Translate

17 Feb 2019

Ibadah Raya 17 Februari 2019. SABAT.


Ibadah Raya 17 Februari 2019.
SABAT.

Mat 12:1-14
12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
12:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
12:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
12:6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
12:9 Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka.
12:10 Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.
12:11 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?
12:12 Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat."
12:13 Lalu kata Yesus kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain.
12:14 Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia.

Matius fasal 12 ini dalam terangnya Tabernakel terkena Pintu Kemah, yang berbicara tentang perhentian dalam roh.
Dalam dua cerita in bicara soal Sabat:
Ayat 1-8 = Sabat di ladang.
Ayat  9-14 = Sabat di rumah ibadat.

Sabat bagi orang Yahudi adalah berhenti dari segala aktifitas jasmani, tapi bagi Tuhan Sabat itu adalah perhentian dalam bathin.
Bagian pertama ini bicara tentang Sabat untuk dunia.
Sabat / perhentian itu dibutuhkan oleh masyarakat dunia ini.

Manusia hidup ini dibuat lelah / capek oleh perkara-perkara dunia ini, sehingga mereka perlu perhentian.
Waktu mereka berada di ladang gandum itu murid-murid merasa lapar.
Rasa laparnya ini yang mendorong mereka untuk memetik gandum itu.
Gandum itu bicara soal Firman Allah. Jika hati kita lapar akan Firman Allah, itu yang membuat kemudian hati itu mengalami perhentian.

Mat 5:6
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Tuhan mau melihat apakah kita datang ke rumah Allah ini disertai rasa lapar akan FirmanNya? Sebab orang yang lapar akan FirmanNya itu akan dipuaskan.
Waktu mereka berada diladang gandum mereka memetik bulir gandum.
Memetik berarti panen. Mendapat makanan artinya mendapat kepuasan.
Hati Tuhan itu sebenarnya rindu untuk membawa kita senantiasa mengalami kepuasan rohani.
Sebab kalau hati kita dipuaskan oleh firman Tuhan, kita tidak akan tertarik lagi dengan perkara-perkara lain.
Yang dipersoalkan oleh orang-orang Farisi adalah hal memetik dan makan, ini adalah perkara yang tidak disukai daging.

Makan Firman Tuhan itu yang tidak disukai daging, sedangkan Firman Tuhan itu adalah untuk kebutuhan rohani kita.
Kalau kita ingin mengalami perhentian dalam bathin kita, kita harus berusaha agar hati kita selalu lapar akan Firman Tuhan.

Persoalan makan:
Kemudian Tuhan bawa dalam kisahnya Daud.
Ketika dikejar-kejar oleh Saul, waktu itu Daud dengan para pengikutnya lapar. Tapi ketika mereka sampai di Nob tempat kediaman imam Ahimelekh mereka tidak menemukan makanan selain roti yang kudus.

1 Sam 21:1-6
21:1 Sampailah Daud ke Nob kepada Ahimelekh, imam itu. Dengan gemetar Ahimelekh pergi menemui Daud dan berkata kepadanya: "Mengapa engkau seorang diri dan tidak ada orang bersama-sama dengan engkau?"
21:2 Jawab Daud kepada imam Ahimelekh: "Raja menugaskan sesuatu kepadaku, katanya kepadaku: Siapa pun juga tidak boleh mengetahui sesuatu dari hal yang kusuruh kepadamu dan yang kutugaskan kepadamu ini. Sebab itu orang-orangku telah kusuruh pergi ke suatu tempat.
21:3 Maka sekarang, apa yang ada padamu? Berikanlah kepadaku lima roti atau apa pun yang ada."
21:4 Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak ada roti biasa padaku, hanya roti kudus yang ada; asal saja orang-orangmu itu menjaga diri terhadap perempuan."
21:5 Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya: "Memang, kami tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti sediakala apabila aku maju berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun pada perjalanan biasa, apalagi pada hari ini, masing-masing mereka tahir tubuhnya."
21:6 Lalu imam itu memberikan kepadanya roti kudus itu, karena tidak ada roti di sana kecuali roti sajian; roti itu biasa diangkat orang dari hadapan TUHAN, supaya pada hari roti itu diambil, ditaruh lagi roti baru.

Daud waktu dikejar-kejar itu merasa lapar. Dikejar-kejar ini yang membuat jiwanya tidak tenang / tidak mengalami perhentian, sampai ia menemukan roti kudus / roti sajian.

Roti sajian ini menunjuk Firman Allah yang disajikan. Kalau saja kita dapat memanfaatkan Firman Allah itu sebagai perkara yang dapat mengisi kebutuhan bathin kita, maka kita akan mendapatkan perhentian.
Untuk mendapatkan roti kudus ini hidup kita juga harus dikuduskan.
Sebab roti itu sebenarnya yang boleh makan adalah para imam / keluarga Harun.
Im 24:5-9

24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.
24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.
24:8 Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya.
24:9 Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

Kalau Daud dan para pengikutnya boleh makan roti kudus itu, ini semata-mata adalah suatu kemurahan Tuhan yang luar biasa.
Seperti pengakuan dari perempuan Siro Finesia.

Mark 7:25-30
7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Perempuan ini bangsa Siro Finesia (bangsa kafir).
Hanya dengan remah-remah yang runtuh dari meja roti sajian, keadaannya yang sebenarnya tidak layak itu sudah beroleh kasih karunia Tuhan.
Seperti Daud dan perempuan Siro Finesia, begitupun dengan kita yang dapat memanfaatkan gandum Firman Allah yang itu sangat berfaedah sekali untuk menolong kehidupan yang merasa letih lesu dan berbeban berat.

Yang diperbuat Daud lain dengan apa yang diperbuat oleh Doeg.
1 Sam 21:7
21:7 Maka pada hari itu juga ada di sana salah seorang pegawai Saul, yang dikhususkan melayani TUHAN; namanya Doëg, seorang Edom, pengawas atas gembala-gembala Saul.

Doeg ini seorang pelayan Tuhan, ia pegawai Raja Saul yang dikhususkan untuk menjadi pengawas atas gembala-gembala Saul.
Pengawas /penghulu gembala (TL)
Doeg ini datang ke Bait Allah bukan seperti Daud yang mencari Firman Allah, tapi Doeg datang untuk mencari kesalahan orang lain.
Apa yang dia lihat hari itu, kemudian hari menjadi suatu malapetaka.

1 Sam 22:7-19
22:7 Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya yang berdiri di dekatnya: "Cobalah dengar, ya orang-orang Benyamin! Apakah anak Isai itu juga akan memberikan kepada kamu sekalian ladang dan kebun anggur, apakah ia akan mengangkat kamu sekalian menjadi kepala atas pasukan seribu dan atas pasukan seratus,
22:8 sehingga kamu sekalian mengadakan persepakatan melawan aku dan tidak ada seorang pun yang menyatakan kepadaku, bahwa anakku mengikat diri dengan anak Isai itu? Tidak ada seorang pun dari kamu yang cemas karena aku, atau yang menyatakan kepadaku, bahwa anakku telah menghasut pegawaiku melawan aku menjadi penghadang seperti sekarang ini."
22:9 Lalu menjawablah Doëg, orang Edom itu, yang berdiri dekat para pegawai Saul, katanya: "Telah kulihat, bahwa anak Isai itu datang ke Nob, kepada Ahimelekh bin Ahitub.
22:10 Ia menanyakan TUHAN bagi Daud dan memberikan bekal kepadanya; juga pedang Goliat, orang Filistin itu, diberikannya kepadanya."
22:11 Lalu raja menyuruh memanggil Ahimelekh bin Ahitub, imam itu, bersama-sama dengan seluruh keluarganya, para imam yang di Nob; dan datanglah sekaliannya menghadap raja.
22:12 Kata Saul: "Cobalah dengar, ya anak Ahitub!" Jawabnya: "Ya, tuanku."
22:13 Kemudian bertanyalah Saul kepadanya: "Mengapa kamu mengadakan persepakatan melawan aku, engkau dengan anak Isai itu, dengan memberikan roti dan pedang kepadanya, menanyakan Allah baginya, sehingga ia bangkit melawan aku menjadi penghadang seperti sekarang ini?"
22:14 Lalu Ahimelekh menjawab raja: "Tetapi siapakah di antara segala pegawaimu yang dapat dipercaya seperti Daud, apalagi ia menantu raja dan kepala para pengawalmu, dan dihormati dalam rumahmu?
22:15 Bukan ini pertama kali aku menanyakan Allah bagi dia. Sekali-kali tidak! Janganlah kiranya raja melontarkan tuduhan kepada hambamu ini, bahkan kepada seluruh keluargaku, sebab hambamu ini tidak tahu apa-apa tentang semuanya itu, baik tentang perkara kecil maupun perkara besar."
22:16 Tetapi raja berkata: "Engkau mesti dibunuh, Ahimelekh, engkau dan seluruh keluargamu."
22:17 Lalu raja memerintahkan kepada bentara yang berdiri di dekatnya: "Majulah dan bunuhlah para imam TUHAN itu sebab mereka membantu Daud; sebab walaupun mereka tahu, bahwa ia melarikan diri, mereka tidak memberitahukan hal itu kepadaku." Tetapi para pegawai raja tidak mau mengangkat tangannya untuk memarang imam-imam TUHAN itu.
22:18 Lalu berkatalah raja kepada Doëg: "Majulah engkau dan paranglah para imam itu." Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.
22:19 Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata pedang; laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang menyusu, pula lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata pedang.

Dari laporan Doeg kepada raja Saul ini, kemudian terjadi peristiwa yang menyedihkan, yaitu 85 orang yang adalah imam-imam itu mati dibunuh dengan pedang.
Kalau tujuan ke rumah Allah itu bukan cari firman Tuhan, maka Iblis dapat memakai kehidupan seperti Doeg ini untuk membinasakan orang lain.

Yang jadi korban adalah para imam-Imam yang memakai baju efod dari kain lenan. Ini adalah suatu korban fitnahan yang dilontarkan oleh Doeg.
Pada waktu raja Saul memerintahkan bentara untuk membunuh imam Ahimelekh  enggan tidak mau. Bentara itu tahu kalau Ahimelekh adalah orang yang diurapi oleh Tuhan, sebab itu mereka tidak mau melakukannya.

1 Sam 26:9-11
26:9 Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?"
26:10 Lagi kata Daud: "Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana.
26:11 Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi."

Jangan melawan orang yang diurapi Tuhan. Tidak seperti yang sudah diperbuat oleh Doeg. 1 Sam 22:18
22:18 Lalu berkatalah raja kepada Doëg: "Majulah engkau dan paranglah para imam itu." Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.

Doeg tidak segan-segan membunuh  sampai 85 orang imam.
Hamba-hamba Tuhan/para imam ini menjadi korban dari ulahnya orang seperti Doeg ini.

Ibn 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Dari kisah ini kita mau ambil hikmahnya, kita mau meniru seperti Daud, datang ke rumah Allah untuk mencari firman Tuhan, bukan cari masalah atau cari kesalahan orang lain.
Dijauhkan kita dari tujuan ibadah yang salah, agar hidup kita diberkati dan kita boleh mengalami Sabat.

Tuhan Yesus memberkati.