Translate

5 Jun 2016

Ibadah Pendalaman Alkitab Dan Ibadah Raya. 3&5 Juni 2016. Ibadah Puasa Yang Benar


Ibadah Pendalaman Alkitab Dan Ibadah Raya. 3&5 Juni 2016.
IBADAH PUASA YANG BENAR.

Zak 7:1-14
7:1 Pada tahun yang keempat zaman raja Darius datanglah firman TUHAN kepada Zakharia, pada tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew.
7:2 Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan hati TUHAN,
7:3 untuk menanyakan kepada para imam dari rumah TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: "Haruskah kami sekalian menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun lamanya?"
7:4 Maka datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya:
7:5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?
7:6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?
7:7 Bukankah ini firman yang telah disampaikan TUHAN dengan perantaraan para nabi yang dahulu, ketika Yerusalem dengan kota-kota yang di sekelilingnya masih didiami orang dan masih sentosa dan Tanah Negeb dan Daerah Bukit masih didiami?"
7:8 Firman TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya:
7:9 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
7:10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."
7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu-lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

Bangsa Israel berada di Babel sebagai tawanan selama 70 tahun. Karena keadannya yang sangat menyedihkan sebagai orang tawanan, maka mereka mau tidak mau harus mengadakan ketekunan ibadah, dengan berdoa, berpuasa serta mengeluh kepada Allah.

Berpuluh-puluh tahun mereka mengadakan hal ini, sesudah 70 tahun mereka bertanya: seolah-olah ketekunan mereka dengan berpuasa dan dengan air mata itu tidak didengar oleh Tuhan. Lalu mereka minta nasehat kepada imam-imam, apakah ibadah dan puasa itu diteruskan atau tidak, dan apakah ada cara peraturan lain?

Kemudian Tuhan menjawab bahwa cara-cara ibadah Israel harus disesuaikan dengan kehendak Allah.
Jawaban Allah ini merupakan suatu koreksi atas kegiatan-kegiatan ibadah orang Kristen. Tuhan tidak ingin waktu-waktu yang lama dan yang akan datang terjadi pelaksanaan ibadah yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Walaupun kegiatan ibadahnya penuh ketekunan dan air mata, tapi tak ada hasilnya apa-apa.

Zak 7:5-6
7:5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?
7:6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?

Waktu hukum-hukum dinyatakan, supaya orang-orang Israel yang hidup dalam keberkatan berbuat baik, mereka mengeraskan hatinya dan tidak mau memperhatikan Firman Tuhan.

Banyak kali puasa-puasa yang dilakukan orang Kristen membawa pada kesesatan dan kekeliruan, juga kelelahan puasa itu sia-sia dan tidak ada hasilnya.

Puasa dihubungkan dengan persoalan ibadah kepada Tuhan:
Dalam Zak 6 kita mendengarkan penjelasan tentang Kristus sebagai Imam Besar bersedia lebih dahulu untuk mengadakan suatu pelayanan.

PelayananNya begitu mendalam sehingga Ia menjadikan diri-Nya sebagai mempelai Laki-laki yang bersedia melayai mempelai perempuan-Nya.
Tidak ada kesungguhan pelayanan melebihi pelayanan suami terhadap istrinya.

Dua pribadi yang tidak terdiri dari dua, tetapi menjadi satu dan didalam pelayanan masing-masing memberikan hidupnya.
1 Kor 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

Ada pengertian yang dalam dan suci dalam pelayanan nikah.
Kalau suami menjalankan kuwajiban pelayanan pada istrinya sampai suami tidak menguasai dirinya dan diberikan kepada istrinya. Juga sebagai timbal balik, istri mengadakan pelayanan dan tidak menguasai dirinya, tetapi menyerahkan diri pada suami. Jadi ada timbal balik pelayanan suami istri.

Kalau Zak 6 Imam Besar mengadakan pelayanan, maka Zak 7 bicara mengenai ibadah kita. Jadi ada timbal balik pelayanan.

Ibadah bukan mencari kehormatan manusia, atau kepentingan lain, tetapi masing-masing yang beribadah bertanggung jawab melaksanakan ibadahnya khusus untuk Tuhan.

Zak 7:5
7:5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?

Tuhan mengoreksi apakah ibadah kita ini sungguh-sungguh untuk Tuhan dan ada harganya dihadapan Allah, ataukah merupakan ibadah yang sia-sia dihadapan Allah?

Kalau ibadah kita keliru dan dikatakan sia-sia, maka saat ini Tuhan menegur supaya ibadah kita jangan sia-sia, jangan tidak ada hasilnya, dan jangan tidak ada gunanya.

Tapi supaya ibadah kita diberkati Tuhan.
Ibadah puasa – ibadah doa dan memberi sedekah adalah ibadah hanya untuk Tuhan.

Mat 6:16-18
6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Mat 6:1-4
6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Mat 6:5-6
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Bersedekah = Yang diberikan tangan kanan jangan diketahui tangan kiri.
Berdoa        = Aksi ibadah bukan suatu show atau pertunjukan, tapi harus ditujukan kepada Allah.
 Berpuasa  = Puasa bagi Allah. Bukan untuk dipertontonkan kepada manusia.

Tuhan tidak meminta banyak, tetapi sesuai dengan apa yang Dia berikan kepada kita. Ia menuntut apa yang dapat kita berikan kepadaNya yaitu ibadah kita. Ibadah kita harus sehat, murni dan sungguh-sungguh sebagai pelayanan kita sidang mempelai perempuan untuk mempelai laki-laki.

Ibadah kita harus ada bukti-bukti nyata, yaitu bahwa ibadah kita berhadapan dengan Tuhan yang melayani gereja-Nya sebagai Imam Besar.
Karena pengertian ini, jangan kita mempermainkan atau kurang menghargai
Firman Allah, supaya jangan kita terkena hukuman Tuhan.

Dan menjelang penyempurnaan gereja Tuhan, kita harus masuk dalam proses penyucian oleh Firman Tuhan.
Ibadah kita pada umumnya, dan puasa pada khususnya ada sangkut paut dengan hal nikah dan hasil nikah / buah nikah.

1 Kor 7:5
7:5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

Ibadah ada sangkut pautnya dengan hubungan nikah yang sedalam-dalamnya. Terutama ibadah doa dan puasa demi keselamatan hidup nikah. Istri-istri dan suami-suami harus ada ibadah yang sesuai dengan Firman Tuhan.

Kalau kehidupan Kristen itu baik doanya maupun puasanya berkenan dihadapan Allah, maka itu akan mencapai hasil-hasil dalam kehidupan nikahnya. Juga persekutuan nikahnya akan menjadi lebih baik, supaya jangan diganggu setan.

Puasa ada hubungannya dengan hasil buah nikah, yaitu anak-anak.
Mat 17:14-21
17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
17:16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
17:17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
17:18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itu pun sembuh seketika itu juga.
17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"
17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
17:21 [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.]"

Anak menunjuk generasi muda.
Kita perlu memberikan usaha ibadah kita untuk dikoreksi oleh firman Tuhan, supaya ibadah kita menjadi ibadah yang sungguh-sungguh baik dan pada jalan yang benar, juga harus ada hasilnya.

Hasil itu harus ada dalam kehidupan nikah, yaitu terjadi perlindungan keselamatan hidup nikah dari godaan setan. Juga hasil nikah, yaitu anak-anak akan mendapat perlindungan dari gangguan dan tantangan setan.

Sekalipun anak itu sudah dirasuki Iblis, Tuhan peringatkan jenis ini harus dihadapi dengan doa dan puasa. Berarti kita harus beribadah dengan sungguh-sungguh menghadapi persoalan-persoalan yang akan kita hadapi, juga dari rongrongan Iblis. Tuhan menjanjikan keselamatan dan perlindungan yang besar.

Kembali pada soal puasa dalam
Zakharia 7:
Zak 7:5-6
7:5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?
7:6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?

Berarti kalau tidak berpuasa, mereka tidak beribadah. Sedangkan berpuasa saja masih tanda tanya apa itu sungguh-sungguh buat Tuhan?
Kalau orang Kristen beribadah dalam gereja, apa sungguh-sungguh beribadah pada Tuhan? Kalau tidak ke gereja, lalu di rumah, itu sudah pasti hidup untuk diri sendiri, sebab itu Tuhan periksa.

Bukan puasanya (yaitu tidak makan tidak minum sampai lelah dan lemah) itu yang penting, atau kegereja itu yang penting. Tetapi Tuhan menilai lain, yaitu bagaimana ibadah kita?
Gal 6:3
6:3 Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.
Menipu diri sendiri adalah tipuan yang besar.

Ibadah bangsa Israel berlarut-larut tidak ada hasilnya, sampai Tuhan menegur lewat nabi Zakharia.
Banyak anak-anak Tuhan terlalu lama ibadahnya berlarut-larut tidak tahu apa yang harus dilakukan. Karena tidak ada firman yang dibukakan, tetap ia tidak merasa puas dengan ibadahnya.

Yes 58:3-7                                                               58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Puasa yang dikehendaki Tuhan yaitu, kehidupan kita harus dikerjakan lebih dahulu oleh Firman Tuhan, sehingga ada keubahan dalam hidup kita.
Kalau puasa tanpa kehidupan yang lebih dahulu mengalami keubahan oleh kuasa Firman Tuhan, menyebabkan kehidupan Kristen yang beribadah dan berpuasa akan ditangkap oleh pengajaran palsu dan roh-roh palsu.

Juga seperti pakaian tua, yaitu kehidupan lama yang dipertahankan, lalu ditambal oleh secarik pakaian baru.
Puasa menunjuk secarik pakaian baru. Pakaian baru yang ditambalkan dapat merobek pakaian lama. Berarti puasa itu dapat merobek kehidupan lebih besar atau puasa yang mencelakakan kehidupan orang Kristen.

Jangan bermain dengan soal puasa dan ibadah.
Kalau kehidupan Kristen bertahan pada kehidupan lama yang tua, akibatnya ibadahnya tidak memberikan keuntungan, tetapi menghancurkan kehidupannya.

Mat 9:14-17                                                            9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
9:16 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."                                                                                                         Kehidupan Kristen dalam menampung Firman Tuhan harus merupakan kehidupan yang diperbarui. Kalau tidak, kehidupan itu akan pecah, sebab Firman Tuhan itu berkembang terus.

Mengenai angka 70:
Zak 7:5
7:5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?

Angka 70 adalah angka nubuatan yang besar.
70 tahun sudah disia-siakan oleh orang Israel dengan ibadah puasa yang merupakan kebiasaan dan kewajiban biasa. Hal ini menunjuk banyak tahun yang dilewati orang Kristen secara tradisionil, kewajiban serta sekedar menangis yang semuanya itu tidak ada artinya apa-apa.

Sejak kita ditegur oleh Firman Tuhan, kita harus mohon ibadah kita ada isinya.
Angka 70 dihubungkan dengan ibadah:
Dan 9:5, 24.                                                              9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,
9:24 Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.

Angka 70 adalah angka perampungan atas penyelesaian segala macam perkara.
Tuhan mengingatkan kita pada hari-hari, minggu, bulan dan tahun menjelang batas waktu penyelesaian / perampungan segala sesuatu.

Jangan dianggap hari, minggu, bulan dan tahun itu sepertinya tidak ada apa-apa. Tanpa ibadah, waktu itu akan sia-sia. Tapi beribadah harus ibadah yang betul dan sesuai dengan Firman Tuhan. Sebab ada waktunya manusia harus bertanggung jawab.

Tuhan berikan hujan, sinar matahari, dan lain-lainnya sebagai bukti kasih. Ini tidak bisa dipermainkan dan kita harus membalas kasih Tuhan ini dengan mempergunakan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah dengan baik.

Mat 5:45
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Inilah pekerjaan Kasih Tuhan yang besar.
Nasehat Tuhan pada 70 murid:
Luk 10:17-20
10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Maksud Tuhan supaya 70 murid ini ada mutunya dan berusaha supaya hidupnya terdaftar dalam kitab kehidupan.
Tuhan berkehendak supaya ibadah kita itu benar, lebih dahulu diubahkan oleh firmanNya, kemudian berusaha meningkatkan rohani kita, sehingga kita menjadi manusia rohani yang dilahirkan oleh Roh.

Angka 70 itu ada pada pribadi Tuhan. suatu model ibadah yang bukan dari manusia biasa. Tuhan Yesus mulai bekerja sebagai anak Allah dalam usia 30 tahun, dan ini menunjuk usia dewasa secara jasmani juga secara rohani.

Luk 3:23
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

Ciri dari kehidupan yang dewasa rohani adalah harus ada tanda-tanda seorang yang rohani dalam sikap-sikap penampilan diri kita. Ini syarat utama dalam usaha ibadah kita.

Ibadah yang dalam sikap yang tidak rohani itu bukan suatu ibadah. Sebab ada tindakan-tindakan yang penuh hawa nafsu, penuh dengan duniawi dan penuh dengan kedagingan.
Tuhan menuntut supaya kehidupan orang yang beribadah ada sikap-sikap dewasa.

Luk 4:1-2
4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

Pada pribadi Tuhan ada angka 30 dan 40 = 70.
Pada angka 40 ada perkara yang begitu cemerlang. Percobaan yang dialami Tuhan Yesus langsung dari Iblis merupakan persoalan yang sangat erat dengan ibadah, justru dalam sat-saat berpuasa.
Ibadah Kristus harus menjadi contoh bagi kita, yaitu jangan ibadah kita dirongrong oleh Iblis.

Ia adalah manusia ilahi, yaitu manusia rohani yang penuh dengan Roh. Oleh Roh Ia penuh dengan hikmat, budiman dan penuh dengan perkara Sorga.
Hidupnya tidak dapat dinilai oleh manusia.

1 Kor 2:14-15
2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
2:15 Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.

Kemenangan Tuhan dalam soal ibadah adalah contoh yang cemerlang bagi keberhasilan ibadah kita. Karena dalam setiap ujian, Tuhan tidak lepas dari Firman Tuhan. Sebab Ia selalu berkata: “Ada tertulis”

Sikap dari Tuhan yang selalu menghubungkan ibadah dengan Firman Tuhan, Ia tidak memberi kesempatan renggang dengan Firman Tuhan.
Ada tertulis : Bukan oleh roti manusia boleh hidup.
Ada tertulis : Engkau harus menyembah dan beribadah kepada Tuhan.
Ada tertulis : Engkau jangan mencobai Tuhan Allahmu.

Tiap-tiap pencobaan yang ditujukan kepada ibadah, harus ada bukti-bukti ibadah yang teguh berdiri atas Firman Tuhan. Tidak sedikitpun menyimpang dari Firman Tuhan. Dan melawan pencobaan dengan kekuatan Firman Tuha .

Ibadah yang benar adakah kehidupan yang semata-mata tergantung pada Firman Tuhan. Ia mau dari kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yag sungguh-sungguh hidup dari firman.

Luk 4:3-4

4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti."
4:4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."

Ia tidak meninggalkan kebenaran, bahwa Ia hidup tidak hanya dari roti saja, tetapi dari Firman Tuhan. Kesempatan Tuhan makan roti itu besar, tetapi Ia tetap menjunjung tinggi Firman Tuha  diatas segala perkara.

Pemeliharaan, kecukupan itu harus dari Firman Tuha . Ini tidak dapat diganggu gugat oleh Iblis.
Dalam ibadah harus merupakan kehidupan tubuh rohani, yang diberi santapan rohani dalam bentuk jaminan pemeliharaan Firman Tuhan, supaya kehidupan itu tetap sehat.

Setan memakai persoalan makan ini untuk menghancurkan ibadah manusia. Batu menjadi roti, berarti Iblis bisa memberi banyak makanan.
Kalau hal makan itu lebih berat daripada Firman Tuhan, maka Iblis pasti menang.

Mementingkan hal jasmani lebih dari Firman Tuhan, maka ibadahnya kurang betul....dan menuju kehancuran.
Firman Tuhan harus diatas segala kepentingan jasmani, ini adalah diperkenan Allah.

Manusia begitu bergantung pada hidup, sehingga takut kekurangan makan, susah karena kurang uang dan lain-lainnya. Tetapi Firman Tuhan tidak pernah kekurangan.

Tuhan mengirimkan firman-Nya untuk memelihara hidup kita. Hidup yang sungguh-sungguh memperhatikan Firman Tuhan, maka Tuhan akan menarik hidup itu ketempat yang lebih baik.
Ibadah harus dengan satu tujuan, yaitu memperhatikan FT, seperti kita makan nasi tiap hari untuk hidup, begitu pula kita tidak dapat hidup tanpa Firman Tuhan.        

Tuhan sudah mengalahkan Iblis, berarti Tuhan sudah membuka jalan bagi kita untuk bisa beribadah dengan baik dan mencari Firman Tuhan.

Kalau kita sudah dipuaskan oleh Firman Tuhan, maka segala materi yang ada dalam dunia ini tidak ada pengaruhnya buat kita.
Luk 4:5-8
4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Memiliki Allah harus lebih daripada hanya memiliki perkara-perkara dunia. Juga hubungan dengan Tuhan dalam sembahyang harus merupakan kuasa yang lebih besar daripada kuasa yang ada didunia. Dengan perkataan lain, sembahyang harus mempunyai pengaruh yanglebih besar daripada memiliki kekuasaan di dunia.

Kalau Iblis memamerkan kemuliaan dunia dengan segala perintahan dan kekuasaannya, lalu menyuruh Yesus menyembah, maka semuanya akan diberikan kepada Yesus. Tetapi dijawab, supaya Iblis menyingkir. Sebab hanya Allah saja yang patut disembah diatas segala kenikmatan dunia ini.

Kalau sembahyang dari orang Kristen itu merupakan paksaan, akan merupakan hal yang menjemukan dan banyak keberatan, dan itu menandakan bahwa ibadahnya umat Tuhan itu belum sehat.
Tuhan menilai kepentingan hati kita, kalau masih berat dengan perkara-perkara dunia, dan ibadah sembahyangnya diabaikan, itu berarti ibadahnya orang Kristen itu sia-sia.

Sebab dibalik kesukaan dunia ini Iblis yang bekerja.
Pribadi yang tegas akan menolak segala kesenangan dunia. Dan kesempatan berhubungan dengan Allahnya didalam sembahyang itu adalah yang terpenting dan terutama.

Ibadah Tuhan adalah contoh yang sempurna.
Luk 4:9-12
4:9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah                                 4:10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau,
4:11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

 Iblis menggunakan ayat “ada tertulis”, Iblis menunjuk huruf. Dan Tuhan Yesus menjawab: “Ada Firman”. Waktu Iblis menekankan soal tertulis.
Iblis akan menggunakan kesempatan kalau anak-anak Tuhan itu hanya pandai dengan tulisan, Iblis akan menyebarkan benih kesombongan.

Firman Tuhan  bukan huruf tapi Roh.
1 Kor 15:45
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

2 Kor 3:5-8
3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
3:7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!

Tuhan mau menyatakan lewat Roh, suatu kemuliaan yang berkelimpahan. Yesus berkata : “Jangan mencobai Tuhan Allahmu”

Karena merasa diri diberkati, merasa bisa, merasa kuat dan pandai.
Tuhan mau supaya firman Tuhan membawa kita pada sikap yang merendahkan diri dan jangan membuat hati kita menjadi sombong, sebab banyak pengajaran-pengajaran yang sepertinya berpegang pada Firman Tuhan.

Kalau kita mempunyai urapan Roh, kita akan ditolong dan akan mengerti segala sesuatu.

Jadi ada tiga hal dalam ibadah:
Ibadah yang terpelihara oleh Firman Tuhan.
Ibadah yang hanya menyembah Allah.
Ibadah yang merendahkan diri sepenuh kepada Tuhan.

Jika ada tiga hal ini, maka ibadah itu tidak bisa diganggu gugat oleh kuasa kegelapan.
70 tahun bangsa Israel beribadah dengan sia-sia, karena tidak menurut model. Sebab itu kita harus bersyukur, kalau ibadah kita dikoreksi oleh Tuhan. ia adalah model kemenangan dari segala cobaan dari Iblis. Terutama dalam persoalan Ibadah.

Zak 7:8-12
 7:8 Firman TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya:
7:9 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
7:10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."
7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

Tuhan sudah bicara melalui nabi-nabi, tetapi mereka mengeraskan hati dan tidak mau mendengarkan suara nabi-nabi yang sudah di utus Tuhan itu, sehinggaTuhan menghukum mereka.
Nabi sekarang ini menunjuk firman Nubuatan.

Tuhan ingin kita mendengar Suara Nubuatan. Oleh suara nubuat seseorang dapat dihukum atau dibenarkan, karena kita sekarang tidak langsung mendengarkan suara nabi-nabi, tetapi melalui firman nubuatan.
Didalam ibadah kita harus berpegang pada firman nubuatan, supaya ibadah yang salah itu dapat dibetulkan.

2 Pet 1:19-21
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Israel ditawan oleh Darius, menunjuk umat Tuhan yang sudah ditawan oleh setan dan dunia ini.
Pada waktu ditawan Darius, Tuhan berbicara melalui nabi-nabi, artinya firman Nubuatan tidak terpengaruh oleh kuasa kegelapan yang berkuasa diduna ini.
Firman Tuhan lebih penting dan lebih besar daripada kebesaran dunia.

 Dalam Firman Tuha  ada ketebusan yang besar yang dapat melepaskan kita dari segala ikatan dunia ini.
Firman Nubuatan ini diberikan Tuhan kepada kita, mengingat segala perkara dalam dunia ini labil, baik ekonominya, pemerintahannya dan lain-lain semuanya labil.

Ibadah bangsa Israel berlarut-larut, sehingga mereka sendiri tidak tahu apa yang harus diperbuat. Begitupun dengan ibadah orang Kristen yang berlarut-larut, sehingga tidak tahu apa yang harus diperbuat.

Datang ke gereja, tapi persoalan-persoalannya tidak pernah terselesaikan.
Ibadah harus dilatar belakangi oleh pengubahan karena Firman Tuhan. Kalau tidak, maka ibadah itu masih tanda tanya besar.

Ibadah yang tidak ada perubahan oleh Firman Tuhan itu adalah ibadah yang sia-sia dan tidak bisa mempermuliakan Tuhan.
Firman Tuhan harus dapat mengubah hidup kita, serta ibadah yang ada perubahan oleh Firman Tuhan adalah ibadah yang baik dan diperkenan oleh Allah.

Tuhan Yesus memberkati.