Translate

4 Okt 2015

Ibadah Raya. 4 Oktober 2015.Jangan Ada Persembahan Yang Pincang Dan Buta



Ibadah Raya. 4 Oktober 2015
JANGAN ADA PERSEMBAHAN YANG PINCANG DAN BUTA!                            

Mal 1:6-8
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

Tuhan itu menolak persembahan yang cacat dan cela.
Oleh sebab itu korban-Nya menghendaki agar gereja-Nya juga menjadi kehidupan yang dapat mempersembahkan yang tidak ada cacat cela.

Jangan ada pesembahan yang pincang dan buta.
Tuhan menunjukan apa yang bisa dikerjakan oleh kaki (timpang) dan apa yang bisa kita terima (mata).

Persembahan yang kita persembahkan itu kita terima dari Tuhan, dan oleh sebab itu biar kita melakukan sesuatu yang baik.
Kalau kita terima dengan mata buta, maka kita juga melakukan sesuatu dengan gelap, sebab buta itu gelap.

Kalau kita cara menerimanya baik/terang, maka yang kita kerjakan itu juga terang.
Itu yang Tuhan kehendaki pada saat Tuhan mengadakan penyucian di Kaabah Allah.

Kita harus menjadi anak-anak yang bisa mempersembahkan persembahan dihadapan Tuhan.
Kaki yang lumpuh itu harus lebih dahulu mengalami hajaran dari Tuhan, agar jangan tidak dapat berjalan.

Mungkin ini suatu penyucian yang keras. Ibr 12:10-13
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12:12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
12:13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Kehidupan yang buta itu adalah kehidupan yang pasif, tidak mau menambahkan / berkembang, dan kehidupan buta itu lupa akan pengalaman penyucian masa-masa yang lalu.

Kehidupan yang pasif itu bagaikan sudah membuang kesempatan untuk mengalami perkembangan.
2 Pet 1:5-10
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

Jangan kita menjadi buta!
Kalau tidak mau menjadi buta rohani, maka harus ada peningkatan:
Mulai dari Iman – Kebajikan  - Pengetahuan – Penguasaan diri – Ketekunan – Kesalehan – Kasih.

Pengenalan yang berhasil itu artinya : Firman Tuhan itu nanti akan dibukakan.
Tapi yang tidak memiliki semuanya ini (perkembangan) maka orang itu buta rohaninya.

Kehidupan rohani kita itu harus maju. Kalau kehidupan rohani kita maju kita akan bisa memandang Bintang Timur ang bergemerlapan yaitu Firman nubuatan.

2 Pet 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Kalau rohai kita itu pincang dan buta, maka persembahan yang jasmani itu juga ditandai kepincangan dan kebutaan. Sama juga, Tuhan tolak! sebab itu tidak sesuai dengan rencana Allah.

Tuhan menerima persembahan yang sungguh-sungguh, yaitu persembahan yang mengalami kesembuhan dari ketimpangan dan kebutaan, sehingga timbul pujian dari anak-anak kecil.

Mat 21: 14-15
21:14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.
21:15 Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel,

Pada Yobel pertama Tuhan sembuhkan orang-orang lumpuh dan 0rang-orang buta, maka nanti pada Yobel yang terakhir Tuhan juga mengadakan penyembuhan.

Im 21:17-18
21:17 "Katakanlah kepada Harun, begini: Setiap orang dari antara keturunanmu turun-temurun yang bercacat badannya, janganlah datang mendekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya,
21:18 karena setiap orang yang bercacat badannya tidak boleh datang mendekat: orang buta, orang timpang, orang yang bercacat mukanya, orang yang terlalu panjang anggotanya,

Orang yang cacat itu tidak dikehendaki melayani makanan sebagai imam-imam.
Kita hidup pada Yobel terakhir untuk itu kita harus memanfaatkan waktu yang ada ini.
50 tahun pertama = Yobel pertama.
50 tahun kedua     = Yobel kedua (terakhir).

Jangan kita tinggal hanya pada pendirian yang lama terlalu lamban, tapi harus cepat, harus ada loncatan. Seperti yang terjadi dengan silumpuh yang berada dikolam Bethesda.

Banyak orang menanti goncangan air, menanti sesuatu yang jarang terjadi.
Kehidupan Kristen yang jarang mau mengenal pada pribadi Yesus.

Memang ada tanda:
Pintu domba (tanda darah) = Mezbah Korban Bakaran.
Kolam  (tanda air) =Kolan Pembasuhan.
Malaikat (tanda dari Roh) = Pintu Kemah.

Ini saja tidak cukup, harus ditingkatkan ke Ruangan Suci (penyucian)
Yoh 5:2-9.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.

Sakit lumpuh 38 tahun. Ini angka nubuatan = 38 tahun Yobel.
38 x 50 = 1900 tahun. Selama 1900 tahun gereja Tuhan lumpuh.
50 tahun pertama sudah dimanfaatkan, tapi yang 50 tahun terakhir ini yang kita nikmati, jangan dilewatkan.                                                                                
50 tahun terakhir berlaku kemurahan Allah yang besar, dan Tuhan mau supaya kita meloncat. Bagaimana bisa meloncat kalau kakinya timpang?

Itu sebabnya jangan memberikan persembahan yang lumpuh.
Jangan tinggal menanti gerakan dari goncangan air, tapi kita mau lebih mengenali pribadi Yesus untuk mengalami penyucian.

Kemurahan Tuhan yang besar sekali bagi kita jika kita berada dalam undangannya Tuhan untuk boleh menikmati hidangan jamuan malam yang disediakan oleh Tuhan.

Kita diundang berarti kemurahan Tuhan itu masih berlaku.
Tuhan undang kita untuk menikmati undangan malam-Nya, dan hidangan itu lebih berharga dari pada hal-hal jasmani; seperti pekerjaan / ladang dsb.

Jangan menjadi orang yang selalu punya alasan untuk menolak undangan sehingga tidak hadir dalam undangan Tuhan.
Maka kalau undangan ini ditolak, itu berarti berlaku kemurahan Tuhan bagi orang-orang yang tidak diundang.

Ini mengajar kita untuk tidak mempermainkan kemurahan Allah. Agar jangan kita mengalami hukuman Allah yang besar, tetapi menerima berkat-Nya yang besar itu.
Luk 14:16-24
14:16 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.
14:17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
14:18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
14:19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
14:20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
14:21 Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
14:22 Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
14:23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
14:24 Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."

Orang-orang buta dan orang-orang lumpuh mendapatkan kesempatan untuk dibawa masuk dalam pesta Allah. (21)

Kemurahan Allah itu seperti Rumah Allah yang sanggup menampung orang-orang yang diundangannya.

Kita jadikan hidup kita untuk menikmati kemurahan Allah dalam perjamuan suci.
Dalam Mal  1: 9-11
1:9 Maka sekarang: "Cobalah melunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita!" Oleh tangan kamulah terjadi hal itu, masakan Ia akan menyambut salah seorang dari padamu dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
1:10 Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu.
1:11 Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.

Persembahanmu timpang dan buta = itu ditujukan kepada imam-imam  yang tidak bisa menghargai nama Tuhan.
Kalau imam-imam tidak bisa menghargai nama Tuhan, maka nama Tuhan itu akan dibesarkan diantara bangsa kafir.

Tuhan nyatakan kemurahan-Nya ditengah-tengah bangsa kafir.
Kemurahan Tuhan itu berlaku atas kehidupan kita, sebenarnya kita tidak termasuk didalam undangan itu, tapi kemurahan-Nya sudah memberi peluang / kesempatan bagi kita untuk berada dalam undangan-Nya.

 Jangan permainkan waktu yang masih ada ini, sudah dekat sekali waktu menjelang hari pernikahan Anak domba Allah.
Tuhan tidak berkenan atas persembahan imam-imam, sebab para imam-imam itu sudah menghinakan meja Tuhan.

Kalau imam-imam ini sudah mempersembahkan yang pincang / timpang dan buta, maka persembahan ini sudah menentang persembahan Paskah yang tidak ada celanya itu.

Roti yang najis ini sangat bertentangan dengan roti yang tidak beragi.
Korban Paskah ini untuk merebut Israel sebagai anak sulung Tuhan.

Sebab Tuhan tidak mau menerima persembahan Israel yang timpang.
Kel 4:22-23
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Hati Tuhan tersinggung keras kalau para imam-imam tidak menghargai meja Tuhan.
Paskah itu harus diagungkan; jangan seperti imam-imam ini!

Tuhan tidak bisa menerima persembahan dari imam-imam, sebab mereka sudah mengecilkan arti korban-Nya Tuhan; sebab mereka sudah mempersembahkan roti yang dinajiskan dan binatang-binatang yang cacat.

Kel 12:5, 19.  PERATURAN PASKAH.
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
12:19 Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia orang asli.

Tidak boleh bercela, berarti tidak boleh timpang dan buta.
Syarat mutlak bagi peraturan Paskah. Sebab ini menyangkut kebebasan dari cengkraman Firaun.

Persembahan buta = persembahan yang tidak disucikan. Baik itu persembahan kolekte sampai dengan persembahan tubuh.

Kita harus hati-hati dengan persembahan kita.
Maleakhi ini menunjuk sikap-sikap negatifnya para imam-imam dalam menyelenggarkan ibadah persembahannya.

Kalau dulu ada peraturan hal Paskah, dan dimana jika terjadi pelanggaran maka akan dilenyapkan.

Waktu itu roti biasa dan binatang kambing biasa, kalau dilanggar maka sangsinya akan dilenyapkan. Terlebih Paskah yang Tuhan sediakan buat kita pada masa yang akan datang.
Sebab roti ini adalah roti pengajaran yang tidak bercampur dengan ragi, dan anak domba itu menuju pada korban-Nya Kristus.

Jangan kita hinakan Paskah itu dengan mencampur dengan ragi yang lama. Sebab korban-Nya Kristus itu bermaksud merebut kita dari pada dosa dan dari pada segala persoalan kita.
1 Kor 5:6-8
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Kamu tidak beragi! Oleh Firman Allah kita disucikan.
Siapakah kita ini?
Apakah kita sudah menjadi imam-imam yang tercela?
Atau kita bisa menghargai Paskahnya Tuhan? Yaitu bisa menghargai perjamuan suci.

Tuhan mau tandai kita degan darah-Nya.
Tuhan mau nyatakan kemurahan-Nya. Dan siapa yang mau menerimanya? Hari ini dia berpesta.

Tuhan Yesua memberkati.