Translate

28 Okt 2018

Ibadah Raya 28 Oktober 2018. “PELIHARALAH KASIH PERSAUDARAAN”.


Ibadah Raya 28 Oktober 2018.

“PELIHARALAH KASIH PERSAUDARAAN”.
Ibn 13:1
13:1 Peliharalah kasih persaudaraan!
Apa yang dimaksud dengan kasih persaudaraan?
Kita disebut saudara, ini berarti kita yang sudah disucikan oleh darah Yesus.

Ibn 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
Siapakah yang dimaksud dengan saudara?

Mark 3:31-35
3:31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
3:32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau."
3:33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?"
3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
3:35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Tuhan Yesus menyebut kita saudara jika kita melakukan kehendak Bapa.
Disini penekanannya adalah soal melakukan kehendak Bapa.
Melakukan kehendak Bapa, berarti tidak hidup cara hidupnya orang-orang dunia ini.

Rm 12:2
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Tuhan mau agar kita hidup sesuai dengan kehendak Allah.                                          

 1 Tes 2:11-12
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
2:12 dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.

Peliharalah kasih persaudaraan diantara orang-orang yang melakukan kehendak Allah.
Orang Kristen yang hidupnya seperti orang dunia ini tidak layak dihadapan Allah.

1 Kor 5:11
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

Mengapa kita dilarang bergaul dengan mereka? Sebab perbuatan-perbuatan mereka seperti yang disebutkan tadi, itu merusak kelakuan kita yang baik

1 Kor 5:6-8
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

1 Kor 15:33
15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

Jadi yang dimaksud dengan kasih persaudaraan yang harus kita jaga itu adalah hubungan antara saudara seiman yang sama-sama melakukan kehendak Bapa. Ini berarti kita musti berhati-hati dalam memilih teman dalam pergaulan.

Kalau kita bergaul dengan orang bijak, akan menjadi bijak.

Ams 13:20
13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
Ada ayat yang mengatakan : Jangan bergaul dengan orang yang bocor mulut.

Ams 20:19
20:19 Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.

Persoalan persaudaraan dengan kasih ini begitu penting, sehingga rasul Paulus perlu menasehati sidang Jemaat di Tesalonika, jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia, jangan bergaul dengan dia.

2 Tes 3:14-15
3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,
3:15 tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

Maksud dari firman Allah ini agar kita tetap berada dalam kebenaran.
Satu saat dalam kebaktian, kitab Musa dibacakan dan didengar oleh rakyat. Didapati dalam kitab itu bahwa orang Amon dan orang Moab tidak boleh masuk dalam dalam jemaat Allah untuk selama-lamanya.
Kemudian setelah pembacaan itu mereka memisahkan semua peranakan dari orang Israel.

Neh 13:1-3.
13:1 Pada masa itu bagian-bagian dari pada kitab Musa dibacakan dengan didengar oleh rakyat. Didapati tertulis dalam kitab itu, bahwa orang Amon dan orang Moab tidak boleh masuk jemaah Allah untuk selamanya.
13:2 Karena mereka tidak menyongsong orang Israel dengan roti dan air, malah mengupah Bileam melawan orang Israel supaya dikutukinya. Tetapi Allah kami mengubah kutuk itu menjadi berkat.
13:3 Ketika mereka mendengar pembacaan Taurat itu mereka memisahkan semua peranakan dari orang Israel.

Disini kita melihat bahwa Allah itu ingin kemurnian dari ibadahnya umat Allah, semua peranakan dari orang Israel dipisahkan.
Allah menginginkan Israel yang sejati. Kalau disebut Israel sejati berati tidak ada kepalsuan.

Yoh 1:47
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Tuhan menginginkan kita menjadi Kristen yang sejati, yaitu Kristen yang didalamnya tidak ada kepalsuan.

Kita masih bicara soal kasih persaudaraan. Apakah ada saudara palsu? Siapakah mereka itu? Gal 2 :4-5
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.
2:5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.

Saudara palsu ini menyusup masuk dan menyelundup, tujuanya untuk menghadang kebebasan yang kita miliki dalam Kristus, supaya dengan jalan itu kita diperhamba lagi. Tapi rasul Paul tetap mempertahankan Injil. Rasul Paul berkata: Sesaatpun kami tidak mau mundur.
Jangan sampai Injil itu dipalsukan.

2 Kor 4:2-6
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Kalau Injil itu diberitakan dengan benar, kuasanya dapat menerangi hati manusia yang gelap sekalipun, sehingga dari dalam gelap itu akan terbit terang.
PELIHARALAH KASIH PERSAUDARAAN:
Mari kita periksa persekutuan kita dengan sesama kita, adakah kita masih terikat dalam kasih. Jadikan kasih itu sebagai pengikat persaudaraan.

Kol 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Kita disebut keluarga Allah jika kita melakukan kehendak Allah.
Amin Tuhan Yesus memberkati.