Translate

18 Apr 2018

Ibadah PERKHAMIS 16 April 2017. MENGUBAH POSISI DEMI TUJUAN ILAHI



Ibadah PERKHAMIS 16 April 2017.
MENGUBAH POSISI DEMI TUJUAN ILAHI

Apa yang dimaksud dengan mengubah posisi?
Dimanakah posisi kita saat ini?
Apakah kita berada pada posisi yang benar, atau sebaliknya?
Mari saya ajak saudara untuk memeriksa FA:
Beberapa tokoh Alkitab yang dipakai oleh Tuhan, mengawali kehidupannya dengan mengubah posisi.

Kita mulai dengan kehidupan Natanael.
Yoh 1:45-51
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Natanael adalah seorang Israel sejati, tak ada kepalsuan didalamnya (47) Ini dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri.

Kalau kita melihat posisi Natanael, disini sepertinya sudah benar. Sebab untuk menemukan orang yang jujur, tidak suka berdusta, tidak suka berpura-pura itu begitu langka saat itu. Namun demikian Tuhan masih menghendaki Natanael ini mengubah posisinya untuk tujuan ilahi, yaitu dengan jalan keluar dari rimbunnya pohon ara yang dia pakai untuk berteduh.(48)

“Engkau kan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu” (50b).

Apa yang dimaksud dengan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu?
Hanya sebatas Israel sejati.

“Engkau akan melihat langit terbuka”

Bagaimana Natanael dapat melihat langit terbuka, jika ia tidak mengubah posisinya? Ini berarti Natanael harus keluar (mengubah posisi).
Pohon ara ini daunnya pernah dipakai oleh Adam dan Hawa untuk menutupi ketelanjangannya.

Kej 3:7
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Jadi pohon ara ini berbicara mengenai kebenaran diri sendiri.
Usaha Adam untuk menutupi ketelanjangannya dengan kebenaran diri sendiri, itu dapat dibuktikan pada saat Allah menegurnya, tetapi ia membela diri. Adam tidak mau disalahkan, sebaliknya ia menyalahkan istrinya.

Begitu pula pada saat Allah menegur Hawa, Hawa juga tidak mau dirinya dipersalahkan, ia melempar kesalahan itu kepada ular (Iblis) yang telah memperdayakannya.

Kej 3:9-13
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Kemudian Tuhan mengganti pakaian Adam & Hawa dengan kulit dari binatang.

Kej 3:21
3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Kebenaran dari diri sendiri tidak dapat dipertahankan, itu sebabnya Tuhan berkata kepada Natanael agar keluar dari rimbunnya pohon ara yang lebat daunnya, agar Natanael dapat melihat ke langit dan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.

Pengalaman melihat langit terbuka ini juga dialami oleh Yakub.

Kej 28:12-15
28:12 Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
28:13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
28:14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."

Pengalaman ini dialami oleh Yakub lewat mimpi.
Yakub memasuki pengalaman baru, pengalaman berjumpa dengan Allah, ini adalah suatu pengalaman yang luar biasa. Dan ini diawali dengan Yakub mengubah posisinya, yaitu ia harus meninggalkan Bersyeba dan pergi ke Haran. Suatu tempat dimana ia bermimpi berjumpa dengan Tuhan, tempat ini kemudian dikenal dengan nama Betel = artinya Rumah Allah.

Kej 28:10-19

28:10 Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
28:11 Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
28:12 Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
28:13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
28:14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."
28:16 Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
28:18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
28:19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.

Yakub menyebut tempat itu sebagai pintu gerbang Sorga.
Yakub tidak mungkin memiliki pengalaman yang luar biasa ini jika ia tidak mau mengubah posisinya.

Saudara harus berada ditempat yang tepat agar Tuhan dapat berbicara kepada saudara.
Pengalaman untuk berada pada tempat yang dikehendaki Tuhan ini pernah dialami oleh Abraham, yaitu ketika ia diperintahkan Allah untuk meninggalkan negerinya, dari sanak saudaranya, dari rumah bapanya, kenegeri yang akan ditunjuk oleh Allah.

Kej 12:1-2
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

Perubahan posisi yang dikerjakan Tuhan akan membawa pewahyuan tentang Sorga bagi saudara.
Tidak mungkin Tuhan dapat berbicara kepada saudara jika saudara tetap ingin duduk ditempat yang nyaman diwilayah saudara nyaman. Kedagingan kita akan menghalang-halangi kuasa pewahyuan dari Tuhan.

Abraham tidak mungkin menjadi orang yang termasyur dan diberkati oleh Tuhan, jika tidak mau mengubah posisinya demi tujuan ilahi.

Ibn 11:8-10
11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.

Karena iman Abraham taat!
Ketaatan adalah kunci untuk melihat perkara yang besar yang akan diperbuat Allah bagi kita.

Untuk bisa mendengar suara Tuhan, kadang Tuhan membawa kita ketempat pada posisi yang dikehendaki oleh Tuhan. seperti yang dialami oleh nabi Elia. Sebelum ia mendengar suara Tuhan yang mengatakan: “Apa kerjamu disini Elia?”

Allah ijinkan sesuatu terjadi dalam diri Elia, yaitu ia dikejar-kejar oleh Izebel hendak dibunuh. Tuhan bawa Elia kegunung Horeb.

1 Raj 19:8
19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

Gunung Horeb = gunungnya Allah.
Malaikat Tuhan suruh Elia makan 2 kali sebab perjalanannya masih jauh.
Dengan bekal makanan ini, Elia bisa mencapai gunungnya Allah.

Ini berarti Elia berada pada tempat yang tepat, dimana Tuhan dapat berbicara kepadanya.
Ada suatu tempat dimana Allah ingin berbicara kepada kita, jika saja kita mau dibawa ketempat itu.

Untuk bisa mendengar suara Allah Elia harus keluar dahulu dari persembunyiannya.

 1 Raj 19:9,11-13.
19:9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
19:13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

Mengubah posisi ini ternyata begitu sangat penting, sebab jika tidak, kita tidak akan bisa melihat perkara-perkara yang baru dari Tuhan.
Jadi jelas mengubah posisi ini harus kita alami, ini jika kita ingin mengalami pengalaman-pengalaman baru bersama Tuhan.

Natanael – Yakub – Abraham dan Elia, mereka adalah orang-orang yang berani membayar harga untuk mendapatkan yang lebih indah lagi dari Tuhan, yaitu mereka telah mengubah posisi demi tujuan ilahi.

Sekarang bagaimana dengan saudara?
Ambilah suatu keputusan untuk mengubah posisi yang salah itu dan mulailah mengikuti kehendak Tuhan. Tuhan pasti membawa kita ditempat dimana Ia akan berbicara kepada kita.