Translate

28 Okt 2013

Ibadah Raya, 27 Oktober 2013. Penyertaan dan Kasih Anugerah dari Tuhan.Yos 9:1-2


Penyertaan dan kasih anugerah dari Tuhan.
Yos 9:1-2
1 Ketika terdengar oleh raja-raja di sebelah barat sungai Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit dan sepanjang tepi pantai Laut Besar sampai ke seberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus,
2 bergabunglah mereka dengan seia sekata untuk memerangi Yosua dan orang Israel.

Kali ini Yosua dan bangsa Israel harus berhadapan dengan lawan yang membentuk sekutu. Bergabungnya mereka ini merupakan suatu strategi musuh, apabila merasa kekuatannya tidak dapat mengatasi kekuatan tentara Israel yang disertai Allah itu menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi mereka.
Maka dengan bergabung/bersekutu, ini tidak bisa dipandang ringan.
Hal ini mengingatkan kita bagaimana strategi Iblis apabila sudah tidak lagi mampu menguasai kekuatan anak-anak Tuhan, maka Iblis juga membangun kekuatan bersama dengan teman-temannya untuk menduduki kembali tempat yang pernah di kuasainya itu.

Ini pernah diceritakan oleh Tuhan Yesus didalam injil
Mat 12:43-45
43 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
44 Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
45 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

Iblis tidak akan membiarkan manusia itu dibebaskan dari ikatan-ikatan dosa, dia akan selalu berusaha untuk menguasai hati manusia, sekalipun sudah bersih teratur rapi, tapi tidak ada yang menghuninya, maka dia berani kembali ketempat itu dengan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat darinya.

Tidak heran kalau orang yang pernah diterangi hatinya dan beroleh jalan kebenaran, tapi kemudian dia kembali berbuat jahat, dia akan menjadi lebih jahat lagi.
2 Pet 2: 20-22
20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Didalam injil Mat 12:25-26 Tuhan Yesus pernah memberi tahu tentang kerajaan yang dibangun oleh Iblis.
25 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.
26 Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?

Iblis berusaha membangun kekuatannya, tetapi kerajaannya hanya dapat dikalahkan oleh kuasa Roh Allah.
Mat 12:28-29
12:28 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
12:29 Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.

Cerita selanjutnya adalah “Akal orang Gibeon” Yos 9:3-27.
Dalam kisah ini bangsa Israel tertipu dengan orang-orang Gibeon. Orang-orang Gibeon ini tinggal disekitar tempat itu.
Tapi dalam pengakuannya mereka berasal dari tempat yang jauh. Mereka termasuk orang-orang Hewi
Yos 9:7- 13
7 Tetapi berkatalah orang-orang Israel kepada orang-orang Hewi itu: "Barangkali kamu ini diam di tengah-tengah kami, bagaimana mungkin kami mengikat perjanjian dengan kamu?"
8 Lalu kata mereka kepada Yosua: "Kami ini hamba-hambamu." Tanya Yosua: "Siapakah kamu ini dan dari manakah kamu datang?"
9 Jawab mereka kepadanya: "Dari negeri yang sangat jauh hamba-hambamu ini datang karena nama TUHAN, Allahmu, sebab kami telah mendengar kabar tentang Dia, yakni segala yang dilakukan-Nya di Mesir,
10 dan segala yang dilakukan-Nya terhadap kedua raja orang Amori itu di seberang sungai Yordan, Sihon, raja Hesybon, dan Og, raja Basan, yang diam di Asytarot.
11 Sebab itu para tua-tua kami dan seluruh penduduk negeri kami berkata kepada kami, demikian: Bawalah bekal untuk di jalan dan pergilah menemui mereka dan berkatalah kepada mereka: Kami ini hamba-hambamu, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami.
12 Inilah roti kami: masih panas ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat berjalan mendapatkan kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah kering dan tinggal remah-remah belaka.
13 Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu."

Yosua dengan seluruh bangsa Israel sudah tertipu dengan pengakuan orang-orang Gibeon ini, tapi karena bangsa Israel sudah terlanjur bersumpah untuk tidak membinasakan mereka, maka mereka diijinkan untuk hidup dan tinggal diantara bangsa Israel.
Mereka diterima sebagai tukang belah kayu dan timba air untuk kemah Allah.
Yos 9:20-27
20 Beginilah akan kita perlakukan mereka: membiarkan mereka hidup, supaya kita jangan tertimpa murka karena sumpah yang telah kita ikrarkan itu kepada mereka."
21 Lagi kata para pemimpin kepada mereka: "Biarlah mereka hidup." Maka merekapun dijadikan tukang belah kayu dan tukang timba air untuk segenap umat, seperti yang ditetapkan oleh para pemimpin mengenai mereka.
22 Lalu Yosua memanggil mereka dan berkata kepada mereka, demikian: "Mengapa kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh dari pada kamu, padahal kamu diam di tengah-tengah kami?
23 Oleh sebab itu, terkutuklah kamu dan tak putus-putusnya kamu menjadi hamba, tukang belah kayu dan tukang timba air untuk rumah Allahku."
24 Jawab mereka kepada Yosua, katanya: "Sebab telah dikabarkan dengan sungguh-sungguh kepada hamba-hambamu ini, bahwa TUHAN, Allahmu, memerintahkan kepada Musa hamba-Nya, memberikan seluruh negeri itu kepadamu dan memunahkan seluruh penduduk negeri itu dari depan kamu, maka sangatlah kami takut kehilangan nyawa, menghadapi kamu; itulah sebabnya kami melakukan yang demikian.
25 Maka sekarang, kami ini dalam tanganmu; perlakukanlah kami seperti yang kaupandang baik dan benar untuk dilakukan kepada kami."
26 Demikianlah dilakukannya kepada mereka. Dilepaskannyalah mereka dari tangan orang-orang Israel, sehingga mereka tidak dibunuh.
27 Dan pada waktu itu Yosua menjadikan mereka tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat itu dan untuk mezbah TUHAN, sampai sekarang, di tempat yang akan dipilih-Nya.

Ada dua pelajaran sekaligus yang bisa kita peroleh dari kisah ini:
Pelajaran pertama: Dari pihaknya bangsa Israel, mereka kena tipu oleh orang-orang Gibeon. Hal ini disebabkan mereka tidak meminta petunjuk Tuhan.
Yos 9:14
14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN. Betapa pentingnya untuk meminta keputusan Tuhan didalam segala perkara yang akan kita putuskan. Jangan mengambil keputusan sebelum Anda bertanya kepada Tuhan.

Kol 3:17
17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Pelajaran kedua: dari pihaknya orang-orang Gibeon.
Mereka dijadikan tukang belah kayu dan timba air dalam Kemah Allah. Kalau dilihat sepintas lalu mereka ini sepertinya dijadikan budak, tapi sebenarnya bukan. Sebenarnya mereka ini harus ditumpas, tapi kalau mereka boleh hidup dan tinggal di tengah-tengah bangsa Israel itu merupakan suatu anugerah.
Mereka dilibatkan dalam suatu pelayanan. Sedangkan untuk pelayanan itu seharusnya adalah orang-orang dari suku Lewi, namun orang-orang Gibeon ini sudah dihisapkan dalam pelayanan.
Keadaan orang-orang Gibeon ini tidak jauh berbeda dengan kita yang sudah mendapatkan kasih karunia Tuhan untuk melayani-Nya.
1Kor 4:1-2
1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Mendapatkan kepercayaan dari Allah itu adalah suatu anugerah, itu sebabnya jangan di sia-siakan kepercayaan itu. Kita mau bertanya pada diri kita masing-masing: “Apakah saya masih dapat dipercaya oleh Tuhan?”

Kiranya Tuhan masih berkemurahan untuk memberikan kepercayaan kepada kita para pelayan-pelayan Tuhan.

Kasih kemurahan Allah menyertai Anda semua. Amin.