Translate

29 Jul 2018

Ibadah Raya 29 Juli 2016. PERCAYA DAN PENCOBAAN



Ibadah Raya 29 Juli 2016.
PERCAYA DAN PENCOBAAN:
Mat 8:23-27
8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya.
8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

Iman kita satu waktu akan diuji, sedangkan ujian iman itu nantinya akan menghasilkan ketekunan. Ketekunan itu menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak mengecewakan.

Rm 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Maksud Tuhan Yesus membawa murid-muridNya ke seberang itu adalah tempat dimana , murid-murid imannya diuji.

Mark 4:35

4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."

Ada satu tempat untuk menguji iman kita, mungkin tempat itu tidak kita sukai, tapi itu adalah tempat dimana kita harus seberangi. Ini berarti kita tidak biasa menghindarinya.

Mark 4:36
4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.

Meninggalkan orang banyak: ini bagaikan tempat perasingan.
Ada saatnya Tuhan itu membawa hidup kita disuatu tempat dimana kita harus menghadapi suatu ujian.
Pencobaan itu datang dengan tiba-tiba, tanpa di duga.

Dikatakan disitu dengan sekoyong-konyong = Mat 8:24
8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.

Mengamuklah angin rebut didanau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang.
Sekonyong-konyong = tiba-tiba.
Menyadari bahwa pencobaan itu datangnya dengan tiba-tiba, itu sebabnya Tuhan mengajarkan kita untuk berjaga dan berdoa.

Mat 26:41
26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Doa adalah alat untuk membentengi hidup kita dari pencobaan. Bukan berarti kalau sudah berdoa kemudian kita terhindar dari pencobaan, pencobaan boleh datang, tapi kita dipersiapkan untuk mengahadapinya.

Dalam kisah percaya dan pencobaan ini dikatakan bahwa pencobaan itu datang seperti  mengamuk.
Mark 4:37
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

Mengamuklah taufan yang sangat dasyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
Kata sangat dasyat itu = luar biasa.
RasulPetrus menasehatkan kita akan adanya pencobaan yang datang pada kita dengan tiba-tiba, tapi itu bagaikan suatu ujian yang sedang menguji kehidupan kita.

1 Pet 4:12
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

Dasyatnya suatu pencobaan itu tidak akan melebihi kekuatan kita, sebab Tuhan tidak membiarkan kita diuji lebih dari kekuatan kita.

1 Kor 10:13
10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Jika kita dibawa ke seberang bersama Tuhan, kita tidak perlu takut, sebab ada Tuhan diperahu itu.
Yang membuat murid-murid ketakutan adalah karena membiarkan Tuhan tidur diburitan perahu.

Buritan = dari kata burit, artinya bagian belakang /buntut.
Buritan adalah bagian belakang dari perahu (kapal).
Jadi Tuhan dibiarkan diburitan, ini sama dengan membiarkan Tuhan.
Mungkin mereka berpikir bahwa Yesus tidak mengerti soal pelayaran, itu sebabnya dibiarkan tidur diburitan.

Kadangkala kita itu meremehkan Tuhan. Kalau menganggap dengan kemampuannya ia biasa mengerjakan sesuatu, Tuhan dikesampingkan.
Mereka lupa bahwa dalam perjalanan hidup ini kita tidak pernah sepi dengan masalah. Bagaimana jika masalah itu datang dengan tiba-tiba, apa yang bisa diandalkan lagi?

Untung Tuhan ada dalam perahu itu. Bahwa serta dengan Tuhan kita akan melakukan perbuatan yang besar.

Maz 60:14
60:14 Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.

Mat 8:26
8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.

Maka danau itu menjadi teduh sekali!
Suasana berobah dengan sekejab.
Tadinya suasananya kacau sekali. Taufan yang sangat dasyat dan ombak menyembur masuk kedalam perahu, sehingga perahu itu penuh dengan air.

Mark 4:37
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

Ini berarti perahunya hampir tenggelam, itu sebabnya murid-murid Tuhan berkata: “Tuhan, tolonglah, kita binasa!”
Dan dengan sepatah kata Ia berfirman: “Diam ! Tenanglah!”
Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Tuhan sanggup mengubah suasana yang kacau sekalipun, hanya dengan sepatah kata.
Jika saat ini  keadaan hidup saudara seperti perahu yang diombang-ambingkan ombak, periksa kembali, dimana kau tempatkan Yesus!
Jangan biarkan DIA ada diburitan / dibelakang dari hidup saudara.

Segera bangunkan DIA dan katakan: “Tuhan tolonglah kami!”
Tuhan bukannya tidak memperdulikan kita, seperti yang dikatakan murid-murid waktu itu: Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Mark 4:38
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

Yang menjadi masalah disini adalah, dimanakah kau tempatkan Yesus dalam hidupmu.
Tempatkan DIA dibagian kemudi dari hidup saudara, biar DIA yang mengemudikan hidupmu mulai sekarang.

Jadikan DIA sebagai JURU MUDI hidupmu.
Hos 13:4
13:4 Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.

Yes 43:11
43:11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.
Percayakan kemudi itu kepadaNYA, maka Ia akan membawa perahu hidupmu berlabuh sampai ke pelabuhan baka.
Tuhan Yesus memberkati.