Translate

16 Agu 2015

Ibadah Pendalaman Alkitab. 14 Agustus 2015. Kitab Maleakhi Bagian 2



Ibadah Pendalaman Alkitab
14 Agustus 2015
Kitab Maleakhi bagian 2.

Beban Firman Allah terhadap Israel lewat pelayanan Maleakhi dan lewat pelayanan ini kita akan ditingkatkan rohani kita.

Kitab Maleakhi bicara soal teguran-teguran Tuhan atas kehidupan kita yang banyak kekurangan, agar lewat teguran-teguran itu hidup kita boleh mengalami penyucian.

Kitab Maleakhi ini dalam terangnya Tabernakel terkena tutupan Tabernakel. Tutupan ini bermaksud melindungi keadaan dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci, juga dengan imam-imam yang melayani didalamnya.

Kitab Maleakhi ini memberi kesempatan kehidupan kita untuk mengalami ditegur oleh Tuhan untuk masuk proses penyucian, terutama untuk zaman akhir ini kita sungguh-sungguh mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Supaya jika nanti Tuhan menghukumkan dunia ini kita tidak turut terhukum, seperti ada pada fasal 4.

Dalam menghadapi hari yang besar yaitu hari penghukuman dan dalam mengharapkan kota Yerusalem Baru, kita harus berjalan dalam penyucian.
1 Tes 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Tuhan bermaksud mengkuduskan seluruh kehidupan kita, yaitu tubuh – jiwa dan roh, sehingga kita terpelihara dengan tidak cacat & cela disaat kedatangan-Nya.

Mengapa kita harus mengalami penyucian secara menyeluruh? Karena bumi ini akan menghadapi hukuman Allah yang luar biasa.
Mal 4:1
4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Hukuman Allah keatas dunia ini akan menghancurkan orang-orang durhaka sehabis-habisnya sehingga tidak ditinggalkan akarnya.

Oleh sebab itu pada fasal-fasal sebelumnya terjadi teguran-teguran Tuhan atas umat-Nya agar hidup dalam kesucian tubuh – jiwa dan rohnya.

Pelajaran kitab Maleakhi ini adalah pelajaran yang begitu berharga. Jangan sampai kita kurang memperhatikannya, sebab dengan sikap kurang memperhatikan pemberitaan Firman Allah itu berarti tidak bersedia menerima penyucian, dan ini ada bukti bahwa kehidupan itu tetap bertahan dalam dosa-dosanya.

Jangan menganggap kesempatan ini biasa-biasa saja!
Kalau kita berbuat demikian nanti tidak ada kesempatan lagi kehidupan ini mengalami disucikan, oleh sebab tidak mau menggunakan kesempatan yang baik ini.

Dan pada akhirnya kita akan mengalami penyesalan yang besar sekali yaitu seperti Esau.
Oleh sebab kehidupan najisnya tidak disucikan maka walaupun harus bercucuran air mata tetapi ia tidak mendapatkannya.

Ibr 12:14-17 Tuhan mau agar kita mengejar kesucian:
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
12:15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Ini kehidupan yang tidak menghargai kesempatan dari Allah, yaitu kehidupan Esau.
Kej 27:30-38
27:30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.
27:31 Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku."
27:32 Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau."
27:33 Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati."
27:34 Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
27:35 Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
27:36 Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
27:37 Lalu Ishak menjawab Esau, katanya: "Sesungguhnya telah kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia dengan gandum dan anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat kuperbuat, ya anakku?"
27:38 Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah Esau.

Kalau kita tidak menggunakan kesempatan penyucian yang disediakan oleh Allah maka kita akan senasib seperti Esau. Menyesal karena tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Menyesal tapi pintu sudah tertutup.

Oleh sebab itu kita jangan mengabaikan kesempatan ini, kejar itu kesucian yang dikerjakan Tuhan mulai sekarang ini.

Juga didalam kitab Wahyu, disana juga terjadi penyucian atas ke 7 sidang sampai pada dosa-dosa yang sekecil-kecilnya itu harus dibersihkan.

Kitab Wahyu terkena 7 X percikan darah, dan ini menunjuk sidang yang mengalami penyucian sampai sehabis-habis penyucian, sampai sama sekali menjadi suci.
Dari mulai jemaat Efesus sampai jemaat Laodekia Tuhan itu mengadakan penyucian, sampai jemaat itu tidak ada cacat celanya lagi.

Mulai jemaat Efesus Tuhan tegur agar jangan kehilangan kasih yang mula-mulanya, seperti ini sejajar dengan teguran Tuhan dalam kitab Maleakhi juga soal kasih.

Dalam kita Maleakhi juga ada 7 X teguran, dan teguran yang pertama juga soal kasih.
Tuhan ingatkan soal kasih. Sebab Tuhan itu mengasihi Israel (Yakub) tetapi IA membenci Esau.

Pengajaran Maleakhi dalam proses penyucian itu dimaksudkan juga untuk zaman yang sudah akhir ini.

Pada jemaat yang ke 7 itu Tuhan juga tegur yaitu jemaat Laodekia; jemaat yang merasa dirinya kaya, tapi itu ternyata sangat miskin. Sebab jemaat Laodekia ini tidak panas, juga tidak dingin.
Kehidupan rohaninya tidak mengalami kegairahan, oleh sebab itu Tuhan ancam akan meludahkan dari mulut-Nya, sebab ibadahnya banyak ditandai perkara-perkara keduniaan, tidak ada tanda-tanda rohani.

Oleh sebab itu Tuhan sarankan untuk membeli emas yang teruji.
Jangan ibadah kita ditandai dengan pendirian-pendirian kemanusiaan kita, tapi harus mengalami keubahan.
Beli emas yang teruji lewat api = api penyucian.

Why 3:16-18
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

Tanda-tanda pada kehidupan jemaat Laodekia dengan nafsu daging sampai bertelanjang.
Maksud Tuhan jagan beribadah dengan sia-sia.

Kalau ibadah itu masih diatur oleh manusia, masih ada kebencian, pertengkaran, maka itu adalah ciri khas kehidupan daging, kita harus mengalami penyucian supaya menjadi kehidupan yang rohani.

Tuhan mengatakan : “Yang AKU kasihi itu AKU hajar! Rajinkan dirimu dan bertobatlah.”
Why 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Oleh sebab itu jangan kita beribadah degan biasa-biasa (mungkin diberkati dsb), tapi ibadah itu ada tanda-tanda / ciri-ciri yang dimiliki oleh Kristus.
Tuhan Yesus memberkati.