Ibadah Raya 19 Mei 2019.
RATAPAN TENTANG ISRAEL:
Amos 5:1-3.
5:1 Dengarlah perkataan ini yang kuucapkan tentang kamu sebagai ratapan, hai kaum Israel:
5:2 "Telah rebah, tidak akan bangkit-bangkit lagi anak dara Israel, terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya."
5:3 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH kepada kaum Israel: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan tersisa sepuluh orang."
Ratapan = tangisan yang disertai ucapan yang menyedihkan.
Seperti bangsa-bangsa lain, orang Yahudi mengenal juga kebiasaan untuk menangis dan meratap apabila ada orang mati.
Mark 5:38
5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
Band: Yer 9:17-22
9:17 Perhatikanlah! Panggillah perempuan-perempuan peratap, supaya mereka datang, dan suruhlah orang kepada perempuan-perempuan yang bijaksana, supaya mereka datang!
9:18 Biarlah mereka bersegera dan meratap karena kita, supaya mata kita mencucurkan air mata, dan kelopak mata kita melelehkan air!
9:19 Sebab terdengar ratapan dari Sion: Wahai binasalah kami! Kami sangat dipermalukan! Sebab kami harus meninggalkan negeri ini, karena rumah-rumah kediaman kami dirobohkan orang.
9:20 Maka dengarlah firman TUHAN, hai perempuan-perempuan, biarlah telingamu menerima firman dari mulut-Nya; ajarkanlah ratapan kepada anak-anakmu perempuan, dan oleh setiap perempuan nyanyian ratapan kepada temannya:
9:21 "Maut telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan;
9:22 mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan."
Meratap karena diancam akan dibuang ke Babel.
Raja Daud juga pernah menyanyikan ratapan tentang Saul dan Yonatan.
2 Sam 1:5-19.
1:5 Lalu Daud berkata kepada orang muda yang membawa kabar kepadanya itu: "Bagaimana kauketahui, bahwa Saul dan Yonatan, anaknya, sudah mati?"
1:6 Orang muda yang membawa kabar kepadanya itu berkata: "Kebetulan aku ada di pegunungan Gilboa; maka tampaklah Saul bertelekan pada tombaknya, sedang kereta-kereta dan orang-orang berkuda mengejarnya.
1:7 Ketika menoleh ke belakang, ia melihat aku, lalu memanggil aku; dan aku berkata: Ya tuanku.
1:8 Ia bertanya kepadaku: Siapakah engkau? Jawabku kepadanya: Aku seorang Amalek.
1:9 Lalu katanya kepadaku: Datanglah ke mari dan bunuhlah aku, sebab kekejangan telah menyerang aku, tetapi aku masih bernyawa.
1:10 Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang ada di kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada tuanku."
1:11 Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga.
1:12 Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.
1:13 Kemudian bertanyalah Daud kepada orang muda yang membawa kabar itu kepadanya: "Asalmu dari mana?" Jawabnya: "Aku ini anak perantau, orang Amalek."
1:14 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?"
1:15 Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan berkata: "Ke mari, paranglah dia." Orang itu memarangnya, sehingga mati.
1:16 Dan Daud berkata kepadanya: "Kautanggung sendiri darahmu, sebab mulutmulah yang menjadi saksi menentang engkau, karena berkata: Aku telah membunuh orang yang diurapi TUHAN."
1:17 Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya,
1:18 dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur.
1:19 Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan!
Saul dan Yonathan dimata Daud adalah pahlawan yang gugur dimedan perang.
Kata gugur ini yang diucapkan Amos dalam ratapannya sebagai “telah rebah” tidak akan bangkit-bangkit lagi.
Siapa yang dimaksud telah rebah disini?
Anak dara Israel:
Ini adalah sebutan bagi penduduk suatu kota atau negeri.
Israel adalah sebagai “anak dara”
Band: Yes 37:22
37:22 inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.
Yer 18:13
18:13 Sebab itu beginilah firman TUHAN: "Cobalah tanyakan di kalangan bangsa-bangsa: siapakah yang telah mendengar hal seperti ini? Anak dara Israel telah melakukan hal-hal yang sangat ngeri!
Yer 31:4, 21.
31:4 Aku akan membangun engkau kembali, sehingga engkau dibangun, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu kembali dengan rebana dan akan tampil dalam tari-tarian orang yang bersukaria.
31:21 Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; perhatikanlah jalan raya baik-baik, yakni jalan yang telah kautempuh! Kembalilah, hai anak dara Israel, kembalilah ke kota-kotamu ini!
Amos melihat dalam angan-angannya anak dara ini terhantar, dan ia “terkapar diatas tanahnya”. (diatas tanahnya sendiri yang telah menjadi medan pertempuran), dan tidak ada yang membangkitkannya.
Amos 5:2
5:2 "Telah rebah, tidak akan bangkit-bangkit lagi anak dara Israel, terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya."
Amos memberitahukan tentang keruntuhan yang akan datang dari kerajaan Israel.
Band: Amos 3:9-15
3:9 Siarkanlah di dalam puri di Asyur dan di dalam puri di tanah Mesir serta katakan: "Berkumpullah di gunung-gunung dekat Samaria dan pandanglah kekacauan besar yang ada di tengah-tengahnya dan pemerasan yang ada di kota itu."
3:10 "Mereka tidak tahu berbuat jujur," demikianlah firman TUHAN, "mereka itu yang menimbun kekerasan dan aniaya di dalam purinya."
3:11 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Musuh akan ada di sekeliling negeri, kekuatanmu akan ditanggalkannya dari padamu, dan purimu akan dijarahi!"
3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah kaum keturunan Yakub," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah semesta alam,
3:14 "bahwa pada waktu Aku menghukum Israel karena perbuatan-perbuatannya yang jahat, Aku akan melakukan hukuman kepada mezbah-mezbah Betel, sehingga tanduk-tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah.
3:15 Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah gedang," demikianlah firman TUHAN.
Reruntuhan itu digambarkan terjadinya suatu peperangan.
Amos 5:3
5:3 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH kepada kaum Israel: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan tersisa sepuluh orang."
100% tentara yang maju berperang diberitakan tewas tersisa 10 %.
1000 orang tersisa 100 orang, 100 orang tersisa 10 orang.
Ini menunjuk kehidupan yang kalah berperang.
Padahal firman Allah katakan: Kita ini lebih dari pemenang. Roma 8:37
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Mengapa kalah?
Anak dara itu terhantar/terkapar diatas tanahnya sendiri.
Terkapar = terbaring tidak diperhatikan atau tidak beraturan.
Contoh:
Korban yang ditabrak truck itu terkapar ditengah jalan.
Terkapar = tergeletak.
Maz 37:23-24
37:23 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
37:24 apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Kalau orang benar jatuh, tidak dibiarkan tergeletak.
Dalam kitab 1 Sam 4 disana ada cerita tentang bangsa Israel yang kalah berperang melawan orang Filistin.
Kekalahan pertama menelan korban 4000 orang, kemudian bangsa Israel beriktiar mengambil TABUT ALLAH di Silo, namun Israel mengalami kekalahan lagi, walaupun ada Tabut ALLAH. Kali ini kekalahan menjadi semakin besar, 30000 orang tewas. Ada apa ini?
Karena bangsa Israel tidak menghargai korbannya Tuhan.
1 Sam 2:17
2:17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
Sekalipun ada Tabut ALLAH = Pengajaran Tabernakel, tapi kalau dalam hidupnya tidak pernah menghargai korbannya Kristus, maka kehidupannya selalu ditandai dengan kekalahan..
Jatuh tergeletak / terkapar ditengah jalan. Siapakah orang ini?
Orang yang dalam perjalanan dari Yerusalem ke Yerikho.
Luk 10:30
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Orang ini ditinggal begitu saja tergeletak ditengah jalan setengah mati. (mati tidak hidup juga tidak)
Perumpamaan ini menggambarkan kehidupan yang meninggalkan persekutuan.
Yerusalem = kota damai. Ibn 10:25
Waktu berada di Yerusalem kehidupan orang ini ditandai dengan kedamaian / ketentraman.
Yerikho = kota terkutuk.
Orang ini belum sampai ke Yerikho, peristiwa itu terjadi ditengah perjalanan.
Sesuatu terjadi (kesukaran – kesulitan – dan hal-hal yang tidak enak) itu dijadikan suatu cara bagaimana Tuhan menyadarkan seseorang.
Apa saja yang dirampok? Sukacita – damai sejahtera – ketenangan – kebahagiaan yang dahulu pernah dimiliki orang ini hilang.
Apakah Amos hanya membritakan hukuman saja? Memang itulah mungkin kesimpulannya andaikata Amos 5:1-3 merupakan ringkasan dari seluruh pemberitaannya.
Tapi kalau kita baca terus Amos 5:4-6 disitu Tuhan tunjukan jalan keluarnya.
5:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!
5:5 Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap."
5:6 Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.
Ini bicara soal jalan yang menuju kehidupan:
“Carilah Aku (= mintalah pengajaran kepadaKu; Tanyakanlah kehendakKu) maka kamu akan hidup.
Amos mengulang dengan kata-katanya sendiri.
Ayat 6 : Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup.
Bukankah orang Kristen sibuk mencari Tuhan? Bukankah mereka sibuk dengan rajin dan berbakti kepada Tuhan di gereja?
Ayat dalam Amos 5:4-6 beda dengan Amos 4:4-5.
Kalau dalam Amos 4:4-5 itu bermaksud sindiran = datang sajalah ke Bethel dan pergi sajalah ke Gilgal (yaitu untuk berbuat dosa)
Tetapi sekarang Amos berbicara terus terang, sehingga tidak mungkin lagi terjadi kesalahfahaman.
Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang (yaitu ke Bersyeba = dahulu dianggap sebagai tempat suci yang penting)
5:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!
5:5 Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap."
5:6 Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.
Orang beribadah kepada Tuhan itu maksudnya mencari yang baik, bukan yang jahat.
Amos 5:14-15
5:14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
5:15 Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
Untuk mencamkan kata-kata ini kepada para pendengarnya, Amos menggunakan kata-kata sebagai berikut: Gilgal akan masuk kedalam pembuangan = Gilgal akan hilang.
Dalam bahasa Ibrani disalin: Gilgal akan “Golo – jigle”
Gilgal akan menjadi Awen = ketiadaan.
Kalau diterjemahkan bunyinya seperti ini: “Gilgal akan hilang dan Betel akan lenyap).
Kata Awen mengingatkan kita kepada suatu tempat dizamannya Yosua yang bernama Bet Awen = artinya “Rumah kengerian”
Jadi perbedaan antara Betel (rumah Allah) dengan Bet Awen ini adalah sama benarnya, yaitu antara hidup dan mati. Itu sebabya firman Allah katakan “Carilah Aku” bukan mencari tempat-tempat suci, maka kamu akan hidup”
Kalau kita memandang Amos 5:1-6 sebagai suatu keseluruhan, maka dapatlah kita menarik kesimpulan sbb: Ratapan dari ayat 2-3 tidaklah ditarik kembali dalam ayat 4-6 dan tidak diperlunak atau diperindah “HUKUMAN ITU PASTI DATANG”
Tetapi hanya atas dasar jika kamu benar-benar mencari Tuhan, maka kamu akan diselamatkan.
Yeh 33:11
33:11 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu!
Tuhan Yesus memberkati.