Ibadah Raya 3 Februari 2019.
PERCAYA DAN TAHAN UJI:
Mat 9:18-26
9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."
9:19 Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.
9:21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
9:23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut,
9:24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia.
9:25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu.
9:26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Kisah diatas bicara soal percaya dan tahan uji.
Jika disebut sebagai pengikut Kristus, maka dalam pengiringan kita ini satu waktu akan menghadapi ujian, seperti yang dialami oleh kepala rumah ibadat ini, juga yang dialami oleh perempuan yang sakit meleleh darah selama 12 tahun.
Kalau kita perhatikan kisah ini terdiri dari seorang ayah (kepala rumah ibadat) – seorang ibu (perempuan yang meleleh darah) dan seorang anak (anak Yairus) ini menggambarkan suatu rumah tangga.
Jika pengaruh dunia ini mulai masuk dalam rumah tangga, maka rumah tangga itu akan mengalami suatu akibat yang parah.
Kematian anak Yairus kepala rumah ibadat Mark 5:22-24
5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Anak Yairus yang mati ini menunjuk korbannya seorang anak dalam suatu rumah tangga. Dalam pernikahan itu bukan hanya nikah saja yang membutuhkan perhatian, tapi juga buah-buah nikah .
Jika dalam suatu rumah tangga itu hubungan suami istri itu ada masalah, maka yang menjadi korban itu adalah anak-anak.
Anak Yairus ini baru berumur 12 tahun, ini usia dari seorang anak yang mengalami akil balig. Mark 5:42
5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Dalam usia 12 tahun ini seorang anak ingin mencari jati dirinya, dan usia seperti ini sangat rawan sekali bagi seorang anak. Kalau anak ini ada dalam lingkungan yag tidak baik, pergaulannya tidak terkontrol bisa jadi anak ini terpengaruh dengan pergaulan-pergaulan yang salah.
Sakitnya anak Yairus sampai pada kematian, ini menunjuk sakitnya jiwa anak-anak muda ditengah-tengah keluarga yang bermasalah.
Yairus ini jabatannya seorang kepala rumah ibadat, ini menunjuk seorang rohaniawan.
Rumah tangganya seorang hamba Tuhan sekalipun tidak terkecuali akan menghadapi masalah apabila tidak benar-benar berserah diri kepada Tuhan. Bukan berarti kalau Yairus ini sudah melayani pekerjaan Tuhan kemudian rumah tangganya lolos dari incaran Iblis?
Menyadari bahwa Iblis bisa setiap waktu masuk dalam rumah tangganya anak Tuhan, dan mengganggu rumah tangga itu. Itu sebabnya kita mau menghargakan Firman Tuhan untuk kita jadikan petunjuk dalam hidup kita.
Dalam Alkitab disebutkan bahwa anak seusia anak Yairus ini seharusnya dibawa dalam rumah ibadat untuk mulai berperan aktif disana.
Contohnya kehidupan dari Tuhan Yesus. Luk 2:41-52
2:41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Masa remaja Tuhan Yesus digunakan begitu indah, Dia menempatkan diri-Nya di rumah Bapa-Nya. Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada didalam Rumah BapaKu? (49)
Ini membuktikan kecintaan-Nya terhadap Rumah Allah, watunya dihabiskan
didalam Rumah Allah. Yoh 2:17
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
Ada banyak kesenangan-kesenangan yang disediakan ini bagi kehidupan anak-anak muda, tapi ketahuilah bahwa semuanya itu akan membawa engkau dalam kebinasaan.
Pkh 11:9
11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!
Ini perlu diperhatikan oleh orang-orang muda.
Ajakan untuk mencintai Rumah Allah ini juga disebutkan oleh pemazmur.
Maz 84:11
84:11 Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Kalau dalam usia mulai remaja Tuhan Yesus melatih diriNya untuk beribadat, maka Ia makin bertambah besar, dan makin bertambah pula hikmadnya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Luk 2:52
2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Allah menyukai suatu pertumbuhan rohani:
Ada teks ayat mengatakan: Bahwa Allah mengasihi Yakub, tapi membenci Esau, mengapa? Mal 1:2-4
1:2 "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,
1:3 tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."
1:4 Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."
Apa alasan Allah mengasihi Yakub?
Karena Yakub suka tinggal di kemah, sedangkan Esau suka berburu (berpetualang).
Kej 25:27
25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Yakub rohaninya tumbuh, sedangkan Esau tidak peduli dengan rohaninya.
Kej 25:32
25:32 Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
Kita lihat betapa rendahnya Esau memandang hak kesulungan.
Kata-kata ini yang menyebabkan Esau dibenci oleh Allah.
Kej 32:22-30
32:22 Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.
32:23 Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.
32:24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
32:30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
Yakub bergumul dengan Allah. Ini yang menjadi awal dari sejarahnya bangsa Israel. Yakub dipercaya untuk menjadi orang yang akan menurunkan 12 bani Israel.
Perempuan yang sakit meleleh darah ini menderita selama 12 tahun. Mark 5:25
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
Jumlah tahunnya sama dengan usia anak Yairus.
Kalau anak Yairus mewakili generasi muda, maka perempuan ini mewakili orang tua (hidup nikah). Dimana Tuhan mau agar sebagai orang tua, kita mau memberi teladan yang baik kepada nak-anak muda.
Jika orang tua sakit, ini sama halnya tidak bisa memberi teladan yang benar kepada anak-anaknya.
12 tahun sakitnya perempuan ini sama dengan 12 tahun umur anak Yairus. Alkitab bukan tanpa alasan menunjuk angka yang sama ini, sebab angka 12 adalah angka kepenuhan. Sisa roti dari yang dimakan oleh 5000 orang itu = 12 bakul penuh.
Yoh 6: 12-13
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
6:13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
12 juga merupakan jumlah ketul roti yang ada diatas Meja Roti Sajian, dan ini soal persekutuan kita dengan Firman Allah itu harus penuh (full). Sebab kalau kurang itu berarti tidak berkenan dihati Tuhan.
12 roti yang tersusun menjadi 2 yaitu 6+6 = ini menunjuk kehidupan nikah (sebab 6 adalah angka manusia) dan ini menunjuk suami istri.
Tuhan mau agar suami istri itu penuh dengan Firman Allah, sebab kalau hanya salah satu saja maka terjadilah kepincangan.
Kepincangan ini merupakan bukti bahwa kehidupannya kurang bisa menghargai didikan Tuhan. Sebab orang yang menolak didikan Tuhan itu digambarkan kakinya pincang.
Ibn 12:5-13
12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12:12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
12:13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Hubungan pernikahan yang pincang Tuhan tawarkan suatu pemulihan.
Kis 3:21
3:21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
Langkah pertama bagi orang yang mau dipulihkan adalah kelepasan, sedangkan yang harus menjadi langkah selanjutnya adalah kekudusan.
Yairus mewakili seorang ayah:
Dalam tugasnya sebagai seorang ayah, bukan saja memberi nafkah buat anak dan istri, tapi juga perhatiannya kepada anak-anaknya. Bukan membiarkan anaknya sakit, ini berarti kurang perhatian / kasih sayang terhadap anak-anak.
Kol 3:21
3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Yairus seorang pelayan Tuhan (Penghulu Rumah Ibadat). Seorang yang menjadi pengurus jemaat Allah itu harus membuktikan bahwa ia harus bisa mengepalai / menjadi kepala rumah tangga yang baik.
1 Tim 3:4-5
3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
Tuhan bermaksud mengadakan pemulihan dalam keluarga kita.
Saat ini banyak rumah tangganya orang Kristen bermasalah. Kalau tidak nikahnya yang bermasalah anak-anaknya terkena masalah.
Datangnya Yesus ketempat itu adalah untuk menolong keadaan rumah tangga dan hidup nikah yang mengalami masalah.
Kisah ini dibuka dengan kalimat: Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka,datanglah seorang kepala Rumah Ibadat.
Mat 9:18
Berbicara apa waktu itu Tuhan Yesus? Dia baru berbicara tentang pembaharuan.
Berpuasa adalah jalan untuk mengalami pembaharuan.
Jangan menyatukan kain lama dengan kain yang baru, sebab nanti akan terkoyak.
Jangan menempatkan anggur yang baru dalam kerbat kulit yang lama, sebab kantong itu akan pecah dan anggurnya akan tumpah terbuang. Tetapi anggur yang baru tersimpan dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.