalik dari pada TUHAN dan mendirikan mezbah bagimu, dengan demikian memberontak terhadap TUHAN pada hari ini?
17 Belum cukupkah bagi kita noda yang di Peor itu, yang dari padanya kita belum mentahirkan diri sampai hari ini dan yang menyebabkan umat TUHAN kena tulah,
18 sehingga kamu berbalik pula sekarang ini membelakangi TUHAN? Jika kamu hari ini memberontak terhadap TUHAN, maka besok Ia akan murka kepada segenap umat Israel.
19 Akan tetapi, jika sekiranya tanah milikmu itu najis, marilah menyeberang ke tanah milik TUHAN, tempat kedudukan Kemah Suci TUHAN, dan menetaplah di tengah-tengah kami. Tetapi janganlah memberontak terhadap TUHAN dan janganlah memberontak terhadap kami, dengan mendirikan mezbah bagimu sendiri, selain dari mezbah TUHAN, Allah kita.
20 Ketika Akhan bin Zerah berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan, bukankah segenap umat Israel kena murka? Bukan orang itu saja yang mati karena dosanya." Tuduhan mereka terhadap tiga suku yang mendirikan mezbah itu: “Apa macam perbuatanmu yang tidak setia ini terhadap Allah Israel?”

Alasan mereka untuk mencurigai mezbah yang dibangun itu disangka bukan mezbah bagi Tuhan, tapi bagi kepentingan sendiri. Hal ini disebabkan dua kali pengalaman pahit yang membuat mereka jera:
Pengalaman pertama: Noda di Peor
Yos 22:17-18
17 Belum cukupkah bagi kita noda yang di Peor itu, yang dari padanya kita belum mentahirkan diri sampai hari ini dan yang menyebabkan umat TUHAN kena tulah,
18 sehingga kamu berbalik pula sekarang ini membelakangi TUHAN? Jika kamu hari ini memberontak terhadap TUHAN, maka besok Ia akan murka kepada segenap umat Israel.

Pengalaman ke dua: Peristiwa Akhan bin Zerah
Yos 22: 20
20 Ketika Akhan bin Zerah berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan, bukankah segenap umat Israel kena murka? Bukan orang itu saja yang mati karena dosanya."

Dua pengalaman ini telah membuat mereka jera, sebab mereka harus berurusan dengan murkanya Allah.

Pada peristiwa Noda di Peor korban yang jatuh sejumlah 24.000 orang.
Bil 25:1-9
1 Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.
2 Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.
3 Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel;
4 lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tangkaplah semua orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah mereka di hadapan TUHAN di tempat terang, supaya murka TUHAN yang bernyala-nyala itu surut dari pada Israel."
5 Lalu berkatalah Musa kepada hakim-hakim Israel: "Baiklah masing-masing kamu membunuh orang-orangnya yang telah berpasangan dengan Baal-Peor."
6 Kebetulan datanglah salah seorang Israel membawa seorang perempuan Midian kepada sanak saudaranya dengan dilihat Musa dan segenap umat Israel yang sedang bertangis-tangisan di depan pintu Kemah Pertemuan.
7 Ketika hal itu dilihat oleh Pinehas, anak Eleazar, anak imam Harun, bangunlah ia dari tengah-tengah umat itu dan mengambil sebuah tombak di tangannya,
8 mengejar orang Israel itu sampai ke ruang tengah, dan menikam mereka berdua, yakni orang Israel dan perempuan itu, pada perutnya. Maka berhentilah tulah itu menimpa orang Israel.
9 Orang yang mati karena tulah itu ada dua puluh empat ribu orang banyaknya.

Disini mengisahkan Israel tidak setia kepada Allahnya, karena mereka berpasangan dengan Baal Peor
Bil 25:3-4
3 Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel;
4 lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tangkaplah semua orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah mereka di hadapan TUHAN di tempat terang, supaya murka TUHAN yang bernyala-nyala itu surut dari pada Israel."

Kecurigaan suku Israel yang lain terhadap Mezbah yang didirikan ini cukup beralasan, sebab mereka tidak menghendaki peristiwa murka Allah itu terulang kembali.
Sebagai umat beriman, tidak ada salahnya bila kita mengingatkan saudara seiman yang lemah.
Seperi kata Rasul Paulus
Gal 6:1,2
1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.

Bandingkan
Roma 15:1
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.

Dalam peristiwa Akhan bin Zerah ini Israel dinyatakan melanggar perjanjian Allah.
Yos 7:10-12
10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian?
11 Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.
12 Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itupun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu.

Ada dosa yang seringkali dilakukan oleh umat Allah, dan mereka memandang ringan dosa itu. Tidak setia: itu dosa! Sebab dengan tidak setia itu hati umat Allah telah dibelokkan dengan ilah lain, seperti Israel berpasangan dengan Baal Peor.
Melanggar perjanjian Allah! Ini seringkali dilakukan oleh anak-anak Tuhan.
Ingat! Antara kita dengan Allah itu ada komitmen. Jangan kita suka melanggar janji !
Pkh 5:1-5
1 Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.
2 Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.
3 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
4 Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
5 Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
6 Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.

Allah murka karena salah dalam berkata-kata. Ini berkaitan dengan nazar
Gal 6:7-8
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Pada peristiwa noda di Peor, kita diingatkan untuk tidak berpasangan dengan orang yang tidak seiman. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus
2 Kor 6:14-18
14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
16 Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa."

Berpasangan dengan orang yang tidak seiman itu nanti akibatnya ada pada keturunannya
Contoh :
Neh 13:23-27
23 Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.
24 Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.
25 Aku menyesali mereka, kukutuki mereka, dan beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya dan kusuruh mereka bersumpah demi Allah, demikian: "Jangan sekali-kali kamu serahkan anak-anak perempuanmu kepada anak-anak lelaki mereka, atau mengambil anak-anak perempuan mereka sebagai isteri untuk anak-anak lelakimu atau untuk dirimu sendiri!
26 Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun diapun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu.
27 Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?" Keturunan mereka tidak bisa berbahasa Yahudi.

Tutur bahasa dari keturunan anak-anak Tuhan itu adalah tutur bahasa yang sudah dikuduskan, sehingga mereka tidak berkata-kata yang jorok.
Ef 5:11-12
11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
12 Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

Sekarang kita akan dengar penjelasan dari orang-orang suku Ruben dan suku Gad tentang didirikannya mezbah itu.
Yos 22:21-29
21 Lalu jawab bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu, katanya kepada para kepala kaum-kaum orang Israel:
22 "Allah segala allah, TUHAN, Allah segala allah, TUHAN, Dialah yang mengetahui, dan patutlah orang Israel mengetahuinya juga! Jika sekiranya hal ini terjadi dengan maksud memberontak atau dengan maksud berubah setia terhadap TUHAN — biarlah jangan TUHAN selamatkan kami pada hari ini.
23 Jika sekiranya kami mendirikan mezbah untuk berbalik dari pada TUHAN, untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian di atasnya serta korban keselamatan di atasnya, biarlah TUHAN sendiri yang menuntut balas terhadap kami.
24 Tetapi sesungguhnya, kami telah melakukannya karena cemas. Sebab pikir kami: Di kemudian hari anak-anak kamu mungkin berkata kepada anak-anak kami, demikian: Apakah sangkut pautmu dengan TUHAN, Allah Israel?
25 Bukankah TUHAN telah menentukan sungai Yordan sebagai batas antara kami dan kamu, hai orang bani Ruben dan bani Gad! Kamu tidak mempunyai bagian akan TUHAN. Demikianlah mungkin anak-anak kamu membuat anak-anak kami berhenti dari pada takut akan TUHAN.
26 Sebab itu kata kami: Biarlah kita mendirikan mezbah itu bagi kita! Bukanlah untuk korban bakaran dan bukanlah untuk korban sembelihan,
27 tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu, dan antara keturunan kita kemudian, bahwa kami tetap beribadah kepada TUHAN di hadapan-Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan dan korban keselamatan kami. Jadi tidaklah mungkin anak-anak kamu di kemudian hari berkata kepada anak-anak kami: Kamu tidak mempunyai bagian pada TUHAN.
28 Lagi kata kami: Apabila di kemudian hari demikian dikatakan mereka kepada kita dan kepada keturunan kita, maka kita akan berkata: Tengoklah bangunan tiruan mezbah TUHAN itu, yang telah dibuat oleh nenek moyang kami. Bukan untuk korban bakaran dan bukan untuk korban sembelihan, tetapi mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu.
29 Jauhlah dari pada kami untuk memberontak terhadap TUHAN, dan untuk berbalik dari pada TUHAN pada hari ini dengan mendirikan mezbah untuk korban bakaran, korban sajian atau korban sembelihan, mezbah yang bukan mezbah TUHAN, Allah kita, yang ada di depan Kemah Suci-Nya!"

Ay 26-27 Sebab itu kata kami: Biarlah kita mendirikan mezbah itu bagi kita! Bukanlah untuk korban bakaran dan bukanlah untuk korban sembelihan,
27 tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu, dan antara keturunan kita kemudian, bahwa kami tetap beribadah kepada TUHAN di hadapan-Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan dan korban keselamatan kami. Jadi tidaklah mungkin anak-anak kamu di kemudian hari berkata kepada anak-anak kami: Kamu tidak mempunyai bagian pada TUHAN.

MEZBAH SAKSI. Setelah mendengar penjelasan ini baru kemudian mereka dari semua suku Israel itu berkeyakinan bahwa tujuan mendirikan mezbah itu baik adanya.
ay 30-31
30 Setelah imam Pinehas dan para pemimpin umat serta para kepala kaum-kaum orang Israel yang bersama-sama dengan dia, mendengar perkataan yang dikatakan oleh bani Ruben, bani Gad dan bani Manasye itu, maka mereka menganggap hal itu baik.
31 Kemudian berkatalah imam Pinehas bin Eleazar kepada bani Ruben, bani Gad dan bani Manasye: "Sekarang tahulah kami bahwa TUHAN ada di tengah-tengah kita, sebab tidaklah kamu berubah setia terhadap TUHAN. Dengan demikian kamu telah melepaskan orang Israel dari hukuman TUHAN."

Mengapa begitu ketatnya suku-suku Israel ini memantau suku Ruben dan suku Gad serta setengah suku Manasye ini? Sebab mereka sudah dipesan oleh Yosua, agar mereka hidup ditengah-tengah umat Allah dengan mematuhi hukukum-hukum yang diperintahkan oleh Allah.

Yos 22:5
5 Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."

Ada lima perkara yang dipesankan disini:
1.- Mengasihi Tuhan Allahmu.
2.- Hidup menurut jalan yang ditunjukan-Nya.
3.- Tetap mengikuti perintah-Nya.
4.- Berpaut pada-Nya.
5.- Berbakti pada-Nya dengan segenap hati dan segenap jiwa.

Kelima syarat ini harus mereka patuhi. Apakah kesetiaan mereka sudah teruji?
Yos 22:23
23 Jika sekiranya kami mendirikan mezbah untuk berbalik dari pada TUHAN, untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian di atasnya serta korban keselamatan di atasnya, biarlah TUHAN sendiri yang menuntut balas terhadap kami.

Mereka berani bersumpah: jika mereka tidak setia kepada Tuhan mereka berani menerima segala resikonya, termasuk dibalas sendiri oleh Tuhan.

Kalau kita mengikuti kisah tentang mendirikan “Mezbah Saksi” ini bagaikan suatu ikrar yang disampaikan oleh suku Ruben suku Gad dan sebagian dari suku Manasye, bahwa mereka akan tetap setia beribadah kepada Tuhan dihadapan –Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan dan korban keselamatan.
Yos 22:27
27 tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu, dan antara keturunan kita kemudian, bahwa kami tetap beribadah kepada TUHAN di hadapan-Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan dan korban keselamatan kami. Jadi tidaklah mungkin anak-anak kamu di kemudian hari berkata kepada anak-anak kami: Kamu tidak mempunyai bagian pada TUHAN.

Ketiga korban ini menunjuk pada korbannya Kristus, dan ini mengajar kita agar kita tetap setia pada korbannya Kristus.

Setia: berarti tidak ingkar janji, Jadi jelas untuk apa mezbah itu didirikan? Agar umat Allah selalu ingat akan perjanjiannya dengan Tuhan.
Bani Ruben dan bani Gad serta setengah dari suku Manasye menamai mezbah itu : “Mezbah Saksi” Karena inilah saksi antara kita, bahwa Tuhan ialah Allah.

Lewat kesempatan ini kita mau introspeksi diri:
- Apakah kita masih setia (hidup berkenan dihadapan Tuhan?)
- Apakah kita hidup menurut jalan yang ditunjukan Tuhan?
- Apakah kita tetap mengasihi Tuhan? - Apakah kita tetap mengikuti perintah-Nya?
- Apakah kita masih tetap berpaut kepada-Nya?
- Apakah kita masih tetap setia berbakti kepada-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa?

Hanya diri kita masing-masing yang bisa menjawabnya. Kiranya Roh Kudus akan memberikan pencerahan didalam hati kita masing-masing.
Tuhan Yesus memberkati.