Ibadah Raya 29 Oktober 2017
ESTER FS 2.
Dalam fs 2 ini diceritakan Ester terpilih menjadi ratu menggantikan Wasti yang kehilangan mahkotanya.
Terpilihnya Ester menjadi ratu ini prosesnya panjang, dan melewati berbagai syarat, serta mengahadapi banyak saingan.
Ester 2:1-4
2:1 Sesudah peristiwa-peristiwa ini, setelah kepanasan murka raja Ahasyweros surut, terkenanglah baginda kepada Wasti dan yang dilakukannya, dan kepada apa yang diputuskan atasnya.
2:2 Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya;
2:3 hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka.
2:4 Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti." Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian.
Peserta kontes ini begitu banyak, sebab daerah kekuasaan raja Ahasyweros ini ada 127 daerah, mulai dari India sampai ke Etiopia.
Kontes pencarian ratu ini mengingatkan kita adanya suatu lomba, seperti yang dikatakan rasul Paulus : “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah.”
1 Kor 9:24-27
9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Syarat bagi seorang peserta lomba ialah menguasai dirinya dalam segala hal.
Penguasaan diri! Ini adalah sesuatu yang sukar dilakukan, tapi ini menjadi syarat mutlak bagi seorang yang mau ikut dalam pertandingan.
Penguasaan diri ini ada pada Ester:
Ketika para gadis-gadis diberi kesempatan untuk meminta apa saja yang dibutuhkan, tapi Ester tidak menghendaki sesuatu apapun selain daripada yang dianjurkan oleh Hegai sida-sida raja penjaga para perempuan.
Ester 2:13-15.
2:13 Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.
2:14 Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua, di bawah pengawasan Saasgas, sida-sida raja, penjaga para gundik. Ia tidak diperkenankan masuk lagi menghadap raja, kecuali jikalau raja berkenan kepadanya dan ia dipanggil dengan disebutkan namanya.
2:15 Ketika Ester -- anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak -- mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.
Ternyata penguasaan diri Ester ini dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.
Bukan itu saja, bahkan sifat-sifat yang dimiliki Ester ini telah mengantarnya menjadi ratu.
Ester 2:16-17
2:16 Demikianlah Ester dibawa masuk menghadap raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh -- yakni bulan Tebet -- pada tahun yang ketujuh dalam pemerintahan baginda.
2:17 Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.
Dikasihi lebih dari anak dara lainnya. Hal ini mengingatkan kita akan kata-kata Salomo dalam Kidung Agung.
Kid 6:8-9
6:8 Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
6:9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
Sifat penguasaan diri yang ada pada Ester ini yang kemudian mengantarkan dia menjadi ratu. =(Menjadi mempelai).
Penguasaan diri adalah salah satu dari 9 buahnya Roh Kudus.
Gal 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Penguasaan diri adalah langkah menuju kasih 2 Pet 1:5-11.
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Dari iman ditingkatkan sampai pada kasih.
Jika kita berhasil dalam hal ini, maka kita akan dibawa pengenalan kita pada pribadi Kristus, dan kita tidak pernah lagi tersandung.
Selanjutnya rasul Paulus dalam 1 Kor 9:27 mengatakan:
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Tetapi aku melatih (TB) menyiksa (TL) tubuhku.
Nanging badanku dak pala lan dak telukake’, supoyo enggonku ngundangi wong liya, aku de’we’ kirane aja kongsi dadi tampikan. (BD)
Dalam salinan bahasa Inggris dikatakan tentang kata melatih atau menyiksa itu dengan kata discipline.
Selanjutnya ayat ini mengatakan dan menguasainya seluruhnya.
Dalam bahasa daerah dikatakan: daktelukake’ = ditaklukan. Ini benar-benar suatu usaha untuk menaklukan daging.
Subjection = menguasai (dibawah kontrol).
Dibawah kontrol ini berarti tidak memakai kemauan diri sendiri; semua kehendak daging ditaklukan.
Ini bisa terjadi kalau kita dituntun oleh Roh Kudus.
Gal 5:16-18, 19-21, 22-23.
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Ini adalah bentuk persyaratan untuk menjadi mempelai perempuan Tuhan. Sifat dan tabiat kita harus mengalami disucikan, sehingga kita boleh benar-benar mengalami perubahan .
Kol 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Ini berarti bertambah lama kita mengenal Tuhan, perasaan dan pikiran kita menjadi sama dengan Yesus, sampai nanti kesempurnaan itu datang.
Tuhan Yesus memberkati.