Ibadah Pendalaman Alkitab, 29 Agustus 2014
TUDUNG – TUDUNG TABERNAKEL.
Kel 26:1-14 Tudung yang pertama: Tabernakel.
Kel 26:1-6
1 "Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.
2 Panjang tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya.
3 Lima dari tenda itu haruslah dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga harus dirangkap menjadi satu.
4 Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, haruslah engkau membuat sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua.
5 Lima puluh sosok harus kaubuat pada tenda yang satu dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain.
6 Dan haruslah engkau membuat lima puluh kaitan emas dan menyambung tenda-tenda Kemah Suci yang satu dengan yang lain dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu.
Memiliki 4 warna: putih, biru laut, ungu tua, kermizi dengan kerubnya. Mengapa disebut Tabernakel, tidak menggunakan istilah tudung? Sebab tudung ini langsung menutup RS dan RMS seperti menyatu dengan Tabernakel.
Tabernakel itu terdiri dari tenda-tenda (ayat 2) Tiap 1 lembar tenda : panjangnya 28 hasta dan lebarnya 4 hasta. Tenda-tenda itu terbagi 2 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 lembar tenda. Jumlah seluruhnya 10 tenda.
Pada tepi dalam tenda-tenda itu ditaruh pita-pita kain (sosok-sosok kain). Pada masing-masing kelompok ditaruhkan 50 pita, dan pada tiap-tiap pita itu saling berhadapan. Pada satu pihak itu diberi pengait yang jumlahnya 50 pengait emas, dan 50 pengait itu fungsinya menyatukan tiap-tiap pita. Kalau 2 kelompok itu sudah menyatu, maka baru disebut Tabernakel. Jadi pita-pita itu berjumlah 100 pita dan dikaitkan dengan 50 pengait emas.
Tudung yang kedua: Tudung Bulu Kambing.
Kel 26:7-13
7 Juga haruslah engkau membuat tenda-tenda dari bulu kambing menjadi atap kemah yang menudungi Kemah Suci, sebelas tenda harus kaubuat.
8 Panjang tiap-tiap tenda harus tiga puluh hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: yang sebelas tenda itu harus sama ukurannya.
9 Lima dari tenda itu haruslah kausambung dengan tersendiri, dan enam dari tenda itu dengan tersendiri, dan tenda yang keenam haruslah kaulipat dua, di sebelah depan kemah itu.
10 Haruslah engkau membuat lima puluh sosok pada rangkapan yang pertama di tepi satu tenda yang di ujung dan lima puluh sosok di tepi satu tenda pada rangkapan yang kedua.
11 Haruslah engkau membuat lima puluh kaitan tembaga dan memasukkan kaitan itu ke dalam sosok-sosok dan menyambung tenda-tenda kemah itu, supaya menjadi satu.
12 Mengenai bagian yang berjuntai itu, yang berlebih pada tenda kemah itu, haruslah setengah dari tenda yang berlebih itu berjuntai di sebelah belakang Kemah Suci.
13 Sehasta di sebelah sini dan sehasta di sebelah sana pada bagian yang berlebih pada panjang tenda-tenda kemah itu haruslah berjuntai pada sisi-sisi Kemah Suci, di sebelah sini dan di sebelah sana untuk menudunginya.
Bukan dari kulit kambing, tapi bulu kambing. Ini tidak dapat disebut sama dengan yang pertama tadi. Kalau yang pertama itu Tabernakel, tapi ini tudung/tenda yang dibuat dari bulu kambing.
Tudung yang ke tiga: Tudung Kulit Domba Jantan.
Kel 26:14a
14 Juga haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah,
Pada tudung ini tidak disebut ukurannya.Tudung yang terbuat dari kulit domba. Jadi jelasnya ini bukan hanya satu ekor domba, tapi terdiri dari banyak domba.
Tudung yang ke empat: Tudung Kulit Lumba-lumba / Mina Gajah/Singa Laut.
Kulit ini begitu kuat untuk menahan hujan, teriknya matahari dan angin sekalipun. Kulit lumba-lumba ini juga tidak disebut ukurannya, tapi fungsi dari kulit ini menjadi penutup yang paling atas. Kalau tudung ini diistilahkan penutup atau pelindung dari serangan-serangan dari atas, maka tudung ini begitu kuat, sehingga isi yang didalam tidak terusik / terganggu.
Bicara mengenai tudung yang teratas saja sudah begitu kuat. Tabernakel ini gambar dari gereja Tuhan / tubuh Tuhan / sidang mempelai Tuhan yang tidak boleh diusik oleh apa-apa saja.
Pelindung Tuhan itu begitu kuat.
Tudung yang paling bawah : Tabernakel, ini menyatu dengan Tabernakel itu sendiri. Dan pada tenda ini berwarna 4, ini tidak bisa dipisahkan dengan Tabernakel itu sendiri.
Mengenai warna itu ada persamaan dengan pintu-pintu Tabernakel. Baik pada Pintu Gerbang, itu sama, bedanya pada Pintu Gerbang tidak ada gambar Kerubium. Juga sama dengan kelambu pada Pintu Kemah dan Pintu Tirai, jadi warnanya itu menyatu.
Pengertian Rohaninya: Kelambu pada ketiga pintu Tabernakel itu fungsinya sama yaitu memisahkan perkara didalam dan diluar. Tapi fungsi pada tudung pertama ini lain, tidak bisa dikatakan sebagai pemisah antara atas dan bawah, tapi fungsinya menudungi / mengayomi.
Kalau pada kelambu – kelambu di tiga pintu itu membahasakan langkah-langkah kehidupan rohani yang maju. Kalau sudah menembusi pintu pertama harus maju ke pintu ke dua dan ketiga.
Warna-warna itu menunjuk kepribadian dari Kristus. Putih = Kebenaran. Biru = Kebangkitan. Ungu = Kemuliaan. Merah = Sengsara. Jadi 3 kelambu / pintu yang harus dilewati itu bicara dari hal iman yang maju / perjalanan iman yang meningkat. Iman itu tidak boleh pasif.
Kalau iman itu hanya sampai pada kebutuhan-kebutuhan lahiriah saja, itu berarti imannya berhenti sampai pada halaman saja. Jadi istilah iman itu disimpulkan pada warna warni = empat sifat pribadi Tuhan Yesus.
Tudung Tabernakel ini juga bicara soal iman.
Tapi sebagai tudung / pakaian, inipun bicara soal perjalanan hidup iman. Kalau tadi itu kelambu, tapi ini pakaian, menempel pada tubuh, menjadi satu untuk dipakai.
Bicara soal iman: ada iman yang ditempuh, tapi ada iman yang dipakai.
Rom 14:23 Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman itu adalah dosa.
23 Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.
Kalau perjalanan anak-anak Tuhan itu tidak beralas iman, maka itu berdosa. Pandangan kita harus beralaskan iman.
Kerubium ini menunjuk sifat ilahi dari Roh Kudus. Kalau kita berada dalam Ruangan Suci dan kita melihat kedepan – belakang – atas.
Kalau kita melihat kebelakang : kita melihat percaya pada Kristus yang membenarkan kita.
Kalau kita melihat kedepan : kita melihat Tirai. Ini bicara hal iman dalam Kristus yang membawa kita untuk memasuki penyaliban daging secara penuh.
Kalau kita melihat keatas: kita melihat Ia naik ke Sorga dan memberikan baptisan Roh Kudus. Dan karunia-karunia.
Jadi perjalanan iman itu selalu didalam Kristus Yesus, baik kebelakang, kemuka dan keatas. Kalau kita lihat kekanan – kiri, kita lihat papan-papan Tabernakel yang disalut emas. Ini juga bicara dari kepribadian Kristus.
Kita lihat pembagian Tabernakel yang terdiri dari 2 kelompok Tudung pertama itu adalah pakaian Imam yang mempunyai ciri-ciri khas sendiri. Pakaian imam ini menjadi pakaian khas sehari-hari kita.
Tiap lembar tenda itu terdiri dari panjang 28 hasta dan lebarnya 4 hasta. Dan ini berarti tenda ini tidak terkena pasir, sebab RS dan RMS ini tingginya 30 hasta.
Jadi iman ini dari mendengar atas firman. Ini iman yang benar, bukan imannya setan, sebab setan percaya pada Allah bukan untuk selamat, tapi gemetar.
Yak 2:19
19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Jadi percaya yang benar itu harus datang dari atas, bukan dari bumi. Percaya ini harus jadi pakaian hidup sehari-hari kita
.
Lebar tenda 4 hasta. Empat hasta ini pembagian yang sama, sebab harus menyesuaikan diri dari kebutuhan RS dan RMS, sebab kalau dibuat 3 hasta, itu nanti berkurang.
Alkitab ini cenderung berlimpah. Jadi iman itu dari cukup sampai pada berkelimpahan. Juntaian tenda itu sampai pada pasir, sebab lebar tenda itu = 4 hasta. Pasir gambaranya dunia ini, dimana kalau kita beriman itu berarti kebutuhan didunia ini dicukupi apalagi kalau kita sampai pada perbuatan iman, berarti sampai pada kelimpahannya.
Jadi kalau kita menggunakan iman itu berarti dicukupi, tapi kalau kita sampai pada perbuatan iman itu berarti berkelimpahan. Perbuatan iman itu merupakan jaminan untuk beroleh warisan, seperti apa yang diperbuat oleh Maria dengan minyak narwastunya.
Tenda-tenda yang digabungkan menjadi satu kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 tenda.
Angka 5 = angka dari korbannya Kristus.
Lima macam korban yang ada pada Imamat:
1.- Korban Bakaran : Fs 1.
2.- Korban Sajian : Fs 2.
3.- Korban Ucapan Syukur : Fs 3.
4.- Korban Penghapus Dosa : Fs 4.
5.- Korban Penebus Salah : Fs 5.
Tenda kelompok pertama dan kelompok ke dua ini = 5 tenda.
Kalau ini dikaitkan dengan iman, maka ini merupakan iman yang bertitik tolakkan korbannya Kristus. Kemudian kelompok pertama ini dikaitkan sambungannya pada Pintu Kemah dan pada kelompok dua itu sambungannya ada pada Pintu Tirai.
Kedua kelompok tenda ini yang pertama menutup Ruangan Suci itu sambungannya pada Pintu Kemah, dan kelompok kedua itu menutup RMS dan sambungannya ada pada Pintu Tirai.
Ini bicara soal iman oleh korbannya Kristus, bukan dari kebenaran sendiri. Kehidupan suci itu tidak bisa tanpa bukti-bukti iman. Tapi untuk mencapai kesempurnaan itu harus ada perbuatan iman (RS + RMS)
Rm 3:20, 28. Dibenarkan karena iman.
20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Iman semacam ini digambarkan seperti kelompok 5 tenda pertama. Jadi minimal orang yang disucikan itu adalah kehidupan yang mempunyai pengalaman perjalanan hidup yang benar.
Why 19:8
8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Pakaian putih itu adalah pembenaran orang-orang suci. Iman itu menjadi syarat mutlak pakaian orang-orang suci, dan itu harus tertampak sehari-hari. Orang-orang suci itu berulah benar, sehingga tidak ada akar-akar dosa yang tersisa, atau praktek-praktek hidup lama tidak tampak lagi.
Why 14:3-4
3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Mereka ditebus dari cara/kebiasaan hidup manusia.
Wanita yang tidak hidup lazimnya wanita hidup. Jadi ditebus dari cara alami, hidupnya begitu cemerlang, itulah gereja-gereja mempelai.
Contoh: Luk 18:9-14 Orang Farisi dan pemungut cukai.
9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Mat 19:16-26 Orang muda yang kaya.
16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Ini bicara soal iman yang mendasar.
Yoh 1:12 Orang yang poercaya dalam nama-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Jadi percaya itu berarti menerima.
Rm 10:10 Percaya itu dengan hati.
10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan
Kelompok tudung
yang kedua yang melindungi RMS: Ini bicara soal iman yang aktif.
Kalau dalam Roma dikatakan : Percaya tanpa mengerjakan apa-apa, tapi dalam kelompok yang kedua ini bicara dari hal iman yang disertai perbuatan.
Yak 2:14-26
14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!," tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan," aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."
24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Ayat 24 Manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya. Ayat ini sepertinya kontras dengan
Rm 3:28
28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat
.
Penjelasannya bisa kita lihat dalam pengajaran Tabernakel yang bicara soal tudung yang menudungi Tabernakel. Ini bukan persolan kontras, tapi hanya beda posisi/kedudukan saja. Roma = terkena MKB Yakobus = terkena Tudung Tabernakel (tudung yang pertama)
Tudung ini bicara soal iman yang disertai perbuatan (Yakobus) Sedangkan suratan Roma itu bicara soal iman saja.
Jadi ada dua pengertian soal iman :
1.- Beriman pada salib tanpa pekerjaan.
2.- Beriman pada salib yang gerak.
Pemisahan pada 2 tudung itu tepat pada Pintu Tirai; sedang Tirai itu adalah dagingnya Tuhan yang sudah membuka jalan segar dan hidup.
Ibr 10:20
20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Jadi pengertian iman itu dipisahkan dengan salibnya Tuhan. Perbuatan iman itu motornya adalah mendengar pengajaran firman Allah
.
Pengertian dari 50 pita: Angka 50 itu angka Pantekosta – menunjuk kepenuhan Roh Kudus. 50 pita itu dihubungkan dengan pengait emas.
Jadi pengait emas itu untuk memperkokoh jalinan antara 50 pita ini. Emas = sifat ilahi, sifatnya Roh Kudus. Itu memperkokoh dari pada perbuatan iman. Tali itu kepenuhan Roh Kudus dan emas itu ilahi.
Kesimpulan: Roh Kudus itu memperkuat iman dan perbuatan iman, jadi bukan perbuatan manusia tapi perbuatan ilahi, sebab sifat ilahi itu selalu mencari fellowship untuk mempersatukan. Jadi pribadi rohani itu sifatnya damai.
Hubungan itu dikaitkan dengan pita-pita Pantekosta, dan pertemuannya ada pada pintu tirai = sengsara Tuhan.
Mat 25:20,21,24-29 Talenta.
20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya
.
Kalau ada perbuatan itu berarti tidak malas. Yang ada perbuatan itu berkelimpahan. Jadi soal malas itu bertentangan dengan perbuatan iman. Kalau kita menjadi orang-orang yang dipercaya oleh Tuhan, kita harus menunjukan perbuatan-perbuatan iman. Sebab kalau bertambah itu akan berkelimpahan, tapi kalau tidak bertambah itu akan jadi berkurang.
Ams 6:6-11 Pelajaran bagi si pemalas: “Belajarlah pada semut”
6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" —
11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Perbuatan iman itu harus dilakukan oleh anggota tubuh. Tubuh yang hidup itu dibuktikan dengan gerak / aktivitas. Pengajaran dari geraknya anggota tubuh itu ada pada surat Yakobus. Anggota tubuh dari kepala sampai kaki itu dituntut untuk bergerak, dan geraknya itu dikontrol oleh iman
.
Yak 1:1-18 Terkena Hati. 19-27 Terkena Telinga.
Yak 2:1-13 Terkena Mata. 14-26 Terkena Tangan – Kaki. (Tangan = perbuatan, kaki=perjalanan.)
Yak 3:1-18 Fs 4:1-17 Terkena Lidah.
Yak 5:1-20 Terkena badan – tubuh.
Surat Yakobus ini terkena Tudung yang pertama = Tabernakel. Anggota tubuh yang dituntut bergerak, geraknya iman.
Yak 5:11 Gerak tubuhnya Ayub. Ayub bertekun dengan iman. Ayub mengalami 2 X kekayaan = kekayaan sebelum ia dicobai – ini bicara soal iman. Kemudian kekayaan sesudah dicobai – ini bicara soal perbuatan iman.
Kekayaan Ayub ke dua ini menuju hidup yang disempurnakan. Iblis tidak mempunyai rasa sungkan untuk mencobai seseorang khususnya untuk kepentingan tubuh.
Ayub 1:7-12
7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?
10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
12 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.
Ayub 2:3-8
3 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."
4 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.
5 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
6 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."
7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.
Yak 1:2
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
Hikmahnya orang yang terkena pencobaan yaitu kita menggunakan iman untuk melangkah maju.
Ayub ini merasa dirinya benar, pada hal kebenaran itu ia peroleh dari Tuhan. Inilah kekurangan dari gereja Tuhan, merasa diri benar dan untuk itu Tuhan ijinkan pencobaan itu datang.
Tuhan Yesus memberkati!
Kalau dalam Roma dikatakan : Percaya tanpa mengerjakan apa-apa, tapi dalam kelompok yang kedua ini bicara dari hal iman yang disertai perbuatan.
Yak 2:14-26
14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!," tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan," aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."
24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Ayat 24 Manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya. Ayat ini sepertinya kontras dengan
Rm 3:28
28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat
.
Penjelasannya bisa kita lihat dalam pengajaran Tabernakel yang bicara soal tudung yang menudungi Tabernakel. Ini bukan persolan kontras, tapi hanya beda posisi/kedudukan saja. Roma = terkena MKB Yakobus = terkena Tudung Tabernakel (tudung yang pertama)
Tudung ini bicara soal iman yang disertai perbuatan (Yakobus) Sedangkan suratan Roma itu bicara soal iman saja.
Jadi ada dua pengertian soal iman :
1.- Beriman pada salib tanpa pekerjaan.
2.- Beriman pada salib yang gerak.
Pemisahan pada 2 tudung itu tepat pada Pintu Tirai; sedang Tirai itu adalah dagingnya Tuhan yang sudah membuka jalan segar dan hidup.
Ibr 10:20
20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Jadi pengertian iman itu dipisahkan dengan salibnya Tuhan. Perbuatan iman itu motornya adalah mendengar pengajaran firman Allah
.
Pengertian dari 50 pita: Angka 50 itu angka Pantekosta – menunjuk kepenuhan Roh Kudus. 50 pita itu dihubungkan dengan pengait emas.
Jadi pengait emas itu untuk memperkokoh jalinan antara 50 pita ini. Emas = sifat ilahi, sifatnya Roh Kudus. Itu memperkokoh dari pada perbuatan iman. Tali itu kepenuhan Roh Kudus dan emas itu ilahi.
Kesimpulan: Roh Kudus itu memperkuat iman dan perbuatan iman, jadi bukan perbuatan manusia tapi perbuatan ilahi, sebab sifat ilahi itu selalu mencari fellowship untuk mempersatukan. Jadi pribadi rohani itu sifatnya damai.
Hubungan itu dikaitkan dengan pita-pita Pantekosta, dan pertemuannya ada pada pintu tirai = sengsara Tuhan.
Mat 25:20,21,24-29 Talenta.
20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya
.
Kalau ada perbuatan itu berarti tidak malas. Yang ada perbuatan itu berkelimpahan. Jadi soal malas itu bertentangan dengan perbuatan iman. Kalau kita menjadi orang-orang yang dipercaya oleh Tuhan, kita harus menunjukan perbuatan-perbuatan iman. Sebab kalau bertambah itu akan berkelimpahan, tapi kalau tidak bertambah itu akan jadi berkurang.
Ams 6:6-11 Pelajaran bagi si pemalas: “Belajarlah pada semut”
6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" —
11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Perbuatan iman itu harus dilakukan oleh anggota tubuh. Tubuh yang hidup itu dibuktikan dengan gerak / aktivitas. Pengajaran dari geraknya anggota tubuh itu ada pada surat Yakobus. Anggota tubuh dari kepala sampai kaki itu dituntut untuk bergerak, dan geraknya itu dikontrol oleh iman
.
Yak 1:1-18 Terkena Hati. 19-27 Terkena Telinga.
Yak 2:1-13 Terkena Mata. 14-26 Terkena Tangan – Kaki. (Tangan = perbuatan, kaki=perjalanan.)
Yak 3:1-18 Fs 4:1-17 Terkena Lidah.
Yak 5:1-20 Terkena badan – tubuh.
Surat Yakobus ini terkena Tudung yang pertama = Tabernakel. Anggota tubuh yang dituntut bergerak, geraknya iman.
Yak 5:11 Gerak tubuhnya Ayub. Ayub bertekun dengan iman. Ayub mengalami 2 X kekayaan = kekayaan sebelum ia dicobai – ini bicara soal iman. Kemudian kekayaan sesudah dicobai – ini bicara soal perbuatan iman.
Kekayaan Ayub ke dua ini menuju hidup yang disempurnakan. Iblis tidak mempunyai rasa sungkan untuk mencobai seseorang khususnya untuk kepentingan tubuh.
Ayub 1:7-12
7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?
10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
12 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.
Ayub 2:3-8
3 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."
4 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.
5 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
6 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."
7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.
Yak 1:2
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
Hikmahnya orang yang terkena pencobaan yaitu kita menggunakan iman untuk melangkah maju.
Ayub ini merasa dirinya benar, pada hal kebenaran itu ia peroleh dari Tuhan. Inilah kekurangan dari gereja Tuhan, merasa diri benar dan untuk itu Tuhan ijinkan pencobaan itu datang.
Tuhan Yesus memberkati!