Translate

3 Mei 2015

Ibadah Raya 3 Mei 2015. Tuaian Di Bumi



Ibadah Raya
3 Mei 2015
TUAIAN DI BUMI.

Why 14:14-20.
14  Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
15  Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
16  Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.
17  Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
18  Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."
19  Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
20  Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Ada dua kali seruan untuk menuai:
Pertama: Seruan yang disampaikan oleh malaikat yang keluar dari Bait Suci.
Kedua   : Seruan yang disampaikan oleh malaikat yang datang  dari mezbah.

Dua seruan ini berbeda sasarannya, dan yang menuai juga berbeda.

Penuai pertama dengan sabit tajam ditangan-Nya, dan ini menunjuk pada pribadi Yesus (Anak Manusia).

Dia duduk diatas awan: ini bukan awan biasa yang berasal dari uapan air dibumi atau uapan dari laut, tetapi ini adalah awan kemuliaan seperti yang disebut dalam
1 Raj 8:10-11
10  Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
11  sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.

Kel 40:34-38
 34  Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,
35  sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.
36  Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah.
37  Tetapi jika awan itu tidak naik, maka merekapun tidak berangkat sampai hari awan itu naik.
38  Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.

2 Taw 5:13-14
13  Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14  sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.

Jadi Anak Manusia yang disebutkan dalam kitab Wahyu 14 ini adalah menunjuk Yesus yang sedang duduk dalam kemuliaan, sambil tangan-Nya memegang sabit tajam. Ini berarti Dia siap untuk menuai.

APA YANG DITUAI?
Tuhan Yesus ketika berada di bumi pernah berkata kepada murid-murid-Nya, agar mereka mau menjadi penuai-penuai, sebab gandum sudah menguning dan siap untuk dituai.
Yoh 4:35
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

Ini dikatakan saat Tuhan Yesus bersama-sama murid-Nya ada di Samaria.
Jadi yang dimaksud gandum disini adalah jiwa-jiwa manusia / penduduk kota Samaria.

Tuhan Yesus juga pernah mengatakan hal yang sama dalam Injil
Matius 9:37-38.
37  Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
38  Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Yang dimaksud disini adalah domba-domba yang tidak tergembala:
Mat 9:36
36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

Jadi yang di Wahyu 14 itu yang dituai adalah jiwa manusia, seperti yang dikatakan Tuhan Yesus dalam
Mat 13:36-43
36  Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
37  Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
38  ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
39  Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
40  Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
41  Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
42  Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
43  Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Perhatikan ayat 39:
Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.

Tuaian ini menunjuk pada tuaian yang kedua yang dikerjakan oleh malaikat
Bandingkan
Why 14:19
19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.

Dalam Injil Mat 13:30 dikatakan:
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Bandingkan
 Why 14:19
19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.

Malaikat itu memotong buah anggur di bumi dan melemparkannya kedalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
Ini menunjuk pada hukuman Allah kepada penduduk bumi.

Kalau yang masak itu buah anggur, tapi ini bukan buah anggur biasa, sebab dari buah anggur itu mengalir darah.
Jelas ini suatu pembantaian besar-besaran yang dilakukan oleh malaikat Allah.
Bandingkan
 Yes 63:2-4
2  "Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?"
3  "Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar.
4  Sebab hari pembalasan telah Kurencanakan dan tahun penuntutan bela telah datang.

Ini suatu pembalasan dari Allah atas perbuatan manusia di bumi.
Bandingkan:
Why 14:20
20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Kemudian didalam Injil Mat 13:30 dikatakan:
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

“Kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbung-Ku”

Yohanes Pembaptis juga pernah mengatakan tentang dipisahkannya gandum dan jerami.
Mat 3:12
12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Yang dilakukan Anak Manusia untuk menuai di atas bumi adalah sesuatu yang sudah masak.

Ada dua macam yang sudah masak disini:
Pertama: Matangnya rohani dari anak-anak Tuhan.
Kedua   : Matangnya dosa.

Kalau yang matang itu adalah rohaninya anak-anak Tuhan, maka ini menunjuk pada kedewasaan rohani.
Rohaninya tumbuh : Ef 4:13-14
13  sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
14  sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Kalau yang matang itu dosa, maka Firman Allah katakan “Jika dosa itu sudah matang akan memperanakan maut.”
Yak 1:13-15
13  Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14  Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15  Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Jadi dua sasaran yang terkena tuaian itu begitu jelas:
Pertama karena matangnya rohaninya anak-anak Tuhan.
Kedua karena matangnya dosa yang berakibatkan kematian.

Hari-hari ini kita diberikan kesempatan untuk mematangkan rohani kita lewat ibadah-ibadah yang disediakan oleh Tuhan ditempat ini.
Ada tiga kali ibadah yang sudah terjadwal: Ibadah Raya – Ibadah Pendalaman Alkitab dan Ibadah doa (penyembahan).

Dosa yang matang itu berawal dari hawa nafsu, kalau kita diseret oleh hawa nafsu kita, maka disitulah dosa mulai menguasai kita.
Itu sebabnya kita perlu mendengarkan Firman Allah yang keras yang dapat memisahkan dosa dari kehidupan kita.
Ibr 4:12-13
12  Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13  Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Tuhan Yesus memberkati Anda semua.