Ibadah Raya. 1 Juni 2014. Mezbah Dupa (lanjutan)
Ibr 9:19-22
19 Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,
20 sambil berkata: "Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu."
21 Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah.
22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Ibr 7:25
25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Keselamatan kekal yang kita yakini dari sekarang.
Kita hampiri altar itu untuk memperoleh olesan darah Kristus sehingga kita beroleh kebebasan. Tuhan sediakan suatu altar untuk menghapus segala kesalahan kita, dan tempat semacam ini tidak ada didunia ini.
Kalau kita menghampiri ini altar harus dengan hati damai tanpa ada gangguan-gangguan lain.
Yang dibakar itu dupa, berbau harum, artinya: yang diperkenan kepada Allah. Doa dengan sistim ini akan mengalami doa yang diperkenan kepada Allah.
Kekuatan ini harus kita terima oleh sebab berdoa dengan ketekunan, sehingga kita bisa menembusi tirai. Jangan kita berlelah-lelah kemudian terhenti disitu, tidak bisa menembusi tirai daging.
Mezbah yang berkekuatan untuk menembusi tirai, dan doa yang tidak diganggu , doa yang los, doa yang penuh dengan kesukaan.
Kalau kita selesaikan dulu segala persoalan kita dengan orang lain, maka doa kita tidak ada halangan, dan daging ini bungkam.
Mat 5:23-26
23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Itu sebabnya altar itu ada didepan tirai, suatu penempatan yang tepat sekali.
Ibr 10:19-22
19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Jangan kita menggunakan cara lain untuk menembusi tirai, sebab Tuhan sendiri yang sudah menembusi tirai. Itu sebabnya cara perobekkan daging itu harus kita tempuh dengan sembahyang.
Mat 27:50-51 (Tabir Bait Allah robek)
50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Tidak ada bagian dari tirai itu yang dapat menghalanginya.
Kesimpulan:
Doa
sesuai dengan ketentuan itu adalah cara / jalannya untuk menyalibkan
daging dengan segala keinginannya.
Nanti daging tidak bersuara lagi kalau Roh Kudus memenuhi kehidupan
kita, seperti TPD itu seluruhnya disalut dengan emas.
Dan segala rahasia dari kerajaan sorga itu kemudian terbuka, yaitu
rahasia nikah antara Kristus dengan sidangnya itu begitu jelas.
Untuk melihat jelasnya rahasia besar ini, ini merupakan kemurahan Tuhan.
Kekuatan dalam sembahyang:
Mark 9:14-29 (Bagian ini terkena TPD)
14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.
15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.
16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"
17 Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.
18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."
27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
28 Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"
29 Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Ini bicara soal kuasa doa / kekuatan sembahyang. Anak ini dirasuk oleh roh bisu tuli.
Anak ini bicara soal generasi sekarang ini: kapan saja setan itu mendapat kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya, ia pakai itu sampai dihadapan Tuhan Yesus. Ini menunjukkan kekuatan yang luar biasa, untuk mempermainkan generasi sekarang ini, untuk ditulikan dan dibisukan.
Bisu: artinya tidak bisa bicara soal kebenaran.
Daging itu wadah dari apa saja yang bisa dilakukan oleh setan, artinya setan itu ada kuasa untuk menghantam manusia nafsani ini, dengan membawanya kedalam pencobaan. Hawa nafsu dalam daging ini yang mengundang pencobaan itu.
Yak 1:13-15
13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Sampai pada detik-detik terakhir Iblis itu tidak berhenti membanting-banting manusia, dan sasaran akhir dari tindakkannya adalah membunuh manusia seperti tadi yang kita baca: “Anak itu seperti mati”
Kalau salah jalan sembahyangnya, maka nyaris tidak tertolong.
Yoh 8:44 (Iblis itu bapa pendusta, dan ialah pembunuh sejak semula)
44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Jadi Iblis itu ada kekuatan besar untuk membunuh manusia, seperti yang terjadi pada anak muda tadi. Jenis ini tidak dapat diusir kecuali hanya dengan doa dan puasa.
Sidang jemaat adalah generasi zaman akhir yang Tuhan percayakan untuk digembalakan, tapi jangan menjadi alat permainan Iblis. Jangan kita jadi orang tua yang salah jalan. Jangan harapkan bantuan doa dari orang lain! Kita dituntut untuk bersembahyang agar memperoleh iman, dan dengan iman ini pula kita akan hadapi ulahnya Iblis yang mengganggu sidang jemaat.
Doa pribadi yang dituntut oleh Tuhan, tidak melewati orang lain. Jadi harus ada penyelesaian apa saja yang jadi sandungan kita bersembahyang kepada Tuhan. Ini tuntutan Tuhan bagi kita orang tua, orang tua rohani, juga sebagai orang tua bagi anak-anak kita
.
Penyakit tuli: tidak mendengar nasihat firman Allah, dan ini menjadi sasaran Iblis untuk menyiksa anak itu. Iblis tidak enggan untuk berbuat itu. Iblis tidak mengenal sopan santun.
Selama nasihat kita dengan emosi dan tidak mempan, maka kita harus menahan diri dengan berdoa dan berpuasa.
Tuhan membuat cara yang begitu praktis untuk menghadapi apa saja dalam pelayanan kita, untuk membawa jemaat berkondisikan sehat.
Begitu susah penderitaan dari ayah anak ini, yang melihat anaknya dibanting-banting dalam api dan air. Orang tua datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan Tuhan. Ini yang harus jadi pada hati kita sebagai pimpinan/orang tua rohani, untuk ikut merasakan derita anak-anak rohani kita.
Sebagai orang tua yang ada hati untuk berbelas kasihan kepada anaknya.
Mark 9:22
22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
Ada permohonan kepada Tuhan, karena merasa susah betul-betul terhadap nasib anaknya ini. Begitu seharusnya kita ada beban untuk jemaat yang terganggu, maka kesempatan untuk berdoa yang betul itu tidak kita abaikan. Tuhan mau supaya penyajian Tuhan itu mendapat satu respon = tanggapan dari kita.
Tuhan katakan: “Engkau seperti tidak punya iman” Kemudian orang tua ini merasa terkoreksi, dan ia mohon pertolongan Tuhan supaya ia dapat percaya.
Jadi doa itu begitu penting bagi seorang pimpinan untuk tanggungam bagi jemaatnya. Itu juga merupakan jalan Tuhan untuk kita dapat menaklukkan kuasa kegelapan lewat doa.
Jangan jemaat itu menjadi korban permainan Iblis. Itu sebabnya kita pakai kesempatan yang diberikan Tuhan pada kita lewat sembahyang.
Tuhan Yesus memberkati.
Untuk melihat jelasnya rahasia besar ini, ini merupakan kemurahan Tuhan.
Kekuatan dalam sembahyang:
Mark 9:14-29 (Bagian ini terkena TPD)
14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.
15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.
16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"
17 Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.
18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."
27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
28 Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"
29 Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Ini bicara soal kuasa doa / kekuatan sembahyang. Anak ini dirasuk oleh roh bisu tuli.
Anak ini bicara soal generasi sekarang ini: kapan saja setan itu mendapat kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya, ia pakai itu sampai dihadapan Tuhan Yesus. Ini menunjukkan kekuatan yang luar biasa, untuk mempermainkan generasi sekarang ini, untuk ditulikan dan dibisukan.
Bisu: artinya tidak bisa bicara soal kebenaran.
Daging itu wadah dari apa saja yang bisa dilakukan oleh setan, artinya setan itu ada kuasa untuk menghantam manusia nafsani ini, dengan membawanya kedalam pencobaan. Hawa nafsu dalam daging ini yang mengundang pencobaan itu.
Yak 1:13-15
13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Sampai pada detik-detik terakhir Iblis itu tidak berhenti membanting-banting manusia, dan sasaran akhir dari tindakkannya adalah membunuh manusia seperti tadi yang kita baca: “Anak itu seperti mati”
Kalau salah jalan sembahyangnya, maka nyaris tidak tertolong.
Yoh 8:44 (Iblis itu bapa pendusta, dan ialah pembunuh sejak semula)
44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Jadi Iblis itu ada kekuatan besar untuk membunuh manusia, seperti yang terjadi pada anak muda tadi. Jenis ini tidak dapat diusir kecuali hanya dengan doa dan puasa.
Sidang jemaat adalah generasi zaman akhir yang Tuhan percayakan untuk digembalakan, tapi jangan menjadi alat permainan Iblis. Jangan kita jadi orang tua yang salah jalan. Jangan harapkan bantuan doa dari orang lain! Kita dituntut untuk bersembahyang agar memperoleh iman, dan dengan iman ini pula kita akan hadapi ulahnya Iblis yang mengganggu sidang jemaat.
Doa pribadi yang dituntut oleh Tuhan, tidak melewati orang lain. Jadi harus ada penyelesaian apa saja yang jadi sandungan kita bersembahyang kepada Tuhan. Ini tuntutan Tuhan bagi kita orang tua, orang tua rohani, juga sebagai orang tua bagi anak-anak kita
.
Penyakit tuli: tidak mendengar nasihat firman Allah, dan ini menjadi sasaran Iblis untuk menyiksa anak itu. Iblis tidak enggan untuk berbuat itu. Iblis tidak mengenal sopan santun.
Selama nasihat kita dengan emosi dan tidak mempan, maka kita harus menahan diri dengan berdoa dan berpuasa.
Tuhan membuat cara yang begitu praktis untuk menghadapi apa saja dalam pelayanan kita, untuk membawa jemaat berkondisikan sehat.
Begitu susah penderitaan dari ayah anak ini, yang melihat anaknya dibanting-banting dalam api dan air. Orang tua datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan Tuhan. Ini yang harus jadi pada hati kita sebagai pimpinan/orang tua rohani, untuk ikut merasakan derita anak-anak rohani kita.
Sebagai orang tua yang ada hati untuk berbelas kasihan kepada anaknya.
Mark 9:22
22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
Ada permohonan kepada Tuhan, karena merasa susah betul-betul terhadap nasib anaknya ini. Begitu seharusnya kita ada beban untuk jemaat yang terganggu, maka kesempatan untuk berdoa yang betul itu tidak kita abaikan. Tuhan mau supaya penyajian Tuhan itu mendapat satu respon = tanggapan dari kita.
Tuhan katakan: “Engkau seperti tidak punya iman” Kemudian orang tua ini merasa terkoreksi, dan ia mohon pertolongan Tuhan supaya ia dapat percaya.
Jadi doa itu begitu penting bagi seorang pimpinan untuk tanggungam bagi jemaatnya. Itu juga merupakan jalan Tuhan untuk kita dapat menaklukkan kuasa kegelapan lewat doa.
Jangan jemaat itu menjadi korban permainan Iblis. Itu sebabnya kita pakai kesempatan yang diberikan Tuhan pada kita lewat sembahyang.
Tuhan Yesus memberkati.