Translate

1 Jan 2015

Ibadah Tahun Baru.1 Januari 2015



IBADAH TAHUN BARU 1 JANUARI 2015.

Tidak terasa kita sudah berada di awal tahun 2015.
Dalam memasuki tahun yang masih baru ini, tentulah kita berharap terjadinya suatu pembaharuan dalam kehidupan kita, baik itu secara jasmani terutama dalam hal rohani.

Kita sudah berpisah dengan tahun 2014 yang dengan seijin Tuhan sudah kita lewati bersama Tuhan dalam penggembalaan lewat firman pengajaran.
Semua kejadian dalam tahun yang sudah lewat, baik itu sesuatu yang menyenangkan atau yang meninggalkan bekas kesedihan, semuanya itu sudah menjadi kenang-kenangan.

Kita berharap di tahun yang masih baru ini kita mulai membuka lembaran baru bersama Tuhan  dengan berbekal firman-Nya.

Firman yang kita butuhkan sekarang ini merupakan firman nubuatan yang disebutkan rasul Petrus dalam suratannya, dimana kita harus memperhatikannya seperti memperhatikan pelita ditengah yang bercahaya ditempat yang gelap, sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar didalam hati kita.
2 Pet 1:19
19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Banyak orang menyambut Tahun Baru dengan berbagai macam cara, ada yang berhura-hura, berpesta semalam suntuk. Untuk tahun ini karena bertepatan dengan peristiwa jatuhnya pesawat Air Asia yang diberitakan jatuh dilaut dan penumpangnya meninggal, maka Wali Kota Surabaya menghibau agar masyarakat Surabaya tidak menyambut perayakan Tahun Baru dengan berpesta hura-hura, karena menjaga perasaan keluarga yang berduka cita.

Menjadi tradisi juga bagi gereja Tuhan untuk menyambut Tahun Baru mengajak umat-Nya untuk beribadah dipergantian tahun.
Didalam menyambut Tahun Baru itu jangan sampai kita terjebak ikut-ikutan memperingatinya sama seperti orang-orang duniawi.
Sebab secara tidak disengaja gereja Tuhan pun punya tradisi ini, yaitu masih memelihara hari-hari tertentu dan bulan-bulan tertentu, masa raya tahunan. Seperti yang diperbuat oleh gereja yang ada di Galatia.
Gal 4:8-11
8  Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
9  Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
10  Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.
11  Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.

Pengenalan kita kepada Allah itu diuji dengan : “Apakah kita sudah benar-benar lepas dari perhambaan.”
Dalam ayat 10 dikatakan: “Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun

Perayaan penyambutan Tahun Baru merupakan kebiasaan yang selalu diperingati setiap tahunnya.
Bagi kita gereja Tuhan dalam menyambut Tahun Baru ini lebih ditekankan untuk mendapatkan bekal firman Tuhan. Sebab siapakah yang tahu akan hari esok?
Ada beberapa ayat firman Tuhan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menyambut Tahun Baru, diantaranya:

Kol 3:5-10 Bicara mengenai manusia baru.
5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
6  semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
7  Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
8  Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
9  Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
10  dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Juga didalam surat
2 Kor 5:17 Menjadi ciptaan Baru.
17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Dalam hidup ini seorang itu harus punya mimpi / cita-cita.
Adakah saudara merencanakan sesuatu ditahun 2015 ini?

Berikut ini kita akan simak bagaimana seorang raja yang sangat menghargai ibadah, dimana ketika itu rumah ibadah dibiarkan rusak tanpa pernah mendapatkan perhatian dibiarkannya terbengkalai begitu lama.
Raja ini mengajak umat Allah untuk membangun kembali Rumah Allah yang sudah rusak waktu itu.
Ajakan untuk membangun Rumah Allah ini semula diabaikan oleh orang-orang Lewi, dan itu tidak menyurutkan kerinduan raja untuk meneruskan rencananya.
Raja memperingatkan orang-orang Lewi dalam menjalankan tugasnya semestinya.
Kemudian dibuatnya sebuah peti persembahan dan ditaruhnya didepan pintu gerbang Rumah Tuhan. Disana umat Tuhan mulai mempersembahkan persembahan untuk perbaikan Rumah Ibadah mereka. Dan heran persembahan yang diberikan umat Tuhan melimpah, sehingga dapat menutupi semua kebutuhan untuk merenovasi Rumah Tuhan.

Kisah itu bisa kita baca didalam kitab
2 Taw 24:1-14
 1  Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja, dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba.
2  Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada.
3  Yoyada mengambil dua orang isteri bagi dia; dari mereka ia mendapat anak laki-laki dan anak perempuan.
4  Kemudian Yoas bermaksud untuk membaharui rumah TUHAN.
5  Ia mengumpulkan para imam dan orang Lewi dan berkata kepada mereka: "Pergilah kamu ke kota-kota Yehuda dan kumpulkanlah uang dari seluruh orang Israel untuk memperbaiki rumah Allahmu setiap tahun. Lakukanlah hal itu dengan segera!" Tetapi orang Lewi itu tidak melakukannya dengan segera.
6  Lalu raja memanggil imam kepala Yoyada dan bertanya kepadanya: "Mengapa engkau tidak menuntut kepada orang-orang Lewi untuk membawa dari Yehuda dan dari Yerusalem pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada jemaah Israel untuk Kemah tempat hukum Allah?
7  Sebab anak-anak Atalya, perempuan fasik itu, telah membongkar rumah Allah, bahkan memakai barang-barang kudus rumah TUHAN untuk para Baal."
8  Sesudah itu raja memerintahkan supaya dibuat sebuah peti dan ditempatkan di depan pintu gerbang rumah TUHAN,
9  lalu menyuruh mengumumkan di Yehuda dan di Yerusalem, bahwa orang harus membawa bagi TUHAN pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada orang Israel di padang gurun.
10  Maka bersukacitalah semua pemimpin dan seluruh rakyat; mereka datang membawa pajaknya dan memasukkannya ke dalam peti itu sampai penuh.
11  Setiap kali peti itu dibawa masuk untuk diperiksa oleh orang-orang Lewi atas nama raja, dan apabila mereka melihat bahwa sudah banyak uang di dalamnya, maka datanglah panitera raja dan kuasa usaha imam kepala mengeluarkan isi peti itu; kemudian mereka mengangkat peti itu, lalu menaruhnya pula di tempatnya. Demikianlah mereka lakukan setiap kali, dan banyaklah uang yang dikumpulkan.
12  Raja dan Yoyada menyerahkan uang itu kepada mereka yang memanduri pekerjaan pada rumah TUHAN. Mereka ini mengupah tukang-tukang pahat dan tukang-tukang kayu untuk membaharui rumah TUHAN; juga tukang-tukang besi dan tembaga untuk memperbaiki rumah TUHAN.
13  Setelah itu mulailah tukang-tukang itu bekerja; pekerjaan perbaikan maju di bawah tangan mereka. Mereka membangun kembali rumah Allah menurut keadaannya semula dan mengokohkannya.
14  Setelah mereka selesai, mereka membawa uang yang kelebihan kepada raja dan Yoyada. Uang itu dipakai untuk membuat perkakas-perkakas rumah TUHAN, yakni: perkakas-perkakas untuk penyelenggaraan kebaktian, perkakas-perkakas untuk korban bakaran, juga cawan-cawan dan perkakas-perkakas emas dan perak. Sepanjang umur Yoyada korban bakaran tetap dipersembahkan dalam rumah TUHAN.

Kisah diatas memberikan pelajaran rohani kepada kita untuk memperhatikan bangunan rumah rohani kita.
Ada kalanya tanpa disadari seorang itu sudah membiarkan rohaninya itu berantakan, tapi tidak segera mengambil tindakan untuk membaharuinya.

Dalam kesempatan diawal tahun yang masih baru ini ada ajakan firman Tuhan untuk kita semua memperhatikan kembali bangunan rumah rohani kita. Jangan biarkan rumah rohani kita dirusakan oleh perbuatan daging kita, sehingga mengalami kehancuran. Ayo bangun kembali rumah Tuhan.
Sebab bagi Tuhan akan menyediakan biayanya untuk pembangunan rumah rohani kita, dan itu sudah dapat kita lihat dengan jelas bagaimana Tuhan itu sudah membukakan firman-Nya sepanjang tahun 2014 yang lalu.

Kita belajar juga pengalaman ajakan membangun rumah Tuhan dizamannya nabi Hagai.
Hagai 1:1-14
1  Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
2  "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
3  Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
4  "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
5  Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
6  Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
7  Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
8  Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
9  Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
10  Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
11  dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."
12  Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
13  Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."
14  TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,

Dari belajar dua kisah ini kita mau sambut ajakan Tuhan untuk memperhatikan pembangunan rumah rohani kita.
Semangat yang patah tadinya kembali dibangkitkan oleh Tuhan.

Kita harus tetap memiliki semangat untuk membangun bangunan rumah rohani kita.
Ada 2 jenis bangunan rohani yang dikatakan oleh rasul paulus didalam
1 Kor 3:10-16
10  Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
11  Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
12  Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
13  sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
14  Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
15  Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
16  Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Sebagai ayat penutup kita baca bersama:
Rm 12:11
11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Semoga firman-Nya membangkitkan semangat kita kembali diawal tahun yang masih baru ini.
Tuhan Yesus memberkati.