Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Mat 11:28
23 Feb 2015
Ibadah Pendalaman Alkitab. 20 Februari 2015. Kristologi: Mengenal Yesus Sebagai Mesias (2)
Ibadah Pendalaman Alkitab. 20 Februari 2015
KRISTOLOGI
Mengenal Yesus sebagai Mesias (2)
Kali ini kita akan membahas pengenalan pribadi yang dialami oleh perempuan Samaria.
Yoh 4:25-26 (Bagaimana perempuan Samaria ini mengenal Yesus sebagai Mesias.)
25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Pengenalan pribadi perempuan Samaria terhadap Yesus sebagai Mesias ini tidak semudah yang kita bayangkan, tapi melewati beberapa tahapan.
Pertama : perempuan ini mengenal Yesus sebagai seorang pria Yahudi yang bersedia bercakap-cakap dengannya, padahal antara orang Yahudi dengan orang Samaria itu tidak baik baik hubungannya, sehingga tidak terjadi tegur sapa.
Itu bisa kita lihat dari jawaban perempuan ini ketika mendengar Yesus memulai percakapan dengannya.
“Masakan Engkau seorang Yahudi minta minum kepadaku seorang Samaria”. ( Yoh4:9)
Ada tembok pemisah yang membatasi dua bangsa ini: karena bangsa Yahudi menganggap orang Samaria ini adalah bangsa kafir, sekalipun sebenarnya mereka adalah peranakan Yahudi.
Di dunia ini kita tahu hanya ada 2 bangsa saja; yaitu bangsa Yahudi (bangsa pilihan Allah), dengan bangsa kafir.
Tuhan Yesus membuka percakapan dengan meminta minum kepada perempuan Samaria ini: “Berilah Aku minum”!
Yoh 4:7-9
7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Perempuan ini tidak langsung memberikan air minum kepada Yesus, sebaliknya dia bertanya kepada Yesus : “Masakan Engkau seorang Yahudi minta minum padaku, seorang Samaria?”
Perempuan ini mempersoalkan hubungan antara orang Yahudi dengan orang Samaria yang tidak pernah bersahabat. Tapi Yesus disini sudah merobohkan tembok pemisah itu. Sama seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam suratannya:
Ef 2:14-18.
14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat,"
18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
Kemudian Tuhan Yesus menawarkan air hidup kepada perempuan ini. Tapi untuk mendapatkan air hidup ini ada syaratnya; Apa syaratnya?
“Pergilah, panggilah suamimu dan datang kesini.”
Mengapa suaminya perempuan ini diminta datang kepada Yesus?
Karena Tuhan Yesus tahu tentang kehidupan perempuan ini.
Jadi syaratnya untuk mendapatkan air kehidupan ini harus “Bertobat!”
Yoh 4:15-18
15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Tuhan Yesus datang ke Samaria ini untuk memperbaiki kehidupan yang rusak yang dijalani oleh perempuan ini.
Perempuan ini tidak mengenal kepuasan, ia hidup secara bergantian dengan 5 laki-laki.
Kalau digambarkan seperti orang yang minum tidak pernah puas. Itu sebabnya ketika dia ditawari air yang hidup yang sanggup memberikan kepuasan sampai pada hidup yang kekal, spontan ia memintanya.
Yoh 4:10-14
10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Yang dimaksud oleh Yesus disini adalah Air Kehidupan.
Yesus adalah Air Kehidupan itu sendiri:
Yoh 6:35
35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Bandingkan : Ams 4:23
23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Untuk mendapatkan air kehidupan ini, perempuan ini harus rela hidupnya dikoreksi oleh perkataan Yesus.
Dikoreksi (diperiksa). Jika itu dikaitkan dengan sumur, maka ada sumur hati manusia yang perlu dikuras karena kotor, agar sumber mata air itu kembali memancar dari dalam hatinya.
Ini berarti ia harus rela meninggalkan hidup lamanya yang kotor itu, dan menerima Yesus sebagai penyelamat hidupnya.
Dari pengalaman pengenalan yang harus ditingkatkan ini maka ia dapat mengenal Yesus secara tepat dan benar.
Tadinya ia hanya mengenal Yesus sebagai orang Yahudi, sekarang pengenalannya ditingkatkan; ternyata Yesus itu juga adalah nabi.
Yoh 4:19
19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Nabi itu dihormati dan disegani oleh orang Samaria, juga orang Yahudi.
Sekarang isatahu bahwa didepannya ada seorang nabi; maka ini adalah saat yang tepat untuk menanyakan tentang ibadah:
Dimana soal menyembah Tuhan masih terjadi dua keyakinan.
Menurut orang Samaria, bahwa menyembah Tuhan itu yang benar adalah di gunung. Sedangkan orang Yahudi berkeyakinan bahwa menyembah Tuhan yang benar itu adalah di Yerusalem.
Nah sekarang ia ingin kebenarannya.
Yoh 4:20
20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
Menghadapi pertanyaan semacam ini, maka Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan bahwa menyembah Allah itu harus dalam roh dan kebenaran. Dan ini yang kita mau jadikan pedoman dalam penyembahan kita.
Yoh 4:24
24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Kalau perempuan ini sudah mengerti soal penyembahan, maka ia ingin pengenalannya lebih ditingkatkan lagi, maka ia selanjutnya berkata:
Yoh 4:25-26
25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Inilah puncak pengenalannya; yaitu ketika dia mendengarkan pernyataan Yesus “Akulah Dia”
Betapa sukacita dan gembiranya hati perempuan ini setelah ia mengetahui bahwa Yesus itulah mesias.
Ia tidak bisa menahan diri lagi, kemudian ia masuk ke kota Samaria dan bersaksi kepada penduduk Samaria, sehingga banyak yang percaya kepada Yesus.
“Akulah Dia” ini merupakan penampilan Yesus secara khusus kepada seorang yang benar-benar haus dan ridu untuk bertemu dengan Dia.
Bagaimana dengan Anda sekarang?
Apakah anda sudah mengenal Yesus secara tepat dan benar?
“Akulah Dia”
Kiranya kasih dan anugerah Tuhan dilimpahkan kepada Anda semua.
Yuhan Yesus memberkati.