Translate

3 Agu 2014

Ibadah Raya 3 Agustus 2014. "Allah Menerangkan"



Ibadah Raya 3 Agustus 2014
“ALLAH MENERANGKAN”

 Mrk 5:21:-43
21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
22  datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
23  dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
24  Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
25  Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
26  Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
27  Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
28  Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
29  Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
30  Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
31  Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
32  Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
33  Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
34  Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
35  Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
36  Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
37  Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
38  Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
39  Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
40  Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
41  Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
42  Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
43  Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Ada dua kejadian dalam Mrk 5:21-43 ini:
Yang pertama : Yesus menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun.
Yang kedua: Yesus membangkitkan anak Yairus yang berumur12 tahun dari kematian.

Fasal 5 ini dalam terangnya Tabernakel terkena Pelita Mas.
Pelita dari keluarga Yairus ini hampir padam, begitu juga dengan pelita perempuan yang sakit pendarahan ini.
Tapi keduanya telah ditolong Tuhan, sehingga pelita itu tidak dibiarkan padam.

Ada tertulis :
Yes 42:3
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

Baik Yairus maupun perempuan yang sakit pendarahan ini keadannya sama seperti pelita yang pudar nyalanya.
Kita mau periksa apa yang sedang dialami oleh Yairus dan perempuan ini.

Apa yang sedang menimpa keluarga Yairus?
Yairus adalah seorang kepala Rumah Ibadat: berarti dia adalah seorang yang aktif dalam kerohanian.

Seorang yang giat dalam pekerjaan Tuhan, tapi mengapa orang seperti Yairus ini diijinkan Tuhan mengalami pencobaan yang berat?
Yairus ini seorang imam, dan seorang imam itu harus menjaga agar pelitanya tidak padam.

Kita mau lihat arti nama Yairus:
Yairus = kata Gerika untuk Yair.
Yair artinya : Allah menerangkan.
Apa yang akan Allah terangkan?
Yair ini ternyata adalah anak dari Manasye Bil 32:41
41 Yair, anak Manasye, pergi merebut dusun-dusunnya dan menamainya Hawot-Yair.

Sedangkan Manasye artinya = orang yang dilupakan.
Kej 41:51
51 Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku."

Ada yang dilupakan dalam kehidupan Yairus, nah untuk ini Allah mau menerangkan.

Sebagai seorang kepala Rumah Ibadat, Yairus mungkin sudah disibukan dalam pelayanannya, tapi bagaimana dengan keluarganya?
Seorang pelayan Tuhan itu boleh saja disibukan dengan pelayanan, tapi bagaimana dengan urusan keluarganya?
Dalam surat
1 Tim 3:5
5  Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?

Jangan mengabaikan keluarga!

Di mimbar mungkin orang seperti Yairus ini hebat, tapi bagaimana keadaan dirumahnya?
Apakah ia masih seorang ayah yang disegani oleh anak-anaknya?
Dihormati oleh istrinya?
Ini yang mau diterangkan oleh Allah.
Seperti arti kata Yair tadi: Allah menerangkan.
Apa yang terlupakan oleh kita akan diterangkan oleh Allah.

Menghadapi kenyataan anaknya sedang sakit, bahkan hampir mati. Yairus ini jatuh tersungkur didepan kaki Yesus.
Mrk 5:22-23
22  datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
23  dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."

Dibutuhkan kerendahan hati untuk datang kepada Yesus, agar mendapatkan kembali anaknya.

Ayat 40-42
40  Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
41  Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
42  Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.

Untuk mendapatkan kembali anaknya, selain ia harus merendahkan diri, juga ia harus mau melihat kenyataan dari hidup anaknya yang membutuhkan perhatiannya.

Ayat 40  Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.

Tuhan ingin agar ayah dan ibu dari anak ini menaruh perhatian kepada anaknya.
Kematian anak Yairus ini menunjuk matinya perasaan anak terhadap orang tuanya.

Umur 12 tahun ini menunjuk usia akil balik, dimana seorang anak itu sedang mencari indititas dirinya.

Saat-saat seperti itu kondisinya begitu rawan, kalau orang tua kurang mengawasi, bisa-bisa anak ini tergelincir, seperti anaknya Yairus ini.
Dibutuhkan perhatian extra dari orang tua. Sesibuk apapun kita tidak boleh mengabaikan anak-anak kita,  sebab nanti jika terjadi apa-apa dengan anak kita, kita sendiri yang musti menanggungnya.

Kemudian kita beralih kepada bagian kedua:
Siapakah perempuan yang sakit meleleh darah 12 tahun ini?
Perempuan ini kondisinya semakin memburuk.
Ayat 25-26
25  Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
26  Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.

Usahanya untuk berobat ke tabib sudah ia kerjakan sampai semua hartanya habis untuk berobat, tetapi tidak membawa hasil.

Jadi saat itu adalah saat terakhir dari usahanya, tidak ada harapan lagi selain datang kepada Yesus.
Iman seperti inilah yang dikehendaki oleh Tuhan. Berharap hanya kepada Tuhan saja. Maz 71:5
5 Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.

Sakit yang ada pada perempuan ini menunjuk kenajisan:
Im 15:25-27
25 Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan, yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar kainnya, yakni ia najis.
26  Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan, haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya.
27  Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

Kenajisan itu tidak bisa disembuhkan oleh tabib.
Satu-satunya jalan untuk mengalami pentahiran yaitu dia harus berurusan dengan Yesus.
“Asal kujamah jubah-Nya, aku akan sembuh”

Pada saat tangan perempuan ini menjamah jubah Yesus, maka terjadilah suatu persekutuan, dimana kuasa keilahian dari Yesus mengalir dalam dirinya dan ia menjadi kudus.
Seperti yang dikatakan rasul Paulus dalam suratnya kepada Titus.
Titus 1:15
15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.

Perempuan yang sudah terima kesembuhan ini adalah gambar dari Gereja Tuhan yang sudah terima penyucian.

Ingat! Sakit dari perempuan ini tidak dapat disembuhkan oleh para tabib, hanya Yesus yang mampu menyembuhkannya.
Kenajisan tidak dapat disembuhkan dengan jalan apa saja, kecuali berurusan dengan korban-Nya.

Semoga Roh Kudus memberikan pengertian kepada Anda semua.
Tuhan Yesus memberkati.