Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Mat 11:28
12 Okt 2015
Ibadah Raya. 11 Oktober 2015. Persembahan Kepada Tuhan
Ibadah Raya. 11 Oktober 2015
PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN.
Mal 1:10-14
1:10 Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu.
1:11 Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.
1:12 Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"
1:13 Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN.
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.
Tuhan lebih suka tidak ada persembahan dari pada melaksanakannya dengan jalan menutup pintu dan dengan perlakuan yang tidak berkenan kepada Allah.
Tuhan menolak persembahan makanan:
Bagaikan seorang yang menuju kesatu tempat, tapi tidak sampai dan gugur ditengah jalan. Tuhan mau agar persembahan kita itu sepenuh hati dan dengan penyerahan diri.
“Jangan engkau menyalakan api diatas mezbah itu dengan percuma!”
Tuhan perhatikan itu (ayat 10)
Sebab Tuhan mau agar tiap ibadah kita itu ada perolehannya.
Tegoran Tuhan itu bermaksud agar hidup kita ini berubah: Jangan kita melaksanakan ibadah dengan sia-sia.
Dikatakan : Bahwa Tuhan tidak senang dengan persembahan para imam-imam.
Dan ini berarti Tuhan itu sangat menilai segala ibadah kita. Sebab Tuhan mau menerima persembahan makanan yang berkenan kepada-Nya.
Sebab jika satu waktu persembahan itu ditolak oleh satu pihak, maka Tuhan akan beralih kepada pihak lain.
Kalau ibadah itu tidak mengalami keubahan, hanya begitu-begitu saja, maka Tuhan itu nanti akan berpindah kepada yang lain.
Sebab jika persembahan itu sembarangan, maka Tuhan berkata: “Tutup saja pintu mezbah itu, daripada persembahan para imam-imam itu mempersembahkan persembahan dengan sembarangan.”
Jika dengan kabar mempelai ini kehidupan kita kurang bisa menghargainya, maka nanti kesempatan akan diberikan kepada yang lain.
Tuhan bisa memindahkan janji-Nya itu kepada orang lain. Sebab Tuhan sanggup mengubah batu-batu itu menjadi keturunan Abraham.
Luk 3:7-9
3:7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu supaya melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8 Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
3:9 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."
Tuhan sanggup mengubah hati yang keras itu menjadi orang beriman.
Kalau dari kehidupan iman-iman itu Tuhan menemukan satu persembahan ibadah yang berbau busuk, maka dari bangsa kafir Tuhan menemukan suatu persembahan yang harum kepada Tuhan. Dan ini berarti adalah persembahan sulung.
Sebab persembahan sulung itu tersimpan dalam botol batu pualam yang kemudian dipecahkan dan dipersembahkan kepada Tuhan, yang erat hubungannya dengan persembahan tubuh Kristus.
Seperti 144.000 perawan yang mempersembahkan korban sulung bagi anak domba dan bagi Allah.
Why 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Dan ini yang Tuhan temukan ditengah-tengah bangsa kafir yang pernah mempergunakan kesempatan untuk berada dalam jejaknya Anak Domba.
Satu persembahan yang berbau harum itu artinya: setiap waktu berada dalam kemenangan.
2 Kor 2:14
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
Dalam segala waktu itu selalu berada dalam kemenangan, dan bau harum dari kita itu juga bisa dibagikan kepada orang lain. (ayat 15-16)
2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
Kehidupan yang disertai dengan kuasa Tuhan, yang ditujukan kepada sesama kita dan kepada Tuhan.
Selalu berada dalam suasana kemenangan:
Kita tidak perlu merasa kwatir akan kebutuhan sehari-hari, sehingga nantinya harus menjualkan Firman Allah.
Demi kebesaran nama Tuhan, maka nanti Tuhan akan menemukan dari kehidupan bangsa kafir ini dapat mempersembahkan persembahan yang berbau harum.
2 Kor 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Bangsa kafir akan mempersembahkan hidupnya sebegitu rupa, tidak macet ditengah jalan.
Sebab banyak kehidupan yang macet / gugur ditengah jalan. Karena diketemukan hidupnya tidak bersih. Tidak memberi kesempatan Allah untuk mengerjakan pekerjaan sampai rampung.
Umat Tuhan sendiri tidak mengalaminya, tapi kepada bangsa kafir kesempatan ini Tuhan berikan.
Banyak nanti diketemukan kehidupan yang memulai dengan Roh tapi mengakhirinya didalam daging.
Gal 3:1-4.
3:1 Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?
3:2 Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?
3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?
3:4 Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!
Kalau kita diberi kesempatan untuk beribadah, maka janganlah kita mencela ibadah itu. Seperti yang dikatakan meja Tuhan itu memang cemar, dan makanan itu bisa dinajiskan.
Mal 1:12
1:12 Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"
Ini menunjuk ibadahnya orang Kristen yang sudah jemu, atau bosan terhadap ibadah, sehingga melaksanakan ibadahnya dengan sembarangan.
Dan ini berarti tidak memberikan hidupnya untuk dikerjakan oleh kuasa Allah sampai tuntas. Sebab Tuhan itu mau bekerja, dan Ia bekerja sampai hari ini.
Yoh 5:17
5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."
Tuhan itu tidak nganggur; Dia bekerja pada hari-hari Sabat untuk menyembuhkan yang sakit.
Nanti ada waktunya dimana orang tidak dapat lagi bekerja, tapi sekarang ini kita mendapat kesempatan untuk mengalami pekerjaan-Nya Tuhan.
Mal 1:13 Persembahan yang timpang dan sakit itu Tuhan tolak, Tuhan tidak mau menerimanya.
1:13 Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN.
Kalau kehidupan itu sudah mengabaikan ibadah, karena jemu dan bosan, maka Tuhan periksa ini: “Lihat, alangkah susah payahnya!”
Tuhan menemukan gejala-gejala penyakit yang begitu sulit.
Kalau kehidupan itu lumpuh rohani, maka tidak bisa berlarut-larut dalam keadaan itu, karena tidak menghiraukan penyucian. Dan kalau sudah demikian, maka Tuhan merasa perlu untuk memukulnya.
Dalam cerita Ayub diuji: Tuhan itu tidak membenci Ayub, kalau Ayub mengalami pencobaan yang begitu hebat. Sebab Tuhan ada maksud kepada Ayub.
Bukan dia tidak saleh, tapi Tuhan mau tingkatkan dia, sebab Ayub sudah jatuh dalam dosa membenarkan diri.
Ayub 34:1-5
34:1 Maka berbicaralah Elihu:
34:2 "Dengarkanlah perkataanku, kamu orang-orang yang mempunyai hikmat, berilah telinga kepadaku, kamu orang-orang yang berakal budi.
34:3 Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan.
34:4 Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik.
34:5 Karena Ayub berkata: Aku benar, tetapi Allah mengambil hakku;
Kalau kita dengar Firman Allah biarlah langitan mulut kita itu seperti mencicip makanan.
Firman Allah itu kurang dirasa dalam kehidupannya. Ayub merasa diri benar, sebab ia kurang merasakan Firman Allah.
Ayub 1:1
1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan
.
Kisah Ayub yang tertulis dalam 42 pasal ini memberi kesempatan kehidupan Ayub untuk ditolong oleh Tuhan sampai disempurnakan.
Merasakan makanan dilangit-langit mulut itu berarti tidak tinggal bayi, tapi melatih diri untuk makan makanan yang keras.
Makanan yang keras ini dalam bentuk teguran-teguran Firman Allah yang bermaksud menyucikan.
Kalau kita berkeras pendirian untuk tidak mau menerima penyucian dari Tuhan, maka Tuhan katakan orang itu penipu dihadapan Tuhan.
Kalau kita tidak mau menerima teguran dari Tuhan, maka nanti penyakit itu akan menjadi bertambah kronis dan tidak mendapat kesempatan untuk ditolong oleh Tuhan.
Mal 1:14
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.
Kalau menolak teguran Tuhan, maka nanti kutuk Tuhan akan jatuh atas kehidupan seperti ini.
Ibr 12:11-13
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12:12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
12:13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Jangan kaki dan tangan itu tetap lumpuh / terpelintir, tapi mengalami diperbaiki oleh Tuhan. Sebab Tuhan tidak menghendaki kehidupan yang sakit, seperti orang yang sakit lumpuh selama 38 tahun, sakit seperti tidak tersembuhkan itu.
Tuhan memberi kesempatan kepada kita untuk mengalami penyembuhan dari Tuhan.
PENIPU!: kata Tuhan.
Tuhan itu Raja yang Maha Besar, dan tidak bisa ditipu.
Sekalipun harus bersumpah. Sebab dalam Perjanjian Baru sumpah itu tidak diperbolehkan, sebab menghadapi Raja Yang Maha Besar.
Mat 5:33-37
5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Orang bersumpah itu cenderung hatinya untuk tidak memenuhi sumpahnya itu.
Demi langit: Langit adalah tahta Allah, berarti kita akan berjumpa dengan Allah.
Demi bumi : Bumi adalah alas kaki-Nya, juga berjumpa dengan Allah.
Ya atas ya, tidak atas tidak! Ini berarti kehidupan Kristen itu tidak boleh jadi penipu.
Kalau kita mau mempersembahkan yang baik, itu ada bekalnya, sebab ada contohnya yaitu Allah sudah memberikan Anak-Nya yang sulung.
Kalau kita menipu, maka langsung saja kita bertemu dengan Raja Yang Maha Besar, raja dari kota Yerusalem Baru. Oleh sebab itu jangan ada dusta dalam mulut kita. Sebab tidak berdusta itu ciri khas dari persembahan sulung.
Why 14:5
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Bagi siapa yang menjadi penipu, dia nanti akan bertambah-tambah dalam dosa penipu. Dia menyesatkan dan dia sendiri akan disesatkan.
Kehidupan yang tidak mau menderita sengsara, seperti yang sudah dicontohkan oleh Tuhan.
2 Tim 3:12-17
3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Aniaya itu tanda bagi kehidupan yang mau disucikan.
Pengajaran ini memberi kita keberanian untuk mengalami aniaya.
Pengajaran akan menjadikan kita orang yang tangguh untuk menghadapi kesukaran pada akhir zaman ini.
2 Tim 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak memperdulikan agama,
3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Zaman akhir apa yang terjadi dalam kehidupan Kristen yang tidak bersungguh-sungguh, mereka menjadi orang yang beribadah tapi menipu Tuhan.
Penipu-penipu itu akan menghadap kepadaTuhan untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatannya.
Oleh sebab itu kita mau semakin teguh berpegang pada pengajaran Firman Tuhan yang benar ini.
Tuhan Yesus memberkati.