Ibadah Pendalaman Alkitab
13 Maret 2015
KRISTOLOGI (4)
Pandangan Injil Yohanes terhadap ke Mesiasan Yesus.
Tujuan tulisan Yohanes ialah agar para pembacanya percaya bahwa Yesus adalah Kristus (Mesias) Anak Allah yang hidup.
Yoh 20:30-31
30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Gelar Mesias ini oleh Yohanes dihubungkan dengan gelar Yesus sebagai Anak Allah, itu tidak hanya pada Yoh 21:30-31 ini saja tapi juga pada Yoh 11:27 (pengakuan Martha) juga pada Yoh 1:49 (pengakuan Nathanael).
Jadi pandangan Injil Yohanes pada pribadi Yesus tentang Mesias ini suatu pandangan yang jauh dari konsep politik.
Penolakannya Ia untuk dijadikan raja, ini menghilangkan pandangan kemungkinan politik
Yoh 6:15
15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Pengakuan Natanael:
Kita akan membahas pengakuan Natanael
Yoh 1:49
49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
Pada waktu pengakuan ini diucapkan oleh Natanael, Tuhan Yesus belum membuat mujizat sama sekali. Sebab mujizat pertama diperbuat oleh Tuhan Yesus itu ada pada Yoh 2:11
11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Juga mujizat perbanyakan roti: itu ada di pasal 6.
Jadi pengakuan Natanael ini murni dari hatinya sendiri, tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Itu sebabnya Tuhan Yesus ketika melihat Natanael ada dibawah pohon ara, Yesus mengatakan : “Lihat! Inilah seorang Israel sejati. Tidak ada kepalsuan didalamnya.”
Saya tertarik dengan kata-kata Tuhan Yesus dengan menyebut Natanael sebagai Israel sejati (Yahudi sejati).
Apa yang dimaksud Tuhan Yesus tentang Israel sejati ini?
Rasul Paulus pernah membahas tentang Israel sejati (Yahudi sejati)
Dalam surat Roma 2: 28-29.
28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Yahudi sejati itu dihubungkan dengan sunat:
Sunat yang benar itu adalah sunat hati.
Gal 5:2,6
2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
Gal 6:15
15 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
Jika rasul Paulus mengatakan bahwa Yahudi yang sejati itu adalah dia yang tidak nampak keyahudiannya, begitu juga dengan orang Kristen.
Kehidupan orang Kristen itu bukan hanya terlihat pada hari Minggu saja karena ke gereja, tapi tiap-tiap hari dimana ia berada (di pekerjaan – di kantor – di kampus – disekolah, dsb) didalam pergaulan sehari-hari ke Kristenan itu nampak dari perilakunya.
Kalau Tuhan sebut Natanael itu adalah Israel sejati, karena didalamnya tidak ada kepalsuan, ini berarti bukan Kristen yang munafik.
Adakah Tuhan masih menemukan Kristen2 yang sejati di zaman sekarang ini?
Kita lihat kembali perjumpaan Natanael dengan Tuhan.
Ketika Natanael mendapat berita dari Filipus bahwa Filipus telah berjumpa dengan Tuhan Yesus, maka reaksi pertama yang ada pada Natanael adalah ucapannya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?”
Nazareth dalam bahasa Aram disebut: “Natserat” = artinya menara jaga.
Kata Ibrani disebut “Netser” = artinya tunas.
Pertanyaan Natanael ini mengandung ketidak mungkinan: mengapa?
Sebab daerah Nazareth ini secara geografi terletak disuatu lembah yang curam diantara bukit-bukit gamping.
Kalau Tuhan Yesus disebut sebagai orang Nazareth, karena Ia dibesarkan di Nazareth.
Pikiran Natanael yang semula masih ragu itu akhirnya terhapus, yaitu ketika dia sapa oleh Tuhan Yesus sebagai seorang Israel sejati.
Kemudian dia bertanya kepada Tuhan Yesus: “Bagaimana engkau mengenal Aku?”
Tuhan Yesus menjawab: “Sebelum Pilipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau dibawah pohon ara.”
Setelah itu Natanael berkata: “Rabi Engkau Anak Allah, Engkau raja orang Israel”
Jadi pengakuan Natanael ini terjadi setelah Tuhan Yesus mengatakan: “Aku telah melihat engkau dibawah pohon ara”
Tuhan Yesus menyebut Natanael ini sebagai Israel sejati, tetapi sayangnya masih suka tinggal dibawa pohon ara.
Apa maksudnya ini?
Pohon ara ini termasuk pohon purba, dan pohon ara ini ada sejarahnya ketika Adam & Hawa jatuh didalam dosa, maka daun dari pohon ara inilah yang dipergunakan untuk menutupi ketelanjangan suami istri ini.
Kej 3:7
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Daun ara ini bicara soal kebenaran diri sendiri untuk menutupi suatu kesalahan atau dosa. Tuhan tidak suka melihat Adam & Hawa ini memakai pakaian dari daun ara ini, itu sebabnya kemudian oleh Tuhan diganti dengan pakaian yang terbuat dari kulit binatang.
Kej 3:21
21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Jika pakaian dari daun ara itu sudah benar, maka Tuhan tidak bermaksud menggantikannya dengan kulit binatang ini.
Kulit binatang ini bicara mengenai korbannya Kristus; ini yang Tuhan ingin pakaikan pada nikah yang sudah jatuh ini.
Kebenaran dari diri sendiri tidak bisa menutupi apa yang kurang dari suatu kehidupan nikah sekarang ini.
Korbannya Kristus berkuasa untuk :
Membenarkan – selain itu juga menyucikan – bahkan menyempurnakan.
Ibr 10:14
14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Korbannya Kristus inilah yang mampu untuk membenarkan nikah-nikah yang sudah mengalami kejatuhan.
Siapa lagi yang berhubungan dengan pohon ara selain Adam & Hawa ?
Dikatakan bahwa Natanael ini duduk dibawah pohon ara.
Jadi Natanael ini masih memakai kebenaran diri sendiri.
Itu sebabnya Tuhan Yesus menyuruh Natanael untuk keluar dari rindangnya pohon ara, agar bisa melihat kelangit dan memandang suatu kejadian yang mengagumkan.
“Engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Yoh 1:50-51.
50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Tuhan Yesus ingin membawa pengenalan Natanael ini ketingkat yang lebih tinggi.
Menjadi Israel sejati saja tidak cukup, sebab Tuhan mau menunjukkan perkara yang lebih besar.
Yang Tuhan ingin tunjukan kepada Natanael adalah pengalaman yang pernah dialami oleh Yakub; yaitu ketika Yakob berada disuatu tempat yang bernama Lus, ditempat ini Yakub bermimpi.
Yakub bermimpi melihat tangga yang ujungnya sampai kelangit dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik ditangga itu.
Kej 28:12 Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
Bandingkan; Yoh 1:51
51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Kata turun naik itu yang benar adalah naik turun. (TL)
Alasannya adalah: Yakub mempersembahkan perpuluhannya kepada Allah, baru berkat-berkat itu diturunkan.
Kej 28:16-22.
16 Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.
Mal 3:10
10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Apa yang membedakan antara mimpi Yakub dengan perkataan Tuhan Yesus kepada Natanael?
Yang dilihat Yakub dalam mimpinya adalah: Yakub melihat tangga dan malaikat-malaikat naik turun. Hanya itu saja.
Tapi yang dikatakan Tuhan Yesus tentang tangga dan ada malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia.
Anak Manusia menunjuk pada pribadi Yesus; Dia ada diditangga itu sebagai pengantara antara Allah dengan manusia.
1 Tim 2:5-6a
5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
6 yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia:
Pohon ara ini pernah dipanjat oleh Zakheus, ketika Zakheus ingin melihat Yesus.
Luk 19:1-10
1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Zakheus ini ingin melihat orang apakah Yesus itu? (Ayat 3)
Melihat = mencari tahu atau menyelidik, siapakah Yesus itu?
Apa yang Zakheus inginkan dari pribadi Yesus ini berbeda dengan orang yang juga banyak bersama-sama Tuhan Yesus waktu itu.
Ayat 4. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang lewat di situ.
Usaha Zakheus berhasil dan ia diterima sebagai anak Abraham; artinya diterima sebagai orang yang beriman.
Lalu bagaimanakan dengan orang banyak yang menyebut-nyebut dirinya sebagai keturunan Abraham?
Pengikutan mereka ternyata tidak sampai pada pengenalan pribadi dengan Yesus seperti yang dialami oleh Zakheus.
Yang mengagumkan dari diri Zakheus ini adalah pertobatannya.
"Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Zakheus sadar bahwa kekayaannya tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan keselamatan yang diperoleh dari Yesus.
Mat 16:26
26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Bandingkan: Ibr 11:24-26
24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
Tuhan Yesus berkata kepada Zakheus: “Hari ini terjadi keselamatan kepada rumah ini”
Kalau Zakheus membuka rumahnya untuk Yesus menumpang: maka yang terjadi adalah keselamatan kepada seluruh keluarga Zakheus.
Bandingkan: Kis 16:31
31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Zakheus tidak terlalu lama diatas pohon ara, karena Tuhan Yesus suruh dia turun segera.
Turun dari pohon berarti tidak lagi bertahan pada kebenaran diri sendiri lagi.
Sebenarnya kebenaran apa sih yang ada manusia ini?
Kebenarannya hanya seperti gombal (kain larah)
Yes 64:6
6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Dalam Terjemahan Lama disalin sebagai berikut:
Tetapi kami sekalian seperti seorang najis juga dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh kejahatan
kami seperti diterbangkan oleh angin.
Kain larah adalah kain yang sudah tua; Tuhan Yesus mengatakan bahwa kain yang baru tidak bisa ditambalkan pada kain yang sudah tua.
Mat 9:16
16 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
Jika kita ingin diperbarui dalam hidup kita oleh kuasa firman Tuhan, jangan pertahankan kehidupan lama kita.
Jadi kebenaran diri sendiri itu jangan dipertahankan, segera kita mau merendahkan diri dan menyerahkan diri kepada Tuhan untuk boleh mengalami pembaharuan.
Mari kita melihat ke tiga contoh ini:
Natanael keluar dari rindangnya pohon ara untuk bisa melihat langit terbuka dan melihat malaikat naik turun keatas Anak Manusia.
Zakheus harus turun dari atas pohon ara: untuk bisa mengenal Yesus lebih dalam lagi.
Adam Hawa harus mau mengganti pakaiannya dengan kulit binatang, agar tidak nampak kemaluannya.
Sekarang bagaimana dengan Anda sekalian?
Masihkah kita mempertahankan kebenaran diri sendiri? Atau sudi merendahkan diri dikaki Tuhan.
Sebab sebenarnya tidak ada yang orang benar.
Maz 53:3-4
3 Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
4 Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
Tuhan Yesus memberkati.