Translate

25 Feb 2018

Ibadah Raya 25 Februari 2018. EZRA 3




Ibadah Raya 25 Februari 2018.

EZRA 3
Dalam fasal 3 ini dicritakan tentang pembangunan Mezbah dan peletakan dasar Bait Suci.
Mezbah ini dibangun lebih dahulu daripada Bait Suci.
Tujuan mereka mendirikan Mezbah ini adalah supaya mereka dapat mempersembahkan korban, dan merayakan hari Raya Pondok Daun.

Ezr 3:1-6.
3:1 Ketika tiba bulan yang ketujuh, setelah orang Israel menetap di kota-kotanya, maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di Yerusalem.
3:2 Maka mulailah Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan Zerubabel bin Sealtiel beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah Israel untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Taurat Musa, abdi Allah.
3:3 Mereka mendirikan mezbah itu di tempatnya semula, sungguhpun mereka ketakutan terhadap penduduk negeri, lalu mereka mempersembahkan di atasnya korban bakaran kepada TUHAN, korban bakaran waktu pagi dan waktu petang.
3:4 Mereka juga mengadakan hari raya Pondok Daun, sesuai dengan yang ada tertulis, dan mempersembahkan korban bakaran hari demi hari menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan, yakni setiap hari menurut yang ditetapkan untuk hari itu.
3:5 Dan sejak itu diadakanlah korban bakaran yang tetap, juga korban bakaran pada bulan baru dan pada setiap hari raya yang kudus bagi TUHAN, dan setiap kali orang mempersembahkan persembahan sukarela kepada TUHAN.
3:6 Sejak hari pertama bulan yang ketujuh mereka mulai mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN, namun dasar Bait Suci TUHAN belum juga diletakkan.

Hati bangsa Israel sudah lama merindukan mempersembahkna korban bagi Allah, namun itu baru dapat terlaksana ketika mereka pulang dari pembuangan.
Mengapa Mezbah ini dibangun lebih dahulu daripada Bait Allah?
Mezbah ini adalah Mezbah Korban Bakaran, tempat dimana diletakan segala korban bakaran, dan semua itu menunjuk pada satu korban saja, yaitu korban-Nya Kristus dikayu salib di Golguta.

Kalau Mezbah ini dibangun lebih dahulu daripada Bait Allah, ini berarti korban-Nya Kristus itu harus menjadi dasar bangunan rumah rohani kita.
Kalau kita membangun rumah rohani kita tanpa dasar kasih-Nya Kristus itu akan sia-sia.

Maz 127:1
127:1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Rumah Allah yang menggunakan dasar korban-Nya Kristus ini mahal harganya, mengapa? Karena korban-Nya Kristus itu begitu mahal.

1 Pet 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Darah yang mahal: Ibr 10:19-22
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Kalau kita menolak untuk disucikan, maka keberadaan kita itu riskan; bisa saja orang itu tinggalkan Tuhan undur dari persekutuan.

Ibr 10:23-25

10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Kapan korban itu dibakar?
Ezr 3:3
3:3 Mereka mendirikan mezbah itu di tempatnya semula, sungguhpun mereka ketakutan terhadap penduduk negeri, lalu mereka mempersembahkan di atasnya korban bakaran kepada TUHAN, korban bakaran waktu pagi dan waktu petang.

Waktu pagi dan waktu petang, korban itu harus permanen (tetap)
Ezr 3:5
3:5 Dan sejak itu diadakanlah korban bakaran yang tetap, juga korban bakaran pada bulan baru dan pada setiap hari raya yang kudus bagi TUHAN, dan setiap kali orang mempersembahkan persembahan sukarela kepada TUHAN.

PELETAKAN DASAR BAIT SUCI: Ezr 3:10-13
3:10 Pada waktu dasar Bait Suci TUHAN diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, maka tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, dan orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji TUHAN, menurut petunjuk Daud, raja Israel.
3:11 Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan syukur: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!" Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan.
3:12 Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka, sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan.
3:13 Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh.

Ada yang menangis dan ada yang bersorak sorai.
Mengapa mereka menangis? Mereka ingat Bait Allah yang dahulu dibangun oleh Salomo, Bait Allah itu begitu indah.

Orang-orang yang menangis itu adalah orang-orang yang pernah menyaksikan Bait Allah yang begitu indah. Begitu banyak biaya yang dikeluarkan waktu itu.   Yang ada dalam pikiran mereka adalah: “Apakah sanggup membangun Bait Allah semegah Bait Allah yang dibangun oleh Salomo?

Kalau kita lihat kitab Hagai, disana disebutkan juga bagaimana orang-orang pada waktu itu ketika melihat Rumah Allah yang lagi dibangun, hati mereka dihinggapi rasa kecewa, .... mengapa?
Sebab mereka melihat Rumah Allah itu seperti tidak berarti bagi mereka, dibanding dengan Bait Allah yang dahulu.
Tapi kemudian Allah membesarkan hati mereka, sebab Allah berjanji akan mengirim dana untuk membiayai pembangunan Rumah Allah ini.

Dari mana dana sebanyak itu?
Cara Allah bekerja itu luar biasa. Allah sanggup menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat.
Allah akan menggoncangkan segala bangsa,sehingga barang-barang yang indah-indah itu datang mengalir, Allah berjanji akan memenuhi Rumah Allah dengan kemegahannya, bahkan kemegahannya kemudian akan melebihi kemegahannya dahulu.

Hagai 2:4-10
2:4 Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?
2:5 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
2:6 sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!
2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
2:10 Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Tuhan berkata: Perak itu kepunyaan-Ku...... Mas itu kepunyaan-Ku!
Perak = Ketebusan.
Mas   = Keilahian.

1 Kor 3:10
3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Tuhan Yesus memberkati.