Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Mat 11:28
5 Feb 2017
Ibadah Raya. 5 Februari 2017. PERBUATAN ALLAH YANG DASYAT
Ibadah Raya. 5 Februari 2017
PERBUATAN ALLAH YANG DASYAT:
Yos 9:1-2
9:1 Ketika terdengar oleh raja-raja di sebelah barat sungai Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit dan sepanjang tepi pantai Laut Besar sampai ke seberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus,
9:2 bergabunglah mereka dengan seia sekata untuk memerangi Yosua dan orang Israel.
Perbuatan Allah yang dasyat itu telah membuat hati bangsa-bangsa ini takut.
Siapakah yang dimaksud dengan bangsa-bangsa ini?
Yaitu mereka yang diam disebelah barat sungai Yordan, di pegunungan didaerah perbukitan dan disepanjang pantai laut besar sampai keseberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het, orang Amon, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang-orang Yebus.
Kemudian mereka bersepakat bergabung (bersekutu) untuk melawan Yosua dan Israel.
Bergabungnya mereka ini merupakan suatu strategi musuh, dimana jika mereka merasa kekuatannya tidak seberapa, sedangkan kekuatan tentara Israel yang disertai Allah itu begitu hebat, maka dengan jalan bergabung / bersekutu, mereka merupakan lawan yang tidak bisa dipandang ringan.
Begitu pula dengan roh setan, jika ia merasa tidak mampu lagi mengalahkan kekuatan yang ada pada kita, maka ia akan berusaha untuk membangun suatu kekuatan, mereka bersekutu, dan dengan kekuatan bersama itu roh setan yang pernah keluar dari seseorang itu akan kembali membangun kerajaannya dan mendudukinya kembali dengan mengajak 7 temannya yang lebih jahat dari padanya.
Mat 12:43-45
12:43 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. 12:44 Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
12:45 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Kita melihat cerita di Yosua fasal 9 tadi tentang kedudukan dari musuhnya bangsa Israel. Hampir setiap tempat didudukinya, mulai dari daerah pegunungan – daerah perbukitan – disepanjang pantai Laut Besar – diseberang gunung Libanon. Ini menunjukan bahwa dibelahan dunia ini tidak ada tempat yang tidak dijamah oleh si jahat.
1 Yoh 5:18-20
5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
Setelah kita tahu posisi lawan kita ada dimana-mana, maka kita tidak bisa memandang remeh lawan kita.
Seperti Yosua dan bangsa Israel harus menghadapi lawan dari berbagai bagian tempat, sebab kalau mereka sudah berniat bergabung, ini bukan perkara ringan, kita harus siap untuk menghadapinya.
1 Pet 5:7-9
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Iblis berusaha menancapkan anak panah berapinya yang namanya kekwatiran dalam hati anak-anak Tuhan, sehingga iman dari anak-anak Tuhan dapat digoncangkan.
Selain rasul Petrus yang mengajar kepada kita tentang bagaimana mengatasi kekwatiran, maka rasul Pauluspun juga mengajarkannya dalam surat
Pil 4:6
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Mengatasi segala kekwatiran dengan doa, permohonan serta mengucap syukur.
Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk tidak menaruh rasa kwatir, baik tentang apa yang dimakan – diminum – dipakai, sebab ini juga yang banyak dicari oleh bangsa-bangsa dibumi ini. Sebaliknya kita diajar untuk mencari kerajaan Allah serta kebenarannya, maka sekaliannya nanti akan ditambahkan kepadamu.
Mat 6:25-34
6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Yos 9:2
9:2 bergabunglah mereka dengan seia sekata untuk memerangi Yosua dan orang Israel.
Dari ayat ini kita bisa melihat betapa kompaknya roh-roh jahat itu.
Tuhan Yesus pernah mengingatkan kita bahwa Iblis berusaha membangun kerajaannya agar tidak terpecah-pecah.
Mat 12: 25-26
12:25 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.
12:26 Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, ia pun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?
Kerajaan Iblis hanya dapat dihancurkan oleh kuasa Roh Allah.
Mat 12:28
12:28 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Cerita selanjutnya adalah “Akal orang Gibeon”
Yos 9:3-27.
Dalam kisah ini bangsa Israel tertipu dengan akalnya orang-orang Gibeon.
Yos 9:3-27
9:3 Tetapi ketika terdengar kepada penduduk negeri Gibeon apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai,
9:4 maka mereka pun bertindak dengan memakai akal: mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk-buruk, yang robek dan dijahit kembali,
9:5 dan kasut yang buruk-buruk dan ditambal untuk dikenakan pada kaki mereka dan pakaian yang buruk-buruk untuk dikenakan oleh mereka, sedang segala roti bekal mereka telah kering, tinggal remah-remah belaka.
9:6 Demikianlah mereka pergi kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal. Berkatalah mereka kepadanya dan kepada orang-orang Israel itu: "Kami ini datang dari negeri jauh; maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami."
9:7 Tetapi berkatalah orang-orang Israel kepada orang-orang Hewi itu: "Barangkali kamu ini diam di tengah-tengah kami, bagaimana mungkin kami mengikat perjanjian dengan kamu?"
9:8 Lalu kata mereka kepada Yosua: "Kami ini hamba-hambamu." Tanya Yosua: "Siapakah kamu ini dan dari manakah kamu datang?"
9:9 Jawab mereka kepadanya: "Dari negeri yang sangat jauh hamba-hambamu ini datang karena nama TUHAN, Allahmu, sebab kami telah mendengar kabar tentang Dia, yakni segala yang dilakukan-Nya di Mesir,
9:10 dan segala yang dilakukan-Nya terhadap kedua raja orang Amori itu di seberang sungai Yordan, Sihon, raja Hesybon, dan Og, raja Basan, yang diam di Asytarot.
9:11 Sebab itu para tua-tua kami dan seluruh penduduk negeri kami berkata kepada kami, demikian: Bawalah bekal untuk di jalan dan pergilah menemui mereka dan berkatalah kepada mereka: Kami ini hamba-hambamu, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami.
9:12 Inilah roti kami: masih panas ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat berjalan mendapatkan kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah kering dan tinggal remah-remah belaka.
9:13 Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu."
9:14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.
9:15 Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka.
9:16 Tetapi setelah lewat tiga hari, sesudah orang Israel mengikat perjanjian dengan orang-orang itu, terdengarlah oleh mereka, bahwa orang-orang itu tinggal dekat mereka, bahkan diam di tengah-tengah mereka.
9:17 Sebab orang Israel berangkat pergi dan pada hari ketiga sampai ke kota-kota orang-orang itu; adapun kota-kota itu ialah Gibeon, Kefira, Beerot dan Kiryat-Yearim.
9:18 Orang Israel tidak menewaskan, sebab para pemimpin umat telah bersumpah kepada mereka demi TUHAN, Allah Israel. Lalu bersungut-sungutlah segenap umat kepada para pemimpin.
9:19 Berkatalah pemimpin-pemimpin itu kepada seluruh umat: "Kami telah bersumpah kepada mereka demi TUHAN, Allah Israel; oleh sebab itu kita tidak dapat mengusik mereka.
9:20 Beginilah akan kita perlakukan mereka: membiarkan mereka hidup, supaya kita jangan tertimpa murka karena sumpah yang telah kita ikrarkan itu kepada mereka."
9:21 Lagi kata para pemimpin kepada mereka: "Biarlah mereka hidup." Maka mereka pun dijadikan tukang belah kayu dan tukang timba air untuk segenap umat, seperti yang ditetapkan oleh para pemimpin mengenai mereka.
9:22 Lalu Yosua memanggil mereka dan berkata kepada mereka, demikian: "Mengapa kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh dari pada kamu, padahal kamu diam di tengah-tengah kami?
9:23 Oleh sebab itu, terkutuklah kamu dan tak putus-putusnya kamu menjadi hamba, tukang belah kayu dan tukang timba air untuk rumah Allahku."
9:24 Jawab mereka kepada Yosua, katanya: "Sebab telah dikabarkan dengan sungguh-sungguh kepada hamba-hambamu ini, bahwa TUHAN, Allahmu, memerintahkan kepada Musa hamba-Nya, memberikan seluruh negeri itu kepadamu dan memunahkan seluruh penduduk negeri itu dari depan kamu, maka sangatlah kami takut kehilangan nyawa, menghadapi kamu; itulah sebabnya kami melakukan yang demikian.
9:25 Maka sekarang, kami ini dalam tanganmu; perlakukanlah kami seperti yang kaupandang baik dan benar untuk dilakukan kepada kami."
9:26 Demikianlah dilakukannya kepada mereka. Dilepaskannyalah mereka dari tangan orang-orang Israel, sehingga mereka tidak dibunuh.
9:27 Dan pada waktu itu Yosua menjadikan mereka tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat itu dan untuk mezbah TUHAN, sampai sekarang, di tempat yang akan dipilih-Nya.
Mereka sebenarnya adalah orang-orang yang tinggal disekitar tempat itu, mereka termasuk orang Hewi (ayat7)
9:7 Tetapi berkatalah orang-orang Israel kepada orang-orang Hewi itu: "Barangkali kamu ini diam di tengah-tengah kami, bagaimana mungkin kami mengikat perjanjian dengan kamu?"
Ini berarti mereka seharusnya turut ditumpas oleh bangsa Israel.
Tapi karena bangsa Israel terlanjur bersumpah untuk tidak membinasakan mereka, maka akhirnya mereka diijinkan untuk hidup dan tinggal diantara bangsa Israel. Tapi mereka terkena kutuk dari Yosua, akhirnya mereka jadi tukang belah kayu dan timba air untuk Kemah Allah.
Yos 9:20-27.
9:20 Beginilah akan kita perlakukan mereka: membiarkan mereka hidup, supaya kita jangan tertimpa murka karena sumpah yang telah kita ikrarkan itu kepada mereka."
9:21 Lagi kata para pemimpin kepada mereka: "Biarlah mereka hidup." Maka mereka pun dijadikan tukang belah kayu dan tukang timba air untuk segenap umat, seperti yang ditetapkan oleh para pemimpin mengenai mereka.
9:22 Lalu Yosua memanggil mereka dan berkata kepada mereka, demikian: "Mengapa kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh dari pada kamu, padahal kamu diam di tengah-tengah kami?
9:23 Oleh sebab itu, terkutuklah kamu dan tak putus-putusnya kamu menjadi hamba, tukang belah kayu dan tukang timba air untuk rumah Allahku."
9:24 Jawab mereka kepada Yosua, katanya: "Sebab telah dikabarkan dengan sungguh-sungguh kepada hamba-hambamu ini, bahwa TUHAN, Allahmu, memerintahkan kepada Musa hamba-Nya, memberikan seluruh negeri itu kepadamu dan memunahkan seluruh penduduk negeri itu dari depan kamu, maka sangatlah kami takut kehilangan nyawa, menghadapi kamu; itulah sebabnya kami melakukan yang demikian.
9:25 Maka sekarang, kami ini dalam tanganmu; perlakukanlah kami seperti yang kaupandang baik dan benar untuk dilakukan kepada kami."
9:26 Demikianlah dilakukannya kepada mereka. Dilepaskannyalah mereka dari tangan orang-orang Israel, sehingga mereka tidak dibunuh.
9:27 Dan pada waktu itu Yosua menjadikan mereka tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat itu dan untuk mezbah TUHAN, sampai sekarang, di tempat yang akan dipilih-Nya.
Ada dua pelajaran sekaligus yang kita peroleh dari kisah ini.
Pertama:
Dari pihaknya bangsa Israel, mereka terkena tipu oleh orang-orang Gibeon dikarenakan mereka tidak minta petunjuk Tuhan.
Ayat 14 :
9:14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.
Penyamaran orang-orang Gibeon ini mengingatkan kita akan pesan rasul Paulus, bahwa Iblis itu lebih berbahaya jika ia menyamar menjadi malaikat terang.
2 Kor 11:13-15
11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.
11:15 Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.
Ayat-ayat ini bicara soal penyamaran.
Kita mesti hati-hati terhadap penyamaran yang dilakukan oleh Iblis.
Yos 9:12-15
9:12 Inilah roti kami: masih panas ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat berjalan mendapatkan kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah kering dan tinggal remah-remah belaka.
9:13 Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu."
9:14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.
9:15 Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka.
Ini menunjuk tipu muslihatnya Iblis untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan.
Tuhan Yesus juga pernah mengingatkan Petrus agar berhati-hati dengan terhadap Iblis, karena Iblis sedang menampi Petrus.
Luk 22:31-32
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Tapi sayang peringatan itu diabaikan oleh Petrus, sehingga ia harus membayar mahal.
Luk 22:33-34
22:33 Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"
22:34 Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Pelajaran yang kedua:
Dari pihaknya orang Gibeon. Untuk membayar harga dari kebohongan yang mereka perbuat, maka akhirnya mereka harus jadi budak, yaitu menjadi tukang timba air dan pembelah kayu di Kemah Sembahyang.
Kalau dilihat sepintas lalu mereka itu seperti dijadikan budak, tapi yang sebenarnya bukan.
Sebenarnya mereka itu harus ditumpas, tapi mereka masih diijinkan hidup ditengah-tengah Israel, ini merupakan suatu anugerah.
Mereka dilibatkan dalam suatu pelayanan di Kemah Suci.
Kita tahu bahwa yang boleh melayani di Kemah Suci itu hanya suku Lewi saja, namun orang-orang Gibeon ini sudah diijinkan untuk menjadi pelayan, sekalipun hanya sebagai pembelah kayu dan penimba air.
Orang Gibeon ini menunjuk bangsa kafir seperti kita dulu, yang sudah beroleh kemurahan dari Tuhan untuk mengambil pelayanan dalam tubuh Kristus.
Tukang belah kayu = terkena MKB (kehidupan yang dikaitkan dengan korbannya Kristus.
Tukang timba air (mengisi air untuk kolam pembasuhan) = terima kelahiran baru dari Tuhan.
Buat kita sekarang Tuhan lebih menunjuk kasih anugerahnya kepada kita, sebab kita bukan hanya tinggal didaerah halaman, tetapi dibawa masuk kedalam daerah Ruangan Suci, bahkan lebih lanjut ke daerah Ruangan Maha Suci.
Itu sebabnya mari kita pergunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin, sebab ini merupakan anugerah dari Allah.
Tuhan Yesus memberkati.