Ibadah Raya 6 Agustus 2017.
KEMENANGAN YANG DIAWALI DENGAN SUATU NAZAR
Nazar adalah suatu janji kepada Allah.
Pkh 5:3-4
5:3 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
5:4 Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
Seringkali kita dibawa mulut kita untuk melakukan kesalahan.
Pkh 5 ini diawali dengan persoalan mulut: Jangan terburu-buru dengan mulutmu.
Begitu mudahnya kata-kata itu keluar dari mulut kita kadang-kadang tanpa kontrol.
Firman Tuhan mengatakan: Orang bijak adalah orang yang bisa mengendalikan lidahnya.
Ams 12:18
12:18 Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.
Karena begitu bahayanya lidah seseorang, maka Daud menasehati kita agar kita mau menjaga lidah kita. Karena ada janji umur panjang bagi orang yang bisa menjaga lidahnya.
Maz 34:13-14
34:13 Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
34:14 Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;
Begitu bahayanya jika kita tidak bisa menjaga lidah kita, karena hidup dan mati itu dikuasai oleh lidah.
Ams 18:21
18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Berikut ini ada sebuah contoh tentang seorang yang pernah bernazar kepada Tuhan.
Hak 11:29-40
11:29 Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
11:30 Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
11:31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
11:32 Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangannya.
11:33 Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroƫr sampai dekat Minit -- dua puluh kota banyaknya -- dan sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.
11:34 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.
11:35 Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."
11:36 Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu."
11:37 Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
11:38 Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.
11:39 Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel,
11:40 bahwa dari tahun ke tahun anak-anak perempuan orang Israel selama empat hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.
Apa yang telah dinazarkan itu telah menjadi kepunyaan Tuhan.
Yefta telah bernazar: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
Pada waktu ia pulang ke rumahnya, ternyata yang keluar dari rumahnya adalah anaknya perempuan satu-satunya.
Betapa berat hati Yefta saat itu, tapi ia tidak boleh lari dari nazarnya.
11:35 Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."
Tidak dapat aku mundur! Tidak mungkin harusmengingkari nazar.
Yefta berkata akan mempersembahkan korban bakaran.
11:30 Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
11:31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
Korban bakaran seperti yang dimaksudkan Tuhan dalam kitab Ul 23:21-23
23:21 "Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu.
23:22 Tetapi apabila engkau tidak bernazar, maka hal itu bukan menjadi dosa bagimu.
23:23 Apa yang keluar dari bibirmu haruslah kaulakukan dengan setia, sebab dengan sukarela kaunazarkan kepada TUHAN, Allahmu, sesuatu yang kaukatakan dengan mulutmu sendiri."
Anak perempuan Yefta menjadi kepunyaan Tuhan dan dipersembahkan sebagai korban bakaran. Hal ini mengingatkan kita pada Abraham tatkala mempersembahkan Ishak anaknya, disitu juga dikatakan korban bakaran.
Kej 22:1-2
22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Ada persamaan antara Abraham dan Yefta, yaitu keduanya mempersembahkan anak tunggal yang mereka miliki.
Memang berat sekali harus melepaskan satu-satu anak yang dimiliki untuk dipersembahkan kepada Tuhan, namun janji kepada Allah harus ditepati.
Abrahan telah diuji imannya dan ia berhasil. Abraham menunjukkan kasihnya kepada Tuhan lebih dari kasihnya kepada anak tunggalnya.
Bagaimana dengan Yefta?
Dia seperti kecewa dengan nazarnya, itu bisa dilihat reaksinya dengan merobek-robek pakaiannya pada waktu ia melihat anaknya keluar untuk menyambutnya ketika pulang sehabis perang mengalahkan bani Amon dengan tari-tarian.
Nazar Yefta: “Apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada waktu itu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.”
Yefta tidak menyangka kalau yang keluar dari pintu rumahnya adalah putri kesayangannya (satu-satunya yang dimilikinya).
Mungkin waktu dia bernazar, terbayang dalam ingatannya sesuatu yang dia miliki itu bukan anak tunggalnya.
Kalau Yefta bicara soal korban bakaran, ini kena-mengena dengan binatang korban, mungkin itu kambing, domba atau lembu. Sebab dalam kitab Imamat dikatakan: korban bakaran itu dari lembu, kambing domba.
Im 1:1-2.
1:1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:
1:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba.
Yefta berpikir bahwa binatang ternaklah yang akan keluar menyambutnya, tapi mengapa anaknya yang keluar sambil menari-nari.
Sebab dari antara yang baik itu ada yang terbaik yang kita punya, itu yang Tuhan inginkan dari kita untuk kita persembahkan kepada-Nya.
Jika waktu itu yang keluar dari rumah Yefta adalah yang terbaik dari miliknya, itu memang binatang ternak yang dimilikinya. Tapi bukan yang terbaik yang dimilikinya, sebab Tuhan tahu yang terbaik yang dimiliki oleh Yefta itu adalah putri tunggalnya.
Mengapa Tuhan minta yang terbaik dari kita? Sebab Dia sudah memberikan yang terbaik dari yang dimilikinya, yaitu putra satu-satunya yang dikorbankannya bagi kita.
Mal 1:6-8
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
Mengapa Tuhan menolak persembahan yang cacat?
Sebab Allah telah memberikan contoh dalam soal memberikan persembaan.
Putra tunggalnya telah dipersembahkan/dikorbankan bagi kita semua.
Tuhan berfirman selanjutnya: “NAMAKU BESAR”
Mal 1:11-14
1:11 Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.
1:12 Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"
1:13 Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN.
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.
Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang timpang, binatang yang sakit. Ini merupakan persembahan yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Kehidupan seperti ini dibayang-bayangi kutuk Allah. Ayat 14:
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan.
Kita melihat disini bagaimana Tuhan itu menyeleksi perembahan yang kita persembakan bagi-Nya.
Sekarang pertanyaannya: Mana yang lebih baik antara lembu ternak, dengan putri satu-satunya yang dimiliki oleh Yefta.
Sedangkan Firman Tuhan mengatakan: Yang terbaik itu menjadi miliknya Tuhan.
Yefta hanya memiliki anak tunggal, berarti juga putri sulungnya. Dan apa yang Allah katakan tentang anak sulung ini:
Bil 3:11-13
3:11 TUHAN berfirman kepada Musa:
3:12 "Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku,
3:13 sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."
“AKULAH YANG PUNYA SEMUA ANAK SULUNG”
Kel 13:1-2
13:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
13:2 "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Didalam bernazar itu harus ada yang dikorbankan.
Anak Yefta ini mengorbankan kegadisannya. Hak 11:35-40
11:35 Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."
11:36 Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu."
11:37 Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
11:38 Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.
11:39 Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel,
11:40 bahwa dari tahun ke tahun anak-anak perempuan orang Israel selama empat hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.
Anak Yefta rela untuk tidak menikah, dan mempersembahkan kegadisannya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Berarti dia akan terus hidup untuk membujang.
Rasul Paulus pernah bicara soal hidup membujang.
1 Kor 7:25-28, 33-34,36-40.
7:25 Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah.
7:26 Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya.
7:27 Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mencari seorang!
7:28 Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu.
7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
7:36 Tetapi jikalau seorang menyangka, bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap gadisnya, jika gadisnya itu telah bertambah tua dan ia benar-benar merasa, bahwa mereka harus kawin, baiklah mereka kawin, kalau ia menghendakinya. Hal itu bukan dosa.
7:37 Tetapi kalau ada seorang, yang tidak dipaksa untuk berbuat demikian, benar-benar yakin dalam hatinya dan benar-benar menguasai kemauannya, telah mengambil keputusan untuk tidak kawin dengan gadisnya, ia berbuat baik.
7:38 Jadi orang yang kawin dengan gadisnya berbuat baik, dan orang yang tidak kawin dengan gadisnya berbuat lebih baik.
7:39 Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.
7:40 Tetapi menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.
Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatiannya perhatian mereka kepada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus (ay 34)
Jadi anak Yefta ini benar-benar menjadi suatu persembahan yang kudus diatas mezbah korban bakaran, seperti kata surat Roma 12:1
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Tuhan Yesus memberkati.