Translate

22 Jun 2014

Ibadah PA 20 Juni 2014 dan Ibadah Raya 22 Juni 2014. Rempah-Rempah


Ket gambar: kemenyan

Rempah-rempah.
Kel 30:7-8,34-38.
7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.
34 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ambillah wangi-wangian, yakni getah damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya.
35 Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.
36 Sebagian dari ukupan itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.
37 Dan tentang ukupan yang harus kaubuat menurut campuran yang seperti itu juga janganlah kamu buat bagi kamu sendiri; itulah bagian untuk TUHAN, yang kudus bagimu.
38 Orang yang akan membuat minyak yang semacam itu dengan maksud untuk menghirup baunya, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya."

Rempah-rempah yang dibuat dari getah damar, kulit lokan, getah rasamala, kemenyan asli warna putih.
Ayat 38 Tidak diijinkan membuat rempah-rempah ukupan untuk dirinya sendiri / untuk bau-bauan dirinya sendiri, orang yang melakukan itu harus ditumpas.
Jadi wangi-wangian ini terdiri dari empat bahan, dan ini khusus dipersembahkan pada Tuhan. Ini bukan berdoa tetapi memohon kepada Tuhan. Yang disembah itu hanya bagi Tuhan, bukan kepada orang lain.

Manusia itu untuk dihormati, bukan disembah / dipuji-puji. Tidak boleh mengagungkan manusia, mengkultus individukan seseorang, tetapi hanya kepada Tuhan saja.
Why 22:8-9
8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

Ibr 1:5-9
5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"
6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."

Gambaran fisik mengenai rempah-rempah: Rempah-rempah terdiri dari empat bahan:
1.- getah damar
2.- kulit lokan
3.- getah rasa mala
4,- kemenyan tulen (warna putih)

Setiap bahan ini mempunyai bau harum, baik itu getah maupun kulit lokan (kerang) juga getah rasa mala dan kemenyan tulen.

Getah damar: Dalam bahasa Gerika disalin: semua yang menetes. Getah damar ini bagaikan tetesan air mata di batangnya pohon damar. Dalam bahasa Ibrani ini diartikan : yang pahit, sebab getah ini memang rasanya pahit.
Dan pada getah ini bersifat menahan, disampingnya juga punya kekuatan merangsang. Menahan luka, sehingga darahnya tidak menetes terus, sangat kuat berbau harum dan berharga. Berharga untuk diperdagangkan sebagai barang dagangan, juga berharga untuk hadiah persembahan, suatu hadiah dari bawahan keatasan. Ini suatu bahan yang bernilai, dan kalau itu dijadikan suatu persembahan, nilainya begitu mahal. Persembahan kepada raja atau orang yang dihormati.

Kej 37:25 (Persembahan rempah-rempah – balsam dan dammar).
25 Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.

Jadi damar itu merupakan barang-barang yang sangat berharga yang diperdagangkan. Ada nilainya, dan sangat tinggi nilainya. Yang dipersembahkan kepada Tuhan itu harus sesuatu yang sangat berharga – barang yang ada harganya.
 Mat 2:11
11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Emas – kemenyan dan mur (=getah damar) Ini persembahan orang-orang majus.
1- Emas – logam mulia yang berharga.
2- Kemenyan – juga suatu yang bisa dipakai sebagai suatu persembahan kepada orang yang dihormati.
3- Mur – ini sejajar dengan persembahan emas dan kemenyan tadi.

Jadi ini merupakan hadiah kepada orang yang diatasnya.
Menurut keyakinan: 3 orang majus ini adalah Henoch – Musa dan Elia.

Musa dan Elia pernah mendampingi Yesus sewaktu ada diatas gunung, ketika Dia dipermuliakan.
Musa dan Elia mewakili Taurat = zaman nabi-nabi. Mereka berdua berbincang-bincang kepada Tuhan Yesus dengan serius. Jauh sebelum peristiwa ini, maka pada waktu Tuhan Yesus lahir, maka orang-orang ini jadi saksi tentang kelahiran-Nya.
Ketiga orang ini pernah mengalami pengangkatan dan keubahan. Mereka bagaikan sudah menerima upahnya lebih dahulu. Jadi persembahan mereka adalah getah mur, suatu persembahan yang sangat berharga, dan persembahan ini hanya patut dipersembahakan kepada Allah.
Zaman dulu, persembahan semacam ini tidak boleh dipakai untuk kepentingan hawa nafsu.

Pengertian rohani dari benda-benda tadi:
Getah damar: Darah Kristus itu bagaikan tetesan dari luka-luka-Nya, seperti getah yang menetes pada batang pohon mur. Dan sengsara ini sangat pahit sekali, kalau kena mengena dengan dosa-dosa kita ini. Dan berbau harum, sebab kena-mengena dengan ketebusan dan penyucian.
Dan Dia ada kemampuan untuk menahan, supaya kita jangan cenderung melakukan dosa. Selain itu punya kemampuan untuk bisa menghapuskan segala derita yang disebabkan oleh dosa. Itu sebabnya darah itu sangat berharga, lebih dari emas dan perak (barang yang dihargakan oleh dunia).
1 Pet 1:18-19 (Ditebus bukan dengan emas dan perak, tapi dengan darah yang mahal yaitu darah Yesus).
18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
 
Untuk menebus manusia dari hutang dosa, maka hanya darah Kristuslah yang dibutuhkan. Jadi ini menjadi salah satu bahan persembahan pilihan Allah yaitu korban-Nya Kristus. Persembahan kita dasarnya harus korban-Nya Kristus. Kalau kita mau berkorban untuk pekerjaan Tuhan, jangan kita berkorban tanpa berdasarkan korban-Nya Kristus. Persembahan darah Kristus yang sanggup menyerap segala dosa kita. Jadi korban-Nya Kristus itu harus menjadi dasar dari penyembahan kita.

Persembahan janda dengan 2 peser itu dinilai lebih berharga dari pada persembahan orang kaya, sebab ia mempersembahkan bahkan dengan sengsara dan sakit, bagaikan berdasarkan sengsara-Nya Kristus. Persembahan orang kaya ini dari kelimpahannya, tidak berdasarkan korban-Nya Kristus.
Luk 21:1-4
1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Kalau kita sebagai pimpinan sidang, kita harus lebih dahulu mengerti soal persembahan ini, sehingga sidang yang kita ajar itu akan mengikuti jejak gembalanya. Terhadap darah-Nya Kristus, apakah kita bisa menilai lebih dari perkara lain?

Kulit Lokan: Ini semacam tiram, kalau itu dibakar akan menimbulkan bau yang menyengat. Dan ini bisa dipakai untuk pengobatan, caranya lebih dahulu ditumbuk halus, dan kalau mau berbau harum harus lewat pembakaran.
Kulit lokan yang ditumbuk itu menunjuk sengsara Kristus dikayu salib, dan dibakar dengan api hukuman Allah. Akibatnya merupakan bau yang harum dihadapan Allah. Itulah suatu sistim penebusan yang berkenan dihadapan Allah, sebab tanpa penumbukan dan pembakaran, itu tidak berkenan dihadapan Allah. Sebab korban binatang Allah tidak suka lagi.
Ibr 10:4-10
4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki — tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku — .
6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" — meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat — 9 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Maz 40:7-9
7 Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut.
8 Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;
9 aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."

Ibr 10:5 Korban sembelihan dan korban bakaran.
Ibr 10:7 Untuk melakukan kehendak Allah.
Jadi persembahan tubuh Yesus ini menjadi korban sembelihan dan bakaran, seperti kulit lokan yang ditumbuk halus kemudian dibakar. Inilah korban yang mempunyai kemampuan untuk merebut manusia dari dosa, dari penyakit dan dari maut.

Gal 3:13 Ia mati terkutuk.
13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Rm 12:1-2 Kita menyembah bukan hanya dengan roh, tapi juga dengan tubuh yang kudus.
1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Ef 5:2 Yesus sudah menyerahkan diri-Nya bagi kita sebagai korban persembahan yang berbau harum bagi Allah.
2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

Kita harus bisa menghargai tubuh ini. Jangan biarkan tubuh ini melakukan hawa nafsu, sebab tubuh ini nanti akan mengalami keubahan pada saat Kristus datang nanti. Dengan persembahan-Nya yang seperti sudah ditumbuk dan dihancurkan tadi, Ia bermaksud untuk menebus tubuh kita.

Getah Rasamala / Galban: Disediakan untuk bau harum. Ini merupakan rumpun tanaman, memang mengandung getah yang berwarna putih, dan kalau dicicip ada rasa pahit dan berbau harum. Jadi artinya; pahit untuk daging, tapi berbau harum untuk jiwa dan kuat kuasa untuk roh.

Kemenyan
Pengertian dasar dari kemenyan ini : Putih. Jadilah putih! Jadi kemenyan putih ini sangat berharga dan gunanya untuk mengharumkan. Ini menunjuk penyerahan diri Kristus 100 %, tidak ada yang ditahan …… yaitu penghancuran luka sengsaranya, tapi juga merupakan kemenyan / berbau harum yang berharga.

Penyembahan kita harus bersekutu dengan Kristus. Jadi kalau kita menyembah, kita harus membenamkan diri dengan Kristus, sepenuh bagi Allah, tidak untuk kepentingan diri sendiri.
Kalau Tuhan itu bisa menerima penyembahan kita, itu diawali karena Ia lebih dahulu sudah memberikan tubuh-Nya bagi kita.
Why 5:8-9, 11-13.
8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
11 Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
13  Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"

Ayat 9: Engkau layak. Ayat 12: Engkau layak menerima kuasa – kekayaan – hikmat – kekuatan dan hormat, kemuliaan dan puji-pujian.

Jadi ramuan rempah-rempah yang diramu itu menjadi satu dan itu merupakan bau harum yang luar biasa. Tuhan sendiri yang menentukan campurannya. Semua bertitik tolak atas korban-Nya Kristus, dan ini menjadi isi dari penyembahan kita.

Sembahyang yang salah itu tidak berdasarkan korban-Nya Kristus, seperti persembahan Kain, sehingga menimbulkan cemburu – iri hati dan akhirnya timbul pembunuhan. Kalau terbunuhnya Tuhan Yesus itu tidak menjadi penghargaan kita, maka ibadah kita nanti juga akan membunuh orang lain (mengorbankan orang lain), atau kita sendiri nanti yang jadi korban.

Jadi penyembahan itu adalah sesuatu yang serius, sebab kalau tidak, nanti hati ini tidak tertolong, sehingga ibadah kita nanti gagal. Kalau penyembahan itu gagal, nanti macam-macam yang diperbuat untuk mengganggu pelayanan pekerjaan Tuhan. Jadi dengan gagalnya penyembahan kita, nanti harus dibayar dengan kegagalan yang bermacam-macam.

Mustahil korban-Nya Kristus itu gagal. Kalau penyembahan kita gagal: jemu, jenuh dsb, maka jelas kita dibayangi kegagalan total. Penyembahan yang terlalu singkat, kering, tidak ada urapan. Kalau kita cepat mengaminkan penyembahan itu, maka berarti kita dibayang-bayangi dengan kegagalan.

Rempah yang dicampur menjadi ketentuan Tuhan, bukan harus kecampuran sifat-sifat manusia. Kalau kita menyembah, kita membenamkan diri dan menyatu dengan Tuhan. Jadi harus ada kesenangan untuk berlutut menyembah tiap-tiap pagi & malam untuk bersenang dengan Tuhan dalam penyembahan. Daging kita perlu ditumbuk, sebab daging ini terlalu keras.

Bahan-bahan yang tidak dikehendaki Tuhan harus disingkirkan, kita ambil bahan yang murni yang dikehendaki oleh Tuhan. Biarlah hidup kita ini diperkenan oleh Allah, dan itulah hidup yang berharga dihadapan Allah.

Kesempatan yang ditunggu untuk diperkenan oleh Tuhan adalah penyembahan. Kita tidak ada pertanggungan jawab untuk hidup ini, kalau kita tidak memperkenankan hati Tuhan. Ini satu kekurangan besar.
Kel 30:35 (rempah-rempah digarami murni dan kudus)
35 Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.

Berarti bahwa pada penyembahan yang benar kehidupan itu menjadi ada rasanya, rasa bahagia dan senang, tidak suka pada dosa, sehingga luar dalam itu murni.

Rempah-rempah yang berbau harum itu harus dinyalakan pada pagi hari = sehari suntuk dan pada malam hari = semalam suntuk.
Kel 30:7-8
7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

Dupa dalam Rumah Allah itu tidak boleh padam, harus menjadi penyembahan secara kontinyu. Kalau kita menyembah pada pagi hari, itu menjadi pengaruh sehari suntuk, dan kalau malam, menjadi pengaruh semalam suntuk.
Jadi sehari suntuk kehidupan kita menjadi berkenan dihadapan Allah. Jadi ini seperti doanya orang-orang suci.

Why 8:3-4 (banyak kemenyan yang dibakar disitu)
3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Kel 30:9a
Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian,

Tidak boleh ada rempah-rempah lain, juga tidak boleh ada api lain. Doa itu harus bermotifasikan yang murni. Bukan karena terkena pencobaan baru mau sembahyang, itu motivasi yang tidak sehat. Jangan ada sembahyang yang dicampur dengan motifasi yang tidak sehat.

Yoh 4:23 (penyembahan yang benar)
23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

Roh itu menunjuk roh kita yang disertai Roh Kudus, dan kebenanran = menunjuk firman Tuhan, menyembah dengan dorongan Firman Allah dan Roh Kudus. Menyembah tanpa motifasi FA dan RK itu dianggap kekejian oleh Allah.
Ams 28:9
9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

Jadi menyembah dalam Roh dan Kebenaran itu yang diperkenan oleh Tuhan. Yang menjadi halangan penyembahan kita adalah panca indera ini, seperti 5 laki-laki yang ada pada perempuan Samaria itu.
Manusia itu sudah berzinah dengan hawa nafsunya sendiri, mencari kepuasan dengan 5 indera tadi. Tanpa kelepasan yang dikerjakan oleh Firman Allah, ya tidak bisa sembahyang.

Kegerakan besar di Samaria itu diawali dengan keberhasilan dalam penyembahan. Seperti juga yang dialami oleh Petrus: Pada waktu ia melihat Tuhan Yesus – Musa dan Elia diatas puncak gunung, ia usul agar diizinkan membuat 3 kemah. Tapi pada akhirnya 2 orang ini raib, hanya tinggal Tuhan Yesus sendiri. Ini berarti hanya pribadi Nya saja yang boleh disembah.
Mat 17:3-8
3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
6 Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
7 Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan takut!"
8 Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri.

Ketika mereka mengangkat mata mereka, mereka tidak melihat seorangpun, kecuali Yesus sendiri. Mereka harus memusatkan penyembahan kepada pribadi Yesus.
2 Kor 3:18
18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Kalau kita melihat kemuliaan-Nya seperti dalam kaca, akan mengalami keubahan dengan sama bentuknya dalam kemuliaan ke kemuliaan.

Yoh 4:24-34
24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
27 Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?"
28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:
29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
30 Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.
31 Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah."
32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal."
33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Ayat 29 kalimat “mungkinkah”, sebenarnya adalah “Bukankah itu Kristus”(TL)

Yoh 9 Fs yang terkena MD. 
Penyembuhan orang sakit buta sejak lahir.
Yoh 9:4
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.

Harus mengerjakan pekerjaan Allah.
Cara Tuhan untuk membuat orang buta ini bisa menyembah Allah, maka Ia bukakan matanya lebih dahulu.

Hos 6:1-3 (Ia melukai, tapi juga yang menyembuhkan)
1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

Maksud Tuhan untuk mengoles mata orang buta itu dengan lumpur, ini seperti menghina, dan seperti melukai, tapi Ia juga menyembuhkan.
Yoh 9:36-38
36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

Jadi tidak cukup hanya pembukaan mata, tapi harus tertarik dengan pribadi yang membukakan mata tadi, yaitu dalam penyembahan.

Diatas pedupaan itu tidak boleh ada korban bakaran, korban makanan – minuman.
Kel 30:9a
9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, Sebab korban-korban itu adalah segala peraturan Taurat yang tidak boleh dicampur dengan penyembahan (Sabat)

Orang buta ini baru lepas dari rongrongan Taurat, dan ia datang kepada Yesus untuk menyembah-Nya. Tidak boleh ada motifasi lain dalam penyembahan itu. Penyembahan itu harus segar, yang terangkat. Semoga Allah Roh Kudus memberikan pengertian kepada Anda.

Tuhan Yesus memberkati.