Translate

22 Apr 2018

Ibadah Raya 22 April 2016. MENGUBAH POSISI DEMI TUJUAN ILAHI (2)



Ibadah Raya 22 April 2016.
MENGUBAH POSISI DEMI TUJUAN ILAHI (2):

Kali ini kita akan memeriksa kehidupan seorang yang berani mengubah posisinya demi tujuan ilahi.
Kisah ini diawali tatkala Daud memindahkan Tabut Allah ke Yerusalem.

2 Sam 6:1-23
6:1 Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya.
6:2 Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.
6:3 Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.
6:4 Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu.
6:5 Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.
6:6 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
6:7 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
6:8 Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang.
6:9 Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?"
6:10 Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.

6:11 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.
6:12 Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
6:13 Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
6:14 Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.
6:15 Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.
6:16 Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.
6:17 Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
6:18 Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.
6:19 Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
6:20 Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"
6:21 Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, -- di hadapan TUHAN aku menari-nari,
6:22 bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."
6:23 Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.

Untuk memindahkan Tabut Allah ini Daud mempersiapkan orang-orangnya sejumlah 30.000 orang banyaknya.
Dengan kereta yang baru Tabut Allah ini diangkut dari rumah Abinadab yang ada diatas bukit.

Tabut Allah ini cukup lama berada dirumah Abinadab, yaitu 20 tahun. Dan selama itu pula bangsa Israel tidak disertai Tabut Allah, hidup mereka penuh dengan keluhan.

1 Sam 7:1-2
7:1 Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.
7:2 Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.

Tabut Allah ini menunjuk hadirat Allah atau kemuliaan Allah. Jadi kalau Israel tanpa Tabut Allah, itu berarti bangsa Israel tidak mengalami hadirat Allah.
1 Sam 4:22
4:22 Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."

Ibadahnya gereja Tuhan akan terasa hampa tanpa hadirnya Tabut Allah di tengah-tengah ibadahnya. Itu sebabnya Tabut Allah itu begitu penting bagi Israel, sama pentingnya kita membutuhkan kehadiran Tuhan dalam ibadah kita.

Kita lihat bagaimana usaha Daud untuk memindahkan Tabut Allah dari Kiryat Yearim ke Yerusalem.
Segala persiapan telah dipersiapkan , namun Daud mengalami kegagalan, karena ditengah-tengah perjalanan salah seorang anak Abinadab yang bernama Uza disambar Allah, dibunuh dekat dengan Tabut Allah. Hal itu terjadi karena keteledorannya, dimana ia telah menjamah Tabut Allah.

2 Sam 6:6-7
6:6 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
6:7 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

Maksud Uza mengulurkan tangannya memegang  Tabut Allah adalah untuk menjaga agar Tabut Allah tidak jatuh, sebab lembu yang membawa Tabut Allah itu tergelincir.
Sebagai salah seorang anak Abinadab yang rumahnya ditempati Tabut Allah selama 20 tahun, tentunya Uza ini tahu bagaimana harus bersikap hati-hati terhadap Tabut Allah, seperti yang diperbuat saudaranya yang bernama Eleazar dengan mengunguduskan diri untuk menjaga Tabut Allah.

1 Sam 7:1
7:1 Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.

Kejadian yang menimpa Uza ini adalah suatu keteledoran, dimana Tabut Allah itu tidak boleh dipegang dilihat saja nggak boleh sembarang orang.

Ada FT yag mengatakan:
Kel 33:20
33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."

Musa ingin memandang wajah Tuhan, tapi untuk dapat memandang wajah Tuhan, Musa harus menunggu sampai 1500 tahun. Dan itu terjadi ketika Musa bersama Elia ikut memuliakan Tuhan Yesus diatas sebuah gunung yang tinggi.

Mat 17:1-3.
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

Ini berarti Musa harus mengalami kematian dulu, sebab tidak ada seorangpun yang memandang wajah Tuhan dan tetap hidup.
Kalau kita membaca kisah Tabut Allah ini begitu dasyat, sehingga Uza harus membayar dengan nyawanya.
Pada waktu Daud menyaksikan peristiwa ini ia menjadi takut kepada Tuhan dan berkata: “bagaimana Tabut Tuhan itu dapat sampai kepadaku”?
2 Sam 6:9-10

Daud menitipkan Tabut Allah itu dirumah Obed Edom.
Semula Daud tidak mengerti mengapa sampai terjadi peristiwa yang dasyat itu. Bahkan dia sempat salah faham dalam menilai peristiwa itu.

Ia pikir Tabut Allah itu mendatangkan bencana, ternyata tidak. Itu bisa dibuktikan pada waktu Tabut Allah ada dirumah Obed Edom selama 3 bulan, Tuhan memberkati seiisi rumah Obed Edom ini.

2 Sam 6:11
6:11 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.

Mulai ayat 12 inilah kita bisa lihat  Daud mengubah posisi demi tujuan ilahi. Dikatakan Daud mengangkut Tabut Allah itu kembali, tapi tidak dengan kereta, tapi dipikul. Ini menunjuk aturan yang sudah dibuat oleh Tuhan pada waktu pembuatan Tabut Allah itu sendiri.

Kel 25:13-15
25:13 Engkau harus membuat kayu pengusung dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas.
25:14 Haruslah engkau memasukkan kayu pengusung itu ke dalam gelang yang ada pada rusuk tabut itu, supaya dengan itu tabut dapat diangkut.
25:15 Kayu pengusung itu haruslah tetap tinggal dalam gelang itu, tidak boleh dicabut dari dalamnya.

Dengan mengenakan baju Efot dari kain lenan.
1 Taw 15:27
15:27 Daud memakai jubah dari kain lenan halus, juga segala orang Lewi yang mengangkat tabut itu dan para penyanyi, dan Kenanya yang mengepalai pengangkutan dan para penyanyi. Daud juga memakai baju efod dari kain lenan.

Perubahan posisi ini begitu penting.
Jika suatu pelayanan itu salah dan tidak diperbaiki, itu akan fatal akibatnya, tapi jika kita sadar akan kesalahan kita dan kita segera berubah, kita pasti akan dibawa dalam kemenanganNya.

Dalam kisah selanjutnya istri Daud tidak suka dengan apa yang sudah diperbuat oleh Daud dengan mengubah posisinya tadi. Dan apa akibat dari sikap tidak senang ini?

2 Sam 6:20-23
6:20 Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"
6:21 Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, -- di hadapan TUHAN aku menari-nari,
6:22 bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."
6:23 Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.

Akibat dari sikap yang tidak suka yang ada pada diri Mikhal ini maka berakibat fatal, sampai hari kematiannya dia mandul tidak punya anak.
Ini menggambarkan kehidupan yang tidak pernah berbuah sampai selama-lamanya.

Jangan kita mengambil sikap yang apatis terhadap kegerakan yang dikehendaki oleh Allah, sama seperti tidak suka akan kehadiran Tabut Allah.  Tuhan sebenarnya menyediakan pengalaman baru bagi kita yang mau mengubah posisi kita demi tujuan ilahi.
Rindukan wajah-Nya itu akan membawa rohani kita selalu tergairah.