Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Mat 11:28
18 Agu 2013
Ibadah Raya 18 Agustus 2013, Melakukan Kehendak Bapa
Ibadah Raya 18 Agustus 2013, Melakukan Kehendak Bapa
Melakukan Kehendak Bapa.
Matius 26:36-46 Doa Tuhan Yesus di Taman Getsemani.
Didalam doanya Tuhan Yesus tidak ingin kalau kehendak-Nya saja yang terjadi.
Tuhan Yesus datang ke dunia ini hanya ingin melakukan kehendak Bapa-Nya.
Bukan kehendak-Ku yang jadi!
"Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku." (Yoh 6:38)
"....sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." (Yoh 5:30b)
"Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." (Ibn 10:7)
Didalam hidup-Nya Tuhan Yesus berusaha untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, sampai saat menghadapi sengsarapun Ia belajar taat. (Pil 2:5-8)
Rasul Paulus mengatakan didalam suratnya, agar kita mengerti kehendak Bapa (Ef 5:17).
Mengetahui kehendak Bapa lewat hikmat dan pengertian (Kol 1:9-11)
Sehingga hidupmu layak dihadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal (layak dan berkenan).
Bagaimana kita dapat hidup layak dan berkenan kepada-Nya kalau kita tidak melakukan kehendak Bapa.
Jadi ajaran untuk hidup melakukan kehendak Bapa ini adalah untuk mencapai hidup yang berbuah bagi Allah dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.
Bukan hanya itu saja, tapi juga kita mendapat kekuatan untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar (ayat 11).
Jika Tuhan Yesus mampu menanggung penderitaan ketika menghadapi sengsara sampai mati di kayu salib, itu dimulai dari Dia belajar taat kepada Bapa-Nya. (Ibn 9:28) menanggung dosa orang banyak.
Ia juga mengajar kita untuk menanggung beban pencobaan yang diijinkan Allah bagi kita. (1 Kor 10:13)
Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.(Pil 4:13)
Diawali dengan doa di Taman Getsemani inilah maka Tuhan Yesus mendapatkan kekuatan untuk menanggung penderitaan yang besar itu.
Didalam kelemahan-Nya, datang malaikat Allah memberikan Dia kekuatan.(Luk 22:41-44) Malaikat yang diutus Allah untuk memberikan kekuatan kepada manusia Yesus, untuk kita saat ini, malaikat adalah gambaran dari Roh Kudus, yang akan membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidik hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:26-28)
Matius 26:47-56. Tuhan Yesus ditangkap.
Penangkapan ini terjadi di Taman Getsemani ketika Dia selesai berdoa.
Yesus ada ditaman Getsemani pada waktu itu untuk menyempurnakan penyembahan-Nya kepada Bapa, sedangkan Yudas Iskariot datang ketempat itu untuk persoalan uang (mamon).
Jadi Yudas ini juga menyempurnakan penyembahannya, tapi kepada mamon.
Firman Allah mengatakan bahwa mamon itu lekat dan lalim.(lalim = jahat).
Sebab itu jikalau kamu tiada setia dengan Mammon yang lekat lalim itu, siapakah yang mempercayakan kamu di atas harta yang benar? )Luk 16:11 Terjemahan Lama)
Akar dari segala kejahatan itu adalah cinta akan uang.(1 Tim 6:10)
Mamon ini begitu jahat sehingga menjerumuskan Yudas Iskariot sampai ia binasa. (Mat 27:3-5) Yudas bunuh diri.
Ini suatu kematian yang tragis. Di critakan dalam Kisah para Rasul, pada waktu Yudas ini gantung diri, ia jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah, sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar.(Kis Rsl 1:18).
Yudas jatuh rertelungkup (posisinya memeluk bumi), sampai pada kematiannya, Yudas ini belum dapat dipisahkan hatinya dengan mamon.
Firman Tuhan mengatakan: "Janganlah kamu mengasihi dunia dan barang yang ada didalam dunia ini, jika barang seorang mengasihi dunia, maka kasih Bapa tiada didalam dia" (1 Yoh 2:15-17).
Perut Yudas terbelah, sehingga isi perutnya tertumpah keluar. Bau busuk tersebar kemana-mana, bau busuk yang tadinya di tutup-tutupi, sekarang tersebar keluar.
Bau busuk yang tadinya disimpan rapat-rapat, sekarang tercium keluar, banyak orang jadi tahu.
Bau busuk yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dipersembahkan kepada Tuhan.
Tuhan menolak persembahan semacam ini.
Persembahan yang bagaimana yang dimaksudkan dengan persembahan yang busuk? (Yes 1:13-20).
Bau busuk itu dikaitkan dengan kematian (Yoh 11:39-44). Kata Martha: " Tuhan dia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati"
Bau kematian yang keluar dari tubuh Yudas, bukan bau kehidupan.
Lazarus walaupun sudah empat hari tubuhnya berada didalam kubur, tapi karena Tuhan Yesus membangkitkannya, maka dia tidak berbau busuk. (Joh 11:25-26)
firman Tuhan sanggup menghilangkan kebusukan yang ada dalam hati manusia
Didalam surat 2 Kor 2:14-16 Rs Paulus menulis; "Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia dimana-mana. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan diantara mereka yang binasa."
Jadi kita dapat menyebarkan bau harum ke mana-mana jika kita berada pada suasana kebangkitan, bukan suasana kematian.
Yudas Iskariot memberi ciuman penghianatan (Mat 26:49)
Cium: bahasa rohaninya adalah perdamaian, tapi yang diperbuat Yudas lain.
Mazmur 2:11 (ciumlah kaki-Nya dengan gemetar)
Lukas 7:38 (perempuan yang mengurapi kaki Tuhan Yesus sambil mencium kaki-Nya)
Kid Ag 1:2 (kiranya ia mencium aku dengan kecupan)
Ciuman Yudas didahului dengan dia memberi salam kepada Yesus; "Salam Rabi"("Assalam alaikum, ya Rabi") Mat 26:49.TL.
Salam ini bukan salam perdamaian! (Mark 14:44) "Orang yang akan ku cium itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat!"
Dibalik salam itu ada penghianatan! Itu sebabnya Tuhan Yesus tidak membalas salam itu sebagaimana mestinya, sebaliknya Dia berkata: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" (Mat 26:50)
Hati-hati dengan dengan membalas salam!
Kita mempunyai salam sendiri; "Shalom Elehem" artinya damai sejahtera.
Kalau orang yang mendengarkan salam itu layak menerimanya, maka salam itu akan turun pada orang itu.
Lukas 10:5-6 (Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu "Damai sejahtera dalam rumah ini)
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. (2 Kor 13:13)