Ibadah Raya 15 Juli 2018.
SAKSI-SAKSI IMAN
Ibn 11:23-29
11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
11:27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
11:28 Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.
11:29 Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
Pada bagian ayat-ayat ini kita akan melihat kembali para saksi-saksi iman, dan sekarang kita akan melihat imannya Musa.
Perjalanan hidup Musa ini juga mengalami tanda kematian – kebangkitan sampai dipermuliakan.
Tanda kematian yang dialami Musa mulai sejak ia dilahirkan.
Pada waktu Musa lahir bertepatan dengan perintah Firaun untuk membunuh bayi laki-laki dengan jalan membuangnya di sungai Nil.
Kel 1:8-17
1:8 Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf.
1:9 Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
1:10 Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan -- jika terjadi peperangan -- jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini."
1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
1:12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.
1:13 Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
1:14 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
1:15 Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
1:16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
Ini merupakan cara Iblis untuk menahan pertumbuhan / perkembangan dari orang percaya.
Pada zaman rasul-rasul hal yang sama diperbuat oleh Iblis, sehingga orang-orang percaya ditangkap, disiksa ada yang dibunuh, dan sebagian lagi lari meninggalkan Yerusalem ketempat lain. Namun dimana mereka berada, mereka tidak pernah berhenti untuk mngabarkan Injil keselamatan.
Kis 8:1b-4
8:1b Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
8:2 Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
8:3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
8:4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Karena iman bayi Musa yang berumur 3 bulan itu akhirnya diselamatkan dari maut.
Kel 2:1-3
2:1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;
2:2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
2:3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan t'er, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
Musa ini dari suku Lewi. Lewi adalah salah satu suku Israel yang dipercaya oleh Allah untuk melayani kemah suci. Jadi ini menunjuk pasangan suami istri yang seiman dan sepelayanan.
Tuhan bukan saja melindungi nikahnya, tapi juga buah nikahnya.
Ditengah-tengah kehancuran dan kebinasaan dari bayi-bayi yang baru dilahirkan itu, Tuhan justru menyelamatkan keluarga Lewi ini.
Dengan peti pandan kecil, bayi Musa ditaruh didalamnya, dan dengan iman kedua orang tua bayi bayi itu melepaskan anaknya ditengah-tengah teberau ditepi sungai Nil.
Bicara soal perahu kecil ini mengingatkan kita pada bahtera Nuh. Didalam bahtera itu disimpan oleh Allah 4 pasang nikah.
Bahtera Nuh ini bagaikan bahtera nikah yang mampu melindungi nikah-nikah yang diancam kehancuran.
Bukan hanya nikah-nikah kita saja yang memperoleh janji perlindungan, tapi buah-buah nikah kita juga Tuhan sediakan perahu kecil untuk menyelematkan buah-buah nikah kita. Ada persamaan antara bahtera Nuh ini dengan perahu pandan Musa, kedua-duanya sama-sama dipakal /ditutup dengan ter / dempul.
Kej 6:14
6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
Kel 2:3
2:3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan t'er, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
Tujuan perahu itu diberi ter atau dempul, supaya tidak bocor.
Kebocoran ini sering dialami oleh anak-anak Tuhan, sehingga perkara-perkara dunia ini masuk kedalam perahu, dan ini mengancam perahu kita, jika tidak segera ditolong, perahu itu akan tenggelam dan binasalah penumpangnya.
Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan pernikahan dan rumah tangga kita dari ancaman kehancuran, selain kita harus masuk dalam bahtera itu.
Ibn 11:24-26
11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
Kalau tadi mengisahkan masa kecil Musa, sekarang kisah Musa pada usia dewasa. Dikatakan dalam ayat-ayat diatas, Musa menolak disebut sebagai anak puteri Firaun. Anak putri Firaun berarti menjadi pewaris tahta kerajaan.
Firaun ini gambar dari penguasa dunia ini.
Satu saat Yesus pernah ditawari kekayaan dan kemulyaan dunia ini, tapi ditolak oleh Yesus, sebab didalamnya mengandung suatu tipu daya.
Luk 4:5-8
4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Kekayaan dunia ini sering dijadikan alat oleh Iblis untuk memperdaya kehidupan anak-anak Tuhan. Dengan memburu kekayaan justru itu akan menjerumuskan seorang itu dalam kebinasaan.
1 Tim 6:9-10
6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Musa memilih menderita bersama umat ALLAH daripada sementara menikmati kesenangan dari dosa.
Ibn 11:25
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
Apa yang ditawarkan Iblis itu sifatnya hanya sementara, suatu kesenangan / kenikmatan dari dosa, tapi setelah itu setiap orang harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya dihadapan Allah.
Pkh 11:9
11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!
Pkh 12:14
12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.
Musa memilih menderita karena Kristus, daripada menikmati kekayaan Mesir.
Ibn 11:26
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
Menderita karena Kristus : 1 Pet 2:19-21
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Pandangan Musa diarahkan pada upah.
Upah Yang akan diterima dari Tuhan pada waktu Tuhan datang nanti.
Why 22:12
22:12 "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Kalau Tuhan menjanjikan upah, itu sebabnya jangan kita menjadi goyah oleh sebab segala keadaan yang mungkin menggoyahkan iman kita, sebab jerih payah kita dalam Tuhan itu tidak sia-sia.
1 Kor 15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Pandangan Musa diarahkan pada upah! Ini berarti selalu memandang pada salib.
Ibn 12:1-3
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Berlomba dengan mata tetap memandang pada Kristus yang disalibkan, supaya kamu jangan menjadi lemah dan putus asa.
Banyak anak – anak Tuhan yang putus asa, karena pandangannya tidak tertuju pada salib Kristus.
Ibn 11:27
11:27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
Kemana Musa pergi setelah meninggalkan Mesir? Ia pergi ke Median.
Kis 7:23-29
7:23 Pada waktu ia berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel.
7:24 Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu.
7:25 Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti.
7:26 Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya: Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya?
7:27 Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?
7:28 Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir itu?
7:29 Mendengar perkataan itu, larilah Musa dan hidup sebagai pendatang di tanah Midian. Di situ ia memperanakkan dua orang anak laki-laki.
Musa tinggal di Median selama 40 tahun.
Di Median Musa dibentuk oleh Tuhan, ia dipekerjakan sebagai seorang penggembala domba dari mertuanya.
Kel 2:15
2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
Kel 3:1
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Pekerjaan menggembala itu dibutuhkan kesabaran. Dari sifat yang keras (suka berkelahi) kemudian Tuhan ubah sifat Musa menjadi seorang yang lemah lembut.
Bil 12:3
12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
Hati yang lembut dihadapkan dengan satu ujian, yaitu kesabaran.
Bil 12:1-10
12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
12:2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
12:4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.
12:5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
12:6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
12:7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.
12:8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
12:9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
12:10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
Musa dikata-katai oleh Harun dan Miryam.
Kalau Musa berdiam diri, maka Allah justru yang mengadakan perlawanan.
Musa tidak menuntut balas, sebab pembalasan itu haknya Tuhan.
Roma 12:19-21
12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
12:20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Jadi Median itu adalah tempat dimana Allah membentuk sifat kita.
Kalau anak Tuhan itu tidak mau meninggalkan Mesir dan lari ke Median, dia tidak akan pernah memiliki sifat-sifat yang baru.
Manusia lama kita ini harus dibaharui terus menerus sampai rupa kita menjadi sama dengan Sang Khalik.
Kol 3:9-10
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
2 Kor 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Tuhan Yesus memberkati.