Berita Yang Mendahului Kelahiran Yesus
Natal didahului dengan pemberitahuan tentang kelahiran, karena Dia adalah Pribadi yang besar. Ada 2 pemberitahuan berita tentang kelahiran .
- Berita Kelahiran Yohanes Pembaptis
- Berita Kelahiran Tuhan Yesus
Yohanes juga merupakan orang besar. Ada 3 hal yang akan kita selidiki
- Siapakah yang memberitakan kelahiran 2 orang besar ini?
- Kepada siapa berita itu disampaikan?
- Bagaimana reaksi si penerima?
- Siapakah yang memberitakan kelahiran 2 orang besar ini? Yaitu malaikat Gabriel. Dalam bahasa Ibrani Gavriel, artinya Utusan Allah atau Kekuatan Allah. Gabriel adalah salah satu malaikat yang sering muncul di Alkitab. Satunya adalah Mikhael, sebagai Penghulu Malaikat, awalnya adalah Lucifer yang memegang jabatan itu, sebelum ia jatuh dalam dosa
Mikhael berperang dengan Iblis
Yudas 1:9
9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
Mayat Musa diperebutkan karena Musa didewakan oleh orang Yahudi. Iblis ingin memberhalakan Musa.
Malaikat Gabriel juga disebutkan pada Kitab Daniel (Daniel 9)
Gabriel adalah gambaran dari Roh Kudus. Jadi berita yang dibawa oleh Gabriel adalah berita dari Roh Kudus.
Sekarang adalah Jaman Roh Kudus. Allah mengutus Roh Kudus untuk menyertai kita sampai akhir zaman, serta memberi tuntunan, hikmat dan menyertai pelayanan kita
Yoh 16: 13-14
(13) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
(14) Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
Kerapkali Firman Allah tertindih oleh masalah-masalah atau perkara-perkara dunia. Peran Roh Kudus selalu mengingatkan kita akan Firman Allah yang pernah kita dengar. Bila kita telah dipenuhkan oleh Roh kudus, maka kesukaan kita adalah memuji Tuhan, memuliakan Tuhan, suka mendengar Firman Tuhan serta melakukannya.
- Kepada siapa berita itu disampaikan?
Pertama, seorang Imam Besar, Zakharia, keturunan Harun, imamnya Allah.
Kedua, kepada Maria, seorang perawan.
Kedua orang ini mendapat karunia dari Allah.
Zakharia dan istrinya sudah tua, tetapi luar biasa Tuhan memakai rahimnya untuk melahirkan nabi besar, Yohanes Pembaptis.
Luk 1: 5-7
(5) Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
(6) Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
(7) Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya
Zakharia dan Elisabet hidup taat dan berkenan dihadapan Allah. Merupakan nikah yang teladan. Sebagai orang tua harus bisa menjadi teladan, terutama bagi anak.
Tidak ada nabi yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis, Yesus mengakuinya
Mat 11:11
(11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Zakharia setia memegang jabatan imam sampai hari tuanya
Luk 1:8-9
(8) Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
(9) Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
Zakharia setia melayani Tuhan.
Seberapa lama kita setia dalam melayani Tuhan?
Why 2:10b
Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Zakharia dipercaya oleh Allah untuk mengemban tugas melalui sistem undian. Dimana jaman dulu pelayanan ditentukan oleh sistem undian, langsung dari Allah.
Sebelum Yesus memilih 12 rasul, Ia berdoa semalaman, untuk mengetahui petunjuk Allah
Mat 10:1-4
(1) Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
(2) Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
(3) Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,
(4) Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
Yesus lahir dari seorang perawan, proses kehamilan sampai kelahiran tidak ada proses campur tangan dari nafsu laki-laki, tapi murni dari Allah. Maria mengandung benih yang kudus.
Luk 1: 26-27
(26) Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
(27) kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Hubungan pertunangan adalah menjelang pernikahan. Bila sudah ada ikatan, mereka tidak boleh bergaul sembarangan.
Yusuf dan Maria menjaga kekudusannya.
Mat 1:24-25
(24) Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
(25) tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Allah berpesan agar Yusuf dan Maria menjaga kesucian mereka hingga Yesus lahir, dan mereka taat akan Firman Allah. Karena itu Yesus disebut Kudus.
Luk 1:35
(35) Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Yoh 1:1, 14
(1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
- Bagaimana reaksi si penerima?
Luk 1: 18 reaksi Zakharia
(18) Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."
Bandingkan dengan reaksi Maria
Luk 1:34
(34) Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Zakharia tidak percaya akhirnya menjadi bisu.
Luk 1:19-20
(19) Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
(20) Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
Luk 1:57-66
(57) Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki.
(58) Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
(59) Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,
(60) tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
(61) Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."
(62) Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
(63) Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya.
(64) Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
(64) Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
(65) Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
(66) Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Ketika nama Yohanes disampaikan maka lidah Zakharia terbuka, tadinya seperti ada ikatan, ia bisu selama 9 bulan, tidak bisa melayani.
Dalam hal melayani, kita harus memiliki garam:
Mrk 9:49-50
(49)Karena setiap orang akan digarami dengan api.
(50) Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Kol 4:6
(6) Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Jadi perkataan yang kita ucapkan harus mengandung garam, yaitu baik dan sesuai Firman Tuhan, bukan mencela, menggerutu, dsb
Zakharia bisu, dan ia berbicara sewaktu menunjukkan nama bayinya
Luk 1:63-64
(63) Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. (64) Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
Nama Yohanes berasal dari nama Yokhanan, artinya Yehovah suka mengampuni. Sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni. Kesalahan Zakharia diampuni.
Ternyata bisu ada roh-nya
Mrk 9: 16-26
(16) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"
(17) Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.
(18) Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
(19) Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
(20) Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
(21) Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
(22) Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
(23) Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
(24) Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
(25) Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
(26) Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."
Bisu itu ada yang mengendalikan. Secara lahiriah kita tidak bisu, tapi banyak orang Kristen yang bisu rohani, berbicara perkara yang jahat dan najis.
Reaksi Maria
Luk 1:34
(34) Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Reaski Maria dan Zakharia hampir sama....”bagaimana....?”
Tapi Maria tidak mengalami bisu seperti Zakharia.
Zakharia pernah berdoa untuk meminta anak, kemudian dikabulkan dan tidak percaya. Hati-hati dalam berdoa. Hati- hati saat meminta pada Tuhan. Tuhan tidak pernah lupa apa yang kita doakan.
Akibatnya Zakharia dihukum bisu selama 9 bulan.
Berdoa itu bicara dengan Allah, bila terlalu banyak bicara maka bisa lupa dengan apa yang dibicarakannya.
Pengk 5:1-6
(1)Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.
(2) Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.
(3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
(4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
(5) Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
Kesia-siaan kekayaan
(6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.
Jangan sampai lupa dengan apa yang kita minta. Memohon dalam doa sama dengan orang yang sedang mimpi, seperti kata Pengkotbah. Boleh, tapi jangan lupa akan hal yang kita minta.
Mengenai mimpi
Mzm 126: 1-6
(1) Nyanyian ziarah.
Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion,
keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
(2) Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa,
dan lidah kita dengan sorak-sorai.
Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa:
"TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
(3) TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita,
maka kita bersukacita.
(4) Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN,
seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
(5) Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan bersorak-sorai.
(6) Orang yang berjalan maju dengan menangis
sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai
sambil membawa berkas-berkasnya.
Luk 1:38
(38) Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Maria menerima berita dengan IMAN.
“jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Apakah kita bisa menanggapi Firman Tuhan dengan Iman?
Permintaan apa yang sudah anda doakan pada Tuhan, hingga anda lupa pernah berdoa? mungkin kita sering lupa, tapi Tuhan tidak pernah lupa.
Jangan meragukan pesan dari Roh Kudus melalui Firman Tuhan.
Luk 1: 46-47
(46) Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
(47) dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
Maria bisa memuji Tuhan tapi Zakharia tidak bisa memuji Tuhan karena bisu.